Akibat Pernikahan Dini - Bab 181 Konspirasi Yang Dimulai (1)

"Mereka benar-benar liar! Ayo kita teruskan dan lakukan saja!" Sharon tiba-tiba menyeringai. Dan Kirana, dia mengerutkan kening, Yesi menariknya ke atas. "Ayo naik ke atas dulu."

Kirana merasa, masalahnya tidak semudah itu saja! Setidaknya, jika mereka menerobos masuk ke villa secara terang-terangan, mereka juga harus memiliki cara cadangan.

Tiga orang memandang keluar jendela di lantai atas, tetapi tidak melihat apa-apa. Kirana dengan pelan duduk di depan komputer, ponselnya tiba-tiba bergetar, Kirana lalu mengeluarkannya, tetapi wajahnya tiba-tiba menjadi pucat. .

"Kirana, kamu ada dimana?"

Yesi melihat wajah Kirana, tampaknya ada yang salah, kemudian ia berjalan meenghampirinya dan bertanya dengan alis berkerut.

Sharon juga menatapnya, tetapi Kirana tiba-tiba menyeringai pada mereka, "Tidak ada, aku akan pergi ke ruang belajar Helbert untuk menemukan sesuatu. Kalian tunggu aku dulu di sini."

Yesi dan Sharon saling memandang dengan tatapan bingung, apa yang dia ingin temukan?

Tetapi karena berada di lantai atas, mereka juga tidak terlalu peduli. Sedangkan Kirana, setelah dia pergi, wajahnya menjadi muram. Sesampainya di ruang kerja Helbert Han, Kirana langsung mengunci pintu ruang kerja.

Tapi ruang kerja Helbert Han ada orang lain!

Yaitu Annabella yang sedang tersenyum penuh kemenangan! Kirana tiba-tiba mencibir, "Aku benar-benar meremehkan kemampuanmu, kamu apakan ibuku!"

Annabella mengambil seikat kunci di tangannya dan tertawa, bahkan tidak menjawab pertanyaan Kirana, "Aku punya hubungan dengan Helbert Han sebelumnya, kamu seharusnya tahu. Kunci rumahnya, bahkan juga kumiliki."

Annabella memilih untuk memasuki ruang belajar Helbert Han karena dia tahu bahwa tidak ada seorang pun yang berani datang ke ruangan ini, karena adanya larangan dari Helbert Han!

"Lalu bagaimana kamu bisa masuk! Juga, kamu apakan ibuku?" Kirana tidak melibatkan masalah kekanak-kanakan dengan dia, tetapi fokus kepada masalahnya.

Wajah Annabella sedikit terpana, dengan tatapan rumit menatap Kirana. "Kamu jangan peduli bagaimana cara aku masuk. Aku tanya kamu, apakah kamu ingin menyelamatkan ibumu!"

Ketika menyebutkan ini, wajah Kirana langsung menjadi suram, "Apa syaratnya!"

"Cerdas! Bicara denganmu, tidak terlalu lelah!" mulut Annabella tersenyum puas, dia berjalan ke jendela untuk melihat pemandangan di bawah.

Melihat orang-orang yang sedang bersembunyi, wajah Annabella menyeringai. Ia kemudian menoleh untuk melihat Kirana, "Syaratnya kamu harus pergi bersama kami! Kamu bisa mengganti ibumu dengan dirimu sendiri, tidak berlebihan bukan?"

Kirana tertawa dingin, tujuan Annabella, bukankah memang dirinya!

“Haha, bagaimana aku tahu jika ibuku benar-benar ditangkap oleh kalian, buktikan, apakah kamu pikir aku bisa mempercayai begitu saja!” Kirana mencibir, tiba-tiba menjadi tenang, karena ia baru melihat foto ibunya yang diikat.

Dia sangat takut sehingga dia hanya ingin memastikan keselamatan ibunya. Sekarang, ketika dipikir-pikir, dia merasa masalah ini tidaklah sederhana!

Senyum di mulut Annabella semakin aneh. Ponsel dibuka, dan video ibu Kirana langsung ditayangkan. Kirana tersentak dan berusaha merebut ponsel itu dari tangan Annabella.

Annabella dengan cepat menyingkir, "Sekarang, sudah percaya bukan?"

Kirana tidak punya waktu untuk melihat dengan jelas, hanya melihat sekilas saja, itu memang ibunya! Sebelum datang ke ruang belajar, dia menelepon telepon di rumah, tetapi tidak aktif!

Dan telepon Daniel juga tidak dijawab! Kirana menjadi lebih bingung lagi, dia telah menyadari kelemahannya, keluarga adalah kelemahannya! Dia tidak mengizinkan siapa pun melakukan sesuatu pada mereka!

"Baik! Aku akan pergi denganmu!" Kirana diam-diam mengepalkan tangannya, dia tidak berani menggunakan kehidupan ibunya sebagai bahan permainan, jika bisa, dia tidak keberatan menukar nyawanya sendiri untuk ibunya, karena baginya, keluarga benar-benar sangat penting!

Annabella tertawa, “Baiklah, tunggu sebentar, kamu sebaiknya patuh dan berjalan bersamaku! Kalau tidak, apa yang akan terjadi pada ibumu, aku tidak tahu lagi. Kalau sampai ibumu mati untukmu, menyesalpun sudah tidak ada gunanya lagi!"

Annabella sengaja berkata dengan nada ancaman! Wajah Kirana sangat muram dan menatapnya. Tangannya tidak dikepal lagi, dan dia menarik napas ringan, "Ya! Aku tidak peduli dengan apa yang akan kamu lakukan! Aku hanya berharap kamu menepati apa yang sudah kamu katakan! Aku akan ditukar dengan ibuku!"

Annabella dengan cepat pergi ke sofa dan mengeluarkan barang-barang dari dalam tas. Setelah mengenakannya, dia berkata sambil mencibir, "Selama kamu sadar, aku pastikan dia baik-baik saja. Kalau tidak, kamu bisa bayangkan sendiri akibatnya!"

Wajah Kirana terlihat suram, menatap Annabella yang terus berakting. Setelah dia mendandani dirinya sendiri, terlihat kejutan di mata Kirana. Ternyata begitu cara dia masuk tadi!

Annabella berpakaian sebagai pelayan dan wajahnya berubah total. Dia tidak bisa melihat penampilan asli dari wanita itu. Kirana menyipitkan mata, tampilan ini, dia pernah melihatnya!

Tepat ketika paman Johan ingin memecat anak buahnya! Dia terkejut melihatnya secara tidak sengaja. Sekarang, dia ingat, apa yang aneh! Heh, Annabella benar-benar berusaha keras! Kirana tersenyum meremehkan.

Dengan tatapan menyindir, dia menyaksikan Annabella berkemas. "Kamu tidak perlu mengambil resiko dengan datang kemari sendiri! Kalian telah mengetahui bahwa aku pasti akan datang demi ibuku, jika kamu datang kemari lagi, namanya tindakan yang tidak diperlukan bukan!"

Annabella yang sudah selesai berkemas, menatapnya. Setelah mendengarkan Kirana bicara demikian, mulutnya memberikan senyum yang tidak berarti, "Kamu tidak harus tahu kenapa, kamu juga tidak perlu memancingku untuk mendapatkan informasi apapun, aku ..."

"Kirana ..."