Waiting For Love - Bab 310 Karma Baik Di Kehidupan Sebelumnya Tidak Cukup, Jadi Belum Bisa Berbuah

Jika nafsu Chris Lu sudah mulai naik, Elsa Mo tidak bisa menghentikannya, dia hanya bisa berbaring di bawah tubuh Chris Lu, berusaha mengikuti gerakannya, dan berharap hal ini cepat berlalu.

Sedangkan Chris Lu adalah orang yang berpengalaman di hal ini, bagaimana dia bisa tidak tahu jika Elsa Mo berbeda hari ini, dia bukanlah orang yang penurut seperti ini, biasanya, dia akan mengeluarkan kukunya, lalu mencakar punggung Chris Lu hingga terluka, atau dia akan menggigit bahu Chris Lu.

Tapi hari ini, bagaimana pun Chris Lu memperlakukannya, Elsa Mo masih tetap diam.

Saat selesai, Chris Lu duduk di tempat tidur dan memakai baju, membelakangi Elsa Mo, Chris Lu berbicara dengan suara yan serak, “Kenapa hari ini sikap kamu berubah tiba-tiba?”

Elsa Mo hanya merasa tubuhnya melemah, dia berusaha duduk di tempat tidur itu, lalu memakai baju yang tadi di lepaskan oleh Chris Lu. “Aku sedikit lelah, apakah mala mini kamu tidur disini?”

“Iya.” Chris Lu mengangguk.

Hal ini membuat Elsa Mo sedikit terkejut, karena setiap kali Chris Lu pulang, tujuan utama nya adalah meniduri Elsa Mo, sepertinya Chris Lu cukup sibuk.

Oh, ini hanya tebakan Elsa Mo saja, karena, Chris Lu tidak pernah bermalam di rumahnya.

Saat Chris Lu pergi mandi, Elsa Mo memanfaatkan kesempatan ini, dia pergi ke dapur, lalu mengambil kotak obat dari lemari, lalu mengambil obat pelindung janin yang diberi dokter, lalu segera meminum obat itu.

Elsa Mo sedikit menundukkan kepala, perutnya memegang perutnya, dia berharap nafsu Chris Lu tadi, tidak akan menyakiti anaknya.

Akhir-akhir ini Elsa Mo tterus kebingungan, dia bingung apakah harus memberitahu Chris Lu mengenai kehamilannya. Jika Chris Lu tidak mau anak ini bagaimana, jika, dia memaksa untuk mengugurkan anak ini bagaimana? Elsa Mo sedikit tahu, dia takut jika dia mengatakannya, akan membuat anak ini kehilangan nyawa.

Tapi, jika dia tidak mengatakannya, dia tidak ada kemampuan untuk membesarkan anak ini. Elsa Mo sangat tahu, dia tahu membesarkan anak dan membesarkan kucing atau anjing itu sangat berbeda, kebutuhan untuk membesarkan anak sangat besar, dia sebagai artis kecil tidak akan sanggup menanggungnya. Apalagi, dia belum menikah, maka identitas anak ini akan bermasalah.

Elsa Mo merasa hal ini membuatnya sakit kepala, dia tidak pernah merasa kebingungan seperti ini.

“Bukannya lelah? Kenapa belum pergi tidur, kenapa masih berdiri disini?”dibelakangnya, tiba-tiba terdengar suara Chris Lu, entah sejak kapan dia berdiri di situ, tubuhnya yang tegp bersandar di pintu dapur, dan menatap Elsa Mo.

Elsa Mo tidak terlihat ketakutan, karena, kotak obat itu sudah diganti oleh dia, jadi untuk sementara, Chris Lu tidak akan menyadarinya.

“Oh. Aku sedikit haus, jadi pergi minum sebentar.” Elsa Mo memegang gelas dan meminumnya, kemudian dia meletakkan gelas itu, keluar dari dapur, saat dia melewati Chris Lu, tiba-tiba di tahan oleh lengannya, dan Elsa Mo segera masuk kepelukan Chris Lu.

Tangan Elsa Mo berada di dada Chris Lu, wajahnya langsung memucat. “Chris Lu, bisakah kamu jangan melakukannya lagi, aku sungguh lelah.”

“Iya.” Chris Lu mengangguk, tidak menyusahkan Elsa Mo lagi.

Elsa Mo sungguh lelah, semenjak hamil, dia snagat mudah mengantuk, dulu dia sangat penuh energi, kapanpun dia akan pergi bekerja, 24 jam tidak tidur pun tidak akan merasa mengantuk. Tapi sejak hamil, dia menjadi sangat takut, pekerjaan yang berbahaya sedikit pun, dia tidak berani mengambilnya.

Bahkan beberapa temannya mengejek dia adalah bunga yang sudah layu, membuatnya menjadi sangat berubah.

Elsa Mo kembali kekamar tidur, saat berbaring, dan memejamkan mata, lambungnya merasa tidak nyaman. Dia segera pergi kekamar mandi dan muntah, Chris Lu melihat dia yang berlari kekamar mandi dengan terburu-buru, lalu mengerutkan alis.

Saat Elsa Mo sudah keluar dari kamar mandi, Chris Lu baru bertanya, “Apakah lambungmu tidak nyamana? Ada pergi kerumah sakit tidak, apa yang dikatakan dokter?”

“Tidak ada, hanya salah makan obat.” Elsa Mo menjawabnya, lalu kembali ketempat tidur, dan segera memejamkan mata lagi.

Chris Lu juga tidak lanjut bertanya, karena masalah dia saja sudah sangat banyak, sekarang tidak bisa terlalu memperhatikan Elsa Mo, dia segera mengganti posisi tidur yang nyaman, lalu tidur disamping Elsa Mo.

Elsa Mo tidur dengan sangat nyaman, rambut hitamnya terurai di tempat tidur, semakin memperlihatkan wajahnya yang putih, seperti sebuah giok, bulu matanya yang panjang, seperti sayap kupu-kupu, membuat bayangan dikulit yang putih itu.

Satu tangan Chris Lu berada di bawah kepalanya, lalu menatap Elsa Mo, dan menyentuh wajah Elsa Mo dengan perlahan.

Elsa Mo yang sedang tertidur lelap tidak bereaksi apapun, hanya saja bibirnya sedikit tergerak, lalu tanpa sadar tubuhnya mendekat kedalam pelukan Chris Lu.

Gerakan ini, membuat hati Chris Lu menjadi lunak, dia memeluk Elsa Mo dengan perlahan, lalu mereka berdua tidur dengan sangat mesra.

Saat Chris Lu baru mau memejamkan mata, handphone di samping tempat tidur itu bergetar. Chris Lu mengambil handphone itu dengan kesal.

Yang menelepon adalah Darwin Lu, semalam ini masih saja terus menanyakan mengenai pernikahan itu, sungguh tidak sabaran. Bahkan Chris Lu sangat penasaran, wanita yang ingin dia nikahi itu seperti apa.

Dia mengambil handphone, lalu turun dari tempat tidur dengan perlahan, memegang handphone, lalu berjalan menuju balkon untuk mengangkat telepon itu. Dia malas berbasa-basi dengan Darwin Lu, semenjak dia berselingkuh dengan Natalia Liang, dan semenjak dia menamparnya, dalam hati Chris Lu, ayahnya ini sudah meninggal.

“Aku setuju, Anda persiapkan saja pernikahannya.” Chris Lu hanya mengucapkan kalimat pendek ini, lalu segera mematikan teleponnya.

Chris Lu berdiri di balkon itu, dan membiarkan angin meniup bajunya yang tipis. Tubuhnya yang besar bersandar di tiang itu, lalu melihat kearah dalam kamar.

Dikasur, Elsa Mo masih tetap tidur pulas, sangat diam, seperti boneka yang cantik. Wanita yang terkadang galak, dan terkadang lembut ini, Chris Lu dan Elsa Mo akhirnya tidak akan bersama.

Mungkin, karma baik dikehidupan sebelumnya belum cukup, jadi tidak bisa berbuah dikehidupan ini.

……

Elsa Mo tidur dengan sangat nyenyak, keesokan harinya saat siang dia baru bangun, itupun karena suara handphone yang berisik.

Elsa Mo mengangkat telepon, yang menelepon adalah teman dari kantornya, dia berkata jika hari ini akan adalah film yang butuh orang, lalu menanyakannya mau bekerja atau tidak.

Elsa Mo menyentuh wajahnya, karena baru bangun tidur, suaranya sedikit serak, lalu dia bertanya, “Film apa?”

“Film perang , kita berpersan sebagai warga, sutradara bilang akan memunculkan wajah kita, walaupun bukan aktor utama, tapi akhirnya ada kesempatan untuk memunculkan wajah.”

Film perang? Elsa Mo mengerutkan alis. Dulu dia sering berperan di film perang, sangat kotor dan berantakan, dan juga akan ada bom, mereka sebagai rakyat susah, pasti harus berlari di sana dengan sekuat tenaga.

Sekarang Elsa Mo sedang hamil, jadi dia tidak berani mengambil pekerjaan berbahaya seperti itu. “Oh, akhir-akhir ini aku sedikit sakit, jadi tidak akan pergi.”

“Baiklah.” Ucap temannya itu, lalu dia berkata lagi dengan emosi, “Dulu kamu selalu merebut kesempatan seperti ini, akhir-akhir ini kamu kenapa, semakin aneh.”

Elsa Mo tidak menjelaskan apapun, dia segera menutup teleponnya.

Karena dia sering menolak beberapa tawaran, jadi orang yang mencari dia untuk bekerja juga semakin sedikit. Beberapa tahun ini, uang Elsa Mo sepertinya habis di gunakan untuk kakaknya itu, penghasilan yang dia dapatkan tidak banyak, walaupun sekarang dia berhubungan dengan Chris Lu, tapi dia tidak mau uang dari Chris Lu, jadi kondisi perekenomiannya juga tidak begitu bagus.

Elsa Mo mengganti baju dan turun dari kasur, dia berjalan di sekitar apartemen, dia tidak melihat Chris Lu, dan juga tidak ada lagi barang dia.

Elsa Mo mengerutkan alis, dia tidak ingin menebak apa maksud semua ini. Tangannya diletakkan diperut, lalu mengelusnya dengan perlahan.

“Sayang, apakah ayahmu tidak menginginkan kita lagi?” Ucapnya perlahan. Dia berpikir di dalam hati, akhirnya Chris Lu merasa bosan juga dengan dirinya, tapi tidak menduga akan secepat ini.

Elsa Mo terus tinggal di apartemen Chris Lu, dirinya tidak tahu apakah Chris Lu akan muncul lagi atau tidak, tapi dia tidak mengusir dirinya pergi, maka dia akan terus tinggal disitu, mungkin, dirinya akan menunggu Chris Lu.

Sekarang sepertinya Elsa Mo sudah tidak ada pekerjaan lagi, dia tidak ingin duduk menjadi miskin begitu saja, dia pun mencari pekerjaan di restoran.

Restoran mewah, lingkungannya bagus, pekerjaannya juga tidak susah. Mengenai gaji, masih lumayan. Walaupun hanya pekerjaan tidak pasti, tapi syarat mereka sangat tinggi.

Untung saja, Elsa Mo cantik, jadi hanya saat dia berdiri di depan orang yang mewawancarai dia, berdiri dengan cantik, pasti akan di terima.

Hari itu, Elsa Mo langsung bekerja. Dia memakai baju pelayan, terlihat sangat mirip, baju yang sama, jika di pakai oleh orang lain terlihat seperti pelayan, tapi jika di pakai oleh Elsa Mo, malah seperti sedang berakting.

Ada beberapa, memang sudah berbeda dari orang lain sejak lahir, baik itu mengenai wajah ataupun wibawa, saat dia berdiri diantara pelayan lainnya, terlihat sangat berbeda, sangat menonjol.

“Anne, sebotol anggur tahun 85 ini untuk ruangan nomor v8, kamu pergi antar.” Ketua meletakkan botol itu di piring Elsa Mo.

“Oh.” Elsa Mo membawanya, berjalan dengan berhati-hati. Karena dia tahu jelas harga dari minuman ini, jika botol ini pecah, maka dia tidak akan sanggup menggantinya.

Elsa Mo sampai di depan pintu ruangan v8, dia mengetuk pintu. Lalu sepertinya biasanya dia langsung masuk.

Wajahnya terus tersenyum, dia tidak berani bersikap tidak sopan. Kemudian, saat pintu itu terbuka, saat dia melihat orang yang ada di ruangan itu, senyumannya terhenti.

Didalam ruangan itu ada meja panjang, di situ juga ada artis wanita yang baru terkenal, film terbaru dari sutradara Chen, dia adalah pemeran utama, sedangkan Elsa Mo hanya pemeran pembantu dan hanya mengucapkan 2 kalimat.

Dan duduk di sebelah meja itu, adalah Chris Lu.

Minuman, orang yang cantik, makan malam romantic, tidak susah dilihat, jika mereka sedang berkencan.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu