Akibat Pernikahan Dini - Bab 231 Hilang Ingatan (1)

Nenek Yang menyeka air mata di sekitar matanya dan menatap pasien yang berada di tempat tidur dengan hati yang tidak rela. Orang itu memakai ventilator dan kepalanya dibungkus seperti kue beras Cina. Ayah Han yang berada di samping juga penuh dengan airmata.

Sedangkan Fanni tidak memiliki ekspresi apapun. Dia melihat semua orang sedang bersedih. Dia juga ingin membuat air mata palsu, tetapi dia tidak bisa melakukannya.

Herlina menangis, dan Samuel Yu di samping memeluknya dengan lembut.

Dia tidak menyangka bahwa Kirana pernah mengatakan akan pergi dan benar-benar pergi begitu saja. Kirana memang pernah mengatakan bahwa hatinya sudah lelah, tetapi, dia tidak punya sedikit kabarpun tentang wanita itu. Menatap Helbert Han yang kini terbaring di atas tempat tidur.

Wajah Samuel Yu terlihat kacau. Melihat lagi pada Herlina yang terus menangis di sampingnya, dia menghela nafas tanpa daya.

Helbert Han yang berada di ranjang bergerak sedikit, sementara Nenek Yang yang daritadi

melihat tersentak. Ia lalu berjalan mendekati ranjang dan menatap Herbert Han yang perlahan-lahan bangun.

Namun, ketika semua orang melihat ke Helbert Han, mereka menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dengan mata Helbert Han yang terbuka. Helbert Han menatap kosong ke arah orang-orang di depannya.

Dia menolehkan kepalanya dan melihat ke sekeliling, Nenek Yang dengan cepat bertanya dengan cemas, "Helbert, apakah ada yang membuatmu merasa tidak nyaman?"

“Siapa ... kalian?” Helbert Han melepaskan ventilatornya dan melihat ke sekeliling dengan keraguan, dia merasa bahwa dia benar-benar tidak mengenal orang-orang ini.

"Helbert, kamu ... apa yang kamu bicarakan! Kamu ..."

"Kakak ... kakak tidak mengenal kami lagi?"

"Bert, ada apa denganmu?"

"..."

Orang-orang yang tidak dia kenal itu terus ribut di samping telinganya. Helbert Han tiba-tiba memegang kepalanya yang terasa sangat sakit, dia merasa sangat panik, seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu.

Tetapi dia tidak bisa mengingatnya, bagaimanapun, tetap tidak bisa terpikirkan ....

Gerakan tiba-tiba Helbert Han yang memegang kepalanya mengejutkan Nenek Yang dan yang lain. Mereka berpikir Helbert Han sakit kepala lagi, dan bergegas memanggil dokter. Dokter pun datang dan memeriksanya.

Setelah berbalik, dokter menoleh ke para anggota keluarga Han yang terlihat khawatir dan tegang lalu berkata, "Tuan Han, secara medis dia menderita amnesia karena kepalanya mengalami benturan yang keras."

“Amnesia?!” keluarga Han menatap dokter dan Helbert Han secara bergantian karena terkejut. Dengan rasa tidak percaya, Nenek Yang dengan cepat meraih lengan dokter dan bertanya.

"Dokter, mengapa dia bisa menderita amnesia! Tidak boleh! Apakah ada cara untuk menyembuhkannya?"

Dokter menepuk tangan Nenek Yang dengan pelan, "Terhadap Amnesia ini, aku juga sangat tidak berdaya, maaf, tetapi Anda mungkin dapat membawanya ke beberapa tempat yang berkesan atau bertemu seseorang untuk melihat apakah dapat mengembalikan ingatannya."

Wajah para anggota keluarga Han menjadi suram. Mengapa kejadian yang rumit begini masih harus terjadi pada Helbert Han!

Setelah beberapa hari, mereka mengurus prosedur keluar rumah sakit untuk Helbert Han. Semua orang di keluarga Han bisa merasakan, bahwa setelah Helbert Han kehilangan ingatannya, emosinnya juga ikut berubah.

Menjadi lebih tidak berperasaan, wajah cueknya tidak pernah berubah, bahkan terhadap neneknya yang tercinta, dia juga bersikap acuh tak acuh, apalagi memanggil mereka!

Tubuh Helbert Han memancarkan aura membunuh yang kuat, ketika Helbert Han menolak nenek Yang untuk kembali merawatnya, keluarga Han merasa bahwa amnesia sudah membuat sikapnya menjadi lebih kasar.

Ketika para pelayan melihat tuan muda Han yang telah lama hilang kembali, mereka semua merasakan adanya hawa dingin yang kuat di tubuhnya, bahkan mereka tidak berani untuk bernapas terlalu kencang.

Lewat tatapannya yang dingin, Helbert Han tidak lagi memperhatikan mereka. Setelah dia sampai di lantai atas, dia berdiri sesaat dengan ragu. Paman Johan terkejut dengan amnesia Tuan Han, tetapi masih mengikutinya dengan hormat untuk memberi penjelasan kepadanya.

Helbert Han mengangguk dengan acuh tak acuh, ketika dia ingin kembali ke kamar, tiba-tiba secara tanpa sengaja dia menemukan ada barang-barang wanita di kamarnya!

Dia mengerutkan kening dan meminta paman Johan untuk masuk. Paman Johan bahkan lebih terkejut, "Tuan, tetapi itu barang milik nyonya."

"Nyonya? Aku sudah menikah? Jadi dimana dia? Mengapa aku tidak melihatnya?"

"Uh ..." setelah ditanya begitu banyak kata-kata dari Helbert Han, Paman Johan langsung berkeringat dingin.

Ketika mendengar Helbert Han dengan dingin mengungkit tentang nyonya, Paman Johan merasa lebih tidak berdaya lagi.

“Kesabaranku ada batasnya!” tiba-tiba, tatapan dingin Helbert Han tertuju pada Paman Johan. Melihat mata dingin itu tertuju pada dirinya sendiri, keringat dingin Paman Johan semakin banyak.

Entah mengapa, merasakan adanya aura mengerikan pada tuannya, sambil mengelap keringat dingin di kepalanya, Paman Johan cepat-cepat menjawab dengan hormat, "Nyo ... nyonya, dia mempunyai sedikit urusan, sudah keluar untuk urusan bisnis, tuan, Anda dan nyonya begitu saling mencintai."

Paman Johan tidak punya pilihan selain menjelaskan ini, tetapi Helbert Han mengerutkan alisnya, dia benar-benar tidak ingat lagi ada orang seperti itu.

"Dia ... siapa namanya?"

"Ki ... Kirana."

"Ki ... ra ... na ..." Helbert Han mengeja kata-kata ini dengan hati-hati, dan tiba-tiba bayangan kabur muncul di benaknya. Helbert Han memijat pelipis karena kepalanya terasa sakit.

"Tuan, Anda tidak apa--apa 'kan?"

"Tidak apa-apa. Keluar sana."

Setalah Paman Johan melihat ekspresi Helbert Han yang salah, dia berbalik lalu keluar dari ruangan. Helbert Han kemudian melihat sekeliling, namun dia tidak menemukan adanya foto pernikahan.

Dia mengerutkan kening lagi, apa ... saling mencintai ....

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu