Akibat Pernikahan Dini - Bab 104 Sepertinya Suka Dan Sepertinya Tidak Suka (1)

Helbert tentu saja mengetahuinya, kemampuan Kirana benar-benar payah! Dia menyipitkan matanya, suaranya kembali terdengar.

“Harus menjadikan permainan golf sebagai sebuah hal yang menyenangkan, bukan rasa marah, rasa tidak sabar, semua gerakan harus pas.”

Kirana terhenti sejenak, dirinya memang mengeluarkan semua rasa marah di bola tadi, jika membayangkan bahwa yang dipukul itu adalah Helbert, hatinya akan lebih enakan!

Helbert tidak lagi mempedulikan ekspresi Kirana, dia hanya berkata dengan ekspresi datar, “Jika ingin belajar golf dengan baik, maka yang pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa apakah cara pegangnya sudah sesuai atau tidak, tempat berdiri serta gerakan tubuh, apakah sudah memenuhi gerakan yang sesuai sebelum memukul bola. Setiap kali latihan memukul, sangatlah penting untuk merasakan tempo gerakan, waktu gerakan dan kesimbangan gerakan ketika memukul bola. Ini adalah unsur paling penting untuk mempelajari golf.”

“Kamu harus mempunyai kebiasaan yang baik dalam bermain golf. Jika kamu sendiri saja tidak tahu kemana akan kamu pukul, kamu tidak akan mendapatkan pukulan yang sempurna.”

“Bermain golf adalah permainan memukul bola kesebuah tempat tujuan dengan stabil dan seakurat mungkin. Disaat berusaha untuk mendapatkan pukulan yang stabil, juga dibutuhkan pukulan sesuai kebutuhan, artinya, menggunakan kekuatan diri selogis mungkin. Pemula sebaiknya memilih sebuah titik dilapangan latihan sebagai tujuan, perlahan-lahan untuk mengontrol bola semakin sering bisa terjatuh ke lokasi titik tersebut, setiap kali memukul, hindari menggunakan tenaga secara berlebihan untuk mencegah pukulan yang tidak terkontrol.”

“Jangka latihan dan keteraturan latihan sangatlah penting. Sesegara mungkin benarkan cara memukul jika ada pemikiran yang aneh atau mungkin ada gerakan yang salah, tujuannya agar tetap fokus di skill paling utama yaitu memukul bola.”

“Terdapat sebuah hubungan spesial antara latihan dan lomba, kemampuan dan trik yang dipelajari ketika latihan tujuannya yaitu menggunakan trik-trik tersebut kedalam sebuah lomba resmi.”

Helbert melihat Kirana tidak mempedulikannya, dia juga membiarkannya dan terus berkata dengan sendirinya.

“Materi yang dipelajari ketika latihan selayaknya adalah berbagai jenis cara memukul bola, hanya dengan mengulang mempelajari kemampuan yang sudah bisa tidaklah cukup, dan juga tidak boleh hanya sekedar melatih trik-trik yang disukai saja.”

“Golf mewajibkan pemainnya mempunyai kemampuan yang seimbang disemua bidang, bisa menyelesaikan masalah diberbagai kejadian, dan mengeluarkan kemampuan dengan cocok, seorang pemain yang bisa memukul pukulan yang bagus dibeberapa tempat tertentu dan memiliki pukulan jelek di tempat lainnya bukanlah seorang pemain golf yang bagus.”

Bukanlah pemain golf yang bagus! Memang dari awal dia bukanlah seorang pemain yang bagus! Kirana sedikit menaikkan badannya, dan menatapi Helbert, namun Helbert langsung saja berpura-pura tidak melihatnya.

“Kemampuan yang meliputi semua bidang dan seimbang adalah syarat awal untuk bermain golf dengan baik! Tapi jika memukul bola dengan tidak beraturan seperti kamu tidak akan pernah bisa masuk bola!”

“Kamu......”

Kirana memegang erat tongkat golf ditangannya sendiri, dia sangatlah ingin memukul Helbert menggunakan menggunakan tongkat itu!

Benar-benar seperti memberikan ceramah kepada bawahan! Benar-benar keterlaluan!

“Ada apa? Belum melakukannya dengan bagus tapi tidak mengizinkan orang lain mendiskusikannya?”

Helbert melirik Kirana, Kirana menyipitkan matanya, dia tidak marah tapi malah tertawa, “Benar, kamu benar semua, tapi Helbert, aku bukan budakmu!”

“Aku juga tidak mengatakan kamu adalah budakku!” Jawab Helbert dengna intonasi datar, Kirana menggertakkan giginya lalu menatapi Helbert sesaat, lalu Kirana tiba-tiba melemparkan tongkat golf ditangannya.

Dia memutarkan badannya, jika masih terus melihat Helbert, dirinya tidak akan kuat!

Melihat Kirana yang berbalik badan dan meninggalkan tempat itu tanpa menggatakan apa-apa, Helbert menyipitkan matanya, terlihat tatapannya sedikit berbeda.

Kirana baru saja selesai mandi, bunyi dering telepon kebetulan berbunyi, Kirana menunjukkan ekspresi marah ketika melihat nomor tersebut, dasar lelaki tidak tahu malu ini! Apa yang ingin dilakukannya lagi?

Meskipun membiarkan nada deringnya terus berbunyi, Kirana tidak kunjung mengangkat teleponnya, lalu menonaktifkan telepon dan melemparkannya diatas kasur, lalu Kirana mengeringkan rambutnya.

Tapi sesaat kemudian, terdengar suara ketuk pintu dengan pelan, Kirana sedikit terhenti, mukanya semakin berubah, tidak berhasil menelepon dan sekarang langsung datang mengetuk pintu?!

Kirana awalnya tidak ingin mempedulikannya, namun suara ketukan pintu itu masih saja terus berbunyi, muka Kirana saja berubah parah, setelah mengganti baju yang lebih sederhana, Kirana membukakan pintu kamarnya.

Namun dia tidak mendapatkan Helbert si lelaki jahanam itu, melainkan merupakan Asisten Leo yang dengan muka bersalah.

“Nona......Nona Kiranaaa......maafkan diriku menganggumu malam-malam begini, sangatlah maaf sekali......hanya saja CEO Helbert menyuruhku......unutk memberitahumu......”

Asisten Leo meliaht muka Kirana yang semakin buruk, kata-kata selanjutnya terhenti didalam tenggorokkannya, dia tidak berani mengatakannya.

“Bilang!” Kirana melotot kearah kamar diseberangnya, kebetulan, kamar yang dipesan oleh Asisten Leo benar-benar kebetulan sekali, kamar Helbert dan Kirana saling berseberangan!

Melihat Kirana yang hanya mengeluarkan satu kata itu, dapat terbayang bahwa seberapa hatinya kacau dan tidak bahagia......

Asisten Leo merasa, suami istri ini benar-benar cocok sekali, sekali marah sama-sama mempunyai kemampuan untuk menakuti orang!

Asisten Leo terhenti sejenak, lalu berkata dengan ragu-ragu, “Hmm, CEO Helbert mengatakan, besok pagi, masih harus pergi latihan......golf......”

Seusai berkata, Asisten Leo merasa muka Kirana semakin buruk, bahkan matanya terlihat berbeda.

Asisten Leo merasa dirinya harus selesai menyekesaikan hal ini dan segera pergi meninggalkan tempat ini, sungguh menakutkan sekali!

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu