Akibat Pernikahan Dini - Bab 13 Menyedihkan
“Direktur Herbert ! nyonya Kirana telah pergi……”
Leo dengan berjalan masuk dengan sedikit gelisah, dengan penuh hormat menghadap kearah sofa dengan wajahnya tersembuyi bayangan gelap, tak terlihat ekspresinya sama sekali.
Dirinya masih berada didalam villa minimalis kelas atas, Herbert dengan malasnya bersandar di atas sofa, saat Kirana pergi pria itu masih mempertahankan gayanya.
“ em, pergi kau .”
Helbert setelah beberapa saat kemudian menjawabnya dengan dingin, Leo sambil mengelapi keringatnya, pria itu baru saja pergi mengerjakan pekerjaan lain, lalu dipanggil oleh direktur Helbert yang mempertanyakan masalah nyonya Kirana.
Nyonya kirana tidak membiarkan pria itu mengantarkan dirinya pulang, dengan secara alami semuanya telah dijelaskan oleh direktur Helbert, Leo dengan penuh dengan keraguan, sebenernya ada masalah apa dengan kedua orang itu ……
Suasana ini berubah menjadi begitu tertekan, dan tak terpikirkan bahwa direktur Helbert berkata dengan begitu dingin dan tidak menjelaskan apa-apa, Leo tidak mengetahui irama dari pria itu.
Em, apa maksudnya? Leo dengan susahnya menemukan, sungguh sangat lelah menjadi seorang bawahan ……
Saya pikir, direktur Helbert tidak akan begitu mempertikan nyonya Kirana, akan tetapi pria itu sedang didalam kesibukkan , direktur Helbert menyuruh kembali pria itu untuk pergi , agar pria itu pergi mengantarkan nyonta Kirana pulang.
Wajah Leo terlihat begitu bingung , nyonya Kirana telah berkata bahwa tidak perlu mengatarnya pulang, akan tetapi bagaimana buat, perintahan dari ketua harus dilakukan, sampai-sampai dengan terburu-buru bersiap untuk mengantarkan nyonya Kirana pulang, dan terlihat wanita itu telah dibawa pergi oleh seorang pria yang tak dikenal.
Leo hanya bisa kembali melapor, diwaktu yang sama, didalam hatinya muncul firasat yang aneh, direktur Helbert terhadap nyonya Kirana, sebenarnya memiliki sikap yang bagaimana, tetapi pikiran dari ketua, pria itu tidak berani untuk menebaknya, terutama ketika merasakan bahwa ada udara dingin yang tebal di atas tubuh direktur Helbert .
saat Leo mendengarkan perkataan dari direktur Helbert yang menyuruhnya keluar, segara pergi meninggalkan tempat itu , jika dirinya masih berada didalam ,pria itu akan dibekukan menjadi serpihan es batu.
Helbert tidak membiarkan pembantunya untuk menyalakan lampu, saat malam tiba seluruh ruangan bagian aula beransur-angsur tampak terlihat abu-abu gelap , pria itu terlihat begitu tidak mengerti saat berada diruangan yang gelap tersebut , hanya terlihat tatapan matanya yang dalam yang terterlihat bercahaya.
Dikarenakan acuh tak acuh dan kemisteriusan dari pria itu Membuat sekujur tubuhnya terpancar sebuah aura sampai orang asing pun tidak berani untuk mendekatinya……
Sepasang mata hitam Helbert tiba-tiba berkelip karena kegembiraan, sudah terlalu lama tidak ada tantangan yang seperti ini, Karina……
Didalam benaknya kembali muncul bayangan dari wanita itu, bibir Helbert yang tipis lalu dengan perlahan mengecapkan bibirnya sendiri, sangat berarti ……
Didalam villa keluarga Kirana ……
Baru saja Kirana masuk kedalam ruangan aula, langsung terasa ada sebuah suasana yang begitu tertekan itu datang, ayah Kirana dengan hati kacau duduk di atas sofa sambil merokok, sedangkan ibu Kirana dengan ekspresi wajah yang sedih duduk di atas sofa tanpa berbicara satu katapun .
Kirana menghentikan langkah kakinya, dan kembali lanjut berjalan , “ayah ibu, saya pulang, kakak dimana ……”
Sekali Kirana bersuara, ayah Kirana dan ibu Kirana melihat kearah wanita itu, ibu Kirana pun tersenyum, “kakak mu pergi mencari temannya……”
“teman? Apakah john?
Kirana menggerakkan alisnya, memandang kearah ekspresi dari ayah dan ibunya, , jantungnya tiba-tiba sedikit berdetak dengan cepat , janan-jangan……
“ada masalah apa?”
Kirana duduk mendekati ibunya, mata ibu Kirana melirik ayah Kirana, menggelengkan kepala sambil tertawa, “ tidak apa-apa, pergi mandi sana, cepat tidur, besok, dirimu harus pergi kesekolah……”
Ibu Kirana sangat suka membelai kepala Kirana, akan tetapi alis Kirana pun mengerut, lalu matanya melirik kearah ayahnya yang terdiam.
“ibu, sebenarnya terjadi masalah apa! Jangan menatapi diriku!”
Melihat ekspresi wajah dari Kirana, wajah ibu Kirana terlihat sedikit canggung, juga melihat kearah ayah Kirana, ayahnya pun mematikan rokoknya, dengan sedikit marah dan berkata: “Darren wang tidak akan ada kematian yang baik ! dasar ! huh barang apa! Ketika dirimu Berjaya saya menganggap dirimu sebagai teman sejati! Ketika saat bangkrut terpicaki oleh dirimu!”
Alis karina berkerut dengan begitu dalam, “perusahaan wang mengingkari janjinya ?”
Wajah ayah Kirana terlihat seperti awan yang mengelap , “ benar! didalam perusahaan saya ada orang yang mengkhianat ! jangan perbicarakan masalah mengganti pekerjaan ! masih membahas keadaan belakang ini dengan perusahaan wang! Dasar Darren wang seorang rubah yang bau, tilah menebak maksud dari pikiran ku, bermaksud untuk balik menggigiti ku, mengajukan gugatan ke pengadilan! Menuduh saya iri dengan uang perusahaannya!”
Kirana mendengarkan perkataan ayahnya yang begitu panjang, didalam benaknya terbayang secara berulang kali ancaman dari Helbert……
Pria yang tidak malu ! pasti ini adalah ulah dari dirinya!
Kenyataannya, Helbert tidak memiliki banyak waktu kosong untuk mengurusi trik seperti ini……
“sekarang mau bagaimana ?” Kirana dengan mengerutkan alis dan bertanya.
Ayah Kirana dengan kasar berkata : “mau gimana lagi? Hanya bisa menghandalkan kakakmu, pria itu bilang ingin sedang mencari akal!”
Diwaktu yang sama ekspresi wajah ayah Kirana terlihat menyesal! Benar-benar tertebak oleh perkataan dari anak laki-lakinya , hubungan kali ini, sulit untuk dilewati !
Putranya awalnya berencana untuk memindahkan perusahaan, biarkan pria itu membuat masalah sekarang , perusahaan putra saya juga dibuat lelah oleh pria itu ……
Ayah Kirana terlihat sangat tertekan.
Kirana mengeruti alisnya, terlihat sedikit suram, pada waktu yang sama, lalu teringat hutang dari Helbert seorang laki-laki yang tidak tahu malu itu!
Dan didalam kafe yang tenang dan elegan , Daniel dalam waktu kerja menyembunyikan wajah lembutnya,dengan muka yang muram menatapi kopi yang ada ditangannya, dan pria yang ada dihadapannnya, John yang berambut maroon dan menyilaukan mata sedang duduk .
“Daniel , apakah masih marah?”
Dengan hati-hatinya John tersenyum pada pria yang ada didepannya yang masih menolak permintaan maafnya.
“marah? Saya tidak marah !” akhirnya Daniel mengangkatkan kepalanya, saat sepasang mata yang tenang dan tidak ada harapan itu masuk kedalam sepasang mata John yang penuh dengan tawa , hatinya pun mulai sakit, mengkedipkan mata dengan lembut, dengan tenangnya memindahkan arah pandangan.
John mendengar bahwa pria itu tidak marah, belum sempat bergembira, Daniel mengangkat telepon, segera membiarkan pria itu merasa seperti berada didalam hujan es.
“saya marah, terhadap semua orang yang peduli padaku.”
Dengan kata lain, adalah mengatakan bahwa pria itu adalah orang yang tidak peduli……
Ekspresi wajah John memuram, sepasang matanya yang biru samar menatapi lurus kearah pria yang ada di hadapannya.
“tidak peduli? Apa maksud dirimu?” tiba-tiba John dengan dinginnya berkata, Daniel tiba-tiba tertawa dingin, “kenapa, apakah dirimu tidak mengerti apa yang saya ucapkan?”
“Sial ! saya sudah bilang, saya tidak memiliki perasaan apa-apa terhadap wanita itu, kenapa dirimu tidak bisa mempercayaiku !!” wajah tampan John memancarkan kemarahan , suara hentakan yang dasyat membuat semua orang yang ada di kafe melihat kearah mereka. Didalam matanya ada sedikit tatapan yang aneh, perasaan hati dari John tidak enak setelah melihat tatapan aneh darinya, dengan mata yang dingin memanah kearah mereka, “lihat apa!”
walaupun John terlihat ganteng dan genit , akan tetapi saat pria itu marah, suasana dingin itu memencar, dengan perlahan tatapan orang-orang tersebut pun ditarik kembali.
“jika dirimu mau marah ya marah saja , saya tidak ada waktu kosong untuk melayani dirimu! Daniel dengan wajah yang tenang, segera berdiri dan pergi, namun dihalang oleh suara dingin dari John yang berkata: “duduk sebentar! Jika dirimu berani pergi, dirimu boleh membayangkan ekspresi keluargamu ketika mengetahui hubungan kita berdua!”
“kau……”Daniel dengan wajah yang muram melototi John, apakah dirimu tidak tahu malu!
“tepat sekali, pria itu adalah seorang gay, seorang gay yang telah permaluan keluarga, Daniel telah mengenali John, awalnya dirinya pergi ke amerika menjenjang bangku S2, lalu berkenal dengan John yang tampan dan lincah, John telah membantu banyak pria itu, kemudian masalah binsis pun atas pertolongan darinya pun telah teratasi.
Membuat Daniel merasa berhutang budi dengan John, mereka berdua sangat seperti kakak beradik.
Awalnya merasa, John dengan telitinya membantu, hanya sebagai bantuan dari kakak beradik saja, akan tetapi, saat merayakan pembukaan hari pertama perusahaan, John minum bir sampai mabuk dan berkata dengan pria itu, serta setelah melakukan hal itu, Daniel baru mengetahui, ternyata, pria itu menyukai dirinya, baru bersedia membantu dirinya.
Daniel seketika merasa sedikit sedih, perlahan-lahan menghindari John, John juga sangat merasa bersalah dan menyesal, mengatakan kepada Daniel agar dia cepat mati, dan juga mengatakan pada malam hari itu bukan lah sebuah kesengajaan !
Akan tetapi Daniel hanya menganggap John sebagai saudara, sekarang, hanya dapat menjadi musuh, hanya dikarenakan pria itu, seketika tidak dapat menerima informasi tersebut
Akan tetapi kemudian, ketika saat Daniel terhadap John memiliki rasa yang spesial , Daniel lebih merasa untuk menghindari John, disatu sini tidak percaya bahwa dirinya menyukai sesama, di sisi lain, juga berpikir cepat-cepat untuk tidak memutusi hubungan yang tidak seharusnya begini!
Akan tetapi ,sikap John yang tidak mengenal kalah ini, pasti tidak akan dapat melepaskan Daniel, ketika bersikap manja terhadap dirinya, Daniel akhirnya memasuki dalam suasana mesra yang kacau ini.
Ini adalah alasan dari Daniel yang tidak menyukai wanita, bahkan ini adalah asalan wanita juga tidak menyukai dirinya, terhadap ibunya yang memaksanya untuk menikah, Daniel selalu menghindar, selalu mencari alasan untuk menghindari.
Jika ayah dan ibunya mengetahui putra mereka adalah seorang gay, pasti dapat membuat mereka sedih dan malu!
Daniel juga mengetahui, orang tuanya yang memiliki pola pikir yang tradisional tidak akan menerima hubungan gay yang seperti ini, sehingga, selalu berhati-hati, berusaha sebisanya untuk menutupi.
Akan tetapi kemudian, ketika saat mengetahui John memiliki seorang wanita dengan status belum menikah, Daniel merasa sangat marah dan sakit hati, dirinya merasa bersalah terhadap kedua orang tua dan pria itu, akan tetapi pria itu, malah tidak berperilaku jujur terhadapnya……
Saat berada di amerika mereka berdua bertengkar, Daniel sangat marah dan segera pulang negeri, dan memutuskan untuk mengganti pekerjaannya, tidak ingin lagi memasuki kedalam kehidupan pria itu……
Saat memastikan untuk keluar, pria itu kembali datang……
“saya telah berkata berkali-kali, wanita itu adalah sewaktu kecil orang tua ku yang mencarikannya untuk ku , bukan saya yang mencari, perasaan saya kepadamu, apakah dirimu belum memahaminya! Dirimu begitu tidak mempercayai diriku ?”
John dengan suara marah membuat Daniel sedikit terkejut, Daniel dengan tertawa dingin sambil melototi pria itu, “saya mempercayai dirimu, apa yang bisa diperbuat?”
“saya dengan wanita itu sudah tidak memiliki status apa-apa!” John seperti ingin membuka terpurung kepala pria itu untuk melihat apa yang sedang ia pikirkan, sebenarnya berubah menjadi serorang yang keras kepala yang bagaimana!
“heng, diirimu telah putus hubungan, dan apa yang harus saya perbuat,! Wanita itu sangat sulit untuk melepaskan dirinya , saat berada di amerika dirimu bukannya juga telah pernah merasakan?”Daniel hanya tersenyum dingin.
John dengan ekspresi wajah yang muram, saya telah lelah, kedua orang tua ku juga telah tua, saya ingin mencemaskan kedua orang tuaku ……”
Daniel tertawa dingin, akan tetapi didalam ucapannya telihat sebuah kesedian.
Novel Terkait
Pengantin Baruku
FebiMy Secret Love
Fang FangHarmless Lie
BaigeDark Love
Angel VeronicaEternal Love
Regina WangMy Goddes
Riski saputroAkibat Pernikahan Dini×
- Bab 1 Dijebak
- Bab 2 Kehilangan Keperawanan
- Bab 3 Kebingungan
- Bab 4 Bertemu Kembali
- Bab 5 Kembali
- Bab 6 Mangsa
- Bab 7 Karma
- Bab 8 Samuel
- Bab 9 Pertemuan
- Bab 10 Bicaralah!
- Bab 11 Ingin Bersama Kamu
- Bab 12 Bryan
- Bab 13 Menyedihkan
- Bab 14 Rileks
- Bab 15 Bahaya
- Bab 16 Percakapan
- Bab 17 Vina
- Bab 18 Perselisihan
- Bab 19 Budak Hutang
- Bab 20 Kesulitan
- Bab 21 Di Mabuk Asmara
- Bab 22 Tenang
- Bab 23 Kenangan
- Bab 24 Bakat
- Bab 25 Melepaskan Gairah
- Bab 26 Pertemuan
- Bab 27 Ciuman Paksa (Bagian pertama)
- Bab 28 Dicium Paksa (Bawah)
- Bab 29 Disengajakan (I)
- Bab 30 Disengajakan (II)
- Bab 31 Memiliki Maksud
- Bab 31 Memiliki Maksud (2)
- Bab 32 Ada Maksud
- Bab 32 Ada Maksud (4) (2)
- Bab 34 Konspirasi
- Bab 33 Konspirasi (2)
- Bab 34 Konspirasi (BAWAH) (SATU)
- Bab 34 Konspirasi BAWAH) (2)
- Bab 35 Iblis (1)
- Bab 35 Iblis (2)
- Bab 36 Hukuman (1)
- Bab 36 Hukuman (2)
- Bab 37 Hukuman (1)
- Bab 37 Hukuman (2)
- Bab 38 Dihukum(1)
- Bab 38 Dihukum(2)
- Bab 39 Hukuman (1)
- Bab 39 Hukuman (2)
- Bab 40 Bagaimana Menyelesaikannya (1)
- Bab 40 Bagaimana Menyelesaikannya (2)
- Bab 41 Ternyata (1)
- Bab 41 Ternyata.. (2)
- Bab 42 Lelaki Playboy
- Bab 42 Lelaki Playboy (2)
- Bab 43 Desakan Pernikahan (1)
- Bab 43 Desakan menikah (2)
- Bab 44 Jatuh Dalam Pelukan (1)
- Bab 44 Jatuh Dalam Pelukan (2)
- Bab 45 Ulang Tahun (1)
- Bab 45 Ulang Tahun (2)
- Bab 45 Ulang Tahun (3)
- Bab 46 Keanehan (1)
- Bab 46 Keanehan (2)
- Bab 47 Balon Pernyataan Cinta (1)
- Bab 47 Balon Pernyataan Cinta (2)
- Bab 48 Hadiah Spesial (1)
- Bab 48 Hadiah Spesial (2)
- Bab 49 Psikologi Kompleks (1)
- Bab 49 Psikologi Kompleks(2)
- Bab 50 Suasana Yang Aneh (1)
- Bab 50 Suasana Yang Aneh (2)
- Bab 51 Kecantikan Yang Elegan (1)
- Bab 51 Kecantikan Yang Elegan (2)
- Bab 52 Keahlian Membuat Teh (1)
- Bab 52 Keahlian Membuat Teh (2)
- Bab 53 Terlibat (1)
- Bab 53 Terlibat (2)
- Bab 54 Membuat Jatuh (1)
- Bab 54 Membuat Jatuh (2)
- Bab 55 Ini Adalah Sebuah Rintangan (1)
- Bab 55 Ini Adalah Sebuah Rintangan (2)
- Bab 56 Permainan Babi Memakan Harimau (1)
- Bab 56 Permainan Babi Memakan Harimau (2)
- Bab 57 Tanpa Disengaja (1)
- Bab 57 Tanpa Disengaja (2)
- Bab 58 Dipaksa Untuk Mau (1)
- Bab 58 Dipaksa Untuk Mau (2)
- Bab 59 Dijebak (1)
- Bab 59 Dijebak (2)
- Bab 60 Kamu Membuatku Jijik(1)
- Bab 60 Kamu Membuatku Jijik (2)
- Bab 61 Perasaan Curiga (1)
- Bab 61 Perasaan Curiga (2)
- Bab 62 Dia Adalah Iblis (1)
- Bab 62 Dia Adalah Iblis (2)
- Bab 63 Siapa Yang Tidak Punya Hati (1)
- Bab 63 Siapa Yang Tidak Punya Hati (2)
- Bab 64 Anak (1)
- Bab 64 Anak (2)
- Bab 64 Anak (3)
- Bab 65 Kemarahan (1)
- Bab 65 Kemarahan (2)
- Bab 66 Kemarahan (1)
- Bab 66 Kemarahan (2)
- Bab 67 Kemarahan (1)
- Bab 67 Kemarahan (2)
- Bab 68 Kemarahan (1)
- Bab 68 Kemarahan (2)
- Bab 69 Gaun Pertunangan (1)
- Bab 69 Gaun Pertunangan (2)
- Bab 70 Pembalasan Dendam Fedrick Ye (1)
- Bab 70 Pembalasan Dendam Fedrick Ye (1)
- Bab 71 Pertemuan Yang Kebetulan (1)
- Bab 71 Pertemuan Yang Kebetulan (2)
- Bab 72 Wanita Hamil (1)
- Bab 72 Wanita Hamil (2)
- Bab 73 Penyelesaian (Awal) (1)
- Bab 73 Penyelesaian (Awal) (2)
- Bab 74 Mengatasinya (1)
- Bab 74 Mengatasinya (2)
- Bab 75 Berjuang Untuk Mendapatkannya (1)
- Bab 75 Berjuang Untuk Mendapatkannya (2)
- Bab 76 Badai Pertunangan (1)
- Bab 76 Badai Pertunangan (2)
- Bab 77 Sang Mantan (1)
- Bab 77 Sang Mantan (2)
- Bab 78 Menghancurkan Pertunangan Mereka (1)
- Bab 78 Menghancurkan Pertunangan Mereka (2)
- Bab 79 Helbert Sudah Gila (1)
- Bab 79 Helbert Sudah Gila (2)
- Bab 80 Selamatkan Annabella (1)
- Bab 80 Selamatkan Annabella (2)
- Bab 81 Emosi Dengan Kelakuan Helbert (1)
- Bab 81 Emosi Dengan Kelakuan Helbert (2)
- Bab 82 Hanya Emosional Padanya (1)
- Bab 82 Hanya Emosional Padanya (2)
- Bab 83 Hanya Kirana (1)
- Bab 83 Hanya Kirana (2)
- Bab 84 Karena Cinta, Maka Cinta (1)
- Bab 84 Karena Cinta, Maka Cinta (2)
- Bab 85 Nafsu (1)
- Bab 85 Nafsu (2)
- Bab 86 Karena Cinta, Begitulah Cinta (1)
- Bab 86 Karena Cinta, Begitulah Cinta (2)
- Bab 87 Pesta Malam Hari (1)
- Bab 87 Pesta Malam Hari (2)
- Bab 68 Pesta (1)
- Bab 88 Pesta (2)
- Bab 89 Bencana Yang Terjadi Karena Pesta (1)
- Bab 89 Bencana Yang Terjadi Karena Pesta (2)
- Bab 90 Badai Setelah Pesta Malam (1)
- Bab 90 Badai Setelah Pesta Malam (2)
- Bab 91 Krisisnya Cinta (1)
- Bab 91 Krisisnya Cinta (2)
- Bab 92 Sakit Cinta (1)
- Bab 92 Sakit Cinta (2)
- Bab 93 Hatiku Sakit (1)
- Bab 93 Hatiku Sakit (2)
- Bab 94 Tidur Bersamanya (1)
- Bab 94 Tidur Bersamanya (2)
- Bab 95 Balas Dendam (1)
- Bab 95 Balas Dendam (2)
- Bab 96 Terungkap (1)
- Bab 96 Terungkap (2)
- Bab 97 Apakah Saya Dijodohkan? (1)
- Bab 97 Apakah Saya Dijodohkan? (2)
- Bab 98 Perkenalan Satu Sama Lain (1)
- Bab 98 Perkenalan Satu Sama Lain (2)
- Bab 99 Tanpa Diduga (1)
- Bab 99 Tanpa Diduga (2)
- Bab 100 Setengah hati (1)
- Bab 100 Setengah Hati (2)
- Bab 101 Tanpa Perasaan (1)
- Bab 101 Tanpa Perasaan (2)
- Bab 102 Emosional (1)
- Bab 102 Emosional (2)
- Bab 103 Emosional (1)
- Bab 103 Emosional (2)
- Bab 104 Sepertinya Suka Dan Sepertinya Tidak Suka (1)
- Bab 104 Sepertinya Suka Dan Sepertinya Tidak Suka (2)
- Bab 105 Sepertinya Rasa Yang Aneh (1)
- Bab 105 Sepertinya Rasa Yang Aneh (2)
- Bab 106 Rasa Tanda Antara Suka Atau Tidak (1)
- Bab 106 Rasa Tanda Antara Suka Atau Tidak (2)
- Bab 107 Suka Atau Tidak? (1)
- Bab 107 Suka Atau Tidak? (2)
- Bab 108 Sangat Marah (1)
- Bab 108 Sangat Marah (2)
- Bab 109 Penderitaan (1)
- Bab 109 Penderitaan (2)
- Bab 110 Penderitaan Yang Terus-Menerus (1)
- Bab 110 Penderitaan Yang Terus-Menerus (2)
- Bab 111 Penderitaan (1)
- Bab 111 Penderitaan (2)
- Bab 112 Lautan Penderitaan (1)
- Bab 112 Lautan Penderitaan (2)
- Bab 113 Pertengkaran (1)
- Bab 113 Pertengkaran (2)
- Bab 114 Kesedihan (1)
- Bab 114 Kesedihan (2)
- Bab 115 Busur Keras (1)
- Bab 115 Busur Keras (2)
- Bab 116 Kekerasan (1)
- Bab 116 Kekerasan (2)
- Bab 117 Tiga Orang Pria Melakukan Pertunjukan. (1)
- Bab 117 Tiga Orang Pria Melakukan Pertunjukan. (2)
- Bab 118 Menggoda (1)
- Bab 118 Menggoda (2)
- Bab 119 Perampokan Cinta (1)
- Bab 119 Perampokan Cinta (2)
- Bab 120 Mencuri Perasaan Cinta (1)
- Bab 120 Mencuri Perasaan Cinta (2)
- Bab 121 Cinta Tragis (1)
- Bab 121 Cinta Tragis (2)
- Bab 122 Cinta Kejamnya (1)
- Bab 122 Cinta Kejamnya (2)
- Bab 123 Kejamnya (1)
- Bab 123 Kejamnya (2)
- Bab 124 Pengkhianatan (1)
- Bab 124 Pengkhianatan (2)
- Bab 125 Pengkhianatan (1)
- Bab 125 Pengkhianatan (2)
- Bab 126 Pengkhianatan (1)
- Bab 126 Pengkhianatan (2)
- Bab 127 Pengkhianatan (1)
- Bab 127 Pengkhianatan (2)
- Bab 128 Pengkhianatan (1)
- Bab 128 Pengkhianatan (2)
- Bab 129 Pengkhianatan (1)
- Bab 129 Pengkhianatan (2)
- Bab 130 Kedekatan yang Disia-siakan (1)
- Bab 130 Kedekatan yang Disia-siakan (2)
- Bab 131 Penculikkan yang Sial (1)
- Bab 131 Penculikkan yang Sial (2)
- Bab 132 Hukuman dan Amarahnya (1)
- Bab 132 Hukuman dan Amarahnya (2)
- Bab 133 Dia panik? (1)
- Bab 133 Dia panik? (2)
- Bab 134 Tersingkapnya Sebuah Hubungan (1)
- Bab 134 Tersingkapnya Sebuah Hubungan (2)
- Bab 135 Tumbuhnya Perasaan (1)
- Bab 135 Tumbuh Perasaan (2)
- Bab 136 Kasih Sayang (1)
- Bab 136 Kasih Sayang (2)
- Bab 137 Sistem Persekusi (1)
- Bab 137 Sistem Persikusi (2)
- Bab 138 Kondisi Fisik Yang Mengundang Persekusi (1)
- Bab 138 Kondisi Fisik Yang Mengundang Persekusi (2)
- Bab 139 Kecemburuan-nya (1)
- Bab 139 Kecemburuan-nya (2)
- Bab 140 Dia Sudah Menyukaimu (1)
- Bab 140 Dia Sudah Menyukaimu (2)
- Bab 141 Dia Sudah Menyukaimu (1)
- Bab 141 Dia Sudah Menyukaimu (2)
- Bab 142 Hukuman Yang Gila (1)
- Bab 142 Hukuman Yang Gila (2)
- Bab 143 Hukuman Yang Gila (1)
- Bab 143 Hukuman Yang Gila (2)
- Bab 144 Pengundang Amarah (1)
- Bab 144 Pengundang Amarah (2)
- Bab 145 Rasa Benci (1)
- Bab 145 Rasa Benci (2)
- Bab 146 Benci (1)
- Bab 146 Benci (2)
- Bab 147 Kakak Adalah Seorang Gangster! (1)
- Bab 147 Kakak Adalah Seorang Gangster! (2)
- Bab 148 Kakak Adalah Seorang Gangster (1)
- Bab 148 Kakak Adalah Seorang Gangster (2)
- Bab 149 Loyalitas Dia (1)
- Bab 149 Loyalitas Dia (2)
- Bab 150 Pelawak Yang Dikirim Oleh Tuhan (1)
- Bab 150 Pelawak Yang Dikirim Oleh Tuhan (2)
- Bab 151 Pelawak Yang Dikirim Oleh Tuhan (1)
- Bab 151 Pelawak Yang Dikirim Oleh Tuhan (2)
- Bab 152 Kesepakatan Kencan Buta (1)
- Bab 152 Kesepakatan Kencan Buta (2)
- Bab 153 Kencan Buta (1)
- Bab 153 Kesepakatan Kencan Buta (2)
- Bab 154 Bahaya Sebelum Fajar (1)
- Bab 154 Bahaya Sebelum Fajar (2)
- Bab 155 Bahaya Dalam Hidupnya (1)
- Bab 155 Bahaya Dalam Hidupnya (2)
- Bab 156 Menggunakan Hidupku Untuk Menjagamu (1)
- Bab 156 Menggunakan Hidupku Untuk Menjagamu (2)
- Bab 157 Salah Paham (1)
- Bab 157 Salah Paham (2)
- Bab 158 Pengakuan (1)
- Bab 158 Pengakuan (2)
- Bab 159 Kehangatan Yang Membingungkan (1)
- Bab 159 Kehangatan Yang Membingungkan (2)
- Bab 160 Cinta Pertama (1)
- Bab 160 Cinta Pertama (2)
- Bab 161 Cinta Pertama (1)
- Bab 161 Cinta Pertama (2)
- Bab 162 Inisial Cinta (2)
- Bab 162 Inisial CInta (2)
- Bab 163 Jawaban (1)
- Bab 163 Jawaban (2)
- Bab 164 Jawaban yang Menyakitkan (1)
- Bab 164 Jawaban yang Menyakitkan (2)
- Bab 165 Jawaban (1)
- Bab 165 Jawaban (2)
- Bab 166 Lawan (1)
- Bab 166 Lawan (2)
- Bab 167 Rival (1)
- Bab 167 Rival (2)
- Bab 168 Rival (1)
- Bab 168 Rival (2)
- Bab 169 Kelompok Musuh (1)
- Bab 169 Kelompok Musuh (2)
- Bab 170 Asisten Yang Terdiam (1)
- Bab 170 Asisten Yang Terdiam (2)
- Bab 171 Perjamuan (1)
- Bab 171 Perjamuan (2)
- Bab 172 Bantuan Tak Terduga (1)
- Bab 172 Bantuan Tak Terduga (2)
- Bab 173 Kejutan Yang Romantis (1)
- Bab 173 Kejutan Yang Romantis (2)
- Bab 174 Dia Memberikan Kejutan Romantis (1)
- Bab 174 Dia Memberikan Kejutan Romantis (2)
- Bab 175 Kepahitan Di Musim Semi (1)
- Bab 175 Kepahitan Di Musim Semi (2)
- Bab 176 Musim Semi Yang Penuh Dengan Strategi (1)
- Bab 176 Musim Semi Yang Penuh Dengan Strategi (2)
- Bab 177 Lagi Dan Lagi (1)
- Bab 177 Lagi Dan Lagi (2)
- Bab 178 Lagi Dan Lagi (1)
- Bab 178 Lagi Dan Lagi (2)
- Bab 178 Rencana Awal (1)
- Bab 179 Rencana Awal (2)
- Bab 180 Rencana Awal (1)
- Bab 180 Rencana Awal (2)
- Bab 181 Konspirasi Yang Dimulai (1)
- Bab 181 Konspirasi Yang Dimulai (2)
- Bab 182 Konspirasi Yang Dimulai (1)
- Bab 182 Konspirasi Yang Dimulai (2)
- Bab 183 Terluka (1)
- Bab 183 Terluka (2)
- Bab 184 Wajah Yang Hancur (1)
- Bab 184 Wajah Yang Hancur (2)
- Bab 185 Kehilangan Kontrol (1)
- Bab 185 Kehilangan Kontrol (2)
- Bab 186 Penyerahan Diri Yang Terpaksa (1)
- Bab 186 Penyerahan Diri Yang Terpaksa (2)
- Bab 187 Bermain Trik Dengan Putra Sendiri (1)
- Bab 187 Bermain Trik Dengan Putra Sendiri (2)
- Bab 188 Salah Paham Meningkat (1)
- Bab 188 Salah Paham Meningkat (2)
- Bab 189 Bermain Trik, Siapa Yang Tidak Bisa? (1)
- Bab 189 Bermain Trik, Siapa Yang Tidak Bisa? (2)
- Bab 190 Pembalasan Dendam Dimulai (1)
- Bab 190 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
- Bab 191 Pembalasan Dendam Dimulai (1)
- Bab 191 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
- Bab 192 Pembalasan Dendam Dimulai (1)
- Bab 192 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
- Bab 193 Pembalasan Dendam Dimulai (1)
- Bab 193 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
- Bab 194 Kesenangan Dari Balas Dendam (1)
- Bab 194 Kesenangan Dari Balas Dendam (2)
- Bab 195 Kembali Masuk Dalam Bahaya (1)
- Bab 195 Kembali Masuk Dalam Bahaya (2)
- Bab 196 Terjebak Krisis Lagi (1)
- Bab 196 Terjebak Krisis Lagi (2)
- Bab 197 Masuk Ke Dalam Krisis Lagi (1)
- Bab 197 Masuk Ke Dalam Kerisis Lagi (2)
- Bab 198 Kegilaan Dia 1
- Bab 198 Kegilaan Dia (2)
- Bab 199 Situasi Berbahaya (1)
- Bab 199 Situasi Berbahaya (2)
- Bab 200 Menolong Dia (1)
- Bab 200 Menolong Dia (2)
- Bab 201 Penundaan Yang Terpaksa (1)
- Bab 201 Penundaan Yang Terpaksa (2)
- Bab 202 Menembus Krisis (1)
- Bab 202 Menembus Krisis (2)
- Bab 203 Perangkap Indah (1)
- Bab 203 Perangkap Indah (2)
- Bab 204 Rencana Wanita Cantik (1)
- Bab 204 Rencana Wanita Cantik (2)
- Bab 205 Rencana (1)
- Bab 205 Rencana (2)
- Bab 206 Kebetulan (1)
- Bab 206 Kebetulan (2)
- Bab 207 Kebetulan (1)
- Bab 207 Kebetulan (2)
- Bab 208 Menang (1)
- Bab 208 Menang (2)
- Bab 209 Ternyata Aku Hamil (1)
- Bab 209 Ternyata Aku Hamil (2)
- Bab 210 Cinta Menyakitkan Yang Akan Segera Dimulai (1)
- Bab 210 Cinta Menyakitkan Yang Akan Segera Dimulai (2)
- Bab 211 Kisah Percintaan Yang Tragis (1)
- Bab 211 Kisah Percintaan Yang Tragis (2)
- Bab 212 Kisah Cinta Yang Tragis (1)
- Bab 212 Kisah Cinta Yang Tragis (2)
- Bab 213 Penyiksaan Cinta yang Akan Segera Bermulai (1)
- Bab 213 Penyiksaan Cinta yang Akan Segera Bermulai (2)
- Bab 214 Periode Perang Dingin (1)
- Bab 214 Periode Perang Dingin (2)
- Bab 215 Periode Perang Dingin (1)
- Bab 215 Periode Perang Dingin (2)
- Bab 216 Anaknya, Benar-benar Sudah Keguguran (1)
- Bab 216 Anaknya, Benar-benar Sudah Keguguran (2)
- Bab 217 Hati Yang Menjauh (1)
- Bab 217 Hati Yang Menjauh (2)
- Bab 218 Jarak Hati Yang Dingin (1)
- Bab 218 Jarak Hati Yang Dingin (2)
- Bab 219 Tidak Bisa Melahirkan Lagi (1)
- Bab 219 Tidak Bisa Melahirkan Lagi (2)
- Bab 220 Mendengar Suara Hati Yang Hancur (1)
- Bab 220 Mendengar Suara Hati Yang Hancur (2)
- Bab 221 Dengan Cara Mabuk Pun Tidak Bisa (1)
- Bab 221 Dengan Cara Mabuk Pun Tidak Bisa (2)
- Bab 222 Orang Asing Yang Paling Akrab (1)
- Bab 222 Orang Asing Yang Paling Akrab (2)
- Bab 223 Perencanaan Sebelum Cerai (1)
- Bab 223 Perencanaan Sebelum Cerai (2)
- Bab 224 Apa Benar Harus Saling Menyakiti Padahal Saling Mencintai? (1)
- Bab 224 Apa Benar Harus Saling Menyakiti Padahal Saling Mencintai? (2)
- Bab 225 Kelembutan Dan Kekasarannya (1)
- Bab 225 Kelembutan Dan Kekasarannya (2)
- Bab 226 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (1)
- Bab 226 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (2)
- Bab 227 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (1)
- Bab 227 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (2)
- Bab 228 Waktu Jantung Berdetak (1)
- Bab 228 Detak Jantung Sesaat (2)
- Bab 229 Kelembutan untuk yang Terakhir Kalinya (1)
- Bab 229 Kelembutan untuk yang Terakhir Kalinya (2)
- Bab 230 Perpisahan yang Sunyi (1)
- Bab 230 Perpisahan yang Sunyi (2)
- Bab 231 Hilang Ingatan (1)
- Bab 231 Hilang Ingatan (2)
- Bab 232 Karena Cinta, Sehingga Melepaskan (1)
- Bab 232 Karena Cinta, Sehingga Melepaskan (2)
- Bab 233 Mencintai Seseorang, Tidak Berarti Harus Bersama (1)
- Bab 233 Mencintai Seseorang, Tidak Berarti Harus Bersama (2)
- Bab 234 Kamu Adalah Segalanya Bagiku (1)
- Bab 234 Kamu Adalah Segalanya Bagiku (2)
- Bab 235 Bertemu Kembali (1)
- Bab 235 Bertemu Kembali (2)
- Bab 236 Kembali Bertemu (1)
- Bab 236 Kembali Bertemu (2)
- Bab 237 Selamanya Kamu Hanya Bisa Menjadi Istriku (1)
- Bab 237 Selamanya Kamu Hanya Bisa Menjadi Istriku (2)
- Bab 238 Merasakan Kembali Keindahan Milikmu (1)
- Bab 238 Merasakan Kembali Keindahan Milikmu (2)
- Bab 239 Pria Yang Nakal (1)
- Bab 239 Pria Yang Nakal (2)
- Bab 240 Persaingan Tiga Orang Pria (1)
- Bab 240 Persaingan Tiga Orang Pria (2)
- Bab 241 Kembali (1)
- Bab 241 Kembali (2)
- Bab 242 Serangan Balasan, Pembalasan Dendam (1)
- Bab 242 Serangan Balasan, Pembalasan Dendam (2)
- Bab 243 Perasaan Cinta yang Tidak Akan Kembali (1)
- Bab 243 Perasaan Cinta yang Tidak Akan Kembali (2)
- Bab 244 Pertobatan yang terakhir (1)
- Bab 244 Pertobatan yang terakhir (2)
- Bab 245 Pertobatan Terakhir (1)
- Bab 245 Pertobatan Terakhir (2)
- Bab 246 Dia Akan Dinikahi Besok (1)
- Bab 246 Dia Akan Dinikahi Besok (2)
- Bab 247 Dia Akan Dinikahi Besok (1)
- Bab 247 Dia Akan Dinikahi Besok (2)
- Bab 248 Penutup (1)
- Bab 248 Penutup (2)
- Bab 249 Penutup (1)
- Bab 249 Penutup (2)