Eternal Love - Bab 462 Ada Hak Apa Untuk Meminta

Benar saja, tidak lama berlalu, Melvin membuka mulut berkata pada Miranda: “Miranda, sebenarnya ada satu hal yang ingin dibicarakan denganmu hari ini.”

Miranda mengangkat alis, seolah semua sudah dalam dugaannya, sama sekali tidak terkejut karenanya. Dari awal dia sudah tahu Melvin Wen tidak mungkin mencarinya tanpa tujuan apapun, hanya saja dalam hati masih tersimpan sedikit harapan, “Katakan saja.”

Melvin Wen tersenyum kecil, kemudian berkata dengan sangat serius: “Miranda, aku ada rencana, menggabungkan perusahaanmu ke dalam Perusahaan Besar Wen, menurutmu bagaimana? Dengan begitu kita bisa berkembang bersama-sama, sumber daya yang Perusahaan Besar Wen miliki juga bisa dibagikan padamu.”

Begitu perkataan Melvin terucap, Miranda benar-benar tercengang, seolah kurang percaya dengan pendengaran sendiri, dia menatap Melvin dengan mata terbelalak: “Apa? Aku tidak salah dengar ya.”

Begitu perkataan Miranda terdengar, sebelum Melvin menanggapi, Yenny Shen yang duduk di samping pun bersuara dengan nada sedikit dingin: “Miranda, apa maksudmu, adakah orang yang bersikap sepertimu?”

Mendengar suara Yenny, Miranda hanya melihatnya sekilas, lalu berkata: “Aku tidak berbicara denganmu.” Maksud dalam perkataan Miranda adalah, aku tidak mengajakmu bicara, untuk apa kamu ikut campur dengan tidak tahu diri.

Yenny Shen pun mengerti maksud Miranda, raut wajah segera bertambah suram: “Kamu…..”

Baru ingin berbicara, Yenny malah dicegat oleh Melvin, “Miranda, lebih baik kamu pertimbangkan yang aku katakan barusan, ide ini sangat baik, bukankah ini kerja-sama yang menguntungkan bagi kita berdua? Menjadi perusahaan di bawah naungan Perusahaan Besar Wen, juga akan sangat membantu dalam perkembangan perusahaan kalian.”

Selesai berkata, Melvin melihat Yenny dengan kesal, seolah menyalahkan dia yang tidak mengerti keadaan. Ketahuilah, di saat seperti ini, seharusnya dia lebih membujuk Miranda, karena yang diinginkan saat ini adalah perusahaan yang sedang dia pimpin.

Mendengar perkataan Melvin, Miranda malah tertawa dingin: “Membantu perkembangan perusahaan kami? Aku sungguh tidak habis pikir, harus diakui taktkimu yang satu ini benar-benar sempurna. Semua dilakukan hanya demi menarik sebuah perusahaan kecil demi memperkuat perusahaanmu, atas dasar apa aku harus menyetujuinya?”

Sesuai dengan perkembangan dan kemampuan Miranda saat ini, cukup memberinya waktu beberapa tahun lagi, prestasi besar pasti mampu diraihnya. Tiba saatnya nanti tentu akan jauh melampaui Perusahaan Besar Wen. Apalagi saat ini Perusahaan Besar Wen telah menjadi sebuah cangkang yang kosong.

Melvin seperti tidak menyangka Miranda begitu menjatuhkannya, dia mengepal tangan, emosi benar-benar terpancing: “Kamu….. Miranda, kamu tidak boleh berkata seperti itu, aku Ayah kandungmu, Perusahaan Besar Wen juga bagian dari keluargamu.”

Miranda Wen tersenyum menyindir, melihat wajah Melvin sambil memikirkan sesuatu: “Keluargaku? Kenapa waktu itu kamu tidak memikirkan ini? Waktu aku berada di posisi tersulit, kenapa kamu tidak terpikirkan aku ini putrimu? Bukankah kamu sendiri yang mengusirku keluar dari rumah?”

Mendengar perkataan Melvin yang sama sekali tidak ada batasannya, Miranda sungguh tidak mampu menahannya lagi, inilah pertama kalinya dia bertemu pada orang yang sangat tidak tahu malu. Teringat saat-saat diusir keluar rumah, kenapa sama sekali tidak sadar bahwa dia Ayahnya.

Kini melihat dirinya berkembang pesat di luar negeri, laki-laki itu langsung berencana memanggilnya kembali, juga ingin mengambil alih perusahaan miliknya. Miranda tertawa dingin, pandangan mata penuh sindiran dan hinaan, Ayah kandung ini sungguh membuatnya kecewa berulang kali.

Mendengar perkataan Miranda, wajah tua Melvin Wen langsung memerah, juga terdiam cukup lama, dia tidak menyangka Miranda akan menjatuhkan harga dirinya seperti itu, semua dikatakan tanpa batasan, tawarannya pun ditolak mentah-mentah, “Kamu…..”

Melihat tanggapan Melvin seperti itu, Miranda tertawa kecil, lanjut berkata: “Aku kenapa? Apa hubungannya denganku.”

“Kenapa tidak ada hubungan denganmu. Jika bukan karena kamu, bagaimana mungkin bisa seperti ini?” Melvin berbicara sambil menunjuk hidung Miranda.

Alis mata Miranda terangkat, bersikap tidak peduli sedikitpun: “Apa maksudnya.”

Sikap Miranda benar-benar membuat Melvin marah, dia langsung berdiri tegap, menunjuk Miranda sambil berkata: “Bukankah semua gara-gara kamu, hingga membuat Perusahaan Besar Wen bernasib seperti ini, jika bukan karena kamu, bagaimana mungkin bisa begini!”

Perkataan Melvin yang tidak berat namun tidak juga halus itu masuk dalam telinga Miranda, membuatnya mengangkat alis dengan heran: “Gara-gara aku? Bukankah kamu yang mengusirku dari rumah, kenapa sekarang malah menjadi salahku.”

“Memangnya kenapa jika mengusirmu pergi dari rumah, itu juga tidak sepenuhnya mengatasi masalah yang Perusahaan Besar Wen hadapi. Bertahun-tahun berlalu, keadaan Perusahaan Besar Wen semakin parah, semakin tidak terselamatkan.”

Mendengar sampai disini, barulah Miranda benar-benar paham, melihat Perusahaan Besar Wen hampir tidak terselamatkan, kebetulan dirinya sedang berkembang pesat di luar negeri, Melvin pun menyusun rencana baru.

Miranda tertawa dingin sesaat, terlintas senyum sindiran di kedua ujung bibirnya, ternyata ini yang dinamakan keluarga kandung, sungguh kesalahan besar telah menyimpan secercah harapan dalam hati, tidak menyangka dia sedang mengincar perusahaan yang dikembangkannya.

Dengan susah payah dia berhasil keluar dari situasi mencekam saat itu, tidak hanya tidak memberi bantuan, keluarganya itu malah semakin mendorong dan menjatuhkan. Berhadapan dengan orang-orang seperti itu, atas dasar apa Miranda harus membantu mereka?

Berpikir demikian, mata Miranda Wen menjadi suram, berkata dengan nada dingin: “Ada hak apa kamu datang meminta? Perusahaanku adalah hasil jerih payahku sendiri, atas dasar apa aku harus menyetujui permintaanmu yang tidak masuk akal ini.”

Begitu perkataan Miranda terucap, Melvin belum sempat bersuara, Yenny yang ikut bersamanya sudah tidak tahan, langsung berkata dengan kasar: “Permintaan tidak masuk akal? Miranda Wen, jangan lupa bahwa kamu sendiri bermarga Wen, jika bukan karena Keluarga Wen yang bersusah payah membesarkanmu, kamu juga tidak akan sampai pada hari ini, kamu sungguh kacang lupa kulit.”

Miranda Wen mengembalikan ekspresi wajah menjadi datar, menoleh melihat Yenny, lalu tersenyum kecil, berkata menyindir: “Sepertinya kamu tidak memiliki kebebasan bicara disini, jika kalian masih ingat aku adalah bagian dari Keluarga Wen, apakah saat itu mungkin bersikap seperti itu? Akankah kalian mengambil tindakan seperti itu?”

Sikap Miranda Wen membuat Yenny tidak mampu berkata-kata, dia hanya membuka mulut dengan lebar, lama sekali tidak mengucapkan apapun. Lama berlalu, barulah berkata perlahan: “Aku tidak peduli, yang penting semua ini terjadi karena kamu, jika bukan karena kamu, ini tidak akan terjadi. Kamu yang berbuat, kamu yang harus bertanggung jawab.”

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu