Akibat Pernikahan Dini - Bab 214 Periode Perang Dingin (1)

Saat Helbert Han menggendong Kirana kembali ke Vila, Annabella tidak lagi berada di Vila. Dengan wajah dingin Helbert Han menggendong Kirana ke kamar, setelah sampai di kamar dia langsung mengunci pintu.

Dia membaringkan Kirana ke atas ranjang dengan lembut. Setelah dia melihat ekspresi Kirana yang dingin dan tersirat penolakan itu, Helbert Han tidak peduli apakah Kirana sedang mendengarnya atau tidak, dia mulai menjelaskan kesalahpahaman yang baru saja terjadi.

“Barusan, aku mengira Annabella adalah kamu. Benar, aku memang tidak mudah mabuk, tapi hari ini adalah pengecualian. Aku juga tidak tahu mengapa, karena bir itu seharusnya tidak bisa membuat mabuk.”

“Tapi entah kenapa malam ini malah mabuk. Kemudian, saat pulang, pikiranku mulai tidak sadar, barulah aku mengira Annabella sebagai dirimu.”

“Haha, kamu tidak perlu menjelaskannya. Apakah kamu tidak merasa penjelasan mu terlalu biasa! Untuk apa Annabella datang kemari? Dan juga! Bahkan saat mabuk kamu bahkan tidak bisa membedakan antara aku dan Annabella? Jelas sekali bahwa kamu sendiri yang sengaja tidak berniat menyadarinya!”

“Helbert Han! Jika hatimu masih merindukan Annebella, langsung katakan saja padaku. Maka aku tidak akan mengganggu kalian lagi, jangan buat aku terlihat bodoh karena hal ini! Harga diriku, tidak akan kubiarkan kamu injak-injak dengan sesuka hatimu lagi!!”

Kirana sudah kebal dengan ucapan Helbert Han. Dari masalah yang terjadi malam ini, Kirana baru mengerti bahwa dia dan Helbert Han, hanyalah dua orang yang harusnya realistis! Tidak akan bisa saling mengerti!

Dan dengan bersama, hanya akan saling bertentangan! Kirana kembali melihat ke dirinya sendiri. Dengan bersama dengan orang tidak berhati, dia hanya bisa merasa sakit. Dan orang yang merasa lelah, hanyalah dia sendiri!!

Ekspresi dingin Kirana dan cara bicaranya yang sarkastik disertai dengan tawa dingin itu membuat Helbert Han merasa tersinggung. Tatapannya yang tajam dan dalam itu mulai berkaca-kaca.

Kedua tangannya memegang kedua lengan Kirana. Kedua mata Helbert Han dengan tajam menatapnya, “Apakah kamu begitu tidak mempercayaiku?

Bagimu, apakah semua yang kukatakan adalah palsu?”

“Haha, menurutmu apa yang ada di dalam dirimu yang masih pantas ku percaya? Di tempat yang kamu sebut pesta itu ada Annabella! Aku sungguh bodoh! Aku baru mengerti sekarang! Haha…”

Kirana tiba-tiba tertawa dingin. Semua hal yang tidak dia mengerti mendadak menjadi jelas!

Pantas saja, Helbert Han lebih memilih pergi ke pesta bersama wanita itu dan tidak bersedia mendengarkan kejutan yang ingin Kirana beritahu padanya! Dan pantas saja, Annabella tiba-tiba bisa berada di Villa. Terlebih lagi, dia bisa bilang bahwa dia sedang mabuk!

Kirana, kamu memang sangat bodoh!

Helbert Han memaksa Kirana membalas tatapannya, “Dengarkan penjelasanku! Dia tiba-tiba muncul, aku sama sekali tidak tahu…”

Hahaha…Kirana kamu sangat beruntung, tidak disangka tebakanmu langsung benar! Keberuntungan yang sangat bagus seperti ini, seharusnya dicoba untuk menarik undian.

“Lepaskan, aku lelah, aku sudah ingin beristirahat!” Kirana tidak berniat untuk berbicara lebih banyak lagi dengannya, berbicara terlalu banyak, hatinya terlalu lelah. Penjelasan Helbert Han sudah membuatnya kebal.

Dalam percintaan, siapa yang berjuang itulah yang kalah! Dari awal dia tidak seharusnya mempertaruhkan hatinya. Jelas-jelas dia tahu pria ini tidak berhati! Dan juga suka menarik perhatian wanita di semua tempat, Kirana, kamu wanita bodoh! Sangat Bodoh!

“Kemana kamu ingin pergi tidur? Tidur disini saja!” Nada bicara mendikte Helbert Han kembali di lontarkan, membuat Kirana tidak bisa menahan diri untuk tertawa dingin. Tatapan dingin Kirana mendarat ke kedua mata Helbert Han yang menatap dalam.

“Lihatlah, kamu selamanya begini, diktator, egois, dari dulu tidak pernah memikirkan orang lain, apakah itu berarti Helbert Han…”

Senyuman sinis dari sudut bibir Kirana menusuk dalam ke hati Helbert Han. Mendadak dia merasa bingung. Dia tidak tahu, apa yang harus di lakukannya baru bisa membuat dia percaya pada dirinya sendiri.

Tapi, sekarang, dia sedikitpun tidak ingin melepaskan Kirana. Dia takut jika dia melepaskannya, Kirana akan menghilang!

“Tidak bisa, Kirana, kita bicarakan ini baik-baik ya…”

“Helbert! Apakah menurutmu mungkin! Kita berdua tenangkan diri dulu, sekarang aku tidak ingin berbicara denganmu juga tidak ingin melihatmu!” Dengan wajah yang kelelahan Kirana mendorong Helbert Han.

Bangkit berdiri kemudian berjalan keluar dari pintu mengarah ke kamarnya sendiri. Setelah suara langkah kaki Kirana menghilang, Helbert Han masih bertahan di posisinya. Kedua tangannya mengepal erat, bisa di bilang wajahnya terlihat frustasi.

Helbert Han kemudian menghela nafas dalam dan berjalan keluar dari kamar. Setelah dia menoleh melihat kamar Kirana, tatapan Helbert Han terlihat kesal.

Kemudian tenang kembali tapi raut wajahnya masih terlihat sangat murung. Helber Han pun berjalan turun kebawah. Kirana bersandar di belakang pintu. Setelah mendengar suara langkah kaki yang familiar itu pergi, Kirana menjulurkan tangannya mengelus perutnya dengan lembut.

“Nak, maaf, Ibu tidak berguna, sekarang, Ibu bingung. Tidak tahu apakah tetap harus bersama Ayahmu atau tidak. Ibu sudah cukup tersakiti. Dulu sudah cukup merasa sakit, sekarang Ibu menjadi takut, bagaimana ini?”

“Awalnya ingin memberitahu Ayahmu tentang kehadiranmu, tapi sekarang, Ibu tidak tahu, apakah seharusnya mengatakannya. Karena Ibu merasa, Ibu tidak cocok dengan Ayahmu, dua orang dengan dua yang berbeda, bagaimana bisa bersatu…”

Kirana seakan berbicara pada dirinya sendiri. Berada di kamar yang sunyi itu mengatakan hal yang tidak dimengerti orang lain.

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu