Akibat Pernikahan Dini - Bab 155 Bahaya Dalam Hidupnya (2)

Ujung bibir Kirana tidak tahan untuk tidak tersenyum dingin. Matanya yang sarat akan ejekan entah ditujukan untuk dirinya sendiri atau hal lainnya.

Datang dengan bodoh dan menunggu dengan bodoh. Hasilnya? Kirana merasa dirinya tidak lebih baik dari wanita yang tinggal dengan nyaman di rumah Helbert!

Helbert, kamu benar-benar tidak punya hati!

Kirana, apa yang sedang dirimu tunggu!

Kirana melirik Fedrick Ye. Sekarang dia tidak mempercayai siapapun.

"Terima kasih atas maksud baikmu, tapi aku tidak ingin terlibat lagi. Pergilah."

Wajah Fedrick Ye langsung berubah suram, "Kamu benar-benar menyusahkan! Kamu mau pergi atau tidak?"

"Tidak!" Wajah Kirana mendingin. Sharon di sampingnya mengernyitkan alisnya. Sharon tidak tahu apa yang Helbert lakukan, tetapi kondisi ini bukanlah hal yang ingin Sharon lihat.

Karena Helbert menyuruhnya untuk menjaga Kirana, kelihatannya Sharon harus terlibat dengan masalah ini!

"Kamu pergilah. Aku akan mengantarnya pulang."

Fedrick Ye tiba-tiba melirik ke Sharon yang berwajah serius. Awalnya Fedrick Ye bisa memanfaatkan hal ini ketika Helbert sedang menyelamatkan orang lain. Dirinya bisa berjalan dengan santai tetapi hal ini gagal karena wanita ini, Kirana!

Fedrick Ye memutar tubuhnya, ingin membawa wanita itu pergi bersamanya. Tetapi wanita ini masih saja tidak menyambut baik maksudnya!

Fedrick Ye ingin sekali membongkar isi otak wanita itu dan melihat apakah otaknya bekerja!

"Tuan Ye, di sana ada masalah!" Saat itu suara desakan terdengar, anak buah Fedrick Ye menghampiri pria itu.

Wajah Fedrick Ye menggelap, "Masalah apa?"

Anak buah itu berbisik di telinga Fedrick Ye dan raut wajah pria itu semakin redup. Dengan tatapan dingin menatap Kirana.

"Kamu benar-benar tidak ingin pergi? Kirana, kesabaranku ada batasnya!"

Kirana menggelengkan kepalanya dan tidak bicara, tetapi wajah wanita itu sudah menunjukkan sebuah jawaban.

Wajah redup Fedrick Ye menatap Kirana dalam-dalam. Dirinya benar-benar sudah tidak sempat lagi, dirinya harus cepat mengurus masalah yang terjadi di sana!

"Kalau begitu aku minta tolong padamu." Tiba-tiba Fedrick Ye bicara pada Sharon. Sharon terkejut, Kirana juga ikut terkejut. Dengan tatapan rumit Kirana menatap bayangan Fedrick Ye yang pergi dengan cepat.

Lagi-lagi dengan tatapan sulit dijelaskan Sharon memperhatikan Kirana, "Ck ck ck, dik Kirana, kamu benar-benar beruntung. Pria yang memiliki identitas tinggi, memiliki posisi semuanya memohon padamu. Ini sangat jarang terjadi! Aku benar-benar iri...."

Kirana merapatkan bibirnya. Kirana tidak tahu bagaimana perasaannya sekarang. Sharon bangkit dari duduknya lalu dengan tatapan serius memperhatikan sekitar.

"Cepat ikut denganku!"

Kirana ikut melihat. Dirinya merasa atmosfir tempat ini sangat suram dan mengintimidasi!

Kirana mengikuti langkah kaki Sharon lalu dibawa masuk Sharon ke sebuah ruangan, "Ini adalah kamarku. Ada sebuah terowongan rahasia untuk keluar. Bagian luar tempat ini pasti sudah dipenuhi orang-orang. Tadi aku melihat ada beberapa orang yang melirikmu. Sepertinya mereka sadar bahwa tuan Helbert tidak di sini dan mereka ingin mengambilmu!"

Alis Kirana berkerut. Kirana tidak bicara. Kirana melihat Sharon mengangkat sebuah pistol lalu pelan-pelan akan menekan pelatuk pistol. Lalu terowongan gelap itu muncul di hadapan mereka!

Melihat Sharon mengangkat pistolnya, tiba-tiba Kirana merasa takut. Kalau begitu, orang-orang di luar juga akan membawa pistol, kan?

Kirana belum pernah melihat pemandangan seperti ini. Kirana mengikuti Sharon berjalan ke terowongan. Keduanya berjalan keluar terowongan lalu sampai di sebuah jalan yang agak sepi.

Tapi keheningan itu tiba-tiba membuat Sharon mengerutkan alisnya bingung. Sharon langsung menarik Kirana yang berjalan di depan.

"Kenapa...." tanya Kirana bingung, tapi mulut Kirana langsung dibekap oleh Sharon yang berwajah serius. Sharon memberikan tatapan mata pada Kirana tapi sudah tidak sempat!

Mereka langsung dikeliling oleh kumpulan orang banyak. Seorang pria paruh baya yang gemuk dan memakai kacamata hitam muncul keluar.

Pria itu melepaskan kacamata hitamnya, dengan senyuman bangga menatap Sharon dan Kirana, "Ck ck ck, ini adalah berkat dari surga! Tidak ku sangka, aku yang berjaga dengan bodoh disini ternyata hanya menunggu kelinci! Hahaha...."

Sharon melepaskan Kirana dan menarik Kirana ke belakang punggungnya, lalu dengan tatapan dingin menatap pria paruh baya itu, "Tuan Wang sepertinya juga terlihat sedang bersantai. Tidak ku sangka kamu datang ke sini untuk melihat sinar bulan purnama."

Raut wajah Sharon tiba-tiba meredup. Pria itu bisa tahu tentang terowongannya pasti dari si brengsek Markus! Mata Sharon menggelap. Markus, berani-beraninya kamu mengkhianatiku. Tunggu saja sampai aku menghancurkan hidup murahanmu itu!

"Siapa yang sedang menikmati sinar bulan?! Nona Sharon, aku sarankan untuk paham betul apa yang sedang terjadi. Berikan wanita itu padaku dan aku anggap kamu tidak ada masalah denganku." Ucap Tuan Wang dengan nada suara dingin.

Sharon melirik Kirana yang tidak disangka malah berwajah tenang, lalu Sharon tertawa pelan dan menjawab, "Tuan Wang, jika ada sesuatu bisa bicarakan baik-baik, kan? Wanita ini bukanlah orang yang kamu cari. Dia adalah adik angkatku."

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu