Akibat Pernikahan Dini - Bab 105 Sepertinya Rasa Yang Aneh (2)

Lalu dia menatap kearah Helbert, dia, bagaimana dia bisa ada disini juga, tapi Kirana sudah tidak kuasa untuk memikirkan ini semua lagi, dadanya sakit bagaikan dirobek oleh orang lain, dan rasa pusing karena kekurangan oksigen membuatnya kembali pingsan.

Helbert memegang Kirana yang kembali pingsan, dia memeluknya tanpa mempedulikan Fedrick yang berada disampingnya.

Dia langsung memeluk Kirana kerumah sakit, Fedrick Ye berdiri dan menyipitkan matanya, dia menatap kearah tempat perginya Helbert dan Kirana, dan terdiam sejenak.

Setelah memastikan bahwa Kirana telah bangun dan seharusnya sudah tidak ada masalah yang serius, Fedrick bersiap-siap untuk meninggalkan tempat itu, lalu dia melihat sebuah benda yang berkilau di pasir sana, dia lalu membungkukkan badannya dan memunggut benda itu.

Setelah menatapi benda itu sekian lama, Fedrick tiba-tiba teringat sesuatu, bibirnya terkunci dengan rapat, matanya kembali di sipitkan, lalu dia melangkah berjalan kesebuah tempat.

Fedrick awalnya kembali ke kamarnya sendiri dan mengganti baju basahnya, setelah itu berjalan kekamar lainnya dan mengetuk pintu, ketika pintu terbuka secara perlahan, Fedrick masuk dengan muka datar.

Dan yang membukakan pintu adalah Vina Zhou yang seharusnya berada didalam negeri namun datang bersama dengan Fedrick!

Vina Zhou sedikit mengerutkan keningnya, setelah menutup pintunya, dia melihat Fedrick menatapinya dengan muka datar, bahkan didalam tatapannya terasakan hawa aneh.

Vina Zhou terus saja mengerutkan keningnya, dia tidak mengerti apa maksud ekspresi Fedrick ini!

“Tuan Ye, siapa yang membuatmu marah?”

Vina duduk dihadapan Fedrick, lalu dia merasakan pandangan marah dari Fedrick, “Kirana! Didorong olehmu!”

Bukan pertanyaan melainkan sebuah keyakinan, perkataan Fedrick membuat Vina tercengang, hatinya tegang, namun tidak terlihat dari tampangnya.

Dengan muka santai, Vina merapikan rambutnya kebelakang daun telinganya dan berkata sambil tersenyum, “”Apa yang Tuan Ye katakan? Mengapa aku tidak paham? Lalu apa yang terjadi dengan Kirana? Mengapa membawa-bawa nama saya?”

Fedrick mencibir, “Plak......” Fedrick meletakkan barang yang dia temukan di pantai keatas meja.

Itu adalah sebuah cincin! Wajah Vina berubah ketika melihat cincinnya yang sangat familiar itu, setelah meraba jarinya, dia menyadari cincinnya hilang.

Vina Zhou mengerutkan keningnya, setelah melihat Vina Zhou terkejut, Fedrick mengerutkan keningnya, “Ada apa? Ada apa lagi yang perlu dijelaskan?”

Vina terkejut, dia melirik Fedrick dengan pandangan curiga, dan melihat Fedrick tengah melototnya dengan sadis.

Hati Vina semakin tegang, dia menelan ludahnya, seketika dia tidak bisa berkata apa-apa, Fedrick berkata secara perlahan, “Masih ingatkah dengan perkataanku? Tidak mengizinkan siapapun untuk melukai Kirana! Kamu anggap angin perkataanku?”

“Tidak.....tidak, a......aku, Tuan Ye......aku bukan......”

Mendengar perkataan Fedrick, Vina sangatlah tegang, Fedrick pernah memperingatinya, tapi ketika dia mengetahui Kirana juga mengikuti Helbert datang ke Singapura, dia terbawa oleh emosi dendam.

Dia sangatlah jelas mengetahui tindakan kejam Fedrick, bagaimanapun juga Vina hanya lah seorang wanita! Dengan gemetaran dia berkata, “Tuan Ye.....aku.....aku tahu salah......aku tidak berani lagi lain kali......tidak....tidak berani lagi......”

Namun Vina merasakan pandangan yang lebih sadis dari Fedrick, Vina bergegas berkata, “Tidak......tidak ada lain kali lagi......Tuan Ye......”

“Untung saja kamu! Aku tidak mau tahu apa dendam diantara kalian berdua, tapi kamu tidak boleh melukainya! Kali ini untung saja dia tidak kenapa-kenapa, jika tidak kamu tahu akibatnya!”

Fedrick menatapi Vina dengan tatapan aneh, Vina bisa merasakan bahwa telapak tangannya sudah basah dengan keringat, dia tidak memikirkan bagaimana caranya Fedrick bisa mengetahui hal ini, dia hanya menyalahkan dirinya sendiri tidak melakukan hal ini dengan baik!

“Untung saja aku yang memungut barangmu, jika Helbert yang menemukannya, kamu bilang saja, apa akibatmu nanti?”

Fedrick seolah tidak membiarkan Vina tenang, dia membuat Vina tegang lagi, “Helbert? Dia juga disana!!”

Fedrick hanyalah tersenyum, wanita bodoh seperti ini, tidak pernah mempertimbangkan akibat melakukan sesuatu!

Melihat Fedrick hanyalah tersenyum, Vina ketakutan, tapi kembali kepikiran sekarang dia sudah “menghapus” “bukti-bukti” tersebut, Helbert harusnya tidak akan mengetahuinya!

“Aku......aku sudah menghapus semua bekas lainnya, Helbert tidak akan mengetahuinya!”

“Haha, kamu yakin?”

Fedrick mencibir, wanita ini benar-benar tolol, seorang jenderal bisa tidak berdaya terhadap dirinya yang hanyalah seorang wanita biasa?

Tolol! Jika Helbert hanya memiliki kemampuan sekecil itu, waktu itu kelemahan dirinya tidak akan tertangkap olehnya.

Sekali kepikiran bahwa titik lemahnya tertangkap oleh Helbert, kedua mata Fedrick disipitkan.

Dan Vina merasakan ekspresi Fedrick yang semakin datar, dia melirik Fedrick, lalu menurunkan tatapannya, membuat orang tidak mengerti apa yang dipikirkannya.

Kirana! Kali ini kamu beruntung! Tidak mati! Tapi, setelah jatuh ke air, seharusnya anakmu sudah gugur! Hmph!

Aku ingin melihat seberapa besar keberuntunganmu, bisa menghindar dari begitu banyak bencana!

Namun kali ini, harapan Vina hilang lagi, karena Kirana memang tidak mempunyai anak, dari mana datangnya anak Kirana?

Setelah mencium bau disinfektan, Kirana membuka matanya, yang terlihat dipandangannya adalah warna putih.

“Huk...huk....” Kirana merasa tenggorokkannya sangatlah sakit, dia melirik jarum yang menusuk di tangannya, Kirana menggunakan tangannya yang lain untuk menopang dirinya bangkit.

Kirana mulai meingat, dia sedikit mengerutkan keningnya, seakan-akan adegan itu seperti kenyataan, membuatnya gelisah, dia takut air, takut rasa sesak nafas itu, dia tidak ingin merasakannya lagi.

Lalu dia tiba-tiba menyadari bahwa dirinya sepertinya melihat Fedrick dan Helbert.

Fedrick, mengapa bisa ada di Singapura? Lalu mengapa dirinya menolongnya? Helbert, mengapa juga disana......

Kirana mengetuk kepalanya yang sedikit sakit, sudahlah, tidak perlu dipikirkan lagi, sekali dipikirkan kepalanya sakit!

Disaat ini, pintu didorong dari luar, Helbert masuk kedalam ruangan dengan muka datar, melihat Kirana sudah terbangun, langkahnya terhenti sejenak lalu kembali berjalan kesamping kasur Kirana.

Kirana melihat wajah Helbert yang datar, dia merasa gelisah dan tidak mempedulikannya, Kirana ingin baring, namun jarum ditangannya tertarik.

Kirana mengerutkan keningnya karena kesakitan, melihat punggung tangannya yang membengkak, Helbert menyipitkan matanya dan berkata, “Dasar wanita bodoh!”

Seusai berkata, dia menekan tombol panggilan kepada tim medis, Kirana tidak mempedulikan perkataannya.

Sejenak kemudian, petugas medis segera tiba di sana, dan mengurus tangannya, lalu tidak memberikan infus kepada Kirana lagi, setelah petugas medis meninggalkan ruangan, Helbert meantapi Kirana dengan pandangan yang sadis.

“Wanita bodoh, apakah kamu bisa lebih bodoh lagi?”

Kirana mengerutkan keningnya, dia mengira Helbert sedang menyindirnya menarik jarum ditangannya, Kirana tidak berdaya untuk berdebat dengannya lalu terdiam dan tidak mempedulikannya.

Novel Terkait

Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu