Akibat Pernikahan Dini - Bab 223 Perencanaan Sebelum Cerai (2)

Fedrick Ye semakin mendekati Kirana, namun Kirana langsung menamparnya. Akan tetapi Fedrick Ye seperti tidak mabuk, ia langsung menjulurkan tangan dan menarik wajah Kirana mendekat.

"Hei, jangan ... jangan begitu kasar dong! Kita ... kita bicarakan baik-baik ..." selesai berkata, Fedrick Ye langsung menahan kedua tangan Kirana di atas kepalanya.

Kirana memelototinya, apa-apaan, memangnya ini cara bicara baik-baik!!!

"Lepaskan!!"

"Shuut ... yang nurut ya, jangan berisik ..." tapi, bicara dengan orang yang mabuk memang melelahkan, Fedrick Ye saat ini seperti anak kecil yang bertindak sesukanya.

Setelah kembali tenang, dengan tangannya yang kasar, Fedrick Ye mengelus bibir Kirana. Ia juga menatap bibir Kirana dengan tatapan kosong.

Jika bukan karena Fedrick Ye tidak menatapnya dengan tatapan nafsu, atau dengan tatapan jahat menatap dirinya, Kirana sudah daritadi menendang organ tubuh bagian bawah Fedrick Ye!

Tangan kasar yang terasa di atas bibir, membuat Kirana memiringkan kepala karena tidak nyaman. Fedrick Ye tiba-tiba tertawa ringan, membuat Kirana menatapnya seperti melihat orang gila.

Fedrick Ye tiba-tiba menyerudukkan kepalanya ke dalam dada Kirana, kedua tangannya juga memeluk pinggang Kirana dengan erat, Kirana membelalakkan mata kaget, secara bersamaan, matanya juga memancarkan rasa jijik.

Kirana mendorong Fedrick Ye dengan sekuat tenaga, tapi tidak berhasil. Saat sedang bersiap untuk menendang pria itu, perkataan Fedrick Ye berhasil membuatnya berhenti.

"Ibu ..."

Tangan Kirana yang sedang mendorong Fedrick Ye berhenti, lalu Fedrick Ye melanjutkan dengan perasaan menderita, "Apa kamu tahu? Sebenarnya aku bukan yatim piatu ..."

"Aku mempunyai ibu, tapi, saat aku berumur 8 tahun, ibu oleh sekelompok orang-orang mafia ... di ... di ..."

Seperti telah mengingat kembali kejadian yang sedih, Kirana dapat dengan jelas merasakan baju bagian dadanya menjadi basah, pria ini ... Fedrick Ye ... dia ... dia menangis?!!!

Dalam pandangan Kirana, Fedrick Ye adalah pria yang dingin dan egois, pria yang sama seperti Helbert Han! Tapi mereka berdua juga memiliki perbedaan, setidaknya, Helbert Han tidak pernah menangis di hadapannya!

Tapi, hari ini, sama sekali tidak terpikir olehnya, Fedrick Ye, bisa menangis ....

Fedrick Ye dengan suara gemetarnya terus menceritakan masa lalu menyakitkannya, "Hari ini, adalah hari peringatan kematian ibu, tapi, hanya aku seorang yang mengetahuinya, juga hanya aku seorang yang bersedih ... aku sangat sedih ... aku sangat sedih ... hiks hiks hiks hiks hiks ..."

Pantas saja. Kirana yang awalnya ingin mendorong Fedrick menjauh jadi ragu, sebaliknya dengan pelan ia menepuk-nepuk pundak Fedrick Ye. Pantas saja pria ini mabuk, juga dengan ekspresi wajah seperti itu muncul pada tempat kecelakaan.

Kalau begitu, waktu itu, saat pertama kali bertemu dengannya, saat itu, juga adalah hari peringatan kematian ibunya?

Melihat Fedrick Ye menangis seperti anak kecil, melepaskan topeng yang pria itu punya, Fedrick Ye yang saat ini, seperti anak kecil yang menderita dan kehilangan harapan, memerlukan kasih sayang seseorang, memerlukan penghiburan, juga memerlukan seseorang, untuk berbagi kesedihan itu dengannya!

Kirana tidak tahu, ternyata, dibalik punggung seorang pria kekar, juga ada masa lalu yang menyedihkan. Tidak tahu mempertahankan posisi ini untuk berapa lama, hingga tangan Kirana terasa mati rasa.

Fedrick Ye sudah berhenti menangis, untuk sementara tidak bersuara apapun. Kirana mendorongnya pelan, ya ampun, ternyata dalam keadaan seperti ini pria itu bisa juga tidur! Benar-benar curiga apaka pria ini sengaja! Saat ini, dengan mudahnya Kirana mendorongnya, lalu menempatkannya ke atas tempat duduk.

Kirana dengan kesal menatap bagian basah pada depan dadanya! Dasar bocah tengil! Anggap saja ini sebagai balas budiku! Benar-benar ya!

Jika bukan karena alasan khusus hari ini, Kirana pasti sudah menghajar pria itu. Dengan bersusah-payah, Kirana memindahkan kaki Fedrick Ye ke dalam mobil, lalu menutup pintu mobil dengan pelan.

Karena dia sendiri tidak mampu menggendongnya, juga tidak mungkin menelantarkan pria itu begini saja di sini, tidak ada orang yang mengenal Fedrick Ye di sini, maka Kirana hanya bisa menggunakan cara lama!

Yaitu lapor polisi! Ada kesulitan, cari saja paman polisi! Ini adalah ajaran ibu padanya dulu, menurutnya, paman polisi adalah orang yang sangat bisa diandalkan!

Setelah menelpon 110, lalu dengan singkat menjelaskan keadaan yang ada pada polisi, yang di sana menjawab baik dan akan dengan segera mengirim orang datang. Kirana dengan tenang bersiap untuk pergi.

Namun tiba-tiba sebuah cahaya terang menyilaukan mata Kirana, Kirana menyipitkan mata ke arah cahaya, kemudian melihat seorang wartawan menggunakan kamera blitz memotretnya beberapa kali, sebelum Kirana menyadarinya.

Kemudian orang itu langsung naik ke sebuah mobil di sampingnya, dan menghilang dengan cepat ....

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu