Akibat Pernikahan Dini - Bab 183 Terluka (2)

Tapi, melakukan hal semacam ini, bagaimana mungkin dia tidak mempersiapkan rencana cadangan! Mereka kira dia hanya seorang wanita saja!

"Hei! Ivan! Mau aku lepaskan mereka? Bisa saja ..."

Vina Zhou mengeluarkan kalimat seperti itu, mata semua orang menatapnya, tapi mulut Kirana menyeringai, berpikir bahwa dia akan mungkin begitu "baik" untuk melepaskannya!

Benar saja, Vina Zhou berhenti sejenak, lalu tertawa dan, menunjuk pada kedua wanita itu, "Kamu pilih diantara dua, kamu hanya bisa membebaskan satu!"

"Vina, jangan menguji batas kesabaranku!" Ivan melihat Vina Zhou hendak bermain dengannya, wajahnya langsung berubah.

Tapi Vina Zhou mencibir, dengan berkata, "Kamu juga jangan menguji batas kesabaranku, paling-paling, semua orang akan mati bersama, aku tidak akan menyerah! Cepat pilihlah! Kalau tidak, aku bisa membantumu memilih! ”

Tangan Ivan terkepal erat. Jika dia tidak melihat bahwa orang-orang di sana memiliki senjata, dia sudah kesana dan menendang wanita itu terlebih dahulu!

Kirana yang tenang dan Yesi yang bercucuran air mata, Ivan mengutuk dalam hatinya, ini sama saja seperti menyuruhnya untuk memilih antara ibu dan istrinya sendiri!

Satunya adalah wanita yang dia cintai! Satunya lagi adalah wanita dari sahabatnya! Tidak ada yang boleh dia lepaskan!

“Ayo, aku hanya akan memberimu tiga menit!” mulut Vina Zhou tersenyum lebih lebar, dan terus mengancam.

“Selamatkan Yesi!” tiba-tiba ditengah keheningan , terdengar kata-kata dari mulut Kirana, dia dengan galak menatap Ivan, dengan nada perintah.

"Selamatkan dia!"

"Hmph hmph hmph ..." setelah Yesi mendengar kata-kata Kirana, mulut yang tersumbat berusaha keras untuk mengeluarkan suara. Melihat Ivan memandang ke arahnya, dia segera menggelengkan kepala ke arahnya.

Kirana luar biasa tenang, dia tahu, tidak peduli bagaimanapun, Vina Zhou tidak mungkin akan melepaskannya! Dan Yesi, hanya orang yang tidak bersalah, tidak akan terlalu diperhatikan.

"Aku ... aku memilih ..." Ivan kelihatan ragu-ragu sejenak. Yesi yang melihat dia sudah akan menentukan pilihan, hatinya lebih cemas. Dia menggerakkan tangan yang diikat di belakangnya. Dia berusaha melepaskan tali itu!

Merasa tangannya telah sakit dan bengkak oleh tali-tali itu, dan kulitnya tampak terkelupas, tetapi Yesi terus berusaha, akhirnya tali itu menjadi longgar.

Ketika tangannya bebas, dan orang-orang tidak memperhatikannya, tangan Yesi dari dalam sakunya mengambil pisau yang diberikan Ivan, dan menikam pria yang menodong Kirana.

Tangannya ingin menarik Kirana menjauh. Melihat gerakan tiba-tiba ini, Ivan mendapat kesempatan, tetapi dia tidak sampai menyadarkan orang-orang itu. Pistolnya dengan cepat menembaki orang-orang yang hendak menembak mereka.

"Dor dor dor ..." Beberapa suara tembakan terdengar, dan Ivan bagaimanapun pernah bergabung menjadi tentara, pasti tembakannya selalu tepat sasaran.

Segera beberapa pria terjatuh menjadi sasaran tembakan! Tapi Vina Zhou melihat situasi yang tiba-tiba muncul itu, tanpa berpikir panjang segera menodongkan pistol kepada Kirana dan Yesi.

Kirana secara tidak sengaja melihat tindakan Vina Zhou, tanpa berpikir, dia mendorong Yesi dengan sekuat tenaga ke sisi Ivan, Ivan sudah memperkirakan aksi Kirana ini.

Di tengah situasi demikian, dia buru-buru menarik Yesi ke sisinya. Wajah Yesi sangat bingung sehingga dia tidak mengerti situasinya. Bagaimana dia bisa sampai datang ke sisi Ivan!

Ya betul, Kirana! Kirana yang mendorongnya, kalau begitu, bagaimana dengannya! Yesi menatap gugup pada Kirana, tetapi dia melihat Kirana ditahan oleh Vina Zhou.

"Jangan bergerak! Kalau bergerak lagi aku akan menembak!" Vina Zhou terlihat cemas. Melihat sebagian besar orangnya sudah dimusnahkan Ivan. Dia hanya memegang satu-satunya kartu terakhir, yaitu Kirana!

Pistol menunjuk ke kepala Kirana, Ivan benar-benar berhenti, dengan suara dingin, Ivan berkata, "Kamu lebih baik cepat lepaskan dia! Jika tidak ..."

"Kalau tidak bagaimana? Jangan menakutiku, kamu menakutiku, dan tanganku gemetar! Pistol ini bisa meletus, ini bukan salahku ya, lagi pula, ada Kirana yang menemani! Aku tidak rugi!" Vina Zhou tersenyum ringan.

Tapi senyum itu tampaknya sangat mengerikan!

“Ivan, tembak!” tetapi tidak terpikir oleh semua orang bahwa Kirana masih bisa dengan tenang berkata kepada Ivan, Ivan dan Yesi terkejut melihatnya.

Vina Zhou juga terkejut, Kirana si wanita jalang ini! Sudah gila!

"Aku tidak berpikir ingin hidup lagi ... tembak!"

"Aku belum bicara! Siapa yang mengizinkanmu mati!" baru saja Kirana selesai mengatakan kalimat itu, tiba-tiba terdengar sebuah suara dingin yang berasal dari belakang Ivan.

Kirana mendengar suara yang begitu akrab masuk ke telinganya, wajah yang tidak memiliki ekspresi tiba-tiba mengendur, menunjukkan ekspresi lega.

Kamu akhirnya datang juga!

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu