Eternal Love - Bab 444 Siapakah Wanita Itu

Beberapa hari ini, Alberto terus berada diluar negeri, namun dia mengatakan pergi berdinas ke perusahaan, Violet juga sudah tidak bertemu dengannya beberapa hari.

Hari ini, pagi-pagi Violet sudah menunggu didepan perusahaan Alberto, mereka terus menunggu, dan ingin bertemu dengan Alberto.

Violet berdandan dengan bagus, dan mengenakan gaun, dia duduk diatas sofa di lobby kantor, dan sedang meminum kopi yang diberikan oleh resepsionis.

"Apakah hari ini Direktur Ji tidak bekerja, mengapa masih belum datang?" Violet sambil menyilangkan kakinya dan berkata dengan santai.

"Begini, Nona Qin, beberapa hari ini Direktur Ji ada urusan dinas, dia sudah pergi ke luar negeri." Sekretaris yang berada ditempat resepsionis menjawab sambil tersenyum.

"Berdinas?"

Violet langsung mengerutkan keningnya ketika mendengar sekretaris berkata seperti begitu, dia meletakkan kopi ditangannya dan terus menatapinya.

"Itu kapan, kapan dia pergi, mengapa aku tidak tahu?" Violet menatapi sekretaris dan bertanya dengan penasaran.

Sekretaris menatapi Violet yang bingung, dia tersenyuim sopan dan berkata, "Direktur Ji pergi kemarin, dia juga tidak memberitahu waktu detail kepada kami, namun seharusnya beberapa hari lagi baru bisa pulang."

Mendengar perkataan Sekretaris, Violet berpikir sejenak, dia lalu masih merasa ada kejanggalan, namun dia tidak tahu juga apa kejanggalannya, seharusnya Alberto berdinas adalah hal biasa, nmaun kali ini berdinas malah memberikan sebuah rasa yang aneh kepada Violet, dia ingin mempertanyakan dengan jelas.

Violet tiba-tiba memutarkan kepalanya dan berkata sambil menatapi sekretaris, "Kali ini Direktur Ji berdinas atas urusan apa dan pergi dengan siapa?"

"Direktur Ji pergi berdinas tentu saja demi urusan kerja, jika urusan kerja, maka tentu saja tidak perlu melapor kepada kami, sedangkan pergi dengan siapa, kami lebih tidak tahu lagi."

Sekretaris yang berada ditempat resepsionis melengkungkan badannya dan sambil tersenyum sopan bagaikan sebuah robot.

Violet berpikir sejenak, benar juga perkataan sekretaris, dia pergi kemana mana mungkin dilapor kepada seorang sekretaris yang berada di resepsionis, apalagi jika itu adalah urusan penting dari pekerjaan.

Namun Violet berpikir ulang, dia sudah mengatur antek-antek disamping Alberto, jelas bahwa belakangan ini diperusahaan tidak ada hal penting, semuanya adalah urusan biasa, ada hal besar apa yang membuat Alberto perlu pergi sendiri dan selama itu.

Sekali terpikiran hingga disini, Violet merasa semakin aneh, firasat tidak baiknya semakin terasakan.

Violet memutarkan kepalanya dan terus memainkan cincin ditangannya, dia merenung, dia terus saja merasa ada kejanggalan dengan dinas kali ini, namun tampang sekretaris yang tidak tahu apa-apa ini membuatnya sudah tidak punya kesabaran untuk bertanya lagi, jika Alberto tidak ada, maka dirinya juga tidak ada maknanya jika berada disini terus.

Violet melirik sekretaris, dia mengambil barangnya sendiri dan memutarkan badannya untuk meninggalkan perusahan Alberto.

Dia melangkah cepat kembali kekantor, seluruh kepalanya penuh dengan urusan Alberto pergi berdinas, sekarang dia sudah tidak sabaran untuk mengetahui alasan Alberto berdinas, dan siapa saja yang pergi bersamanya.

Violet baru saja duduk didalam mobil, dia langsung mengambil telepon dan menelepon sekretaris yang dipercayainya.

"Belakangan ini apakah ada apa apa dengan perusahaan keluarga Ji, mengapa Alberto pergi berdinas?" Kata Violet dengan panik.

Orang disisi lain telepon jelas terlihat bingung, dia berkata sambil tertawa, "Dia berdinas berarti ada urusan kerja, aku mana mungkin bisa tahu mengapa dia berdinas?"

Violet sadar akan ini, dia tiba-tiba terpikiran bahwa dirinya terlalu panik.

"Alberto pergi berdinas, namun perusahaan mereka jelas tidak ada masalah serius, jadi aku mau kamu membantuku untuk menyelidiki apa yang dia lakukan diluar sana, dan yang terpenting adalah dia pergi dengan siapa." Violet menekan suaranya, suaranya menjadi serius.

"Baik." Orang itu langsung menyetujuinya dan mengakhiri panggilan.

Violet meletakkan hp disamping,

Beberapa hari ini, Alberto terus berada diluar negeri, namun dia mengatakan pergi berdinas ke perusahaan, Violet juga sudah tidak bertemu dengannya beberapa hari.

Hari ini, pagi-pagi Violet sudah menunggu didepan perusahaan Alberto, mereka terus menunggu, dan ingin bertemu dengan Alberto.

Violet berdandan dengan bagus, dan mengenakan gaun, dia duduk diatas sofa di lobby kantor, dan sedang meminum kopi yang diberikan oleh resepsionis.

"Apakah hari ini Direktur Ji tidak bekerja, mengapa masih belum datang?" Violet sambil menyilangkan kakinya dan berkata dengan santai.

"Begini, Nona Qin, beberapa hari ini Direktur Ji ada urusan dinas, dia sudah pergi ke luar negeri." Sekretaris yang berada ditempat resepsionis menjawab sambil tersenyum.

"Berdinas?"

Violet langsung mengerutkan keningnya ketika mendengar sekretaris berkata seperti begitu, dia meletakkan kopi ditangannya dan terus menatapinya.

"Itu kapan, kapan dia pergi, mengapa aku tidak tahu?" Violet menatapi sekretaris dan bertanya dengan penasaran.

Sekretaris menatapi Violet yang bingung, dia tersenyuim sopan dan berkata, "Direktur Ji pergi kemarin, dia juga tidak memberitahu waktu detail kepada kami, namun seharusnya beberapa hari lagi baru bisa pulang."

Mendengar perkataan Sekretaris, Violet berpikir sejenak, dia lalu masih merasa ada kejanggalan, namun dia tidak tahu juga apa kejanggalannya, seharusnya Alberto berdinas adalah hal biasa, nmaun kali ini berdinas malah memberikan sebuah rasa yang aneh kepada Violet, dia ingin mempertanyakan dengan jelas.

Violet tiba-tiba memutarkan kepalanya dan berkata sambil menatapi sekretaris, "Kali ini Direktur Ji berdinas atas urusan apa dan pergi dengan siapa?"

"Direktur Ji pergi berdinas tentu saja demi urusan kerja, jika urusan kerja, maka tentu saja tidak perlu melapor kepada kami, sedangkan pergi dengan siapa, kami lebih tidak tahu lagi."

Sekretaris yang berada ditempat resepsionis melengkungkan badannya dan sambil tersenyum sopan bagaikan sebuah robot.

Violet berpikir sejenak, benar juga perkataan sekretaris, dia pergi kemana mana mungkin dilapor kepada seorang sekretaris yang berada di resepsionis, apalagi jika itu adalah urusan penting dari pekerjaan.

Namun Violet berpikir ulang, dia sudah mengatur antek-antek disamping Alberto, jelas bahwa belakangan ini diperusahaan tidak ada hal penting, semuanya adalah urusan biasa, ada hal besar apa yang membuat Alberto perlu pergi sendiri dan selama itu.

Sekali terpikiran hingga disini, Violet merasa semakin aneh, firasat tidak baiknya semakin terasakan.

Violet memutarkan kepalanya dan terus memainkan cincin ditangannya, dia merenung, dia terus saja merasa ada kejanggalan dengan dinas kali ini, namun tampang sekretaris yang tidak tahu apa-apa ini membuatnya sudah tidak punya kesabaran untuk bertanya lagi, jika Alberto tidak ada, maka dirinya juga tidak ada maknanya jika berada disini terus.

Violet melirik sekretaris, dia mengambil barangnya sendiri dan memutarkan badannya untuk meninggalkan perusahan Alberto.

Dia melangkah cepat kembali kekantor, seluruh kepalanya penuh dengan urusan Alberto pergi berdinas, sekarang dia sudah tidak sabaran untuk mengetahui alasan Alberto berdinas, dan siapa saja yang pergi bersamanya.

Violet baru saja duduk didalam mobil, dia langsung mengambil telepon dan menelepon sekretaris yang dipercayainya.

"Belakangan ini apakah ada apa apa dengan perusahaan keluarga Ji, mengapa Alberto pergi berdinas?" Kata Violet dengan panik.

Orang disisi lain telepon jelas terlihat bingung, dia berkata sambil tertawa, "Dia berdinas berarti ada urusan kerja, aku mana mungkin bisa tahu mengapa dia berdinas?"

Violet sadar akan ini, dia tiba-tiba terpikiran bahwa dirinya terlalu panik.

"Alberto pergi berdinas, namun perusahaan mereka jelas tidak ada masalah serius, jadi aku mau kamu membantuku untuk menyelidiki apa yang dia lakukan diluar sana, dan yang terpenting adalah dia pergi dengan siapa." Violet menekan suaranya, suaranya menjadi serius.

"Baik." Orang itu langsung menyetujuinya dan mengakhiri panggilan.

Violet meletakkan hp disamping, dia menatapi jalanan yang marah dengan marah, saat ini dia sudah tidak punya niat untuk menyetir lagi, sekarang dia hanya ingin mencari tahu urusan Alberto, kedua tangannya dilipatkan didepan dadanya, dia terus saja menatapi hp.

Memang benar adalah orang yang bisa dia percayai, tidak sampai waktu 15 menit, sekretaris perusahaannya sudah meneleponnya, ketika mendengar dering telepon, Violet langsung segar kembali dan bersemangat, dia bergegas mengambil hpnya.

"Apakah sudah tahu?" Violet memegang hpnya dengan panik dan terburu-buru untuk bertanya.

Mendengar suara Violet yang begitu panik, orang itu langsung tertarik, dia lalu berkata dengan pelan, "Sudah tahu, memang benar sesuai dugaan Anda, belakangan ini memang tidak ada urusan serius yang perlu Alberto pergi berdinas di perusahaan Keluarga Ji."

"Jadi, kemanakah dia, dan mengapa harus pergi sampai waktu selama itu?" Tanya Violet dengan panik.

"Meskipun tahu bahwa dia bukanlah keluar karena urusan perusahaan, namun aku tidak tahu apa urusan spesifiknya untuk keluarga negeri, tapi......." Suaranya terhenti, dan mulai berkata tidak jelas.

Orang itu terdiam dua detik, dia sedang bimbang apakah harus memberitahu Violet atau tidak, karena dia tahu Violet pasti akan marah besar ketika mengetahuinya.

"Tapi apa? Jangan lama-lama, apakah masih menemukan hal lain?" Tindakan orang itu membuat Violet semakin panik, dia menjadi tidak sabaran.

Tidak tahan dengan sikap Violet, orang itu lalu berkata, "Sesuai dengan kabar yang bisa dipercayai, Alberto terus saja berada diluar negeri sepertinya karena demi seorang wanita, ada yang melihat dia bertemu dengan wanita itu berkali-kali, dan Direktur Ji sangatlah agresif terhadapnya......."

"Wanita?!" Sebelum selesai berkata, Violet langsung berteriak dan memotong perkataan orang.

"Wanita apaan, siapakah wanita itu?" Violet terlihat serius dan dia semakin tertarik daripada tadi.

"Aku tidak tahu akan itu, aku hanya tahu bahwa Alberto tidak pulang terus karena sedang berurusan dengan seorang wanita." Orang itu menekan suaranya.

VIolet tidak berkata, hpnya jatuh dilantai.

Perkataan sekretaris terus saja terulang dibenaknya, dia tahu bahwa pasti tidaklah biasa jika tidak ada urusan perusahaan dan berada diluar negeri begitu lama.

Sekali terpikiran bahwa dirinya masih menunggunya didepan perusahaannya, dan Alberto tengah bersenang-senang dengan wanita lain diluar negeri dan dalam jangka waktu selama itu, Violet tidak bisa menahan diri dan adegan yang berada dibenaknya terus adalah adegan bahagia Alberto bersama dengan wanita lain.

Violet adalah seorang putri dari keluarga orang kaya, dari kecil dia dimanjakan, apapun yang diinginkannya akan dipenuhi, sekarang dia malah tidak dipedulikan oleh seorang lelaki, dia mana mungkin bisa tahan akan ini, sekali terpikiran, dia lalu menginjak gas mobil dan menyetir kearah rumahnya.

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu