Akibat Pernikahan Dini - Bab 193 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
Tepat ketika Helbert Han memijat perut Kirana untuk menghilangkan rasa sakitnya, Paman Johan tiba-tiba bergegas masuk, ketika dia melihat tuan muda itu sedang memijat perut istrinya.
Dia menghentikan langkahnya. Kemudian dia dengan cepat membalikkan badan, tetapi ia masih melapor, "Tuan Muda, Nona Annabella mengalami kecelakaan, ingin Anda segera mengatasinya."
Tangan Helbert Han yang sedang memijat perut Kirana berhenti sejenak, dan melirik Kirana, yang sedang menutup matanya. Helbert Han dengan lembut menghentikan tangannya dan bersiap untuk berdiri, tetapi tangannya ditarik oleh Kirana.
"Jangan tinggalkan aku ..." Kirana membuka matanya dengan perlahan, menatap Helbert Han dengan penuh perasaan, mata Helbert Han yang dalam menatapnya dengan lembut.
Dia melepaskan tangannya dan membelai kepalanya dengan lembut, "Aku tidak akan pergi. Aku akan mendengarkan Paman Johan mengatakan dulu apa yang sedang terjadi, tunggu aku sebentar."
Kirana dengan patuh menganggukkan kepalanya, mulutnya tersenyum dengan lembut, jika pria ini mengatakan tidak, maka dia tidak akan pergi. Melihat punggung Helbert Han menghilang dari ruangan, senyum dibibir Kirana semakin lebar.
Ponsel tiba-tiba bergetar. Dia mengeluarkan ponselnya dan melihatnya. Alisnya sedikit berkerut. Tidak sampai membuat cacat wanita jalang itu! Ini tidak adil!
Namun, kerutan dikening Kirana mereda perlahan. Wanita jalang itu, lengannya lumpuh dan tubuhnya terluka di banyak tempat. Itu tidak terlalu buruk! Selama wanita itu tidak bahagia, dia merasa senang!
Memperoleh hasil ini! Dia juga sangat puas!.
Lekukan di ujung bibirnya semakin meningkat. Annabella An, jika kamu melukai wajahku, aku akan membiarkan kamu merasakannya. Apakah yang disebut dosa yang disebabkan oleh dirimu sendiri? Kamu tidak akan bisa hidup!
Aku, Kirana! Bukan kesemek yang mudah ditekan! Jika kamu menyakitiku, kamu harus bersiap untuk pembalasanku! Pada saat ini, alis dan mata Kirana terlihat tajam, seolah-olah dirinya adalah reinkarnasi dari penyihir di tengah malam.
Helbert Han yang berada di luar pintu kamar Kirana, memberi isyarat kepada paman Johan untuk berbicara. Paman Johan sedikit mengernyit. "Nona Annabella, tampaknya ada masalah dengan obat yang dibawa oleh Dokter Zhou. Lengannya seperti terluka lebih parah lagi, dan serakan pecahan kaca di kamarnya sepertinya sengaja dilakukan seseorang."
"Jika bukan karena Dokter Zhou menyeret Nona Annabella tepat waktu, aku khawatir, dia akan cacat! Tetapi Nona Annabella berkeras mengatakan bahwa Dokter Zhou yang telah menyakitinya, Tuan, Nona Annabella menyuruhmu ke tempatnya."
"Lagipula, keadaan di sana sepertinya tidak sederhana. Apakah Anda ingin pergi melihat sebentar?"
Paman Johan bertanya pada Helbert Han, tetapi dia melihat Helbert Han mengerutkan alisnya dan menoleh memandangi kamar Kirana, "Aku tidak pergi, biarkan asisten Leo yang pergi mengatasinya, suruh seseorang mengirim Annabella ke rumah sakit. Hal ini, aku akan memeriksanya dengan jelas nanti."
Pada akhirnya Paman Johan secara naluri dapat melihat dengan jelas siapa yang paling dikhawatirkan oleh tuan mudanya, lalu mengangguk, dan kemudian dengan cepat kembali pergi bekerja.
Helbert Han dengan wajah yang berkerut dan sedikit pemikiran di dalam hatinya, berjalan ke kamar Kirana, melihatnya menutup matanya, seolah-olah dia sedang tidur.
Helbert Han duduk di tempat tidurnya dan mengangkat tangannya untuk menyentuh wajahnya yang tergores, "Kamu ini benar-benar, begitu inginnya membalaskan dendam ..."
Mata Kirana perlahan terbuka dan mendorong tangan Helbert Han yang ingin menyentuh wajahnya. "Apa katamu?"
Tapi Helbert Han tidak berbicara lagi, hanya menatap Kirana dengan tatapan yang dalam, seolah-olah ingin dia melihatnya di matanya.
Kedua orang itu saling memandang dalam keheningan. Helbert Han tiba-tiba bertanya, "Masalah Annabella di sana, kamu tahu?"
Kirana tersenyum sinis, "Bagaimana aku bisa tahu, lagipula, masalahnya, aku tidak tertarik sama sekali!"
Helbert Han menatap Kirana dalam-dalam, namun tiba-tiba menghela nafas panjang, dia tidak ingin menghancurkan suasana tenang yang sulit mereka dapatkan seperti saat ini.
Pada saat ini, pintu diketuk dengan ringan, "Tuan Muda, Dokter Zhou datang."
Ketika suara Paman Johan terdengar, Helbert Han dengan jelas menangkap cahaya gelap di bagian bawah mata Kirana, dan matanya sedikit menyipit.
"Kamu istirahat dulu, aku menemuinya sebentar dan akan datang menemanimu."
Helbert Han membelai rambut Kirana, berdiri dan berjalan pergi. Tatapan mata Kirana menjadi rumit, Dokter Zhou sudah datang. Kelihatannya dokter pasti sudah tahu bahwa dia-lah pelakunya.
Hehe, mulut Kirana tersenyum sinis, bahkan jika mereka tahu, lalu bagaimana, wanita itu, aku sudah membalaskan dendamku!
Dokter Zhou sedang menunggu di ruang belajar Helbert Han. Setelah melihatnya datang, Dokter Zhou bermaksud ingin menjelaskan sesuatu, tetapi dia melihat Helbert Han mengangkat tangannya untuk menunjukkan bahwa dia tidak perlu menjelaskan.
"Kamu beritahu aku dulu, ada hal tidak biasa apa yang terjadi hari ini?"
Helbert Han tidak bodoh. Trik semacam ini, dia tidak mungkin menganggap bahwa itu adalah tanggung jawab Dokter Zhou.
"Hari ini, nyonya muda dan seorang wanita asing datang ke rumah sakitku. Dia mengatakan bahwa dia sakit perut dan meminta aku untuk memeriksanya. Namun, aku merasa bahwa wanita asing itu tampaknya telah melakukan sesuatu pada kotak obatku." Alisnya mengerut kencang, soal ini, dia bisa berpikir jernih setelah sedikit menghela nafas, disinilah letak kesalahannya.
Helbert Han sedikit mengernyit, "Wanita asing?"
"Ya, aku belum pernah melihatnya. Setelah itu, aku pergi mengganti obat untuk Nona Annabella, tetapi terjadi kecelakaan."
Dokter Zhou mengangguk, Helbert Han menghela nafas, dan memikirkan perilaku yang tidak biasa dari Kirana hari ini, tidak sulit ditebak motifnya. Helbert Han menghela nafas lagi, Kirana begitu tidak ingin melepaskan Annabella An.
Kirana, kenapa juga berubah menjadi jahat seperti ini. Yang paling dia tidak inginkan adalah, melihat rupa Kirana sekarang ini, membuat trik semacam ini, tidak cocok untuk Kirana. Peran orang jahat, cukup dia saja yang memerankan.
Kenapa, Kirana tidak bersedia menunggu ...
“Kamu sebaiknya tidak membocorkan hal ini terlebih dahulu, terutama di di depan Annabella. Mengenai ingatanmu tentang nyonya muda, kamu harus segera menghapusnya. Aku akan menemukan kambing hitam untuk menghadapi Annabella, kamu kembalilah.” yang dapat dilakukan Helbert Han sekarang adalah tidak ingin melihat kedua wanita itu bertarung lagi.
Orang yang ingin dia lindungi selalu Kirana. Jika ini terus berlanjut, Kirana yang akan menderita.
Dokter Zhou mengangguk, tuan muda bisa melakukan ini, dia juga maklum, karena bagaimanapun adalah nyonya muda!
Setelah kepergian Dokter Zhou, Helbert Han berjalan ke kamar Kirana dengan perasaan yang yang sulit dijelaskan.
Setelah Kirana melihatnya masuk, dia berpikir bahwa dia akan bertanya padanya mengapa dia harus melakukan ini. Lagi pula, berdasarkan kepintaran Helbert Han, pasti sudah tahu dia yang melakukannya.
Namun, tidak disangka Helbert Han hanya duduk di ranjang Kirana, dan tubuhnya sedikit mendekatinya. Tiba-tiba, dia menghela nafas yang sebagian merasuki hati Kirana.
"Kirana, kamu ingin bagaimana aku memperlakukanmu ..."
Kirana, "...".
Kirana menatapnya dalam-dalam, kenapa dia tidak bertanya, hanya bertanya pertanyaan seperti itu. Helbert Han tiba-tiba membungkuk dan mencium Kirana.
Tapi dia dengan cepat melepaskannya dan menatap mata Kirana. Helbert Han berkata kepadanya dengan serius, "Kirana, hal mengatur siasat semacam ini tidak cocok untukmu, aku tidak ingin kamu menjadi orang seperti itu, menjadi orang yang tidak bisa aku tebak, menjadi orang yang tidak bisa aku lihat dengan jelas. Aku takut kamu yang seperti itu, membuatku tidak kenal. Peran orang jahat, cukup aku saja yang memerankannya ... "
Peran orang jahat, cukup aku saja yang memerankannya ....
Mendengar kalimat seperti itu, hati Kirana bergetar hebat. Dia menatap Helbert Han dengan tatapan yang rumit. Pria ini, mengapa begitu baik padanya, dia akan bergantung padanya, sungguh akan bergantung padanya. Ketergantungan yang tidak akan bisa dihentikan ....
Novel Terkait
Nikah Tanpa Cinta
Laura WangHis Second Chance
Derick HoGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangUnperfect Wedding
Agnes YuHidden Son-in-Law
Andy LeePenyucian Pernikahan
Glen ValoraAkibat Pernikahan Dini×
- Bab 1 Dijebak
- Bab 2 Kehilangan Keperawanan
- Bab 3 Kebingungan
- Bab 4 Bertemu Kembali
- Bab 5 Kembali
- Bab 6 Mangsa
- Bab 7 Karma
- Bab 8 Samuel
- Bab 9 Pertemuan
- Bab 10 Bicaralah!
- Bab 11 Ingin Bersama Kamu
- Bab 12 Bryan
- Bab 13 Menyedihkan
- Bab 14 Rileks
- Bab 15 Bahaya
- Bab 16 Percakapan
- Bab 17 Vina
- Bab 18 Perselisihan
- Bab 19 Budak Hutang
- Bab 20 Kesulitan
- Bab 21 Di Mabuk Asmara
- Bab 22 Tenang
- Bab 23 Kenangan
- Bab 24 Bakat
- Bab 25 Melepaskan Gairah
- Bab 26 Pertemuan
- Bab 27 Ciuman Paksa (Bagian pertama)
- Bab 28 Dicium Paksa (Bawah)
- Bab 29 Disengajakan (I)
- Bab 30 Disengajakan (II)
- Bab 31 Memiliki Maksud
- Bab 31 Memiliki Maksud (2)
- Bab 32 Ada Maksud
- Bab 32 Ada Maksud (4) (2)
- Bab 34 Konspirasi
- Bab 33 Konspirasi (2)
- Bab 34 Konspirasi (BAWAH) (SATU)
- Bab 34 Konspirasi BAWAH) (2)
- Bab 35 Iblis (1)
- Bab 35 Iblis (2)
- Bab 36 Hukuman (1)
- Bab 36 Hukuman (2)
- Bab 37 Hukuman (1)
- Bab 37 Hukuman (2)
- Bab 38 Dihukum(1)
- Bab 38 Dihukum(2)
- Bab 39 Hukuman (1)
- Bab 39 Hukuman (2)
- Bab 40 Bagaimana Menyelesaikannya (1)
- Bab 40 Bagaimana Menyelesaikannya (2)
- Bab 41 Ternyata (1)
- Bab 41 Ternyata.. (2)
- Bab 42 Lelaki Playboy
- Bab 42 Lelaki Playboy (2)
- Bab 43 Desakan Pernikahan (1)
- Bab 43 Desakan menikah (2)
- Bab 44 Jatuh Dalam Pelukan (1)
- Bab 44 Jatuh Dalam Pelukan (2)
- Bab 45 Ulang Tahun (1)
- Bab 45 Ulang Tahun (2)
- Bab 45 Ulang Tahun (3)
- Bab 46 Keanehan (1)
- Bab 46 Keanehan (2)
- Bab 47 Balon Pernyataan Cinta (1)
- Bab 47 Balon Pernyataan Cinta (2)
- Bab 48 Hadiah Spesial (1)
- Bab 48 Hadiah Spesial (2)
- Bab 49 Psikologi Kompleks (1)
- Bab 49 Psikologi Kompleks(2)
- Bab 50 Suasana Yang Aneh (1)
- Bab 50 Suasana Yang Aneh (2)
- Bab 51 Kecantikan Yang Elegan (1)
- Bab 51 Kecantikan Yang Elegan (2)
- Bab 52 Keahlian Membuat Teh (1)
- Bab 52 Keahlian Membuat Teh (2)
- Bab 53 Terlibat (1)
- Bab 53 Terlibat (2)
- Bab 54 Membuat Jatuh (1)
- Bab 54 Membuat Jatuh (2)
- Bab 55 Ini Adalah Sebuah Rintangan (1)
- Bab 55 Ini Adalah Sebuah Rintangan (2)
- Bab 56 Permainan Babi Memakan Harimau (1)
- Bab 56 Permainan Babi Memakan Harimau (2)
- Bab 57 Tanpa Disengaja (1)
- Bab 57 Tanpa Disengaja (2)
- Bab 58 Dipaksa Untuk Mau (1)
- Bab 58 Dipaksa Untuk Mau (2)
- Bab 59 Dijebak (1)
- Bab 59 Dijebak (2)
- Bab 60 Kamu Membuatku Jijik(1)
- Bab 60 Kamu Membuatku Jijik (2)
- Bab 61 Perasaan Curiga (1)
- Bab 61 Perasaan Curiga (2)
- Bab 62 Dia Adalah Iblis (1)
- Bab 62 Dia Adalah Iblis (2)
- Bab 63 Siapa Yang Tidak Punya Hati (1)
- Bab 63 Siapa Yang Tidak Punya Hati (2)
- Bab 64 Anak (1)
- Bab 64 Anak (2)
- Bab 64 Anak (3)
- Bab 65 Kemarahan (1)
- Bab 65 Kemarahan (2)
- Bab 66 Kemarahan (1)
- Bab 66 Kemarahan (2)
- Bab 67 Kemarahan (1)
- Bab 67 Kemarahan (2)
- Bab 68 Kemarahan (1)
- Bab 68 Kemarahan (2)
- Bab 69 Gaun Pertunangan (1)
- Bab 69 Gaun Pertunangan (2)
- Bab 70 Pembalasan Dendam Fedrick Ye (1)
- Bab 70 Pembalasan Dendam Fedrick Ye (1)
- Bab 71 Pertemuan Yang Kebetulan (1)
- Bab 71 Pertemuan Yang Kebetulan (2)
- Bab 72 Wanita Hamil (1)
- Bab 72 Wanita Hamil (2)
- Bab 73 Penyelesaian (Awal) (1)
- Bab 73 Penyelesaian (Awal) (2)
- Bab 74 Mengatasinya (1)
- Bab 74 Mengatasinya (2)
- Bab 75 Berjuang Untuk Mendapatkannya (1)
- Bab 75 Berjuang Untuk Mendapatkannya (2)
- Bab 76 Badai Pertunangan (1)
- Bab 76 Badai Pertunangan (2)
- Bab 77 Sang Mantan (1)
- Bab 77 Sang Mantan (2)
- Bab 78 Menghancurkan Pertunangan Mereka (1)
- Bab 78 Menghancurkan Pertunangan Mereka (2)
- Bab 79 Helbert Sudah Gila (1)
- Bab 79 Helbert Sudah Gila (2)
- Bab 80 Selamatkan Annabella (1)
- Bab 80 Selamatkan Annabella (2)
- Bab 81 Emosi Dengan Kelakuan Helbert (1)
- Bab 81 Emosi Dengan Kelakuan Helbert (2)
- Bab 82 Hanya Emosional Padanya (1)
- Bab 82 Hanya Emosional Padanya (2)
- Bab 83 Hanya Kirana (1)
- Bab 83 Hanya Kirana (2)
- Bab 84 Karena Cinta, Maka Cinta (1)
- Bab 84 Karena Cinta, Maka Cinta (2)
- Bab 85 Nafsu (1)
- Bab 85 Nafsu (2)
- Bab 86 Karena Cinta, Begitulah Cinta (1)
- Bab 86 Karena Cinta, Begitulah Cinta (2)
- Bab 87 Pesta Malam Hari (1)
- Bab 87 Pesta Malam Hari (2)
- Bab 68 Pesta (1)
- Bab 88 Pesta (2)
- Bab 89 Bencana Yang Terjadi Karena Pesta (1)
- Bab 89 Bencana Yang Terjadi Karena Pesta (2)
- Bab 90 Badai Setelah Pesta Malam (1)
- Bab 90 Badai Setelah Pesta Malam (2)
- Bab 91 Krisisnya Cinta (1)
- Bab 91 Krisisnya Cinta (2)
- Bab 92 Sakit Cinta (1)
- Bab 92 Sakit Cinta (2)
- Bab 93 Hatiku Sakit (1)
- Bab 93 Hatiku Sakit (2)
- Bab 94 Tidur Bersamanya (1)
- Bab 94 Tidur Bersamanya (2)
- Bab 95 Balas Dendam (1)
- Bab 95 Balas Dendam (2)
- Bab 96 Terungkap (1)
- Bab 96 Terungkap (2)
- Bab 97 Apakah Saya Dijodohkan? (1)
- Bab 97 Apakah Saya Dijodohkan? (2)
- Bab 98 Perkenalan Satu Sama Lain (1)
- Bab 98 Perkenalan Satu Sama Lain (2)
- Bab 99 Tanpa Diduga (1)
- Bab 99 Tanpa Diduga (2)
- Bab 100 Setengah hati (1)
- Bab 100 Setengah Hati (2)
- Bab 101 Tanpa Perasaan (1)
- Bab 101 Tanpa Perasaan (2)
- Bab 102 Emosional (1)
- Bab 102 Emosional (2)
- Bab 103 Emosional (1)
- Bab 103 Emosional (2)
- Bab 104 Sepertinya Suka Dan Sepertinya Tidak Suka (1)
- Bab 104 Sepertinya Suka Dan Sepertinya Tidak Suka (2)
- Bab 105 Sepertinya Rasa Yang Aneh (1)
- Bab 105 Sepertinya Rasa Yang Aneh (2)
- Bab 106 Rasa Tanda Antara Suka Atau Tidak (1)
- Bab 106 Rasa Tanda Antara Suka Atau Tidak (2)
- Bab 107 Suka Atau Tidak? (1)
- Bab 107 Suka Atau Tidak? (2)
- Bab 108 Sangat Marah (1)
- Bab 108 Sangat Marah (2)
- Bab 109 Penderitaan (1)
- Bab 109 Penderitaan (2)
- Bab 110 Penderitaan Yang Terus-Menerus (1)
- Bab 110 Penderitaan Yang Terus-Menerus (2)
- Bab 111 Penderitaan (1)
- Bab 111 Penderitaan (2)
- Bab 112 Lautan Penderitaan (1)
- Bab 112 Lautan Penderitaan (2)
- Bab 113 Pertengkaran (1)
- Bab 113 Pertengkaran (2)
- Bab 114 Kesedihan (1)
- Bab 114 Kesedihan (2)
- Bab 115 Busur Keras (1)
- Bab 115 Busur Keras (2)
- Bab 116 Kekerasan (1)
- Bab 116 Kekerasan (2)
- Bab 117 Tiga Orang Pria Melakukan Pertunjukan. (1)
- Bab 117 Tiga Orang Pria Melakukan Pertunjukan. (2)
- Bab 118 Menggoda (1)
- Bab 118 Menggoda (2)
- Bab 119 Perampokan Cinta (1)
- Bab 119 Perampokan Cinta (2)
- Bab 120 Mencuri Perasaan Cinta (1)
- Bab 120 Mencuri Perasaan Cinta (2)
- Bab 121 Cinta Tragis (1)
- Bab 121 Cinta Tragis (2)
- Bab 122 Cinta Kejamnya (1)
- Bab 122 Cinta Kejamnya (2)
- Bab 123 Kejamnya (1)
- Bab 123 Kejamnya (2)
- Bab 124 Pengkhianatan (1)
- Bab 124 Pengkhianatan (2)
- Bab 125 Pengkhianatan (1)
- Bab 125 Pengkhianatan (2)
- Bab 126 Pengkhianatan (1)
- Bab 126 Pengkhianatan (2)
- Bab 127 Pengkhianatan (1)
- Bab 127 Pengkhianatan (2)
- Bab 128 Pengkhianatan (1)
- Bab 128 Pengkhianatan (2)
- Bab 129 Pengkhianatan (1)
- Bab 129 Pengkhianatan (2)
- Bab 130 Kedekatan yang Disia-siakan (1)
- Bab 130 Kedekatan yang Disia-siakan (2)
- Bab 131 Penculikkan yang Sial (1)
- Bab 131 Penculikkan yang Sial (2)
- Bab 132 Hukuman dan Amarahnya (1)
- Bab 132 Hukuman dan Amarahnya (2)
- Bab 133 Dia panik? (1)
- Bab 133 Dia panik? (2)
- Bab 134 Tersingkapnya Sebuah Hubungan (1)
- Bab 134 Tersingkapnya Sebuah Hubungan (2)
- Bab 135 Tumbuhnya Perasaan (1)
- Bab 135 Tumbuh Perasaan (2)
- Bab 136 Kasih Sayang (1)
- Bab 136 Kasih Sayang (2)
- Bab 137 Sistem Persekusi (1)
- Bab 137 Sistem Persikusi (2)
- Bab 138 Kondisi Fisik Yang Mengundang Persekusi (1)
- Bab 138 Kondisi Fisik Yang Mengundang Persekusi (2)
- Bab 139 Kecemburuan-nya (1)
- Bab 139 Kecemburuan-nya (2)
- Bab 140 Dia Sudah Menyukaimu (1)
- Bab 140 Dia Sudah Menyukaimu (2)
- Bab 141 Dia Sudah Menyukaimu (1)
- Bab 141 Dia Sudah Menyukaimu (2)
- Bab 142 Hukuman Yang Gila (1)
- Bab 142 Hukuman Yang Gila (2)
- Bab 143 Hukuman Yang Gila (1)
- Bab 143 Hukuman Yang Gila (2)
- Bab 144 Pengundang Amarah (1)
- Bab 144 Pengundang Amarah (2)
- Bab 145 Rasa Benci (1)
- Bab 145 Rasa Benci (2)
- Bab 146 Benci (1)
- Bab 146 Benci (2)
- Bab 147 Kakak Adalah Seorang Gangster! (1)
- Bab 147 Kakak Adalah Seorang Gangster! (2)
- Bab 148 Kakak Adalah Seorang Gangster (1)
- Bab 148 Kakak Adalah Seorang Gangster (2)
- Bab 149 Loyalitas Dia (1)
- Bab 149 Loyalitas Dia (2)
- Bab 150 Pelawak Yang Dikirim Oleh Tuhan (1)
- Bab 150 Pelawak Yang Dikirim Oleh Tuhan (2)
- Bab 151 Pelawak Yang Dikirim Oleh Tuhan (1)
- Bab 151 Pelawak Yang Dikirim Oleh Tuhan (2)
- Bab 152 Kesepakatan Kencan Buta (1)
- Bab 152 Kesepakatan Kencan Buta (2)
- Bab 153 Kencan Buta (1)
- Bab 153 Kesepakatan Kencan Buta (2)
- Bab 154 Bahaya Sebelum Fajar (1)
- Bab 154 Bahaya Sebelum Fajar (2)
- Bab 155 Bahaya Dalam Hidupnya (1)
- Bab 155 Bahaya Dalam Hidupnya (2)
- Bab 156 Menggunakan Hidupku Untuk Menjagamu (1)
- Bab 156 Menggunakan Hidupku Untuk Menjagamu (2)
- Bab 157 Salah Paham (1)
- Bab 157 Salah Paham (2)
- Bab 158 Pengakuan (1)
- Bab 158 Pengakuan (2)
- Bab 159 Kehangatan Yang Membingungkan (1)
- Bab 159 Kehangatan Yang Membingungkan (2)
- Bab 160 Cinta Pertama (1)
- Bab 160 Cinta Pertama (2)
- Bab 161 Cinta Pertama (1)
- Bab 161 Cinta Pertama (2)
- Bab 162 Inisial Cinta (2)
- Bab 162 Inisial CInta (2)
- Bab 163 Jawaban (1)
- Bab 163 Jawaban (2)
- Bab 164 Jawaban yang Menyakitkan (1)
- Bab 164 Jawaban yang Menyakitkan (2)
- Bab 165 Jawaban (1)
- Bab 165 Jawaban (2)
- Bab 166 Lawan (1)
- Bab 166 Lawan (2)
- Bab 167 Rival (1)
- Bab 167 Rival (2)
- Bab 168 Rival (1)
- Bab 168 Rival (2)
- Bab 169 Kelompok Musuh (1)
- Bab 169 Kelompok Musuh (2)
- Bab 170 Asisten Yang Terdiam (1)
- Bab 170 Asisten Yang Terdiam (2)
- Bab 171 Perjamuan (1)
- Bab 171 Perjamuan (2)
- Bab 172 Bantuan Tak Terduga (1)
- Bab 172 Bantuan Tak Terduga (2)
- Bab 173 Kejutan Yang Romantis (1)
- Bab 173 Kejutan Yang Romantis (2)
- Bab 174 Dia Memberikan Kejutan Romantis (1)
- Bab 174 Dia Memberikan Kejutan Romantis (2)
- Bab 175 Kepahitan Di Musim Semi (1)
- Bab 175 Kepahitan Di Musim Semi (2)
- Bab 176 Musim Semi Yang Penuh Dengan Strategi (1)
- Bab 176 Musim Semi Yang Penuh Dengan Strategi (2)
- Bab 177 Lagi Dan Lagi (1)
- Bab 177 Lagi Dan Lagi (2)
- Bab 178 Lagi Dan Lagi (1)
- Bab 178 Lagi Dan Lagi (2)
- Bab 178 Rencana Awal (1)
- Bab 179 Rencana Awal (2)
- Bab 180 Rencana Awal (1)
- Bab 180 Rencana Awal (2)
- Bab 181 Konspirasi Yang Dimulai (1)
- Bab 181 Konspirasi Yang Dimulai (2)
- Bab 182 Konspirasi Yang Dimulai (1)
- Bab 182 Konspirasi Yang Dimulai (2)
- Bab 183 Terluka (1)
- Bab 183 Terluka (2)
- Bab 184 Wajah Yang Hancur (1)
- Bab 184 Wajah Yang Hancur (2)
- Bab 185 Kehilangan Kontrol (1)
- Bab 185 Kehilangan Kontrol (2)
- Bab 186 Penyerahan Diri Yang Terpaksa (1)
- Bab 186 Penyerahan Diri Yang Terpaksa (2)
- Bab 187 Bermain Trik Dengan Putra Sendiri (1)
- Bab 187 Bermain Trik Dengan Putra Sendiri (2)
- Bab 188 Salah Paham Meningkat (1)
- Bab 188 Salah Paham Meningkat (2)
- Bab 189 Bermain Trik, Siapa Yang Tidak Bisa? (1)
- Bab 189 Bermain Trik, Siapa Yang Tidak Bisa? (2)
- Bab 190 Pembalasan Dendam Dimulai (1)
- Bab 190 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
- Bab 191 Pembalasan Dendam Dimulai (1)
- Bab 191 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
- Bab 192 Pembalasan Dendam Dimulai (1)
- Bab 192 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
- Bab 193 Pembalasan Dendam Dimulai (1)
- Bab 193 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
- Bab 194 Kesenangan Dari Balas Dendam (1)
- Bab 194 Kesenangan Dari Balas Dendam (2)
- Bab 195 Kembali Masuk Dalam Bahaya (1)
- Bab 195 Kembali Masuk Dalam Bahaya (2)
- Bab 196 Terjebak Krisis Lagi (1)
- Bab 196 Terjebak Krisis Lagi (2)
- Bab 197 Masuk Ke Dalam Krisis Lagi (1)
- Bab 197 Masuk Ke Dalam Kerisis Lagi (2)
- Bab 198 Kegilaan Dia 1
- Bab 198 Kegilaan Dia (2)
- Bab 199 Situasi Berbahaya (1)
- Bab 199 Situasi Berbahaya (2)
- Bab 200 Menolong Dia (1)
- Bab 200 Menolong Dia (2)
- Bab 201 Penundaan Yang Terpaksa (1)
- Bab 201 Penundaan Yang Terpaksa (2)
- Bab 202 Menembus Krisis (1)
- Bab 202 Menembus Krisis (2)
- Bab 203 Perangkap Indah (1)
- Bab 203 Perangkap Indah (2)
- Bab 204 Rencana Wanita Cantik (1)
- Bab 204 Rencana Wanita Cantik (2)
- Bab 205 Rencana (1)
- Bab 205 Rencana (2)
- Bab 206 Kebetulan (1)
- Bab 206 Kebetulan (2)
- Bab 207 Kebetulan (1)
- Bab 207 Kebetulan (2)
- Bab 208 Menang (1)
- Bab 208 Menang (2)
- Bab 209 Ternyata Aku Hamil (1)
- Bab 209 Ternyata Aku Hamil (2)
- Bab 210 Cinta Menyakitkan Yang Akan Segera Dimulai (1)
- Bab 210 Cinta Menyakitkan Yang Akan Segera Dimulai (2)
- Bab 211 Kisah Percintaan Yang Tragis (1)
- Bab 211 Kisah Percintaan Yang Tragis (2)
- Bab 212 Kisah Cinta Yang Tragis (1)
- Bab 212 Kisah Cinta Yang Tragis (2)
- Bab 213 Penyiksaan Cinta yang Akan Segera Bermulai (1)
- Bab 213 Penyiksaan Cinta yang Akan Segera Bermulai (2)
- Bab 214 Periode Perang Dingin (1)
- Bab 214 Periode Perang Dingin (2)
- Bab 215 Periode Perang Dingin (1)
- Bab 215 Periode Perang Dingin (2)
- Bab 216 Anaknya, Benar-benar Sudah Keguguran (1)
- Bab 216 Anaknya, Benar-benar Sudah Keguguran (2)
- Bab 217 Hati Yang Menjauh (1)
- Bab 217 Hati Yang Menjauh (2)
- Bab 218 Jarak Hati Yang Dingin (1)
- Bab 218 Jarak Hati Yang Dingin (2)
- Bab 219 Tidak Bisa Melahirkan Lagi (1)
- Bab 219 Tidak Bisa Melahirkan Lagi (2)
- Bab 220 Mendengar Suara Hati Yang Hancur (1)
- Bab 220 Mendengar Suara Hati Yang Hancur (2)
- Bab 221 Dengan Cara Mabuk Pun Tidak Bisa (1)
- Bab 221 Dengan Cara Mabuk Pun Tidak Bisa (2)
- Bab 222 Orang Asing Yang Paling Akrab (1)
- Bab 222 Orang Asing Yang Paling Akrab (2)
- Bab 223 Perencanaan Sebelum Cerai (1)
- Bab 223 Perencanaan Sebelum Cerai (2)
- Bab 224 Apa Benar Harus Saling Menyakiti Padahal Saling Mencintai? (1)
- Bab 224 Apa Benar Harus Saling Menyakiti Padahal Saling Mencintai? (2)
- Bab 225 Kelembutan Dan Kekasarannya (1)
- Bab 225 Kelembutan Dan Kekasarannya (2)
- Bab 226 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (1)
- Bab 226 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (2)
- Bab 227 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (1)
- Bab 227 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (2)
- Bab 228 Waktu Jantung Berdetak (1)
- Bab 228 Detak Jantung Sesaat (2)
- Bab 229 Kelembutan untuk yang Terakhir Kalinya (1)
- Bab 229 Kelembutan untuk yang Terakhir Kalinya (2)
- Bab 230 Perpisahan yang Sunyi (1)
- Bab 230 Perpisahan yang Sunyi (2)
- Bab 231 Hilang Ingatan (1)
- Bab 231 Hilang Ingatan (2)
- Bab 232 Karena Cinta, Sehingga Melepaskan (1)
- Bab 232 Karena Cinta, Sehingga Melepaskan (2)
- Bab 233 Mencintai Seseorang, Tidak Berarti Harus Bersama (1)
- Bab 233 Mencintai Seseorang, Tidak Berarti Harus Bersama (2)
- Bab 234 Kamu Adalah Segalanya Bagiku (1)
- Bab 234 Kamu Adalah Segalanya Bagiku (2)
- Bab 235 Bertemu Kembali (1)
- Bab 235 Bertemu Kembali (2)
- Bab 236 Kembali Bertemu (1)
- Bab 236 Kembali Bertemu (2)
- Bab 237 Selamanya Kamu Hanya Bisa Menjadi Istriku (1)
- Bab 237 Selamanya Kamu Hanya Bisa Menjadi Istriku (2)
- Bab 238 Merasakan Kembali Keindahan Milikmu (1)
- Bab 238 Merasakan Kembali Keindahan Milikmu (2)
- Bab 239 Pria Yang Nakal (1)
- Bab 239 Pria Yang Nakal (2)
- Bab 240 Persaingan Tiga Orang Pria (1)
- Bab 240 Persaingan Tiga Orang Pria (2)
- Bab 241 Kembali (1)
- Bab 241 Kembali (2)
- Bab 242 Serangan Balasan, Pembalasan Dendam (1)
- Bab 242 Serangan Balasan, Pembalasan Dendam (2)
- Bab 243 Perasaan Cinta yang Tidak Akan Kembali (1)
- Bab 243 Perasaan Cinta yang Tidak Akan Kembali (2)
- Bab 244 Pertobatan yang terakhir (1)
- Bab 244 Pertobatan yang terakhir (2)
- Bab 245 Pertobatan Terakhir (1)
- Bab 245 Pertobatan Terakhir (2)
- Bab 246 Dia Akan Dinikahi Besok (1)
- Bab 246 Dia Akan Dinikahi Besok (2)
- Bab 247 Dia Akan Dinikahi Besok (1)
- Bab 247 Dia Akan Dinikahi Besok (2)
- Bab 248 Penutup (1)
- Bab 248 Penutup (2)
- Bab 249 Penutup (1)
- Bab 249 Penutup (2)