Akibat Pernikahan Dini - Bab 108 Sangat Marah (2)

Dan dia juga khawatir dengan keadaan Samuel, jika dia tidak bisa main dengan bagus, maka benar-benar memalukan sekali, dan mungkin bisa mengagalkan kontrak Helbert......

Dia sudah tidak mampu untuk membayangkan lagi, dia tidak berani membayangkannya, hanya bisa berharap, hari ini dia akan cukup beruntung!

Gerakan Vina benar dan disertai kepercayaan diri, sekali dipukul,, bola langsung masuk lubang!

Dan begitu juga dengan Nikita, bolanya juga sudah masuk!

Setelah sampai pertandingan Kirana dengan Nikita, Kirana tiba-tiba melirik Helbert yang dari tadi terdiam, tapi dia melihat sepasang tatapan yang dalam.

“Ingatlah dengan apa yang telah aku ajarkan, anggap saja ini adalah sebuah latihan.” Helbert mengeluarkan kata seolah sedang menasehatinya, semua orang langsung menatapi Kirana dengan tatapan sedikit aneh.

Kirana merasa dirinya bagaikan bebek yang dipersiapkan untuk dipanggang, dan dia melirik Helbert yang masih saja menatapinya, hatinya yang kacau berubah yakin.

Dia tiba-tiba merasa ada sesuatu yang aneh, namun dia tidak berpikir banyak, dia mengisyaratkan agar Nikita memukul duluan, lalu dia melihat gerakannya dengan saksama.

Nikita memukul dengan pelan, bola itu masuk dengan akurat!

Setelah giliran Nikita, dia hanya merasakan seolah semua tatapan berkumpul padanya, tangannya yang memegang stick juga berkeringat.

Setelah menghembuskan nafas, Kirana mengukur sejenak, lalu dia memukulnya, terdengar suara bola terpukul, Kirana menatapi arah terbangnya bola itu dengan tegang.

Bolanya......masuk!

Kirana menatapi lokasi lubang itu dengan muka tidka percaya, disamping telinganya terdengar suara tawa dari Nikita, “Kakak cantik, lumayan bagus juga kemampuanmu.”

Kirana sedikit tidak nyaman, apakah bola itu dia yang memasukannya? Kirana sendiri saja merasa hari ini dia pasti sedang beruntung!

Tanpa sadar, Kirana mengangkat kepalanya dan menatapi arah Helbert, namun dia tidak mendapati Helbert menatapi dirinya, malah dia merasakan tatapan yang seakan menertawakannya, lalu Kirana menoleh kearahnya.

Terlihat Fedrick sedang menyilangkan tangannya didepan dada dan sedikit menertawakannya, Kirana pura-pura batuk, lalu memutarkan badannya dan menoleh kearah Vina yang akan maju.

Vina mencibir, dengan tatapan tidak peduli, dia melirik Kirana, dan lalu menatapi Helbert dengan tatapan yang berbeda, namun Helbert tidak mempedulikannya.

Dasar lelaki tidak berperasaan, sama sekali tidak mempedulikannya? Maka aku akan membiarkan kamu tahu, akulah wanita yang paling cocok untuk berdiri disampingmu!

Vina duluan memukul, tentu saja bolanya masuk! Dan setelah giliran Kirana, dia sedikit takut, keberuntungan tidak akan ada setiap saat.

Tangan yang memegang stick terpaku disana, tatapan semua orang berkumpul lagi di Kirana, Kirana merasa tangannya sudah keringatan.

“Diusahakan saja.”

Terdengar sebuah suara, Kirana terpaku, dia mengangkat kepalanya dan menatapinya, namun entah kapan, Helbert sudah berada disampingnya, namun dia tidak menatapinya, hanya memandangi lahan yang hijau itu.

Kirana hingga merasa apakah tadi adalah halusinasi dirinya sendiri!

Dia masih bisa menasehati orang? Bukankah dia adalah binatang yang selalu arogan, egois dan memaksa kehendak orang lain.

Tadi pasti adalah halusinasinya, benar, pasti begitu, namun terdengar Helbert berkata lagi, dia ingin Kirana mendengarkannya dengan jelas, agar dia percaya ini bukan halusinasi.

“Anggap saja ini sebuah permainan, tidak perlu dipedulikan.”

Lelaki yang tidak tahu malu ini, darimana dia mengetahui dirinya tegang? Dia tidak tegang! Sama sekali tidak tegang!

Dan juga bukan karena takut mengagalkan kontrak kerjanya.

Helbert melihat ekspresi Kirana berubah terus, dia tidak mempersulit dirinya lagi dan hanya melihat rumput yang hijau disana.

Kirana menutup rapat bibirnya, tidak peduli, seperti yang dia katakan saja! Jika kalah juga tidak peduli!

Kirana membayangkan akan seperti apa nanti pukulannya ini!

Dia memutuskan untuk menutup matanya, andalkan keberuntungan saja! Tidak punya cara lain lagi!

Terdengar suara bola terpukul, Kirana mendengar sebuah suara “pluk....” baru membuka matanya, dia memandangi lahan dengan tidak yakin.

“Wah! Kakak cantik! Kamu bisa memasukkan bola dengan menutup mata! Kamu benar-benar jago!”

Nikita tetap saja memuji Kirana, dia, apakah dia benar-benar begitu beruntung?

Melihat wajah Vina yang marah itu, Kirana baru bisa memastikan, dirinya hoki sekali, benar-benar sangatlah beruntung!

Jika dia pergi berundi sekarang, jangan-jangan juga bisa menang!

“Kakak cantik, bagaimana caranya kamu melakukannya? Cepat ajarkan aku!” Nikita langsung berlari kesamping Kirana dan merayu Kirana sambil memegang tangannya.

Kirana berkata dengan ekspresi tidak biasa, “Jika aku bilang itu keberuntungan, apakah kamu percaya?”

“Haahhaha.....” Nikita terhibur dengan ekspresi dan perkataan Kirana, dia berbalik badan dan berkata kepada ayahnya, “Ayah, aku benar, kamu kasih kontraknya kepada kakak cantik saja.”

Nelson hanya bisa mengelengkan kepalanya kepada putrinya dengan tidak berdaya, dan mengangkat kepalanya berkata kepada Helbert, “Nanti kita pergi tanda tangan kontrak.”

Mata Helbert bersinar, dia awalnya tidak memegang banyak harapan, namun tidak disangka, Kirana ternyata bisa membawa hasil yang berbeda untuk dirinya!

Fedrick tahu bahwa dirinya kalah! Namun dia kalah dengan Kirana, dia tidak begitu mempedulikannya, lebih baik daripada kalah ditangan Helbert!

Fedrick sedikit tersenyum, setelah menatapi Kirana dengan maksud tertentu, Fedrick lalu meninggalkan tempat itu.

Tatapan Vina penuh dengan kebencian, Kirana, mengapa kamu tidak pergi mati saja?

Melihat tampang Kirana yang masih saja segar, dan masih bisa datang ikut lomba, ini pasti karena anaknya tidak gugur!!

Mata Vina bersinar kesadisan, setelah lirikannya, dia ingin pergi mengikuti Fedrick.

Namun lirikannya bertemu dengan tatapan mata dari Helbert yang sedang melototnya.

Vina terkejut, dia begegas pergi bersama Fedrick......

Novel Terkait

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu