Akibat Pernikahan Dini - Bab 129 Pengkhianatan (1)

Kirana sedang menyeduh teh di sebuah penginapan yang bernuansa klasik, dia membutuhkan suasana yang tenang seperti ini untuk mendesain baju, hanya untuk membantu si brengsek itu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaannya!

Tercium Aroma teh yang harum, uap yang mengepul dari teh menyelimuti sekitar Kirana, aroma teh itu membuat hati Kirana tenang!

Kirana dengan tenang menggambar dan menulis diatas kertas, sesaat dia menoleh ke luar jendela, untuk membersihkan pikirannya.

Tepat disaat ini, Kirana tanpa sadar melihat sebuah sosok yang familiar sedang berjalan kemari, Kirana mengerutkan keningnya, dan melihat jam di tangannya, saat ini, bukanlah waktu pulang sekolah.

Orang itu adalah Bryan yang sedang bolos pelajaran, dia berjalan dengan santai, akhir-akhir ini dia adalah orang yang membuat Kirana pusing!

Seperti ada banyak hal yang sedang ada dalam pikirannya, membuat dia tidak sabaran untuk keluar dari kelasnya.

Ketika datang ke dalam penginapan itu, Bryan menghentikan langkahnya, dia ingat Kirana, wanita itu, paling suka datang kesini.

Disaat ini, dia merasakan ada tatapan yang tertuju kepadanya, Bryan mencari tatapan itu, dan dengan gampang ia menemukan orang yang duduk di sebelah jendela, wanita yang sedang tersenyum kepadanya.

Perasaan gundah di hati Bryan seketika menghilang, sebuah senyuman terlihat di bibirnya, Bryan berjalan ke dalam penginapan.

Sesampainya ia duduk di seberang Kirana, Bryan menatap Kirana dengan niat ingin mengoloknya, berkata: "Bagaimana, Kirana yang cantik bisa punya waktu luang untuk datang kesini menyeduh teh dan menulis puisi?"

"Bisa serius tidak!" Kirana menatap Bryan, melihat Bryan terlihat letih, Kirana mengerutkan keningnya.

"Kenapa, akhir-akhir ini kamu kurang tidur ya?"

"Iya, aku siang dan malam berpikir keras, memikirkan Kirana wanita cantik ini, bagaimana aku bisa tidur!" Bryan memegang dagu dia, dan menatap Kirana dengan diam.

Kirana mengedip, dia memukul tangan Bryan, "Dasar lelaki brengsek, bisa serius tidak!"

Bryan tertawa pelan, berbincang dengan Kirana, atau bertemu dengannya, perasaan dia, selalu berubah menjadi jauh lebih baik, dan itu tertanam di hatinya sudah begitu lama.

Setelah Bryan bertemu Kirana, dia merasa tenang, tetapi di dalam hatinya masih ada sesuatu yang mengganjal, perasaan ini membuatnya panik, karena perasaan ini, tidak terasa seperti cinta pertama...

"Kenapa?"

Kirana melihat wajah Bryan yang terlihat agak aneh, dia bertanya dengan bingung.

Bryan tersadar, dengan teliti ia menatap Kirana, dia langsung menakuti Kirana, dan Kirana berkata "Kamu... Jangan menatapku seperti itu..."

"Kirana... Kenapa, aku dan kamu bersama, aku merasa sulit untuk tenang, tetapi aku tidak merasa rasa pada saat pertama kali.. Mengapa.."

Bryan mengatakan kata itu, seperti otomatis keluar, Kirana tentunya terlihat terkejut, Bryan yang sudah lama tidak ia temui, tidak tau apa yang telah terjadi.

Melihat Bryan tersadar akan ucapannya, Kirana mengerti beberapa hal, menurut Bryan, Kirana terus ingin hanya berteman saja dengannya, atau memperlakukan dia sebagai adik laki-laki.

"Karena kamu..." Kirana belum selesai berkata-kata, tetapi melihat wajah Bryan yang terlihat gelap, dan pandangan Bryan menatap ke luar jendela.

Kirana juga mengikuti arah tatapannya, menatap ke luar, tetapi ia melihat Krystal Lee dan seorang lelaki yang sedang tertawa dan berbincang dengannya membawa sekantong barang, tidak tau mereka mau kemana.

Kirana dengan pelan memejamkan matanya, dia menatap Bryan, melihat Bryan tersadar, Kirana mengerti beberapa hal.

Krystal Lee diluar terlihat jelas dia melhat Bryan di penginapan itu, saat ia melihat Kirana, tatapan Krystal Lee terlihat gelap.

Tatapan itu dengan cepat menghilang, saat menatap ke arah Bryan, hati Krystal Lee seperti terpukul, dan malah ia melihat Bryan dengan cepat mengalihkan pandangannya, dan tidak melihat ke arahnya lagi.

Hati Krystal Lee merasa rumit, dia dengan perasaan jengkel menarik pria di sebelahnya, kakak sepupunya Dylan Lee, dan dengan percaya diri ia berjalan menghilang di tengah keramaian jalan.

Kirana mengerutkan keningnya, ia menatap Bryan yang ekspresinya tidak bisa ditebak, melihat Bryan menoleh, Kirana bertanya dengan ragu.

"Perasaan mu saat ini, seharusnya sedang tidak baik!"

Bryan mengangkat kepalanya menatap dia, hatinya jelas terlihat tidak senang, dia juga tidak jelas.

Melihat Bryan tidak berkata apa-apa, bibir Kirana tersenyum, "Kamu sudah tidak menyimpan perasaan apa-apa terhadapku, ekspresimu sekarang, semua karena kamu, sekarang di hatimu, sudah ada yang lain!"

Setelah Kirana berbicara, Bryan menatapnya, dia menolak dengan rasa tidak pecaya: "Tidak mungkin! Aku tidak! Aku..."

"Bryan! Apakah kamu masih tidak jelas tentang hatimu?" Bryan belum selesai berbicara, Kirana langsung membantahnya.

Wajah Bryan terlihat kaku, dia menatap kebawah, tidak tau apa yang sedang ia pikirkan.

"Kamu seharusnya melihat dengan jelas hatimu sendiri, meski kamu tidak dapat menilahtnya dengan jelas, tidak apa-apa, tetapi, reaksimu, sudah memberikanmu pilihan dan keputusan."

"Saat kamu melihat Krystal Lee bersama dengan pria lain, mengapa wajahmu berubah gelap? Dan juga, melihat dia bersama pria lain sangat dekat, mengapa kamu berasa tidak senang?"

"Apakah kamu tidak pernah memikirkan ini sebelumnya? Tidak pernah berpikir apa arti dari semua ini?"

Kirana berkata seperti ini, membuat Bryan semakin kaku, dia tidak bersedia melihat hatinya sendiri! Tetapi, Kirana telah berkata seperti ini, dia sudah tidak dapat berpura-pura buta lagi!

"Kirana... Aku..."

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu