Akibat Pernikahan Dini - Bab 100 Setengah Hati (2)

Dan di tempat lain, di villa Helbert, Kirana yang berada di kamar tamu sedang mendesign sebuah kostum, sebelum nenek yang datang, ia hanya dapat menunggu di kamar tamu, dan mendesign barang miliknya.

Akan tetapi terdengar suara pintu yang pelan-pelan terbuka, Kirana juga tak mengangkat kepalanya, ia fikir itu adalah pelayan yang memanggilnya untuk segera makan, dengan perlahan ia berkata: "Aku udah bilang, nanti aku akan makan, kalian letakan saja di sana."

"Kamu tidak makan?" Tetapi jawaban yang terdengar hanyalah suara berdehem dingin dari Kirana, tangan kirana sedikit terhenti, sembari menaikan pandangannya dan memberikan tatapan aneh.

Sebaliknya ia melihat Helbert yang telah mengenakan baju santai yang muncul di hadapannya, Kirana sedikit tergegun, ia tak lagi menghiraukannya, dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Bereskan sebentar bajumu, siang nanti ikut aku pergi ke Singapur mengurus beberapa masalah! mungkin akan menghabiskan waktu beberapa hari."

Kata-kata dingin dari Helbert baru saja selesai di ucapkan, tangan Kirana seketika terhenti, ia memandang ke ara Helbert sembari di iringi sedikit kesuraman.

"Kamu yang mau mengurus pekerjaan kenapa malah bawa-bawa aku!"

Helbert tak memperdulikan Kirana yang jelas tak puas dengan semua ini, ia dengan dingin berkata: "Bukankah kamu adalah serketaris ku? perjanjian kita masih berlaku, menjadi serketaris pendampingku! kamu! masih ada tanggung jawab!"

"Helbert! apakah kamu bisa lebih tidak ada malu lagi dari ini! bukannya kamu pernah bilang, aku hanya membantumu bersandiwara! kamu tak menepati janjimu!"

Kirana dengan kesal berdiri, dengan sinis melirik kearah Helbert, akan tetapi Helbert hanya diam, dan tetap memasang ekspresi dingin menatap Kirana.

Pandangan yang mengarah ke wajahnya yang acuh tak acuh, tiba-tiba teralihkan ke tumpukan kertas yang berada di atas meja.

Helbert sekali lagi menatap kearah Kirana, suaranya yang dingin sekali lagi terdengar.

"Mengenai masalah ini, tak ada kata kompromi! pesawatnya jam dua siang nanti, sebaiknya kamu segera bergegas!"

Selesai bicara, Helbert tak lagi memberikan kesempatan kepada Kirana untuk menolak, lalu dengan dingin membalikkan badannya dan pergi.

Kirana yang sangat kesal menatap ke arah punggung belakang Helbert, wajahnya yang sedikit suram, dan kemarahan yang terlintas di bola matanya, tetapi, dalam keadaan menyulitkan seperti ini ia hanya terlihat seperti seorang pengecut, ia hanya dapat menelan sendiri semua kekesalannya!

Kuas yang ada di tangannya di genggam menggunakan sedikit tenaga, dan terdengar suara "trek...", dengan tak sengaja di patahkanya.....

Helbert!!!

"..... Pesawat akan segera lepas landas, para penumpang harap perhatian, silakan kenccangkan sabuk pengaman....."

"Pesawat akan segera lepas landas...."

Suara-suara pengingat terdengar, Kirana dengan wajah acuh duduk di kursi penumpang, di iringi Helbert dengan wajah dingin yang duduk di sampingnya.

Hati jengkel Kirana hampir menelan dirinya sendiri, ia menggengam kedua tangannya erat-erat, tak ingin memperlihatkan emosinya sendiri.

Dan Helbert yang berada di sampingnya, mengunakan pandangannya menatap kearah Kirana, melihat wajahnya yang mengkaku, seolah seluruh dunia ini berhutang triliunan rupiah kepadanya, kedua matanya pelan-pelan terangkat.

Ia sebenarnya juga tak mengerti, kenapa ia bisa membawa pergi Kirana, tetapi pada saat itu yang tiba-tiba terfikir hanyalah hal ini, ia juga tak habis pikir memerintahkan Asisten Leo untuk memesan lebih satu tiket pesawat.

Helbert perlahan mengelus alisnya yang sedikit kelelahan, beberapa hari ini, ia tak bisa beristirahat dengan baik, akan tetapi ia merasa terkejut akan Kirana yang duduk di sebelahnya, Helbert memalingkan pandangannya dan melihat ke arah Kirana.

Seketika melihat wajah pucat pasi Kirana, dahi yang di kerutkan dalam-dalam, serta sepasang tangan yang sedang memegangi perut.

Helbert mengerutkan dahinya, lalu menatap rekat-rekat ke arah Tangan kirana, sakit maag?

Mata Helbert mengeluarkan sepintas cahaya, sepertinya tadi ia mendengar bahwa kirana belum makan siang....

Matanya yang terpejam dan giginya menggigit bibir, Kirana yang kesakitan sampai tak dapat mengeluarkan suara, pandangan dingin Helbert perlahan terangkat, dasar wanita keras kepala!

Seketika Helbert berdiri, berjalan kearah bagian pelayanan.....

Kirana merasakan sakit yang teramat, sakit yang seakan merobek hancur dirinya, ia yang di buat kesal oleh Helbert sampai-sampai lupa makan siang, dan buru-buru meringkas pakaiannya, lalu ikut dengannya ke bandara!

Penyakit maagnya tiba-tiba kambuh kembali, membuat Kirana merasa sangat tersiksa sampai hampir gila.

Tetapi ia hanyalah sendirian, ia akan lebih memilih untuk menahan sakit, dari pada memperlihatkan kelemahannya dengan mudah! tak peduli walau hanya sepata kata sakit, karena ia paham, itu semua hanyalah memelas!

Apalagi, ada Helbert di sampingnya! Ia tambah tak mau menunjukkan kelemahannya, dulunya ia ingin menahannya, tetapi sekarang, karena sakit maag yang sakitnya sangat menyiksa, lalu meletakkan kedua tangannya di bagian perut, meringankan sedikit sakitnya.

Tetapi ia merasakan kosong di bagian tempat duduk di sebelahnya, Helbert yang berdiri lalu meninggalkan Kirana, membuatnya tergegun sejenak, akan tetapi ia juga tak menggunakan segala cara untuk mencari tau ia ingin melakukan apa, ia berpikir bahwa pria tak tahu malu ini hanya melihat wajahnya sangat menjengkelkan atau menjijikkan.

Menjauhlah darinya, Kirana mengutuk Helbert, lelaki berdarah dingin dan tak ada malu! semua gara-gara dia!!

Tetapi tidak selang berapa lama, Kirana mendengar suara sepasang sepatu kulit yang berdiri di hadapannya.

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu