Akibat Pernikahan Dini - Bab 236 Kembali Bertemu (1)

"Ada apa, gadis mana lagi yang mengejarmu?" Jerry menghentikan sesaat pekerjaan di tangannya, dengan pandangan menggoda melihat ke arah Gusman Xiao.

Gusman Xiao menyemburkan air yang baru saja dia minum, lalu batuk dengan sedikit panik. Dia menatap Jerry dengan pandangan menyalahkan, itu juga baru sekali kali, bercandaan seperti ini harus digunakan berapa kali lagi!

"Uhuk ... kak Jerry, bisa tidak kamu jangan selalu menggunakan bercandaan ini untuk menertawaiku!"

Gusman Xiao meletakkan teko teh perlahan dan wajahnya terlihat kesal. Setelah Kirana dan Jerry saling pandang menahan tawa, Kirana tertawa kecil sambil berkata pada Gusman Xiao.

"Katakan saja, ada masalah apa, sampai bisa membuatmu lari ngos-ngosan begitu."

Gusman Xiao baru mengingat masalah penting tadi, hampir saja dia lupa, "Oh, iya, datang beberapa pebisnis hebat dari Kota Beta, katanya ingin bekerja sama dengan kita dan ingin kakak menentukan hari untuk membicarakannya."

Kota Beta ... wajah Kirana tiba-tiba berubah menjadi rumit, itu bukan ... pasti bukan, pasti dia yang salah mengingatnya. Bibir Kirana tersungging seutas senyum cemooh, ada begitu banyak pebisnis di sana, pria itu ... bagaimana mungkin datang ke sini!

Sedangkan Jerry menatap wajah Kirana, tentu saja tahu apa yang wanita itu pikirkan, dia terbatuk lalu bertanya pada Gusman Xiao yang terlihat bingung, "Apa kamu tahu nama perusahaan mereka?"

Gusman Xiao terdiam sejenak, lalu berkata dengan canggung, "Aku ... aku karena terlalu bersemangat, jarang-jarang ada beberapa perusahaan yang bekerja sama, jadi aku lupa bertanya. Tapi mereka memberiku kartu nama! Nih, tiga lembar! Semuanya ada di sini."

Gusman Xiao mengeluarkan beberapa kartu nama dari dalam kantongnya kepada Kirana, Jerry juga datang melihat. Saat Kirana melihat tiga kartu nama itu bukanlah orang yang dia kenal, dia menghela napas lega.

Tapi Jerry menatap kartu nama kedua untuk waktu yang lama, jika dia tidak salah ingat, yang namanya Omar Wang ini, adalah manajer urusan luar negeri Marco Jiang bukan!! Marco Jiang!! Pria itu mencari ke sini! Kelihatannya dia telah meremehkan pria itu!

"Kirana, orang dari kartu nama ini, aku bantu kamu untuk bertemu dengannya." Jerry mengambil kartu nama yang melambangkan perusahaan Marco Jiang membuat Kirana sedikit bingung.

Kirana lalu berpikir lagi, benar juga, kalau dia bertemu satu-satu begitu, mau sampai kapan. Lagian Jerry juga kenal dengan kondisinya di sini.

"Baiklah, kalau begitu tolong ya." Kirana tersenyum simpul pada Jerry. Jerry melihat senyum Kirana yang tulus, bibirnya juga menyunggingkan sebuah senyum.

Gusman Xiao merasa, dirinya di sini dianggap sebagai nyamuk saja. Dia sedikit bingung, dia tahu kakak Jerry sudah lama datang di sini, selain itu, kak Jerry juga baik terhadap kak Kirana.

Kalau begitu, kenapa dua orang itu tidak bersama?

Dia dapat merasakannya, bahwa kak Kirana, pasti memiliki cerita dibaliknya. Dia lumayan menantikannya, karena bagaimanapun, dia menganggap kak Kirana sebagai kakak kandungnya. Jika tidak ada kak Kirana, maka tidak ada dia pada hari ini.

Dia tidak akan lupa, bahwa kakak Kirana-lah yang tanpa merasa jijik membawanya pulang dari bawah jembatan. Saat itu, dia bahkan sudah akan mati. Dia pasti akan sungguh-sungguh membalas kebaikan kak Kirana!

Setelah sampai waktu untuk bertemu dengan orang dari kartu nama pertama, Kirana dan Jerry berpisah, Kirana membawa Gusman Xiao pergi bersamanya, yang datang adalah pria paruh baya.

Kirana menghela napas lega, untung saja dia tidak kenal pria ini, dia tidak ingin kehidupan tenangnya sekali lagi diganggu.

Setelah kedua belah pihak selesai membicarakannya, Kirana menyunggingkan senyum sopan membawa Gusman Xiao pergi. Akhirnya ada yang menjamin juga. Dia percaya, dia pasti bisa mengembangkan bisnis di sini hingga besar dan sukses!

Sedangkan di sisi Jerry, tempat pertemuan mereka adalah di sebuah hotel tradisional. Setelah dia melihat orang yang familiar itu, untung saja dia tidak membiarkan Kirana datang.

Wajah Marco Jiang seketika berubah suram, dia kira, orang yang dia tunggu adalah wanita itu!

Karena setelah Tuan Hui bermasalah, dia sibuk membantunya untuk dapat keluar dari penjara, tapi, pengadilan ini sangat susah dimenangkan, pada akhirnya tetap dia yang kalah. Setelah beberapa kali berusaha, Tuan Hui baru berhasil mendapatkan hukuman penjara seumur hidup.

Tidak ada cara lain lagi, pria itu dapat hidup, lebih baik daripada ditembak mati bukan! Tapi, setelah kesibukannya selesai, dia baru menyadari bahwa Kirana sudah tidak ada!!

Sedangkan Helbert Han dikabarkan telah hilang ingatan, pada awalnya dia tidak percaya. Tapi setelah diselidiki lebih lanjut, telah dipastikan, bahwa benar pria itu kehilangan ingatan!

Selanjutnya, setelah dia mengutus banyak orang untuk mencari tahu keberadaan Kirana, tetap saja tidak ada hasilnya. Hingga secara tanpa sengaja, dia mendengar bawahannya mendiskusikan bahwa di Kota Tua ada seorang legenda perempuan, yang namanya juga Kirana!

Itualah alasan dia datang ke sini, tapi dia malah tidak bertemu dengan wanita yang ia ingin temui!!

Namun, tiba-tiba Marco Jiang tersenyum penuh arti, Jerry tidak mungkin datang di sini tanpa maksud apa-apa. Selain itu, dia juga dengar-dengar bahwa pria ini datang ke sini dengan melepaskan semua urusannya.

Kalau begitu, pria ini pasti datang demi Kirana!

Jika pria ini ada di sini, maka Kirana juga ada di sini!

Jerry melihat ekspresi Marco Jiang berubah begitu cepat, sesama pria, dia menyadari bahwa begitu bodohnya dia datang. Tapi, hatinya juga menantikan ingin mengelabui pria ini.

"Mari kita bicarakan, bukankah ingin membicarakan bisnis, pemegang saham Tuan Jerry? Cik cik, benar-benar tidak terpikir olehku, kenapa kamu bisa datang sendiri ke satu kota tua seperti ini, benar-benar ... oh, jangan-jangan, karena Ki- ..."

"Bukan! Bukan karena siapa-siapa! Jika mau bicarakan ya bicarakan saja, kalau tidak kamu cepatlah pergi!" Jerry seperti telah berubah menjadi orang lain, kelembutan di hari-hari kemarin hilang tidak bersisa.

Marco Jiang tertawa, dia semakin yakin, Kirana pasti ada di sini!!

"Ayo bicara, kenapa tidak mulai, bagaimana dengan kerja sama ini? Katakan saja!"