Akibat Pernikahan Dini - Bab 227 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (1)

"Aku tidak akan membiarkanmu benar-benar tidur dengannya. Apa kamu tidak akan memanfaatkan waktu membuatnya terluka sebelum naik ke atas ranjang!" Helbert Han benar-benar tidak tahu, dengan kebodohannya itu, bagaimana caranya Nona Henny bisa bertahan dalam dunia mafia sampai sekarang.

Nona Henny menelan ludah dengan panik, sedang bercanda ya! Dia tentu tahu Tuan Hui, pria yang jahat itu. Sudah ada setumpuk wanita di sampingnya, apalagi dengan kepintarannya ini. Mengutusnya untuk menyelesaikan misi sulit seperti itu, lebih baik langsung menyuruhnya untuk bertarung dengan pria itu saja.

Lebih mudah dan cepat ....

Helbert Han melihat keraguan yang tercetak jelas di wajah Nona Henny, tahu apa yang wanita itu khawatirkan, jadi dia berkata untuk menenangkannya, "Tenang saja, aku akan menyuruh orang untuk berjaga-jaga. Jika keadaannya tidak benar, aku pasti akan membawamu keluar dengan aman. Tidak akan membiarkanmu sampai kenapa-kenapa."

Setelah Nona Henny mendengar perkatan Helbert Han, yang bahkan ingin bertindak sendiri menolongnya, bagaimana mungkin tidak menyetujuinya. Sedikit dibuat-buat, dengan wajah berani tanpa sedikitpun rasa penyesalan, dia mengangguk tanpa ragu.

"Tenang saja, Tuan Han, karena ada perlindungan darimu, maka aku pasti akan dengan cara apapun, ah cuih, tidak benar, menerobos bahaya apapun atau mati sepuluh ribu kalipun ya ... sepertinya juga tidak benar ..."

Tidak pintar, benar-benar menyeramkan. Hari ini, Helbert Han baru merasakannya. Melihat Nona Henny di sana kebingungan sendiri, tidak tahu harus menggunakan peribahasa apa untuk mengungkapkan kesediaannya.

Helbert Han mengelus-elus dahinya lelah. Tunggu sampai wanita ini berhasil memikirkannya, takutnya langit sudah menjadi gelap!

"Sudahlah, cepat rias dirimu menjadi lebih seksi dan menggoda. Kita harus segera berangkat, kalau tidak, jika langit sudah gelap maka akan sulit untuk melakukan kejahatan ... uhuk, melaksanakan rencana ..." Helbert Han sangat canggung, sepertinya ini karena pengaruh Nona Henny.

Nona Henny tadi jelas-jelas sudah memikirkan satu peribahasa, namun karena tidak kunjung terpikir juga jadinya dia agak kesal, tidak mendengar apa yang dikatakan Tuan Helbert tadi.

Mendengar perintah Tuan Helbert, dia hanya bisa menyampingkan dulu kekesalan tadi, lalu segera pergi ke kamar untuk mengganti baju.

Tunggu sampai kurang lebih sepuluh menit lebih, Nona Henny keluar dengan langkah susah dan canggung. Sangat cocok dengan namanya, seksi. Setelan rok ini memiliki penutup dada yang sangat rendah juga tidak berlengan.

Selain itu rok ini juga tidak sampai lutut, sangatlah pendek! Ini apa bedanya dengan tidak memakai apa-apa! Sebenarnya ini merupakan hadiah dari orang lain padanya saat ulang tahun. Meskipun dia adalah wanita, tapi dia adalah wanita yang tidak cocok dengan tampilan seksi dan menggoda.

Dengan sifatnya yang kasar dan blak-blakan, juga suka marah-marah, memakai pakaian seperti ini pada hari ini, jangan ungkit lagi seberapa tidak nyamannya dia!

Selain itu, ada juga sepatu hak tinggi yang menyiksa orang! Nona Henny merasa, menjadi wanita sangatlah tidak enak, masih harus mendapat siksaan! Hatinya merasa kesal juga tidak nyaman. Awalnya dia kira setelah Helbert Han melihat dirinya, setidaknya akan menunjukkan ekspresi terpukau.

Jika tidak pun, setidaknya akan memuji satu kalimat. Tapi, Tuan Han tetap merupakan Tuan Han, meskipun melihat dirinya yang begitu seksi, ekspresi pria itu bahkan tidak berubah sedikitpun, tetap memasang wajah yang datar.

Melihat dia keluar, hanya menoleh sekilas lalu langsung berkata "ayo jalan"!! Nona Henny bahkan hampir saja berpikir bahwa dirinya belum ganti baju!

Ini ... bisa tidak menghormatinya sedikit, setidaknya dia adalah wanita dengan dada yang besar dan tubuh yang seksi, asalkan itu pria pasti akan ada ekspresi sedikit bukan!

Ini juga bukan salah Helbert Han. Meskipun ada wanita telanjang yang tidur di ranjangnya pun, dia tidak akan memberikan ekspresi apapun. Kecuali orang itu, adalah Kirana ....

Nona Henny sedikit ragu mengikuti Helbert Han keluar. Lihat saja para pelayan pria itu melihat dirinya, jika bukan meneteskan air liur, pasti menatapnya dengan tatapan takjub.

Melihat mereka semua menatapnya dengan tatapan takjub, reaksi ini, membuat Nona Henny baru merasa ada sedikit kebanggaan sebagai wanita.

Kelihatannya, hanya Tuan Han yang bukan manusia. Terhadap wanita seksi seperti dirinya, bahkan tidak menunjukkan ekspresi apapun. Jika bukan mengetahui bahwa Tuan Helbert sudah beristri, dia benar-benar curiga apakah pria ini gay.

Setelah sampai di mobil Tuan Han, Nona Henny dengan sedikit bingung menoleh kesana kemari, "Tuan ... tuan Han, hanya kita berdua saja menghadapi pertemuan mengerikan itu?"

Setelah Helbert Han menyalakan mobil dan mobil melaju cepat pada jalan raya, pria itu baru menjawab pertanyaan tadi, "Masih ada beberapa orang yang tidak kamu lihat ..."

"Tidak ... tidak kulihat? Tuan ... Tuan Han, kamu bahkan mengundang hantu ke sana!!!"

Suara Nona Henny yang bergetar, ditambah dengan tampangnya yang sangat ketakutan, membuat Helbert Han rasanya ingin muntah darah.

Jika bukan sedang mengendarai mobil, dia benar-benar ingin melempar wanita bodoh ini keluar dari mobil.

"Mereka adalah pengawal rahasiaku! Mereka akan mengikuti kita diam-diam, tapi tidak akan membuat pihak sana sadar. Apa kamu bisa lebih bodoh lagi dari ini!"

"Ya ampun, Tuan Han kamu bilang dong daritadi. Sampai membuatku merasa kamu sudah terlalu hebat, bahkan bisa mengundang hantu untuk datang membantu ..."

"Menurutku ya, Tuan Han, kamu selalu ..."

"Tutup mulutmu!"

Setelah Nona Henny mendengar perkataan Helbert Han yang mengandung amarah itu, dia yang awalnya masih ingin mengatakan sesuatu segera menutupi mulutnya. Telinga Helbert Han akhirnya bisa tenang, begitupun wajahnya juga kembali tenang.

Perasaan Helbert Han memang pada dasarnya sedang buruk, ditambah lagi dengan ocehan Nona Henny yang tiada henti, membuat emosinya meledak. Kesabarannya, bagi wanita selain Kirana tidaklah banyak.

Nona Henny memutar bola matanya kesal, Tuan Han ini apa sedang datang bulan, kenapa temperamennya begitu buruk!

Tapi apa daya, siapa suruh pria ini adalah bos besar-nya ... Nona Henny hanya bisa pasrah menerima keadaan.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu