Akibat Pernikahan Dini - Bab 41 Ternyata.. (2)

Dia menghela nafas, Kirana berpikir, pantas dia merasa nyaman dan tenang disebelah Jerry, ternyata itu rasa nyaman dan tenang sebagai sesama teman, ternyata, mereka sudah pernah bertemu sebelumnya.

Jodoh itu, memang tidak bisa diprediksi ……

“Kamu sudah makan? Bagaimana kalau kita pergi makan dulu?”Jerry tersenyum menatap Kirana

Kirana sebelumnya ragu karena ada gosip yang tersebar bersama dia, tapi karena sekarang dia sudah tahu dia teman masa kecilnya, dia tanpa ragu menganggukkan kepalanya.

“Baiklah.”

Jerry tersenyum kecil dan menyalakan mobil melaju cepat ke jalan yang ramai.

Di dalam toko make up yang mewah, seorang gadis sedang menatap layar, melihat Helbert yang merangkul pinggang Kirana, bahkan sambil tersenyum！

Wanita tersebut menyipitkan mata dengan tajam, kenapa tidak menyentuhku malah pergi menyentuh wanita itu!!

Wanita itu adalah wanita cantik yang sangat kaya, dia terus menatap dingin berita tersebut, Kirana ya, aku jadi ingin lihat, dia sebenarnya seperti apa!

Beraninya memperlakukan dia ……

Dan di sisi lain, Vina langsung terpaku, sedang menyelesaikan kerjaan di kantor malah melihat berita yang mengejutkan seperti ini.

Vina hanya tertawa dingin, Helbert, aku ingin tahu, kalian bisa melangkah sejauh mana!Dengan sikap Helbert yang tidak punya hati dan juga kenyataan ini.

Meskipun tidak perlu dia turun tangan, dia juga sangat senang melihat mereka tidak akan mendapatkan hasil apapun! Tawa dingin Vina dan raut wajahnya yang mengerikan seperti ingin menyatakan perang ……

Bryan juga langsung dibuat kesal oleh Kirana! Baru saja digosipkan dengan Jerry! Sekarang wanita ini malah digosipkan jadi calon istri orang!!!

Berita ini lebih panas dari berita ia digosipkan berpacaran dengan Jerry, Bryan emosi dan tidak bisa berkata-kata, awalnya ingin langsung menelepon dan bertanya, namun ia memikirkannya kembali.

Sepertinya apa yang dibilang Kirana itu benar, dia bukan siapa-siapa! Dia mana ada hak untuk bertanya kepadanya!!

Dia galau dan menutupi dirinya dengan selimut kemudian tidur, bahkan tidak makan, tapi selang beberapa menit, emosi Bryan meningkat, dasar wanita itu, jika tidak menelepon memarahinya, dia tidak merasa tenang!

Ia Mengambil ponsel pemberian dari Kirana dan meneleponnya, Kirana sedang makan bersama Jerry, saat telepon berbunyi, dia mengerutkan kening menatap nomor yang muncul di layar ponselnya.

Dasar Bryan ini, pasti mau marah-marah, setelah memutuskan teleponnya, dan tidak berniat mengangkatnya, tapi Bryan tiada hentinya menelepon.

Jerry melihat ponsel Kirana yang tiada hentinya berbunyi, kemudian melihatnya mengerutkan dahi, dan bertanya：“Kenapa？”

Kirana menggelengkan kepala, “Hm, tidak apa-apa, aku pergi angkat telepon dahulu.”

Setelah selesai bicara, ia langsung mengangkat telepon dan pergi ke toilet.

“Kirana！！！！”suara khas Bryan yang sedang marah terdengar, Kirana tidak bisa berkata-kata dan hanya bersandar di dinding.

“Ayo bilang saja, kamu mau memarahiku apa！”Kirana mendengar suara emosinya, sudah tahu bahwa ia mau memarahinya.

Bryan terdiam, bagaimana dia tahu aku mau memarahinya?

Ngapain peduli begitu banyak? Karena dia sudah tahu, tidak mungkin tidak memarahinya ……

“Kirana, dasar kamu wanita tidak berperasaan , main pria sana sini! Ditambah lagi ……”

“Bryan！！！”Kirana membentaknya, namun membuat Kirana mengerutkan dahi, dia bisa tidak lebih kreatif sedikit!

“Kamu ingin marah-marah tidak bisa ganti gaya yang baru？”

Begitu disindir oleh Kirana, Jerry langsung tidak bisa berkata-kata .

Tidak mendengar suara dari Bryan, Kirana mengira ia telah menutup telepon, kemudian melihat layarnya, namun belum terputus.

“Br……yann？”Kirana bertanya dengan ragu.

Kemudian Helbert menghela nafas, dan berkata，“Kirana, sebenarnya di hatimu , aku ini apa!”

Setelah berbicara, ia menutup telepon dengan keras, Kirana terkejut dan terpaku, ia memandang layar ponselnya yang hitam dalam waktu lama ……