Waiting For Love - Bab 81 Dia Tidak Akan Percaya Bahwa Dia Akan Kembali Seperti Semula (2)

Dan juga melihat kondisi sekarang, walaupun Elsa Mo cukup terkenal, tapi di dunia perfilman dia masih termasuk orang baru. Untuk aktor utama nya Dalton Fang, walaupun dia juga termasuk terkenal, tapi juga tidak ada kekuatan untuk melariskan film. Jadi, untuk ekspektasi film nya bagaimana sungguh tidak ada ekspektasi seperti itu. Dari awal, Clarice Lu sudah tahu ini adalah sebuah perjudian, belum tentu menang dan kalah nya.

Perkataan yang di ucapkan saat sedang menarik investor itu adalah untuk menyuruh Lewis Tang mendengarnya saja, mengikuti waktu penayangan yang hampir sampai, Clarice Lu benar-benar tidak percaya diri lagi. Jika sungguh haru mengganti uang Lewis Tang, seperti yang dikatakan Elsa Mo, Clarice Lu hanya bisa membayar dengan badannya.

Tentu saja, Lewis Tang pasti menganggap harga seperti itu sangat cocok untuk Clarice Lu.

Tempat promosi terakhir adalah ShangHai, selama perjalanan ini, hasilnya masih terlihat bagus, setidaknya, mencapai ekspektasi yang diinginkan.

Setelah selesai promosi terakhir di Shanghai, mereka tidak dapat memesan penerbangan balik di hari itu, jadi asistennya memesan penerbangan keesokan harinya jam 10 pagi untuk balik ke Kota B.

Saat siang hari jam 14.00, pekerjaan promosi telah selesai semuanya, Clarice Lu sungguh kecapekan, setelah balik di hotel dia langsung tidur, tidur sampai maghrib, lalu terbangun oleh bunyi handphone nya.

Clarice Lu menggosokkan matanya, masih tiduran di kasur yang besar dan lembut, tidak ada maksud untuk bangun sama sekali, dia berencana menggunakan waktu makan malam untuk tidur, tidur sampai keesokan harinya. Beberapa hari ini dia terus melakukan penerbangan ke banyak kota, mengejar pemberitahuan publik, dan juga promosi, setiap hari dia paling banyak tidur selama 4 jam. Sekarang yang paling kurang dari Clarice Lu adalah dia kurang waktu tidur.

Karena tidak puas karena di ganggu, awalnya Clarice Lu tidak mengangkat telepon, tapi orang itu sungguh keras kepala, mengulangnya berkali-kali, berbunyi dan berhenti, berhenti dan berbunyi lagi.

Clarice Lu pun merasa tidak berdaya, dia hanya bisa mengambil telepon itu, layar telepon itu tertulis nama Lewis Tang, dan juga menggunakan nomor pribadi.

“Di Shanghai?” suaranya yang lembut dan menggoda, pertanyaan yang terlalu sederhana, pria yang dewasa dan tenang ini, dari awal tidak pernah berbicara lebih satu kata.

“Iya.” Clarice Lu memegang telepon dan menjawabnya. Bagian media promosi film terus melaporkannya, sekarang seluruh orang di China sudah tahu bahwa Clarice Lu sedang di Shanghai, ingin menyangkalnya pun tidak akan bisa.

“Aku juga sedang bekerja di Shanghai, kirimkan alamat kamu kepadaku, satu jam kemudian aku akan menjemputmu, aku tidak terlalu mengerti tempat ini, kamu temani aku pergi jalan-jalan.” Ucap Lewis Tang.

Dia menggunakan nada bicara yang tidak memberikan kesempatan untuk menolak, lalu mematikan telepon nya. Sama sekali tidak memberi Clarice Lu kesempatan untuk menolak.

“Sebenarnya aku juga tidak terlalu mengenal daerah Shanghai” Clarice Lu baru saja berbicara setengah, teleponnya sudah berbunyi tut tut tut.

Clarice Lu hanya bisa pasrah dan bangun, mengganti pakaian nya dan bersiap keluar.

Karena datang untuk melakukan promosi, jadi baju yang ada didalam koper Clarice Lu semuanya adalah gaun, dia memilih gaun yang kelihatan cukup sederhana, dengan sehelai selendang putih, memegang tas, menaiki lift menuju gedung lobi hotel menunggu Lewis Tang.

Satu jam kemudian, mobil Lewis Tang telah berhenti di pintu hotel dengan tepat waktu. Mobil Porsche baru berwarna hitam, dan menggunakan plat nomor Shanghai.

Lewis Tang membuka jendela mobil perlahan-lahan, saat melihat Clarice Lu, seketika ada sinar di matanya. Tatapan matanya yang dalam terlintas sedikit rasa yang mempesona.

Dan disaat itu, Clarice Lu sudah berdiri tegak di luar mobil, rambut nya yang hitam terurai begitu saja, semakin memperlihatkan kulitnya yang lembut dan berkilau, bibir merah dan gigi yang putih. Gaun berwarna kuning itu memperlihatkan bentuk tubuhnya yang bagus, dan di dadanya terdapat berlian putih, bersinar dibawah sinar mentari sore. Ukuran dada dia yang 34b, juga terlihat lebih berisi.

Selesai rambut nakal terjatuh di depan dadanya, Clracie Lu pun menggunakan jarinya, dan meletakkan nya di belakang telinga, gerakan yang sangat natural, tapi membuat banyak orang tertarik, membuat orang-orang terpesona.

“Naik mobil.” Lewis Tang mendorong pintu mobil bagian depan.

Clarice Lu mengangkat gaunnya, dan duduk di dalam mobil. Lewis tang mulai mengendarai mobil, dan sangat cepat mobil pun sudah berada di antara mobil lainnya di jalanan.

Selama perjalanan, mereka sangat sedikit berbicara. Lewis tang adalah tipe yang pendiam, dan Clarice Lu tidak dapat mencari topik untuk mereka bahas, hanya bertanya apakah ini mobil baru? Lewis Tang menjawab: Plat mobil dari luar kota sangat dibatasi di Shanghai, jadi aku membeli mobil baru.

Clarice Lu hanya menjawab oh, dia tidak merasa heran dengan hal ini, karena uang CEO Tang terlalu banyak.

Kemudian, Clarice Lu berbicara mengenai promosi film dan tanggal penayangan. Lewis Tang adalah investor, jadi Clarice Lu merasa dia harus melaporkan ini dengannya.

Clarice Lu berbicara, dan Lewis Tang mendengarkan, hanya saja ekspresinya sangat datar, seperti tidak tertarik mengenai hal ini.

Sore hari adalah waktu yang tepat untuk menaiki Oriental Pearl Tower, Lewis Tang pun mengendarai mobil nya menuju Orental Pearl Tower, lalu mengajak Clarice Lu datang ke terowongan gantung dengan ketinggian 259 meter.

Clarice Lu berdiri di tempat yang setinggi itu, dibawah kakinya adalah kaca transparan, kaki nya pun merasa agak lemah. Lalu melihat Lewis Tang yang berada di sampingnya, celana panjang berwarna biru, jas berwarna hitam, dia berdiri dengan sangat tegak, membuat orang melihatnya dan merasa dia seperti sangat angkuh. Pria ini sepertinya dari lahir memang sudah harus berdiri di tempat setinggi ini.

Tangan kirinya dimasukkan kedalam kantong celana, tangan kanannya memegang rokok, dengan sangat santai melihat mobil yang melintas di abwah kakinya, tatapanna begitu tenang. ‘Ketakutan’ seperti selamanya tidak akan pernah muncul di dalam kamus Lewis Tang.

“Apakah kamu takut?” Dia pun mengeluarkan tangan kirinya, dan memegang tangan Clarice Lu yang dingin, lalu terus di genggam nya.

Clarice Lu agak terkejut, lalu berusaha melepaskan tangannya. Tetapi, semakin dia melawan, tenaga Lewis Tang menjadi semakin kuat, membuat tulang Clarice Lu menjadi sakit, akhirnya dia hanya bisa menyerah, membiarkan Lewis Tang memegang tangannya.

Suhu tubuh Lewis Tang mulai terasa ketika mereka berpegangan tangan, membuat hati Clarice Lu agak tergerak.

“Tidak juga.” Jawab Clarice Lu smabil menundukkan kepala. Awalnya dia memang takut, tapi Clarice Lu tidak takut ketinggian, sekarang dia sudah mulai terbiasa.

Lewis Tang menatapnya, tatapan nya begitu dalam dan gelap. “Mengenai masalah film itu. Saat dalam perjalanan datang, kamu terus membicarakan hal ini, kamu pasti sangat khawatir.”

Clarice Lu menatapnya dengan tercengang, sesaat dia tidak tahu harus berkata apa.

Beberapa hari ini, dia memikul beban yang berat. Membuatnya sangat sulit bernafas. Banyak orang yang mengatakan padanya: Cerita dari film dan kualitas nya sangat bagus, jadi rating nya tidak mungkin jelek. Tapi dari awal tidak ada orang yang bertanya kepadanya: Clarice Lu, apakah kamu takut, jika rating film ini sangat hancur, apa yang harus kamu lakukan?!

Sedangkan Lewis Tang, dia seperti sangat mengerti Clarice Lu melebihi dirinya sendiri.

Lewis Tang menggenggam tanganya dan mereka berdiri di jendela kaca yang sangat besar, matahari diluar jendela, sinarnya menjadi semakin gelap, lampu neon mulai menyala, dan ini adalah saat yang paling indah dari Shanghai. Dan tempat mereka berdiri ini, sangat tepat bisa melihat Sungai Pu dan Sungai Jiang.

Tangan Lewis Tang yang hangat memegang erat tangan Clarice Lu, bola matanya yang hitam tapi melihat kearah luar jendela, matanya bersinar. “Berdiri disini, apakah kamu merasa bahwa manusia sangat lah kecil? Masalahkamu yang kecil itu tidak ada apa-apanya, langit juga tidak akan runtuh. Lagipula, jika harus mengganti uang, itu juga adalah uangku, kamu tidak perlu khawatir.”

“Kehilangan uang 1 miliar, apakah CEO Tang tidak sedih?” Clarice Lu menyampingkan kepalanya dan melihat Lewis Tang, sinar matahari sore menyinari wajah nya yang tampan.

“Dalam dunia bisnis ada rugi dan ada untung itu sangat wajar, uang 1 miliar aku masih sanggup menggantinya.” CEO Tang sungguh luar biasa, dia berbicara sangat berwibawa.

Setelah meninggalkan Oriental Pearl Tower, Lewis Tang berkata, “Temani aku makan di sekitar sini, llau akan akan mengantarmu pulang.”

CEO Tang sebenarnya sangat sibuk, dia datang Shanghai untuk bekerja, mengetahui Clarice Lu juga ada di Shanghai adalah kebetulan. Tapi demi menemui Clarice Lu, seperti nya Lewis Tang tidak istirahat dengan baik, dia mengakhiri pekerjaannya lebih awal. Siang tadi bertemu dengan pelanggan, setelah sore hari akhirnya bisa punya waktu untuk bersama-sama dengan Clarice Lu.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu