Akibat Pernikahan Dini - Bab 136 Kasih Sayang (2)

Selama dia yakin pada dirinya sendiri, berarti tidak salah, "Sama-sama, Direktur Samuel. Selanjutnya aku akan membantumu di setiap kesusahan, aku juga akan membantu kamu sebisaku."

"Ya." Samuel menganggukkan kepalanya, dengan tatapan yang rumit dia melihat dokumen-dokumen itu lagi, dengan teliti dia mencoba memecahkannya, dan Anita Liu disampingnya melihat Samuel yang terlihat sedang serius.

Kedua tatapan itu berbinar, tetapi dengan cepat hilang, dan berubah menjadi tatapan yang manis.

Saat Kirana dipanggil Yesi keluar, dia sedang berbicara dengan ibunya.

Ketika ia sampai ke tempat dimana ia berjanji bertemu dengan Yesi, Kirana dengan cepat melihat Yesi yang sedang duduk di kursi itu melamun, Kirana melambaikan tangannya.

"Hey! Sadar!"

"Ah! Kamu mengagetkanku!" Yesi menepuk dadanya, melihat Kirana tersenyum duduk di sebrang dia, Yesi menatapnya.

"Kamu tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba muncul, aku kaget sekali, hati-hati akan pembalasan dendamku."

Kirana tersenyum, "Ck ck, coba sana, aku sudah berdiri di depanmu begitu lama, kamu yang tidak melihatku, baiklah, jujurlah, hal baik apa yang telah kamu perbuat?"

Kirana menegaskan nada bicaranya saat ia berkata "baik" ini membuat Yesi terkejut, dia menatap Kirana dengan kebingungan, "Kirana, coba katakan padaku, aku membantu orang lain untuk bertahan dari orang tuanya, menjadi pasangannya, dan membohongi orang tuanya, apakah ini menurutmu tidak membuat onar?"

Kirana mengerutkan keningnya, dengan tatapan yang bingung dia menatap Yesi.

"Kamu jangan melihatku menjadi orang seperti itu, aku sungguh panik!"

Kirana tertawa, "Apa maksudmu? Katakannya, siapa yang menjadi pasangan palsu."

Yesi ragu untuk sebentar, lalu ia berkata dengan pelan: "Ivan Lim."

"Ivan Lim?" Kirana mengerutkan keningnya dengan bingung, nama ini, dia tidak pernah mendengarnya sebelumnya.

Melihat kebingungan Kirana, Yesi menghempaskan napas, dan menjelaskan dengan pelan: "Waktu itu, di dalam kafe itu, pria yang bersama dengan Helbert, waktu itu, aku beradu mulut cukup intens dengannya."

"Oh, jadi begitu, tidak benar, musuh bertemu musuh, bagaimana kalian bisa saling berhubungan, itu tidak mungkin terjadi!" Kirana menatap Yesi dengan aneh.

Melihat ekspresi Kirana yang menyimpan maksud tidak baik, Yesi menatapnya, "Kamu jangan berpikir terlalu banyak, kita hanyalah karena kecelakaan itu, baru berubungan, ayah kita berbagi saham, baru bisa berkoneksi, kalau tidak, aku tidak akan menghubunginya!"

"Oh iya, apakah masalah perusahan sudah diselesaikan oleh ayahmu? Aku hampir melupakannya!" Mendengar Yesi bebricara tentang perusahaan, Kirana menanyakan Yesi dengan khawatir.

Yesi memberikan signal untuk tidak perlu khawatir kepada Kirana, "Sudah tidak apa-apa, ini karena Ivan Lim terlalu sibuk, jadi sudah tidak ada apa-apa, dia..."

"Tunggu, apa katamu, Ivan Lim?" Kirana menangkap beberapa kata itu, dengan kebingungan ia menatap Yesi.

Mata Yesi berkedip, dan terbatuk sedikit, "Ehm, tidak apa-apa, Kirana, aku harus pergi menghadiri acara yang diadakan oleh orang tua Ivan Lim, apakah boleh kamu menemaniku memilih baju apa yang cocok untukku?"

Kirana tidak menghiraukan keanehan Yesi, "Hubungan kalian ini, harus dipertahankan, aku rasa Ivan tertarik padamu, sampai mencari alasan untuk kamu bertahan pada apapun."

Yesi terkejut, dia tidak pernah memikirkan ini sebelumnya, tetapi setelah dipikir-pikir Ivan Lim yang mengesalkan itu, apakah mungkin dia menyukainya? Kalau begitu matahari terbit dari barat!

"Dia satu hari pun tidak pernah tidak berkelahi denganku, mana mungkin dia menyukaiku! Ayo pergi, temani aku memilih baju, apakah kamu masih bisa?"

Yesi menatap perut Kirana, melihat perut Kirana sedikit timbul, dia dengan penasaran ingin memegangnya.

"Jangan!" Kirana bermaksud untuk menahannya, dan terlihat tangan Yesi terdiam, dengan bingung ia menatap Kirana, Kirana baru sadar dirinya terlalu berebihan.

Dia terbatuk sebentar, Kirana merasa perilaku ini dapat membuat Yesi curiga, jadi dia menjelaskan: "Ehm, karena, temperamen anak tidak baik, tidak bisa di pegang, aku juga tidak tau kenapa, jadi, hehehe...."

Yesi tidak berkata apa-apa, dia mengembalikan tangannya, dengan rasa tidak puas ia berkata pada perut Kirana, "Anak ini, tidak bisa dipegang, tunggu kamu keluar, aku akan memukul pantatmu!"

Bibir Kirana tersenyum, dia takut dia menggagalkan harapan Yesi, mungkin kamu selamanya tidak akan memukulnya!

Dia berhasil menarik perhatian Yesi, "Ayo jalan, bukannya kita mau pilih baju? Ayo cepat sedikit, jangan menunggu makan malammu!"

Yesi menganggukkan kepalanya, kedua orang itu berjalan menuju ke pusat berbelanjaan yang ramai itu.

Tetapi, mereka tidak menyadari bahwa, tidak jauh dari mereka, ada sebuah mobil hitam, seorang wanita melihat kedua orang itu, dan tersenyum dingin.

"Ah.. Kirana! Hari ini, siapa yang akan melindungimu?" wanita itu tertawa jahat, ponsel di tangannya menekan sebuah nomor telepon.

Wanita itu dengan suara yang berat berkata, "Pergi, cari reporter, sekalian sampai beberapa orang! Hari ini, aku akan membuat Kirana aborsi!

"Baik!" jawab orang di telepon itu, dia memaitkan teleponnya, dan disini, wanita itu meletakkan ponselnya, berkata dengan wanita disebelahnya: "Nona Zhou, bagaimana, kamu yakin Helbert tidak akan tau?"

Kedua wanita ini adalah Annabella dan Vina Zhou, Vina Zhou tersenyum dingin, dengan gigih ia menatap Annabella, "Jangan khawatir, kali ini, aku tidak akan menyia-nyiakan apapun! Aku tidak akan membuat siapapun tau, siapa yang melakukannya!"

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu