Akibat Pernikahan Dini - Bab 194 Kesenangan Dari Balas Dendam (2)

Di villa Helbert Han, Kirana duduk di depan meja rias dan menatap wajah orang yang ada di cermin. Wajah Kirana langsung menjadi suram.

Terutama ketika ia dengan lembut menyentuh wajahnya sendiri. Matanya tampaknya berair, wanita jalang! Kamu harus mencoba keputusasaan ini juga!

Kirana mengulurkan tangannya dan perlahan menurunkan kain kasa putih. Meskipun Dokter Zhou telah menggunakan obat terbaik untuk mengobati bekas luka, tetapi bahan kimia sudah menyebar ke dalam darah dan daging. Bekas luka masih sulit dihilangkan!

Ketika semua kasa putih diturunkan, Kirana menatap wanita di depan cermin dengan bekas luka dangkal. Seluruh wajah itu tidak lagi putih polos.

Bekas luka itu! Lebih seperti sepotong batu giok, dengan banyak kekurangan, bagaimanapun, tidak akan sempurna lagi!

Sepasang tangan itu terkepal erat-erat, mata Kirana menatap dalam-dalam wanita di dalam cermin, tiba-tiba, sebuah kotak kosmetik di sisi tangannya dilemparkan kepada wanita didalam cermin.

"Prang prang ...", cermin itu pecah, dan pecahan kaca itu langsung jatuh ke lantai. Para pelayan di bawah yang tiba-tiba mendengar suara ini saling memandang satu sama lain.

Tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk sementara waktu, tetapi juga takut terjadi apa-apa dengan nyonya muda, mereka tidak mampu menanggung resikonya!

Ketukan pelan tiba-tiba terdengar, kemudian pelayan di luar bertanya dengan lembut, "Nyonya muda, Anda ... apakah Anda baik-baik saja? Nyonya muda?"

Mata Kirana yang suram tersadar. Dia menoleh pada pecahan barang yang berserakan di lantai. Dia mencari hiasan jaring di kepala untuk menutupi wajahnya. Jaring hitam bisa menutupi sedikit bekas luka di wajahnya.

Melalui cermin yang sudah pecah, Kirana meliriknya, dia yang ditutup begitu, baru terlihat tidak begitu mengerikan.

Penampilannya seperti ini, lebih mengundang rasa penasaran dan misterius, lebih menarik untuk dilihat, wajah di bawah jaring hitam, menakjubkan seperti apa kelihatannya!

Namun, siapa tahu, dibawah jaring hitam adalah pemandangan lain, setengahnya adalah malaikat, setengahnya adalah iblis ....

Ketika pelayan itu cemas, apakah sebaiknya memanggil paman Johan datang untuk melihatnya, pintu tiba-tiba dibuka, dan wajah Kirana yang disembunyikan di bawah jaring hitam itu keluar.

"Masuk, bersihkan kamar sebentar, aku ada urusan, mau pergi dulu."

"Ya, nyonya muda ..." mendengarkan perintah Kirana yang tenang dan dingin, pelayan itu cepat-cepat menjawab kemudian melihat punggung nyonya muda-nya berjalan pergi.

Pelayan itu menyeka keringat dingin di kepalanya. Kenapa rasanya sejak nyonya muda itu terluka, jadi lebih suram? Orangnya menjadi terkadang bahagia dan terkadang marah tidak menentu seperti tuan muda, dan bahkan merasa dia lebih dingin dari tuan muda.

Pelayan itu berjalan perlahan, tetapi ketika dia melihat pecahan kaca berhamburan di atas lantai, jantungnya bergetar lagi, ini sudah ketiga kalinya dia membersihkan pecahan kaca.

Kirana terlihat berjalan acuh tak acuh ke tempat parkir untuk mengambil mobil. Dia sekarang akan memenuhi janji makan dengan Marco Jiang, kemudian, dia masih harus pergi bekerja.

Dia tahu, dia harus lebih kuat! Annabella An sudah mendapatkan balasannya, tetapi dia tidak lupa, masih ada ketua dari rencana ini! Vina Zhou!

Orang yang menyakitinya, tidak akan pernah dia lepaskan!

Ketika dia tahu bahwa Helbert Han dengan mudah sudah menyegel perusahaan Vina Zhou, dia kembali berpikir, bagaimanapun, dia juga harus menjadi lebih kuat. Hanya ketika dia menjadi lebih kuat dan bisa balas dendam sendiri tentu lebih menarik!

Ketika tiba di jalan biasa, Kirana menunggu Marco Jiang di sebuah restoran di pinggir jalan. Dia adalah pria muda yang kaya pasti belum pernah datang ke daerah seperti ini sebelumnya.

Ketika orang itu akhirnya muncul, Kirana memegang segelas air tawar dan minum dengan pelan.

Marco Jiang sedikit mengernyit dan melirik ke lingkungan di sini, jika bukan melalui jendela mengenali sosok Kirana, dia benar-benar berpikir kalau dia salah alamat.

Ketika dia sampai di depan Kirana, dia melirik penampilan barunya dengan takjub. "Kirana wanita cantik, kamu mengajakku makan di tempat seperti ini! Juga terlalu ..."

Kirana melirik Marco Jiang yang sedang memandang sekeliling, "Kenapa, keluarga kaya tidak boleh berada di wilayah kalangan rakyat jelata?"

"Tidak, hanya tidak menyangka saja. Namun, ini cukup menarik. Cukup segar. Aku baru makan disini untuk pertama kalinya. Itu juga merupakan pilihan yang baik."

"Pesan makananlah, aku tidak sabar untuk mencobanya. Kamu boleh pesan makanan lezat apapun, bisa makan bersamamu. Makan dimanapun tidak masalah."

Tidak disangka, Kirana yang dapat mengerti maksud lain dari kata-kata Marco Jiang, pura-pura tidak mengerti, dan meminta pelayan untuk memesan makanan.

Dulu, dia suka datang dan makan di warung makan sini dengan Yesi dan Samuel Yu. Baru kali kunjungan, dia sudah jatuh cinta pada tempat ini, tetapi dia tidak tahu apakah pangeran kaya di seberangnya suka atau tidak.

Ketika makanan disajikan, Marco Jiang tidak menunjukkan ketidaksukaan sedikit pun. Sebaliknya, dia malah menantikannya, seperti anak kecil yang akan mendapatkan permen.

Mata Kirana menyipit sedikit, orang ini, bisa bersikap seperti itu. Dia tersenyum lembut, Marco Jiang benar-benar seorang pecinta makanan! Dia belum pernah melihat pecinta makanan mempunyai tatapan seperti itu.

Yang Kirana tidak tahu, pria ini berubah menjadi seorang pecinta makanan, hanya tergantung pada bersama siapa pria itu duduk dan makan ....

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu