Akibat Pernikahan Dini - Bab 171 Perjamuan (2)

Di sisi lain, Helbert, ketika dia menutup telepon, melihat seluruh mata orang di ruang rapat yang tertuju padanya. Wajahnya tiba-tiba menjadi suram, dan dia kembali mengenakan ekspresi dinginnya !

"Lanju pertemuan!"

Melihat bahwa presiden, yang selalu memiliki wajah dingin, dapat menunjukkan ekspresi penuh warna, bagaimana mungkin manajer umum dan manajer tidak terkejut.

Mereka masih tidak menyangkah bahwa presiden Helbert dapat melunakkan wajah galaknya. Mereka menundukkan kepala dengan tergesa-gesa. Lebih baik bagi mereka untuk melihat kebiasaan itu

Di hotel Grand Hill, ketika Kirana tiba di ruang perjamuan, belum ada yang tiba, jadi mereka menunggu sebentar, dan orang-orang yang diundang mulai berdatangan.

Namun, ternyata masih ada kejutan lain di hari ini. Bagaimana pria jahat yang sengaja duduk disampingnya bisa ada di sini! ! !

Ia Marco Jiang yang didefinisikan sebagai penjahat oleh Kirana. Marco Jiang tidak menyangka Kirana ada di sini. Awalnya, saya mendengar sekretaris mengatakan bahwa Presiden Daniel telah membuat janji untuk pesta.

Dia tidak ingin datang, tetapi hanya karena nama orang itu terdengar familiar, Marco Jiang meragu dan nama Kirana muncul di benaknya. Marco Jiang berubah pikiran untuk sementara waktu, jadi dia datang untuk melihat siapakah pria itu sebenarnya!

Tapi aku tidak menyangka akan ada kejutan besar ketika ia datang. Kirana ada di sini!

Marco Jiang mendekati Kirana dengan senyum di bibirnya. "Jangan bilang kamu juga pemilik perusahaan ini?

Kirana mengerutkan kening di kejauhan dan berkata, "Jaga jarak! Apa yang kamu lakukan begitu dekat denganku!"

Marco Jiang tertawa dengan ceroboh. Pada saat ini, Daniel memperhatikan situasi di sisi Kirana. Melihat pria tampan itu tersenyum pada saudara perempuannya membuatnya sangat tidak nyaman.

Daniel mendekati Kirana dan berkata kepada Marco Jiang, "Aku adalah pembawa acara ini. Daniel, ini adik perempuanku, Kirana."

Marco Jiang mengerutkan kening ketika dia melihat Daniel merangkul Kirana, tetapi ketika dia mendengar bahwa mereka adalah saudara dan saudari, alis Marco Jiang santai lagi.

Ternyata begitu. Mereka adalah saudara dan saudari! Dia tidak tahu bahwa ketua perusahaan Sinar Mas adalah kakaknya. Ini menarik!

Kirana menatap Marco Jiang, yang masih menertawakannya dengan buruk. Dia menoleh dan tidak menatapnya. Senyum di sudut mulut Marco Jiang semakin meningkat. Dia dalam suasana hati yang baik tidak menatapnya lagi.

Ketika semua orang tiba, Daniel berdiri dengan lembut dan tersenyum sopan kepada para bos. "Terima kasih sudah datang. Ayo makan sambil membahas kontrak."

Ketika para bos melihat Daniel, mereka secara alami melihat Kirana di sampingnya. Wanita cantik..

"Presiden Daniel, tolong beri kami alasan untuk menandatangani kontrak dengan perusahaan Anda."

Seorang pria paruh baya dengan kacamata memegang kacamata dan berkata perlahan.

Kirana batuk pelan. Semua orang menatapnya. Daniel menatap Kirana.

"Semuanya ..." Suara manis Kirana terdengar, yang membuat mata bos tertuju padanya. Marco Jiang menatap Kirana dengan senyum di bibirnya. Dia penasaran. Sejak dia datang, dia seharusnya datang untuk membantu kakaknya menegosiasikan kontrak. Dia ingin melihat bagaimana dia akan membujuk mereka!

Tetapi ketika dia melihat mata para pria paruh baya itu menyipit ke arah Kirana, mata gelap Marco Jiang memancarkan aura mengerikan.

"Yah, aku akan memberimu alasan. Perusahaan kami bukan perusahaan terbesar, tapi kami memiliki tim yang sangat ahli! Selain itu, untuk konsep desain, kami juga sudah menyiapkan banyak desain baru dan unik sesuai dengan permintaan pasar!"

"Kali ini, konsep desain kami berada di bawah elemen populer modern, mulai dari beberapa poin mode kecil yang sering dilewatkan perusahaan lain, hingga desain keseluruhan yang menarik!"

"Perusahaan lain fokus dengan desain konvensional yang itu-itu saja, namun perusahaan kita akan membawa inovasi dan kreasi baru di dalam dunia fashion!"

"Terlebih lagi, dengan meningkatnya tingkat modernisasi, anak muda kini tidak takut lagi untuk berekspresi melalui pakaian yang inovatis dan unik. Selain itu, anak muda juga menempati mayoritas dunia bisnis yang kini seakan digerakkan oleh mereka!"

"Lalu, apa yang bisa kita lakukan adalah memperlajari mereka, memenuhi kebutuhan mereka dan mulai dari mereka! Bukankah itu sebuah kesempatan yang bagus?"