Akibat Pernikahan Dini - Bab 12 Bryan

Melihat bahwa langit yang semakin gelap, Kirana sambil berjalan sambil memandangi jalanan yang sepi, yang dirasakan didalam hatinya adalah dia sangat membenci Helbert lelaki yang tidak tahu malu itu!

Dia menata rambutnya dan mulai melangkah maju, Kirana menatap kedepan, justru terlihat sebuah mobil sport dengan mengagumkan, dengan perlahan mundur.

Kirana terlihat senang, tetapi ketika mobil sport itu berhenti disebelahnya, ekspresi Wajah Kirana berubah menjadi suram, karena dia melihat dengan jelas didalam mobil terdapat seseorang yang memiliki senyum sinis.

Woooo....woooo...., Kirana si perempuan cantik mengapa berkeluyuran di tengah jalan, apa kamu telah di culik?

Kirana dengan dingin menatap senyum orang yang tidak bermoral itu, tidak ingin meladaninya, dan terus berjalan kedepan.

“ hei, apa teman sekelas, yang mengatakan dirinya tidak hamil? Melihat Kirana yang melangkah maju kedepan, orang itu pelan pelan mengendarai mobilnya dan mengikuti Kirana.

Kirana melihat dia yang tidak pergi, dan masih menunjukkan ekspresi candaannya, didalam hati Kirana sudah merasakan kemarahan, dengan melangkahkan kakinya, menatapinya dengan ekspresi dingin, “Bryan! Maaf, sudah membuatmu putus asa, aku hanya kekenyangan, berkeliaran hanya untuk mempermudah pencernaan! Jangan menatapku dengan ekspresi sombongmu!

Bryan mengangkat alisnya dan terus memerhatikan senyum sinis wanita itu, “hei hei, emosinya sangat kuat, wanita, apa ada orang yang mengajarimu, wanita harus bertindak seperti wanita, galak sekali, bisa bisa tidak ada yang lelaki yang menginginkanmu......”

“ha, ini tidak akan membuatmu menjadi khawatir Bryan! Masih ada orang yang mengejarku!”

Memang, disekolah Kirana terkenal akan julukannya sebagai ratu gunung es, beberapa orang yang tidak menyukainya, tetapi banyak juga yang menyukainya, tentu, mayoritas adalah lelaki.

Tetapi tidak ada seorang lelaki pun yang serius kepada Kirana, siapapun yang mengirim surat cinta dan menyatakan cinta kepadanya, yang mereka terima hanyalah pengabaian.

Bisa dikatakan, disekolah ini lelaki yang paling sering berbicara dengannya hanyalah Bryan, itupun sewaktu mereka bertengkar.

Bryan mendengus, “baiklah, berjalanlah dengan perlahan, bodoh¸ setelah selesai berbicara Bryan kuat menginjak pedal gasnya dan lalu pergi.

Kirana justru tidak memperhatikan Bryan, Kirana tetap melangkah dijalannya, jika menaiki mobil bryan pulang, Kirana pasti tidak bisa mencari alasan untuk “mengelak”dirinya !

Bryan adalah putra konglomerat, dia adalah anak pindahan yang sekarang merupakan teman sekelas Kirana, tetapi pada suatu ketika adanya permasalahan kelas yang tidak membuat Kirana khawatir, hal ini juga justru membuat Bryan merasa terkesan !

Hanya karena, Bryan adalah teman sebangku Kirana

Ketika memikirkan hal ini, Kirana menjadi marah, dan ingin pindah tempat, tetapi itu justru ditolak oleh teman seisi kelas! Kirana yang sebelumnya selalu riang, semenjak kedatangan Bryan, dari awal sampai akhir Kirana tidak pernah ingin berhubungan denganya, kata pertama yang pertama kali diucapkan Kirana kepada Bryan adalah “bisakah kamu tenang sedikit, atau kamu keluar!”

Bryan tetap mempertahankan martabatnya sebagai keluarga kaya, ketika Kirana mengotot “Tuan muda tunjukkan cara untuk bergelinding, apa Tuan muda akan menggelinding?

Masih teringat olehnya bagaimana ekspresi menjengkelkan Bryan pada waktu itu dan dilihat oleh orang orang, juga pada saat itu keduanya sering bertengkar, Kirana lebih sering mengabaikannya.

Tetapi Bryan selalu mempunyai cara untuk selalu memulai permasalahan...........

sehingga mereka dijuluki sepasang kekasih yang tidak pernah akur.

Tetapi terkadang Kirana merasa Bryan adalah seseorang yang bodoh.

Bryan selalu bisa membantunya di setiap saat, dari waktu ke waktu alasan yang dia lontarkannya hanyalah “ ini merupakan kepedulianku terhadap idiot .....”

Bryan setiap kali pasti bisa membuat Kirana geram, tetapi dia selalu tidak bisa melihat kepribadian Bryan yang sebenarnya, dengan emosi yang tidak stabil, keras kepala dan kekanak kanakan!

Bryan adalah seorang pria tampan yang ideal, memilik lekuk wajah yang bulat dan sempurna seperti pemuda yang ada di dalam mitologi yunani bernama Naxos.

Sepasang mata yang memancarkan cahaya selalu bisa membuat orang terpesona, dengan alis yang menjulang dibawah poni yang berantakan, dibawah hidungnya yang mancung terlihat bentuk bibirnya yang padat.

Sosoknya yang tampan ditambah dengan ukuran tubuh yang mencapai satu meter delapan puluh enam , rupa itu merupakan anugerah tuhan untuknya namun tidak menganugerahinya sifat yang baik!

Dia suka mengenakan pakaian dengan warna yang berbeda dari murid lainnya yaitu mantel wol berwarna krim dengan dada terbuka, yang memperlihatkan kaus putih yang dikenakannya. Yang dirancang dari dalam mengikuti lekuk tubuh. Baju bagian luarnya dibiarkan terbuka begitu saja.

Disekolahnya dia adalah pangeran berkuda putih yang digemari para gadis, dia merasa dia adalah orang yang bebas dan sukar dikendalikan. Tetapi tidak bagi Kirana, Kirana merasa dia hanyalah orang yang tidak teratur dan bukanlah orang yang sukar dikendalikan.

Kirana menyipitkan matanya mengingat pertemuannya dengan orang jahat ini, bagaikan sebuah bencana.

Kirana tersadar dan melihat Bryan yang seharusnya pergi, malah tiba tiba memberhentikan mobilnya disamping Kirana, “hemm, wanita yang tidak bisa membedakan baik dan buruk! Cepat naik kemobil!”

Kirana justru meninggikan alisnya dan melihatnya dengan tatapan aneh, lalu memandang langit, hemmm, tampaknya besok mata hari akan terbit dari sebelah barat.........”.

Lagi pula orang yang setelah sekian lama bertengkar dengan Kirana, ketika melihat ekspresi Kirana, Bryan sudah tahu apa yang dipikirkan . Bryan cemberut , dengan sabar memandanginya, “ apa kamu mau naik atau tidak, Saya tidak bisa menghabiskan banyak waktuku bersamamu!”

“aku tidak menyuruhmu untuk tunggu, sungguh lucu!” Kirana mencibir dan tidak mempedulikan kebaikannya, hantu mana juga tahu apa yang akan direncanakannya!

Bryan cemberut ke Kirana yang terus melanjutkan langkahnya, dengan dipenuhi kemarahan, wanita keras kepala inii! Dengan sengaja, dia benar benar sengaja melakukannya!

Dengan perlahan mengemudi mobil mengikuti jejak Kirana, Bryan merasa otaknya hari ini telah berhembus angin apa, yang akhirnya menahan wanita ini lagi dan lagi!

Menahan emosinya yang akan meledak Bryan merasakan dirinya bukanlah dirinya yang sebenarnya, semenjak dia bertemu dengan musuh bebuyutannya ini.

“ Naik ke mobil, bibiku! Langit sudah gelap, kamu adalah gadis keluargamu, apa kamu ingin bermalam disini! Cepat!

Kirana menghentikan langkahnya, disertai tatapan yang melihat ke arah Bryan yang telah menyerah, benda ini, apa Bryan tidak salah makan obat, akhirnya Bryan berbicara dengan nada rendah kepada Kirana Yang diketahui di sekolah dengan tingkahnya bagikan seorang Tuan besar.....

Memandang kelangit, Bryan mengkhawatirkanku?

Raut wajah Kirana berubah menjadi aneh, dengan segera menolak permintaannya, jika Bryan benar benar peduli dengan Kirana makan gempa bumi tidak akan terjadi di Jepang......

“Cepat.....Cepat! ....... Saya sedang terburu buru! Jika perempuan lain, bagaimana saya bisa sepeduli ini!” Bryan dengan resah menekan klakson mobilnya.

Suara yang berbunyi dengan keras itu membuat Kirana tertegun, tatapannya menjadi kosong, raut wajah yang kompleks itu akhirnya naik ke atas mobil.

Kirana yang baru saja memasang sabuk pengaman, Bryan dengan tidak sabar meliriknya, lalu dengan keras menginjak pedal gas, melaju kencang tepat diruas jalan.

Rambut panjang dan syal Kirana terbang dihembus angin dan berkibas kesegala arah.

Bryan melirik rambut Kirana, sudut bibirnya naik dengan ringan. Hatinya terasa lebih lega, Kirana memutar kepalanya menghadap pemanadangan luar, Bryan tiba tiba menurunkan kecepatan mobilnya, Kirana memutaar kepalanya dan memandang Bryan dengan penuh kecurigaan, “Bukannya kamu sedang terburu buru!”

Bryan lalu meliriknya, “ Saya telah membohongimu! Perempuan idiot!”

“Kamu!” Kirana melihatnya dengan gusar, sambil mengambil nafas dalam, Kirana tidak ingin berdebat dengannuya, dan mengingat dia juga tidak memiliki cukup tenaga untuk berdebat dengan diri Bryan, Kirana juga belum makan.....

Tetapi sebenarnya Bryan benar benar terburu buru, karena memikirkan Kirana adalah seorang wanita, malam itu udara sangat dingin, Bryan takut Kirana terkena flu, dan juga takut Kirana tidak bisa beradaptasi dengan kecepatan mobil yang dimilikinya.

Bryan termenung, ada sedikit kekacauan yang membuat dirinya menggarut kepala, sungguh terlalu, apa obat yag telah dimakannya, bagaimana bisa dia mempedulikan gadis bodoh ini..............

Pasti dia terlalu baik, benar, pasti seperti ini...............

Bryan menghibur diri dengan memikirkan perasaannya, Kirana melihatnya tatapan gila Bryan, melihat ekspresinya yang dia terbengung begitu lama, Kirana curiga apa dia menderita kelumpuhan wajah............

Tiba tiba, perut Kirana mengeluarkan bunyi, di dalam keheningan, dan sangat terdengar jelas, Bryan menyeringai, memutarkan kepala melihatnya.

Melihat ekspresi Kirana yang canggung, tetapi dia masih berpura pura tenang, Bryan sangat ingin mengganggunya dengan ekspresi itu!

“hei, bukannya anda adalah seorang pemakan, ukuran pencernaanmu sangat besar, begitu cepat semua sudah tercerna habis?”

Kirana menyipitkan matanya yang dingin melihat ke wajah sombong Bryan, sekali lagi mengambil nafas dalam dalam, melipat bibirnya dan tidak berbicara.

Akhirnya Bryan melihat Kirana tidak lagi menyerang balik dirinya, alisnya meninggi, tatapannya memancarkan sesuatu yang lucu, dengan stabil menghentikan mobilnya ditengah jalan, dan melihat tatapan Kirana yang mencurigakan.

Bryan menyeringai tanpa alasan, menjulurkan tangannya dan mengeluarkan sebuah kotak hadiah dari kursi belakang, yang lalu dilemparkan ke Kirana.

Kirana masih tidak memberikan reaksi apapun, dengan kondisi menerima, terlihat sebuah kue Osmanthus.

“Makanlah!, jangan merasa berhutang budi!” Bryan tersenyum sinis, menyalakan mobil kemudian menjalankan mobilnya dengan laju.

Kirana sangat susah untuk melihat ke kue Osmanthus yang ada di tangannya, secara tidak langsung Kirana memandangi Bryan, Bryan melirik ke mata Kirana yang memandanginya itu.

Tertawa dan berkata : “bagaimana, merasa tersentuh, apa ingin bersama saya?”

Kirana melihat Bryan dengan penuh cemooh, memutar kepalanya dan membuka kotak hadiah, dengan perlahan memakan kuenya, dan tidak ingin mempedulikan Bryan.

Bryan meninggikan bibirnya, dan tidak lagi berbicara, dengan perlahan menaikkan kecepatan mobilnya, menjadi kecepatan normal.

Hati Kirana menjadi sangat kacau, sebenarnya Bryan selain memiliki emosi yang buruk, kepribadian yang buruk, keras kepala, kekanak kanakan, dan suka membuatnya kesal, dia juga memiliki hati yang baik.

Jika Bryan tahu isi hati Kirana yang menganggap dirinya baik, Bryan pasti akan terus mengatakan Kirana adalah wanita yang tidak bisa membedakan suatu hal yang baik dan buruk........

Mobil tepat berhenti di luar villa milik Kirana, Kirana turun dari mobil, yang awalnya ragu ingin mengucapkan terimakasih kepadanya, tetapi ketika mendengar Bryan memanggilnya “wanita idiot, anda berutang kebaikan dengan saya!” setelah itu Kirana tidak berencana ingin berbicara dengannya lagi, melihatnya dengan sinis, lalu melangkah masuk kedalam Villa.

Bryan tidak melihat Kirana pergi dengan rasa segan.

Mengerutkan dahi dan marah, “ dasar wanita yang tidak memiliki hati nurani!”

Tiba tiba terpikir suatu hal yang belum dia selesaikan, Bryan berteriak, “sial!”

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu