Eternal Love - Bab 340 Semoga Bisa Bersama

Zayn menatapi gadis dihadapannya, tengah menatapi dirinya sambil melongo, dia merasa sedikit lucu, namun melihat alisnya ini, dia merasa sedikit familiar juga.

Miranda terduduk didalam mobil dan sudah melihat Elisha dari kejauhan tadi, dia rasa ekspresi Elisha sudah membaik daripada hari itu, dia lalu lega, "Kenapa, Elisha, cepat naik! Tuan Besar ini mau bawa kita ketempat seru, katanya sangatlah makmur!"

Melihat Elisha yang terus melongo menatapi Zayn, Miranda juga tidak berpikiran terlalu banyak, mungkin karena melongo menatapi Zayn saja, namun dia merasa merasa mereka berdua terlihat cocok.

"Ahh.....oh, oh." Elisha langsung sadar ketika mendengar Miranda mengobrol bersamanya, wajahnya langsung memerah, dia bergegas masuk kedalam mobil, dia tidak menyangka malam ini akan bertemu dengan Zayn secara tidak sengaja.

Dan tatapan Zayn tadi membuatnya merasa asing, mungkin saja Zayn sama sekali tidak bisa mengingat kejadian malam itu, dari tatapannya, dia jelas merasa Zayn seolah menatapi orang lain, dan bukan dirinya.

Elisha melihat sosok Zayn perlahan membuka pintu mobil dan masuk kedalam, Zayn meliriknya lewat cerin, dan hanya melirik sekilas saja.

Melihat tampangnya ini, Elisha semakin yakin bahwa Zayn tidak ingat dengan kejadian malam itu, sekali terpikiran ini, hatinya terasa sedikit sakit, dia juga terasa tidak begitu nyaman duduk didalam mobil.

Mobil dengan cepat tiba ditempat hiburan, dan sampai di garasi parkiran.

Mereka bertiga memainkan semua fasilitas hiburannya.

Karena mereka bertiga sama-sama ganteng dan cantik, jadi mengundang perhatian banyak orang.

Karena hamil, Miranda tidak boleh melakukan hal-hal yang terlalu bersifat stimulus.

Jadi kebanyakan waktu adalah Miranda melihat mereka berdua main, Miranda merasa mereka berdua sangatlah cocok, dia lumayan berharap mereka berdua bisa bersama, namun dia tidak berpikir terlalu banyak, karena bagaimanapun juga masalah perasaan bukan dirinya berkata apa dan akan menjadi apa.

Ketika agak malaman, mereka lalu berdiskusi untuk pergi ke sebuah bar kecil untuk meminum sedikit, tidak lama kemudian, Miranda melihat mereka berdua seolah sama-sama punya masalah dalam hati, terutama Elisha terlihat tidak terlalu fokus malam ini.

"Aduh, kalian berdua jika minum terus lagi akan mabuk." Miranda melihat mereka berdua akan mabuk dan bergegas menghentikan mereka.

Karena dirinya mengandung dan tidak boleh minum arak, jadi dirinya hanya minum minuman biasa saja, dia menatapi Zayn dan Elisha terus meminum arak.

"Tidak........aku masih bisa minum." Elisha sedikit tipsy, wajahnya terlihat sedikit merah, dia menatapi Zayn yang berada diseberangnya dan hatinya terasa sakit.

Zayn menatapi wanita diseberangnya lebih hebat minum daripada dirinya, rasa harga diri lelakinya tersakiti, dia lalu meminum lagi.

Miranda melihat mereka berdua terus meminumnya, dia menghempaskan nafasnya, sungguh tidak ada cara lain, hanya bisa mencari tukang bawa mobil saja.

"Ayo pergi, ayo pergi, jangan minum lagi." Miranda mengeluarkan seluruh tenaganya dan merebut gelas arak dari mereka berdua.

Dia lalu menarik mereka berdua keluar dan pergi kearah garasi, sambil menghubungi supir.

Mereka bertiga baru saja keluar, tempat ini baru dibuka, ada banyak orang yang lalu lalang disini, ada banyak orang hebat yang bercampur aduk disini.

Miranda berusaha keras menarik mereka berdua kesamping mobil dan bersiap membuka pintu mobil.

Diparkiran biasanya tidak banyak orang, dan tidak jauh dari mereka ada beberapa orang yang berpakaian hitam dan mengenakan topi untuk menutup wajahnya, mereka tidaklah terlalu menonjol didalam malam seperti ini, sama sekali tidak ada orang yang akan memperhatikan mereka.

Keempat orang ini mengikuti mereka hingga keluar dari tempat hiburan dan sampai digarasi, melihat mereka sudah mabuk, dan sang lelaki masih mengenakan banyak barang-barang brand, serta mobil yang mahal itu, mereka lalu berpikiran jahat.

Dan Miranda sama sekali tidak memperhatikan ini, sambil membuka pintu mobil, dia sambil menelepon supir.

Karena meminum terlalu banyak, lambung Elisha tidak tahan, dan dia berjongkok disamping sana.

Hingga setelah Miranda selesai menelepon, dia lalu tiba-tiba mendengar dibelakangnya ada suara, dan dia memutarkan kepalaanya dengan siaga, dia lalu melihat beberapa lelaki berpakaian hitam tengah berlari kearahnya.

Disaat dia tercengang, beberapa orang itu sudah menculik Elisha, mereka sangatlah lincah, seolah sudah merencanakannya dari awal.

Miranda melihat mereka menculik Elisha begitu saja, dia bergegas mengejar, namun karena dia mengandung, kecepatannya sungguh tidak bisa mengejarnya, dia melihat mereka membawa Elisha ke sebuah mobil van, dan mobil itu tidak ada plat nomornya.

Karena berlarian terlalu banyak, perut Miranda sedikit sakit, dia menopang mobil dengan susah payah, dan menatapi Zayn yang juga minum banyak arak, hal yang terjadi tadi sama sekali tidak bisa ditanggap oleh Zayn.

Tidak ada yang menyangka mereka bertiga keluar dengan senang dan akan bertemu dengan kejadian seperti ini.

Miranda tidak berani berpikir banyak, dengan kemampuan menyetirnya, dia sama sekali tidak bisa mengejar mereka, nnamun Zayn yang mabuk juga tidak bisa menyetir.

Oleh karena itu, Miranda tidak banyak berpikir, dia langsung menelepon polisi dan memberitahu lokasi kejadian.

"Kalian bilang, dia diculik disini? Apakah dia menyinggung orang lain atau tidak." polisi sudah memeriksa rekaman, dan polisi lainnya membawa mereka untuk melakukan pencatatan.

Kareba sudah tidak ramai, mobil dijalanan tidaklah banyak, namun untuk bisa melacak sebuah mobil juga tetaplah tidak mudah, jika mereka mengganti mobil lain ditengah jalan, seketika juga sulit untuk ditemukan.

Miranda berpikir sejenak seusai mendengar pertanyaan dari polisi.

"Sepertinya tidak ada, pak polisi, kira-kira butuh berapa lama untuk bisa menyelesaikannya? Apakah temanku berbahaya?" Miranda menarik baju polisi dengan tegang, dia menyesal waktu itu tidak seharusnya bilang mau membawa Elisha datang.

Polisi sedikit keberatan dan berkata, "Ini tidak pasti, sesuai dengan adegan yang kalian deskripsikan, juga tidak bisa membedakan apakah mereka sudah merencanakan dari awal atau tiba-tiba begitu........."

Zayn menepuk punggung Miranda, "Dia tidak akan kenapa-kenapa, biasanya penjahat menculik orang bukannya demi uang? Sampai saat itu mereka akan menghubungi kita, sekarang mereka pasti tidak akan melakukan apa-apa kepadanya."

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu