Akibat Pernikahan Dini - Bab 98 Perkenalan Satu Sama Lain (2)

“Apakah itu termasuk menyelamatkan? Aku juga tidak menyuruhmu untuk menyelamatkanku!”

Berpikir kali itu Ivan menyebutnya sebuah penyelamatan, Yesi menggertakan giginya lalu melotot kesal ke arah Ivan.

Ivan memanyunkan bibirnya, “Hei wanita tidak punya hati. Aku sudah mengatakannya beberapa kali itu adalah taktik mengulur waktu! Dasar wanita bodoh!”

“Benar-benar wanita bodoh!”

“Cukup! Aku tidak ingin bertengkar denganmu. Kamu harus ingat, kamu berutang pertolongan padaku!”

Yesi menatap Ivan dengan tatapan berjaga-jaga. Melihat tatapan itu, hati Ivan menjadi murung!

Apakah dia seperti orang jahat?!

“Cukup! Jangan menatapku dengan menggunakan tatapan berjaga-jagamu! Aku hanya ingin kamu menjadi teman berdansaku malam ini, hanya itu! Dasar wanita bodoh!”

“Kenapa aku? Lagipula apa alasannya?!”

Tapi Yesi tidak tertarik pada Ivan, masih dengan tatapan berjaga-jaga menatap pria itu. Ivan sungguh-sungguh ingin menggetak kepala wanita bodoh ini, sebenarnya seharian ini apa yang dipikiran oleh wanita itu?

“Karena perusahaan ini tertarik melihatmu! Ah salah! Sekarang melihatmu sangat menyakiti mataku! Dan juga kamu masih berutang pertolongan padaku, kamu harus menggantinya!”

Ivan bicara dengan arti brengsek di dalamnya. Yesi memutar matanya sebal dalam diam. Tidak siap untuk mengindahkan pria itu. Yesi memutar tubuhnya ingin pergi tapi tiba-tiba ditarik oleh Ivan.

“Jika kamu tidak menggantikan pertolongan yang ku berikan padamu, percaya atau tidak, aku akan memberitahu ayahmu. Menyuruh beliau menggantinya!”

Yesi tiba-tiba membalikkan tubuhnya, lalu menatap Ivan tajam. Yesi menghempaskan tangan Ivan yang menarik wanita itu, menatapnya tajam dengan marah, “Keterlaluan!”

“Kamu yang lebih tidak punya hati. Tidak disangka masih berani bergantung pada bayaran atas pertolonganmu!”

Ivan sengaja menghasut Yesi dan Yesi menatap Ivan sambil menggertakan gigi sebal. Setelah menarik napas dalam-dalam, dengan wajah dingin berkata:“Baiklah!Setelah acara malam ini, aku tidak akan berutang pertolongan lagi padamu! Jangan berpikir untuk bergantung terus padaku!”

Diam-diam ujung bibir Ivan tertarik ke atas, lalu mengangguk pelan setuju.

Saat itu, ayah Yesi membawa seorang pria paruh baya pergi ke arah Yesi. Saat ayah Yesi bersiap memperkenalkannya pada Yesi, tiba-tiba ayah Yesi mendengar suara anaknya dan pria di samping anaknya bicara bersamaan.

“Ayah……”

“Ayah……”

Kebetulan pria yang dibawa adalah Aldo Lim. Ketika Aldo Lim melihat anaknya, wajah pria itu menjadi redup. Anak tengik ini, membuatnya tidak bisa mengangkat wajahnya!

Dan Yoga An menatap terkejut pria tampan di sebelah anaknya, lalu melirik sekilas ke arah Ketua Pimpinan Aldo.

“Ini……”

Pimpinan Aldo tersadar, “Hem, itu adalah anakku, Ivan.”

“Oh ini adalah putriku, Yesi. Yesi ini adalah orang yang ingin ayah kenalkan, paman Aldo.”

“Selamat malam, paman Aldo.”

“Ah halo.” ayah Ivan masih belum mengerti situasinya. Ayah Ivan menatap putranya, Ivan baru menyadari apa yang terjadi.

“Yah, kalian saling mengenal?”

“Menurutmu? Dan kau?! bukankah kau bilang ingin mencari teman dansa?”

Aldo menatap anaknya dengan tidak senang, tapi tiba-tiba tersadar lalu menunjuk ke Yesi yang lembut dan tampak tenang:”Dia orangnya?”

Ivan menaikkan alisnya, “Benar.”

“Emm...” Yoga masih belum mengerti. Apa yang sebenarnya terjadi?

“Yesi, dari awal kalian sudah saling mengenal?”

Yesi terpaku sebentar lalu menganggukkan kepalanya pelan.

Yesi melihat wajah Aldo menjadi santai, tersenyum lembut sambil menilai Yesi.

Yesi memiliki perasaan yang asing. Ini... ternyata semuanya saling mengenal. Maka pasangan yang ayahnya ingin kenalkan diam-diam padanya....

Bukankah itu Ivan?!!!!

Dalam sekejap wajah Yesi redup menatap orang disampingnya, Ivan. Ivan mengerutkan alisnya. Kenapa wanita itu menatap dirinya seperti tatapan memiliki dendam sangat besar?

Wanita benar-benar sulit dijelaskan dengan kata-kata!

Aldo Lim terus mengangguk. Bagus, kedua belah pihak sudah saling mengenal dan juga ini adalah pilihan anaknya sendiri. Kalau begitu tidak ada hal yang harus dibicarakan lagi. Aldo Lim menatap Yesi dengan tatapan arti lain.

Aldo Lim tersenyum lalu bicara pada anaknya, “Pesta dansa akan dimulai. Bawalah pasangan dansamu menari!”

Melihat senyum ayahnya yang tidak biasa, dengan cepat Ivan merasa ada kesan buruk yang langsung masuk ke dalam pikirannya. Benar-benar aneh...

Yoga An memperhatikan penampilan Ivan yang tampan dengan kagum. Karena mereka sudah saling mengenal, maka itu sangatlah bagus.

Kedua orang dewasa itu berbicara dengan suasana menyenangkan, hanya tersisa sepasang mata besar saling bertatapan dengan sepasang mata yang kecil.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu