Waiting For Love - Bab 305 Pisah Saja Kalau Kamu Tidak Puas Denganku

Bisnis Chris Lu ada di luar negeri, tetapi dia mengabiskan sebagian besar waktunya di Amerika, kembali ke Cina paling banyak sekali dalam dua bulan.

Dia bisa tinggal satu minggu setiap kali dia pulang ke Cina, sebagian waktunya menemani ibu dan adik perempuannya, juga bertemu teman-teman, menghadiri beberapa acara yang diperlukan, sebagian waktu yang lainnya hampir terus membuntuti Elsa Mo, bahkan pergi bekerja sekalipun, dia tidak mengijinkannya, sangat ingin membuatnya terikat di tempat tidur sepanjang waktu.

Elsa Mo tidak tahu hubungan apa yang ada di antara mereka, bukan cinta, juga bukan merawat, setidaknya merawat masih ada harganya, dia selalu membuat tuan muda Lu tidur dengan sia-sia.

Elsa Mo sedikit sibuk belakangan ini, Robert Lin memperkenalkan beberapa iklan padanya. Elsa Mo tidak begitu memiliki reputasi, tentu saja yang dia terima adalah iklan-iklan kecil, tetapi setidaknya itu menaikkan tingkat eksposurnya, selain itu, upahnya juga lumayan.

Malamnya, dia mengundang Robert Lin untuk makan, tentu saja bukan hanya mereka berdua, ada juga dua saudara perempuan dari kru yang sama. Ketika melakukan sesuatu Elsa Mo selalu berpikir secara menyeluruh, dia tidak bisa terlalu dekat dengan atasannya, Robert Lin ini, menghindari agar tidak membuat orang merasa laten, aturannya disangsikan, dia tidak bisa memberikan Robert Lin kesalahpahaman seperti ini, menciptakan masalah yang tidak perlu.

Selesai makan, Robert Lin, atasan ini secara terpisah mengantar beberapa gadis ini pulang ke rumah, berdasarkan rute jalan dia mengantarkan dua orang yang lain terlebih dahulu, dan akhirnya mengantarkan Elsa Mo.

Karena Elsa Mo tinggal di kompleks perumahan lama, jalannya sempit, dan di dua sisi jalan sudah dipenuhi dengan mobil, SUV milik Robert Lin tidak bisa masuk sama sekali. Mobilnya hanya bisa berhenti di pintu masuk kompleks perumahan.

“Terima kasih terlah mengantarku direktur Lin.” Elsa Mu berterima kasih dengan sopan, kemudian mendorong pintu dan turun dari mobil.

Robert Lin mematikan mobil, segera setelahnya dia mengikutinya turun dari mobil.

“Kamu… …” Elsa Mo menatapnya dengan bingung.

“Sudah terlalu malam, kompleks perumahanmu ini tidak terlalu baik.”

Elsa Mo berdiri diam tak bergerak, tempat diantara alisnya yang cantik tampaknya sedikit berkerut. Ada pikiran-pikiran yang tidak bisa ditebak.

Robert Lin mengambil langkah mantap, bergerak maju dengan tidak tergesa-gesa, dia tidak menoleh, hanya berkata dengan suara rendah, “Aku akan mengantarmu ke bawah.”

Elsa Mo menyesap sudut bibirnya, berpikir bahwa dia benar-benar sensitif. Dengan kedudukan seperti Robert Lin ini, benar-benar ingin bersembunyi dari siapa, tidak harus memutari tikungan besar ini, ada banyak wanita yang memanjat kasurnya demi memenangkan kesempatan.

Elsa Mo dengan cepat mengikutinya, berjalan ke sebelah Elsa Mo, berbicara dan tertawa bersama dengannya, dengan cepat meredakan rasa malu barusan.

Di depan gedung, Elsa Mo sekali lagi mengucapkan terima kasih dengan sopan, sangat sopan. Tetapi sopan yang berlebihan, malah menunjukkan sebuah ketidakakraban, alis Robert Lin sedikit bertaut, di wajahnya yang tampan, tidak menunjukkan terlalu banyak emosi.

“Naiklah, istirahatlah lebih awal.”

Elsa Mo mengangguk-anggukkan kepala, tersenyum hangat dan mengucapkan selamat malam untuknya. Ketika dia tersenyum, dia terlihat sangat cantik, sangat jelas itu adalah malam yang gelap, tetapi senyumannya seperti matahari yang bersinar di malam gelap.

Elsa Mo melangkah dengan sepatu hak tinggi, ke atas dengan langkah cepat.

Anehnya, di depan pintu rumahnya, berdiri bayangan seseorang yang tinggi besar yang akrab, dia adalah Chris Lu.

Elsa Mo tanpa sadar menghentikan langkah kakinya, dia berdiri dan memandangnya. Tidak tahu berapa lama dia menunggu di depan pintu rumahnya, di bawah kaki Chris Lu telah tersebar puntung rokok yang jatuh berserakan.

“Kamu, kenapa kamu datang?”

Pandangan dingin Chris Lu menyapu tubuhnya dan melewatinya. Dia mengangkat alis kirinya, suara yang keluar dicampur dengan sesuatu yang jahat, “Apakah ini waktu yang pas untukku datang? Mengganggu kesenanganmu dengan laki-laki lain?”

Perkataannya yang datar membuat ekspresi Elsa Mo sedikit berubah, dia pasti melihat Robert Lin mengantarnya pulang. Jendela ventilasi di koridor kebetulan menghadap ke lantai bawah.

Elsa Mo sedikit kesal, dia malas bertengkar dengannya. Dia mengabaikannya, langsung mengeluarkan kunci dari dalam tas jinjingnya dan membuka pintu.

Hanya saja, tidak menunggunya membuka pintu, tubuh tinggi besar Chris Lu bersandar dari belakang, menutupi seluruh tubuhnya dalam bayangannya. Tubuh Elsa Mo ditindih olehnya di panel pintu, agak susah bergerak. Punggungnya menempel dekat dengan dadanya, bahkan dapat merasakan gerak naik turun dadanya.

Tuan muda Lu marah.

Elsa Mo juga marah. Dia telah menghilang selama tiga bulan, bahkan tidak meneleponnya sekalipun, sekarang tiba-tiba muncul, dan menginterogasi jika dia bermain-main dengan laki-laki lain.

Chris Lu benar-benar memperlakukannya sebagai hewan peliharaan di kandang, bermain ketika senang, ketika tidak senang, mengesampingkannya dan mengabaikannya. Meski begitu, tidak mengijinkan orang lain untuk menyentuhnya.

Elsa Mo membalikkan badan, menyandarkan punggungnya pada panel pintu yang dingin, mengangkat dagunya, matanya yang indah memandangnya, “Chris Lu, pisah saja kalau kamu tidak puas denganku, aku sudah muak.”

Sudah muak! He, Chris Lu sudah begini besar, dan ini adalah pertama kalinya ada wanita yang mencampakannya seperti ini.

Kalimat Elsa Mo benar-benar membuat Chris Lu marah, dia mengulurkan tangannya dan mencubit dagu Elsa Mo, kekuatannya sangat besar, seperti ingin menghancurkan tulangnya.

Elsa Mo menggigit bibirnya, menahan rasa sakit dan tidak berbicara, hanya memandangnya dengan mata lebar, dan matanya perlahan-lahan tertutup lapisan kabut air.

“Elsa Mo, ulangi apa yang baru saja kamu katakan.” Dia hampir menggertakkan giginya dan bertanya.

Elsa Mo mengerutkan bibirnya tak berkata, dia tahu betapa tidak rasionalnya kalimat yang barusan diucapkannya itu. Dia sedikit merasa benar dan lupa akan identitasnya, permainan ini, sekalipun dia berteriak untuk menghentikannya juga tidak dapat membantunya.

“Kamu katakan sekali lagi padaku!” Chris Chen menambah kekuatan di tangannya, sakit di dagunya membuat Elsa Mo tidak dapat menahan air mata, tetesan air mata jatuh perlahan dan tak bersuara di sudut matanya, melewati kulitnya yang pucat dan halus.

Elsa Mo merasa bahwa dia sebenarnya terlalu tidak menguntungkan, dia tidak seharusnya menangis di depannya. Hanya saja, hatinya terlalu sedih.

Air mata itu akhirnya jatuh di ujung jari Chris Lu, suhu dinginnya membuatnya terkejut, dadanya dipenuhi dengan rasa sakit yang tak bisa dijelaskan.

Kekuatan di ujung jarinya melambat dan mereda, nada bicaranya juga sudah mereda. Dia mengulurkan jarinya yang panjang, dan dengan lembut menyeka air mata yang ada di sudut matanya, tetapi air mata Elsa Mo mengalir semakin banyak, seperti tidak bisa dihapus sama sekali.

Pada akhirnya, Chris Lu hanya menundukkan kepala dan menciumnya, dari alis dan mata, terus menciumnya sampai ke bibir merahnya yang lembut dan dingin.

Tiga bulan dia tidak pulang, tidak menyentuhnya. Tentu saja, selama dia di luar negeri, dia belum pernah menyentuh perempuan lainnya. Itu bukan karena dia ingin menjaganya seperti batu giok,tetapi karena ingin memilikinya, Chris Lu tanpaknya tidak tertarik pada wanita lain.

Dia selalu merasa bahwa Elsa Mo adalah seorang penggoda, dapat menarik jiwa orang.

Ciuman itu sedikit tak terkendali. Chris Lu mengulurkan tangan meraih kunci yang dimasukkan ke pintu, membuka pintu. Dan masuk bersama dengan Elsa Mo, kemudian, dia memeluknya dan langsung jatuh ke ranjang besar di kamar tidur.

Setelah selesai, langit di luar sudah berkabut dan terang. Tak terasa, mereka terjerat sepanjang malam.

Setelah gairah memudar, Elsa Mo berbaring di atas kasur, tubuhnya terbungkus selimut, pandangannya sedikit kosong, memandang langit di luar jendela. Dadanya masih sedikit naik turun, napasnya tidak stabil.

Chris Lu ada di sisinya, punggungnya bersandar di sisi tempat tidur, mengulurkan tangan meraih kotak rokok dan korek api di meja samping tempat tidur, dia menyalakan sebatang rokok, menghisapnya dengan tidak terburu-buru juga tidak lambat.

Udara di ruangan berbau tembakau, bercampur dengan aroma kegembiraan, ada sesuatu yang aneh yang tak terungkapkan.

“Apa yang kamu pikirkan?” Chris Lu menghembuskan napas tipis, memiringkan kepala dan memandang ke arahnya. Ada senyum kenyamanan di antara kedua alisnya. Setelah melampiaskan, perasaan laki-laki biasanya akan merasa senang.

Elsa Mo menggerakkan badan, membungkus selimut dengan lebih erat. Kadang Chris Lu tidak bisa memahaminya, perempuan ini terlihat teledor, temperamennya juga galak. Tetapi pada hakekatnya dia sangat konserfatif, di atas tempat tidur, di bawah tubuhnya, tidak mulus dan malu.

“Kenapa masih belum tidur? Tidak mengantuk, atau tidak lelah?” Dia menyeringai dengan sedikit menggoda.

Di antara mata dan alis Elsa Mo yang indah kelelahan, tetapi dia tidak bisa tidur.

“Tidak bisa tidur.” Selesai berbicar, dia duduk, memungut pakaian yang berserakan di lantai, mengenakannya di badannya lagi, kemudian membuka laci kesatu yang ada di meja samping tempat tidur, mengambil satu kotak obat dari dalam.

Chris Lu secara alami tahu obat apa yang diminum Elsa Mo, dia tidak menginginkan anak, tetapi dia tidak memberitahu dengan gamblang perihal kontrasepsi. Dan dia tampaknya sangat mengerti.

“Anne.” Dia memanggil namanya.

“Apa?” Elsa Mo menjatuhkan kotak obat yang ada di tangannya, memandangnya sekilas.

Chris Lu memadamkan rokok yang ada di ujung jarinya, menarik sepatunya dan turun dari kasur, “Karena kamu tidak bisa tidur, ayo pergi berjalan-jalan ke luar.”

Kebetulan, dia tidak begitu mengantuk.

“Oh.” Elsa Mo mengangguk-anggukkan kepala, dia mengambil jaket dari dalam koper dan ingin mengenakannya pada tubuhnya, tetapi diambil oleh Chris Lu.

“Aku membeli yang baru untukmu, coba pakai.” Kata Chris Lu.

Setiap kali dia kembali dari luar negeri, dia selalu membawakan hadiah untuk Elsa Mo, sebagian besar adalah barang mewah musiman. Tetapi, Elsa Mo hampir tidak menggunakannya, menaruhnya di rumah, kalau dilihat oleh ibunya akan menimbulkan kekacauan. Pada dasarnya dia ketika dia membelinya, dia hanya memakainya sekali untuk memperlihatkan padanya, kemudian membawanya ke pegadaian untuk ditangani.

Elsa Mo mengganti pakaian yang dibawanya, sangat pas dengannya. Lengan Chris Lu melilit dari belakang tubuhnya, mencium pipinya dengan lembut di satu sisi pipinya, “Sangat cantik, pakailah.”

Elsa Mo menolehkan kepala memandang ke arahnya, tidak ada ekspresi, berkata dengan dingin dan tawar, “Kamu tahu aku biasanya tidak memakai barang-barang mewah ini, membawanya ke pegadaian dan setidaknya dapat diambil setengah harga, tuan muda Lu, jika kamu tidak mempunyai tempat untuk menghabiskan uang, kamu dapat mendiskonnya untukku.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu