Akibat Pernikahan Dini - Bab 141 Dia Sudah Menyukaimu (2)

Jerry belum selesai berbicara, jadi dia melihat pada reporter yang yang di bawah yang sudah panik, mereka bergegas untuk meminta orang-orang di belakang mereka mematikan alatnya terlebih dahulu!

Konyol, jika mereka menyiarkan hal semacam ini, mereka akan malu bertemu orang-orang! !

Jerry ini benar-benar karakter yang licik! Dia bisa menggali masalah yang lama ini!

Jerry tidak memberi mereka ekspresi wajah yang baik, dia menggunakan cara seperti mereka untuk melalukan perlawanan!

"Jerry, jika ada sesuatu, bisa dikatakan dengan baik ..."

"Benar, benar, tadi, kita semua hanya bercanda ..."

"Ya, ya, benar ..."

Para wartawan sibuk mengembalikan suasana , dan mereka semua menghargai Jerry, peia ini juga berkarakter yang licik!

Ekspresi Jerry tidak berubah di wajahnya, ekspresinya yang tetap datar. "Oh, aku juga bercanda, tetapi jika kamu masih sangat agresif, maka aku tidak bisa mengatakannya, kalian berdoa agar kalian lebih baik kalian tidak dikendalikan oleh aku , kalau tidak, hehe ... "

Kemarahan Jerry masih cukup mengerikan, kata-katanya semua dikeluarkan, para wartawan semua hanya bisa tertawa, ini adalah perang yang tak terlihat, dan kemenangan sudah berakhir! !

Ketika semua wartawan pulang dengan sia-sia, Jerry datang dengan senyum ke arah Kirana, "Terima kasih sudah datang."

Kirana dengan tidak peduli menggelengkan kepalanya, "Tidak apa, semuanya karena aku, sehingga menyakiti kamu seperti ini ..."

Jerry menatap perutnya dengan tatapan yang berantakan, setelah Kirana memandangi matanya yang aneh, dia menoleh dan menatap matanya yang berantakan.

Jerry menghela nafas, "Tidak masalah, ada beberapa masalah yang akan datang lagi!"

Meskipun Jerry tidak menjelaskan apa itu, Kirana dan dia tahu bahwa dia katakan adalah tentang anak-anak.

Kirana dengan lembut melihat ke bawah, anak? Kosa kata itu , dia tidak memilikinya, dan kemudian, kapan dia akan memilikinya, dia juga tidak bisa mengatakan dengan jelas, tetapi sosok seorang pria tiba-tiba muncul di benaknya.

Kirana dengan ekspresi berantakan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Jerry, "Karena kamu tidak punya masalah lain lagi di sini, aku akan kembali dulu."

"Aku mengantarmu."

“Jangan… hm, maksudku, kamu masih harus berurusan dengan masalahmu di sini, aku punya mobil, aku akan pergi dulu.” Kirana menghentikannya dengan perkataan itu, sehingga Jerry sedikit tertegun, di dalam matanya sekilas terlihat sedih, tetapi dengan cepat diganti oleh kelembutan.

Apa yang dipikirkan Kirana adalah lelaki pemarah Helbert Han, yang dirinya sendiri tidak taat, dan keluar, dia tahu bahwa dia pasti akan memikirkan kata "penyiksaan" dirinya sendiri, dan kemudian membiarkannya melihat Jerry mengantarnya pulang, maka dia tidak akan berharap keluar dari villa lagi!

Kirana sedikit terkejut, dia benar-benar sudah cukup, kapan bisa sangat takut pada Helbert Han! ! ! Tetapi, mengapa merasa diri sendirinya menganggap seperti peran sebagai istrinya semakin asli!

Kirana, kamu tidak minum obat hari ini! Kamu sudah selesai ...

Melihat wajah Kirana yang selalu berubah, Jerry menatapnya dengan khawatir, "Kirana, kamu baik-baik saja?"

Kirana tersadar kembali, menjawab dengan batuk ringan, "Tidak ada, terpikirkan beberapa hal, aku ... aku pulang dulu."

Di sisi Kirana sedikit mengangguk dan kemudian dia berbalik lalu berjalan ke luar. Vivi melirik Jerry dan melihat tatapannya masih ke arah Kirana, yang sudah menghilang, mata Vivi melihatnya sekilas, dan terlihat adanya kesedihan dan kemurungan.

Jerry, orang yang kamu sukai adalah dia, tetapi dia sudah menikah ...

Kirana yang di sisi ini, hanya dari pintu perusahaan, yang jauh, melihat pria yang dingin yang bersandar di sisi mobil , hati Kirana sedikit bergetar, wah, datang dengan begitu cepat!

Di sisi lain, Helbert Han sedang merokok dan bersandar di mobil, dia melihat langkah ragu-ragu Kirana yang perlahan-lahan mendatanginya, ekspresi wajahnya datar.

Sesampainya Kirana yang tidak jauh darinya, Helbert Han mematikan rokok yang di tangannya, dan matanya yang dingin menatap Kirana.

Tidak mengatakan apa-apa, hanya menatapnya dengan sangat pelan, tetapi itu membuat Kirana bingung, dia lebih memilih Helbert Han yang mmenatapnya dingin sambil berbicara, dan tidak ingin dia yang hanya menatapnya yang membuatnya ketakutan.

Melihatnya merokok, dan dengan wajah ini, mengetahui bahwa dia masih marah, dan mendengar apa yang dikatakan Paman Johan kepadanya, orang yang tidak ingin Kirana temui adalah dia!

Berbalik badan dan ingin pergi ke arah tempat parkirnya, tetapi dengan keras dipanggil oleh orang yang di belakangnya, "Naik ke mobil!"

Kirana perlahan berbalik dan menatap mata dingin Helbert Han, "Aku punya mobil!"

“Jangan membuatku mengatakannya untuk kedua kalinya, naiklah ke mobil!” Helbert Han tidak peduli, hanya menatapnya dengan tatapan dingin, Kirana ragu-ragu untuk sementara waktu, tetapi dia masih berjalan ke mobil Helbert Han, dia sudah tahu dari sebelumnya, emosi Helbert Han itu sekarang, masih sedikit menjengkelkan baginya, dia seharusnya bisa lebih baik.

Dalam hal ini, Kirana baru tahu bahwa dia ketakutan!

“Asisten Leo, pergilah membawa mobilnya kembali!” Helbert Han dengan dingin memerintah, Kirana baru memperhatikan Asisten Leo yang duduk di kursi pengemudi. Setelah Asisten Leo keluar, Kirana langsung menyerahkan kunci mobil kepadanya, dia pun langsung duduk di kursi penumpang dengan baik.

Setelah Helbert Han berada di dalam mobil, dia menginjak pedal gas dan pergi, Kirana melirik wajah dingin Helbert Han yang bisa membekukan orang mati, menelan ludah sedikit, dan suasananya menakutkan.

Itu membuatnya ingin segera melarikan diri, tetapi untuk melarikan diri sekarang, kemungkinannya hanya nol ...