Akibat Pernikahan Dini - Bab 155 Bahaya Dalam Hidupnya (1)

"Mau bagaimana lagi. Jika dia tidak membawa dirinya kemari, bahaya ini tidak akan ada!" Kirana secara terangan-terangan bicara. Mungkin Kirana tidak menyadari, ketika dia bicara seperti ini dia terlihat seperti wanita pendendam!

Tiba-tiba Sharon tertawa lalu berkata, "Adik Kirana, kamu belum berpengalaman. Kamu tidak paham gelapnya komunitas ini. Aku menebak, tuan Helbert sangat perhatian padamu. Kalau tidak, dia tidak akan membawamu kemari! Ini adalah acara formal, hanya pria yang dipercaya yang bisa masuk. Inilah alasan tentang bahaya yang kamu katakan."

"Sebenarnya kamu bilang ada bahaya benar, bilang tidak ada bahaya juga benar. Semuanya ada pada priamu!" Ucapan Sharon yang mengatakan 'priamu' membuat Kirana terbengong sejenak.

Sharon memandang tempat yang menyembunyikan bahaya yang sangat besar ini. Dengan suara pelan seperti berkata pada diri sendiri bicara: "Masih ada pria yang melindungimu, tapi aku? Aku hanya bisa bergantung pada diriku, hanya bisa bergantung pada diriku sendiri!"

"Maka dari itu...."

Sharon memutar kepalanya mengarah ke Kirana, " Kirana, hargailah baik-baik pria yang tidak ragu melindungimu."

Kirana merasa ragu. Semakin Sharon bicara semakin dirinya tidak mengerti. Bagaimana Helbert melindunginya tanpa memikirkan segalanya? Kirana akhirnya melihat, jelas sekali pria itu menuntunnya ke sebuah lubang yang dalam!

Melihat keraguan dalam diri Kirana, Sharon menjelaskan: "Aku mengenal tuan Helbert hampir lima tahun, tapi aku tidak pernah melihat dia membawa wanita manapun ke sini, mungkin kamu akan berpikir dia membawamu ke dalam bahaya tapi hal ini juga melindungimu. Di sini banyak sekali geng kriminal dan orang-orang yang mengurus ini ada di dalam terowongan rahasia. Kamu harus baik-baik memahaminya!"

"Walaupun ada untung dan tidak untungnya, tapi pasti lebih bayak keuntungan untukmu. Nantinya kamu pasti akan tahu!"

Kirana tidak mendengarnya dengan baik. Semakin dirinya mendengar, dirinya semakin linglung!

Sharon tidak bicara lagi, hanya menatap Kirana dengan tatapan agak iri. Saat ini, Kirana tiba-tiba melihat sebuah bayangan yang sedang berjalan mengarah ke arahnya.

Kirana menyipitkan matanya. Orang itu... Fedrick Ye!

Kirana melihat wajah Fedrick Ye yang serius di depannya, lalu pria itu berkata, "Bisakah kamu meluangkan waktu beberapa menit untuk kita bicara?"

Sudut bibir Kirana mengembangkan senyum dingin, "Aku tidak berpikir untuk bicara dengan orang yang pernah memanfaatkan priaku!"

Wajah Fedrick Ye mengeras. Sepasang mata gelap itu melihat ke Kirana. Wanita ini kenapa pendendam seperti ini?!

"Ah saat itu adalah kecelakaan. Itu bukanlah tujuan awalku, itu urusan pribadi mereka. Jika ada waktu aku akan menjelaskannya padamu."

Wajah tampan Fedrick Ye menjadi canggung lalu kembali dengan tatapan serius menatap Kirana. Sharon yang berada di samping Kirana akhirnya angkat bicara.

"Tuan Ye, aku harus menjaga Kirana. Siapapun tidak boleh mengajaknya pergi."

Pandangan Fedrick Ye jatuh ke Sharon. Bagaimana bisa wanita itu di sini? Dan juga maksud dari nada bicara wanita itu sudah sangat jelas.

Sepasang mata hitam milik Fedrick Ye berubah redup, "Nona Sharon, ini bukanlah urusanmu!"

Panggilan Sharon di sini adalah nona Sharon. Sharon adalah orang yang berpengalaman. Walaupun di dunia mafia nama Fedrick Ye sangat terkenal, tapi Sharon sedikitpun tidak merasa takut pada pria itu.

Bibir Sharon masih menyunggingkan senyuman tidak peduli lalu berkata: "Tapi di sini adalah tempatku. Bagaimana ya? Aku juga bos di tempat ini. Ini bukanlah wilayah anda, tuan Ye!"

Selesai Sharon menjawab, tiba-tiba pandangan tajam itu bertemu pandang dengan tatapan dingin Fedrick Ye. Tiba-tiba Kirana merasa atmosfir di sini menjadi tidak nyaman.

Hal ini membuat pandangan Kirana menjadi sedikit hormat terhadap Sharon.

Karakter wanita ini bisa terlihat bahwa wanita ini mandiri. Dari awal Kirana tidak melihat Sharon yang seperti ini.

Fedrick Ye juga sedikit khawatir dengan tempat ini. Fedrick Ye melirik Kirana lalu dengan suara resah berkata: "Kali ini Helbert yang memanfaatkanmu. Apakah kamu tidak bisa melihatnya?!"

Tidak muncul ekspresi apapun di wajah Kirana. Fedrick Ye tidak peduli Kirana percaya atau tidak lalu lanjut bicara: "Tidak masalah jika kamu tidak percaya, tapi kamu pastinya memikirkannya, kan? Tidak disangka Helbert menggunakan wanita dalam menyusun rencananya. Jika bukan karena kamu datang ke sini, aku tidak akan masuk ke sini!"

"Tapi sejujurnya aku meremehkan Helbert. Tidak ku sangka dia tidak memperdulikan keselamatanmu, tapi dia malah hanya menyusun rencana untukku kekeke. Aku menilainya terlalu tinggi!"

Kirana menyipitkan matanya, hanya mendengar ucapan Fedrick Ye, dirinya tidak akan percaya. Tapi ucapan Fedrick Ye yang terus terang membuat wajah Kirana meredup.

"Apakah kamu tahu kalau dia memanfaatkanmu? Dan aku? Aku tidak akan melepaskan Helbert begitu saja! Bukankah Annabella adalah wanitanya? Saat ini Helbert sedang menyelamatkan wanita itu! Dan kamu harus pergi bersamaku. Jika tidak, tidak ada orang yang menjaga keselamatanmu. Kamu tidak punya pilihan!"

Kirana melihat ke arah posisi duduk Helbert tadi. Sudah dari tadi dirinya tidak melihat bayangan tubuh Helbert. Mata Kirana langsung meredup. Apakah semua itu seperti yang Fedrick Ye ucapkan?

Helbert meletakannya di posisi berbahaya. Pertama kali pria itu mengatakan akan melindungi dirinya dan sekarang? Apakah pria itu sedang pergi melindungi wanita yang dia pedulikan? Haha ironis. Kirana, mau berapa kali dirimu dibodohi? Kamu selalu dipermainkan oleh Helbert. Hal apa yang dirimu syukuri.....