Akibat Pernikahan Dini - Bab 81 Emosi Dengan Kelakuan Helbert (2)

Kirana memutar badan dengan wajah dingin, namun malah melihat seorang wanita dengan wajah sedang sakit. Wanita dengan standar kecantikan tinggi sedang duduk bersandar lemah di belokan tangga.

Melihat Kirana datang mendekat, dia memberi senyuman yang ramah. Kirana menyipitkan mata, wanita itu ....

Itu dia! Wanita yang pingsan di acara pertunangannya waktu itu!"

Annabella! Helbert ternyata langsung membawa wanita itu kembali ke villa, haha ... Kirana menyeringai sinis.

Annabella menuruni anak tangga dengan pelan, menganggukkan kepalanya pada Kirana seperti sikap seorang nyonya rumah, "Duduk dan mari kita berbincang sebentar."

Kirana menyipitkan matanya, tersenyum dingin, namun tidak duduk, "Ada masalah apa, katakan saja, aku tidak punya waktu."

Annabella mendengar nada sindiran dalam perkataan Kirana. Benar juga, sebelumnya dia pernah dengar, wanita ini bisa mendapat perhatian dari Helbert, kelihatannya berita itu tidaklah palsu.

Annabella menatap wajah Karina dengan rinci, tiba-tiba terdiam sebentar, dan selanjutnya, ia mengeluarkan tawa ringan, "Kamu dan aku, benar-benar mirip!"

Kirana tetap tersenyum dingin, apa sudah mau memulai peperangan? Namun, jika dia menganggap Annabella sebagai musuh, itu sangatlah bodoh, karena Kirana tidak mempunyai maksud apapun terhadap Helbert lagi!

"Jika mirip memangnya kenapa?"

Nada bicara Kirana sedikit tidak baik, terhadap dua orang yang telah membuatnya malu, terutama Helbert, yang sudah menginjak harga dirinya berkali-kali, bahkan setengah sopan santun pun tidak akan diberikan kepada mereka.

Annabella masih tertawa ringan, wajahnya hanya kelihatan sedikit sakit, dan lebih banyak tatapan meremehkan, "Terima kasih sudah membantuku menjaga Helbert beberapa tahun ini, kedepannya, aku yang akan menjaganya seorang diri."

Melihat Annabella yang tidak lagi berpura-pura, Kirana mengejek, "Jika kamu bisa meminta Helbert untuk tidak menggangguku lagi, maka aku akan sangat berterima kasih padamu."

Mendengar perkataan Kirana, ekspresi wajah Annabella langsung menjadi kaku, "Apa maksudmu!"

Annabella tidak tahu apakah yang dikatakan Kirana hanya omong kosong atau memang kenyataannya seperti itu. Dia tidak ingin percaya akan perkataan wanita itu, bahwa Helbert-lah yang menjerat wanita itu!

"Aku tidak bermaksud apa-apa! Aku hanya tidak mau Helbert terus menggangguku! Lagipula, jika kamu menganggap aku sebagai lawan dalam mendapatkan Helbert, maka tidak perlu lagi, karena, aku sudah tidak mempunyai perasaan apapun lagi terhadap Helbert!"

Annabella melihat wajah Kirana dengan tatapan menilai, seolah-olah sedang memastikan kebenaran dari kata-kata Kirana.

Namun tiba-tiba ia merasakan ada sesosok manusia tinggi yang sedang memandang mereka dengan datar diluar pintu. Annabella terkejut, kapan Helbert masuk, apa yang sudah didengar pria itu?

Annabella tiba-tiba menjadi gugup, lalu berdiri, "Helbert ..."

Ketika Kirana melihat Annabella berjalan menuju pintu dengan gugup, maka dia tahu siapa yang sudah pulang. Dia berbalik dengan senyuman dingin.

Tanpa diduga, matanya bertemu dengan sepasang mata dingin dan gelap. Mata Helbert yang dingin menatap wajah seorang wanita yang sudah berani meninggalkannya!

Ketika Kirana meminta Annabella untuk memperingatkan Helbert untuk jangan mengganggunya lagi, Helbert muncul, wanita ini! Seperti biasa sangat mudah membuat orang marah!

Begitu membenciku? Haha, dia semakin ingin melihat ketidaknyamanan dan penolakan dari Kirana.

Helbert tidak melihatnya, Annabella hanya menangkap mata Helbert yang menatap Kirana. Walaupun kedua bola mata itu mengandung rasa dingin pada Kirana, namun, Annabella tiba-tiba merasakan sedikit panik dalam hatinya.

"Kalau begitu maaf. Kalau kamu mau pergi, masih tidak bisa. Setidaknya untuk saat ini, kamu masih tidak bisa pergi! Hubungan pernikahan ini, kamu masih harus menjaganya!"

Kata-kata Helbert yang dingin dan tanpa perasaan ini diucapkan, menatap ke wajah Kirana yang menjadi muram. Helbert malah merasa kenyamanan yang entah darimana datangnya!

"Helbert! Bisakah kamu lebih tidak mempunyai rasa malu? Apakah lucu menginjak harga diriku?" Kirana menatapnya penuh kebencian, seolah-olah ingin menyodoknya jatuh ke dalam lubang!

Helbert menyeringai, "Bisa, kenapa tidak?"

"Helbert ..."

Kirana belum berkata sepatah katapun, Annabella dengan suara lembut memanggil Helbert dengan lemah. Dia benar-benar tidak dapat percaya bahwa Helbert yang menjerat Kirana!

"Kenapa... Kamu masih ingin bersama dengannya, bagaimana denganku ... Aku ... Apa kamu tidak menginginkanku lagi?"

Annabella menunjukkan muka sedihnya dan meneteskan air mata yang tidak kunjung berhenti. Helbert memberengut dan berjalan mendekatinya, mengiringnya dengan pelan menuju sofa.

Menghapus air matanya, Helbert berkata, "Bodoh, kamu sedang tidak sehat, kenapa tidak istirahat? Tidak patuh, hm? Karena alasan tertentu, aku hanya sementara mempertahankan hubungan pernikahan ini dengannya. Anna, aku akan menjelaskannya padamu nanti, percayalah padaku! Oke?"

"Baik, aku mempercayaimu, Helbert!"

Annabella mengangguk dengan pelan dan melihat ke arah Helbert yang menjadi sangat lembut hanya untuk menenangkannya. Annabella mengangguk dengan puas, dan di saat Helbert Han tidak menyadarinya, memberikan tatapan mengejek ke arah Kirana.

Lalu kembali lagi berpura-pura menjadi lemah, penampilannya yang menyedihkan membuat Helbert sangat kasihan.

Tentu saja Kirana melihat tatapan memancing dari Annabella. Ia hanya tertawa sinis, dasar wanita bodoh! Kirana tidak sudi berebut pria tak tahu malu dengan wanita itu!

Melihat ekspresi kelembutan Helbert yang tiba-tiba, wajah pria itu ternyata bisa juga dengan ekspresi lembut menghadap orang lain!

Kirana merasa sangat ironis, dia tidak dapat menahan lagi bibirnya untuk melengkung ke atas. Setelah Helbert menenangkan Annabella, pria itu segera mengubah mimik mukanya menjadi biasa kembali menatap Kirana.

Kirana semakin merasa ironis dalam hatinya, dengan senyuman menyeringai di bibir, ia melihat ke arah Helbert dengan wajah datar seperti orang asing.

Mata Helbert yang gelap itu menyala sedikit, tentu saja ia dapat menyadari kedinginan dari balik mata Kirana, dan Helbert juga dengan tatapan penuh kedinginan memandang wanita itu.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu