Akibat Pernikahan Dini - Bab 104 Sepertinya Suka Dan Sepertinya Tidak Suka (2)

“Dan......ada lagi......CEO Helbert bilang, sebenarnya dia tidak mengira kamu akan bagus dipertandingan melawan putri Direktur Xu, dan juga tidak peduli, karena baik kamu menang ataupun tidak, Direktur Xu pasti akan tanda tangan kontrak dengannya, hanya saja putrinya ingin main saja.”

“Kalau begitu mengapa dia masih menyuruhku latihan!!” Kirana berkata sambil menggertakkan giginya, kedua matanya seolah-olah akan menyemburkan api, mengapa lelaki ini bisa tidak tahu malu sampai seperti ini!!

Sengaja! Dia pasti sengaja! Sengaja mempermainkannya!!

“Ehem......kata CEO Helbert......teknik kamu ini......terlalu......payah......dia......dia bilang.......”

Asisten Leo juga merasa mereka berdua sebenarnya bukan suami-istri, malah seperti dua orang yang saling berhutang!

“Apa katanya!!” Kirana menyipitkan matanya, Asisten Leo ragu-ragu, dia baru saja menelan ludahnya, dan juga berbalik melirik pintu CEO Helbert yang terus saja tertutup rapat, barulah dia melanjutkan.

“CEO......CEO Helbert mengatakan......, jika kemampuanmu terlalu payah, maka......nanti kedepannya......bisa......susah diceritakan di publik......”

Kirana mengepalakan tangannya, Helbert!!

“Hmm, Nona......”

“Boom......” belum menunggu Asisten Leo selesai berkata, terdengar suara keras, Kirana menutup pintu dengan kencang.

Asisten Leo memegang hidungnya sendiri, dia melihat pintu kamar cewe yang tertutup rapat, dan juga menatapi pintu kamar CEO Helbert.

Saat ini memang susah untuk menjadi perantara informasi, beanr-benar susah......”

Dia benar-benar inign menangis!!

Setelah menutup pintu, Kirana yang marah melemparkan kain yang tadinya masih dia gunakan kelantai.

Helbert! Kamu benar-benar tidak malu dan egois!! Apakah menganggap Kirana adalah monyet yang bisa dipermainkanya.”

Kirana pergi ke balkon, rasa marahnya berkurang.

Dia tahu, meskipun dirinya menelepon kesana, dan juga akan berakhir marah! Kali ini dia sudah tahu, dia tidak akan membantu lelaki jahanam itu!

Dirinya benar-benar gila, makanya akan mencari alasan untuk lelaki itu!

Kirana menghirup nafas dalam-dalam, barulah dia membuat dirinya sedikit lebih tenang, diluar sana adalah pantai, Kirana sedikit menyipitkan matanya, dia tidak memperhatikannya.

Terlihat pantai disana ada orang yang sedang bermain, dan ada juga yang sedang bbq-an......

Setelah Kirana tertarik dengan hal-hal itu, rasa marahnya terhadap Helbert juga semakin berkurang.

Melihat anak-anak yang sedang bercanda gurau dipantai, Kirana tersenyum, suasana hatinya juga menjadi baik karena mereka.

Namun, disaat Kirana ingin kembali ke dalam kamar, dia tiba-tiba mendengar suara tangisan.

Kirana lalu menatapi kearah sumber suara, dia kaget, dia mendekati balkon dan menatap kearah kejauhan.

Terlihat beberapa anak sedang bermain di perairan dangkal, tapi telah terlepas dari penglihatan orang tua mereka, dan salah satu anak sepertinya tersandung oleh sesuatu.

Dia mengelak didalam air, tampangnya seperti akan kehabisan nafas, dan anak-anak yang lain menangis menatapinya.

Namun mereka sudah sangat jauh dengan orang tua mereka, dan suara canda gurau para orang tua sangatlah besar hingga menekan suara tangisan anak-anak.

Kirana mengerutkan keningnya, dia berteriak ke orang tua yang sedang bbq-an disana, namun orang-orang itu sedang larut dalam kesenangannya sendiri, mereka sama sekali tidak mengetahui adanya bahaya yang sedang terjadi disana.

Kirana sangatlah khawatir, dia terburu-buru membuka pintu, dan berlari kearah pantai.

Helbert kebetulan ingin membuka pintu, dan tiba-tiba dia melihat Kirana terburu-buru membuka pintu dan berlari menghilang dihadapannya, Hebert lalu menyipitkan matanya, dia begitu terburu-buru, kemanakah dia akan pergi?

Dan berbalik ke Kirana, setelah berlari dengan panik kearah pantai, dia bergegas memanggil beberapa orang yang sedang makan bbq-an untuk pergi membantunya, namun ketika orang-orang mengikutinya hingga ke tempat anak yang tenggelam tadi, tapi ketika sudah sampai, mereka tidak menemukan apa-apa.

Bahkan anak-anak yang tadinya menangis dipantai juga menghilang!

Kirana mengerutkan keningnya, ada yang aneh, dia jelas-jelas melihatnya! Mana mungkin tidak ada sama sekali!

“Nona, dimanakah anak yang tenggelam tadi?” Salah seorang pria paruh baya bertanya kepada Kirana.

Kirana mengerutkan keningnya, jangan-jangan mereka tenggelam semua?

“Apakah mungkin, mereka tenggelam semua?”

“Sepertinya tidak, tadi aku terus memperhatikan keadaan disekitar sini, aku tidak melihat ada anak kecil yang datang kesini, apakah kamu salah lihat nona?”

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu