Akibat Pernikahan Dini - Bab 122 Cinta Kejamnya (2)

Helbert seperti terbang di atas jalan raya, wajahnya dingin, menekan bluetooth disampingnya dan berkata, "Kuberikan waktu semenit untukmu menentukan dengan pasti lokasi dari Kirana!"

Orang diujung sana dengan cepat menjawab, pada saat yang sama terdengar bunyi, sesaat kemudian, orang dari seberang segera melaporkan serangkaian alamat.

Setelah Helbert mendengarnya dengan jelas, dia menginjak kencang pedal gas dan menerobos beberapa lampu merah. Dia tidak memperdulikannya dan seperti terbang di atas jalanan ....

Di sisi lain, setelah Kirana yang tidak sadarkan diri dilemparkan ke atas tempat tidur oleh seseorang, ruangan kembali menjadi sunyi!

Setelah beberapa saat, suara pintu terbuka lagi, dan seorang gigolo yang menarik masuk!

Setelah melihat seorang berparas cantik diatas tempat tidur, wajah gigolo terlihat ngiler.

Biasanya tante kaya yang dia layani, nona atau semacamnya, sangat sulit bertemu dengan seorang wanita yang berparas cantik!

Hari ini, barang ini! Ckck, ini kualitas terbaik!

Pria itu dengan hati-hati melirik Kirana, semakin dilihat, dia semakin menyukainya! Seolah-olah mendapatkan barang bagus, tangan pria itu dengan lembut mengelus muka mulusnya Kirana.

"Ckck, tangan ini benar-benar merasakan barang bagus sekali dalam seabad!" sambil memuji, dia menanggalkan pakaiannya dengan tidak sabar. Ketika hanya tersisa sehelai celana pendek, tangan lelaki itu mulai meraba bagian tubuh Kirana!

Ia membuka pakaian Kirana, tetapi tidak bisa. Dengan mengerahkan tenaga, tanpa sadar membuat Kirana bangun dan bergumam menolak.

"Jangan ... Jangan ... Jangan ..."

"Jangan? Hm...patuhlah. Aku akan membuatmu merasakannya, rasa kenikmatan!" Suara cabul pria itu terdengar ringan di telinga Kirana.

Dia menarik pakaian Kirana dengan penuh semangat, tapi terdengar "Sla ..." dan pakaian Kirana menjadi robek oleh karena terlalu kuat ditarik oleh lelaki itu!.

Tapi tulang selangka yang terbuka dan belahan yang samar-samar membuat lelaki itu menjadi lebih bersemangat, dengan mata penuh nafsu dia menatap Kirana, dengan hasrat ingin mempercepat tangannya untuk mengatasi masalah pakaian

Tetapi pada saat ini, suara pintu yang rusak terdengar nyaring, dan pria itu memandangi pintu dengan tatapan marah, tetapi ketika dia melihat lelaki kulit hitam yang terus-menerus masuk.

Alis pria itu mengkerut. Kemudian, seorang pria dengan tampang seperti iblis berjalan masuk dengan wajah dingin. Mata tanpa ekspresi itu manatap pria yang sedang kebingungan.

Kemudian matanya beralih melihat Kirana yang tergeletak di atas tempat tidur, yang datang tergesa-gesa adalah Helbert! Helbert melihat bahwa pakaiannya sudah terkoyak dan emosi yang sudah hampir meledak, terpaksa ditahannya.

Menatap pria itu yang masih kebingungan seperti sedang melihat mayat. Pria itu barusan ingin berteriak marah karena terganggu, tetapi tanpa sengaja bertemu dengan sepasang mata yang dingin.

Dengan gemetaran dihatinya, pria tidak berkata apapun dengan ragu-ragu, tetapi dia melihat seorang pria tiba-tiba muncul dari belakang Helbert, tanpa ampun menyeret gigolo dari atas tempat tidur ke lantai.

Gigolo itu belum tersadar akan apa yang terjadi, tubuhnya dengan keras dilemparkan ke tanah oleh kekuatan yang kuat!

Rasa sakit yang hebat belum hilang, tapi kepalanya terbanting dengan keras oleh satu kaki. Suara dingin Helbert terdengar seperti neraka di kepalanya.

"Siapa yang menyuruhmu melakukannya!"

"Batuk ... Aku ... Aku tidak tahu ... Aku hanya tahu, dia adalah seorang wanita ... Aku tidak dapat melihatnya dengan jelas, dia ingin aku untuk menyelesaikan wanita yang berada di atas tempat tidur ... Bos besar ... Bos besar, ini bukanlah urusanku. ...... "

"Bos besar ... Aku hanya ... Aku tidak bersalah! Ini benar-benar bukan urusanku!!"

"Ah ...!!"

Jawaban untuknya adalah sebuah jeritan dari dirinya. Helbert mengumpulkan kekuatan besar dikakinya kemudian disepakkannya. Gigolo tiba-tiba menangis dengan muka memutih.

"Kamu, tangan mana yang sudah menyentuhnya?" Helbert jongkok ke bawah, dengan kata-kata dingin tanpa ekspresi, manatap gigolo yang tidak bisa lagi mengaduh seperti mayat.

"Aku ... Aku tidak ... Aku belum ... Ah ... bos ... bos, ... Ampuni aku ...," Gigolo berteriak dan memohon ampun berulang-ulang, tetapi Helbert berdiri dengan kejam.

"Aku tidak akan bermurah hati kepada siapapun yang sudah menyentuh wanitaku! Catat, cara apa yang paling sadis! Jaga dia baik-baik! Aku tidak mau melihatnya kedua kali!"

"Baik! Direktur Helbert!" Beberapa orang berkulit hitam segera maju ke depan dan menyeret gigolo yang ketakutan seperti seekor anjing mati.

Gigolo itu tidak punya waktu untuk memperhatikan rasa sakit di tubuhnya, terlihat ketakutan, dan menangis dengan suara gemetar, meminta ampun, "Direktur Helbert, aku salah!! Aku salah! Direktur Helbert !! Aku tidak tahu dia adalah istrimu!! Direktur Helbert ..."

Kemudian, suara gigolo yang meminta pengampunan sudah diblokir oleh kematian, dan kamar menjadi kembali sunyi!

Helbert hanya memandang kepada wanita yang pingsan. Mata dinginnya menyipit dengan berbahaya, dan jejak kemarahan terlintas lagi. Helbert langsung memeluk Kirana.

Datang ke kamar mandi, setelah penyiraman, meletakkan dia di dalam bak mandi, mengucurkan air dingin yang langsung membasahi tubuh Kirana.

"Oh ... Uhuk ..." Kirana begitu basah oleh air dingin yang begitu dingin, kesadarannya berangsur-angsur menjadi jernih, tetapi kepalanya masih kacau.

Kirana membuka matanya perlahan, namun sekali lagi wajahnya disirami air dingin.

"Uh ... Uhuk ..." seketika Kirana takut, ingin memberontak, namun tubuhnya tidak bertenaga, dia hanya bisa sambil mengelap air yang terus turun sambil berusaha membuka matanya untuk melihat. Kirana takut air!

Dari sela-sela air yang dingin menusuk, akhirnya dia dapat melihat jelas siapa yang melakukan ini padanya!

"Helbert!!! Kamu gila ya!! Hentikan!!!"

Tapi suara teriakan Kirana dengan rasa takut bukan hanya tidak menghentikan Helbert, tapi malah meningkatkan jumlah air yang disemprotkan, dan air dingin itu mengucur tanpa henti kepada Kirana!

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu