Eternal Love - Bab 33 Kualifikasi Apa yang Kamu Punya untuk Merebutnya Dariku

Berkata ingin berbenah juga sebenarnya hanya sebuah samaran saja, dia hanya saja tidak tahan dengan perlakuan orang-orang di keluarganya, bertahan barang hanya satu detik lagi saja pun dia takut akan menjadi gila, jadi barulah dia mencari alasan untuk pergi.

Beberapa hari tidak kembali ke rumah, sejujurnya, dia juga merasakan kerinduan akan kamar kecilnya yang nyaman.

Miranda Wen dan Bernando Ji beriringan naik ke atas, bersiap untuk beristirahat untuk sejenak, alhasil saat membuka pintu kamar dia mendapati kamarnya berubah dengan drastis.

Di dalam kamarnya selain lantai dan dinding yang sama seperti yang dulu, segalanya sudah berubah, semua barang yang pada awalnya adalah miliknya di dalam ruangan itu sudah tak tampak, semua yang ada di situ adalah barang milik Sisca Wen.

Untuk sesaat, Miranda Wen mengira dia salah memasuki kamar.

Saat sedang berpikir apa yang sedang terjadi, dia melihat Sisca Wen yang muncul di ambang pintu kamar, sebuah senyum aneh melintas di wajahnya.

Melihat ekspresi pihak lain yang seperti itu, tidak perlu menebak lagi juga tahu siapa yang merekanya.

Wajah Miranda Wen pun menjadi muram, dengan suara dingin dia pun bertanya: "Sisca Wen, cepat katakan, kamu kemanakan barang-barangku!"

Banyak sekali barang di dalam ruangan ini adalah pemberian ibu kandungnya, mengandung kenangannya dengan ibunya, biasanya dia sendiri pun tidak pernah menggerakannya, tidak disangkanya baru saja dia keluar selama tiga hari, Sisca Wen bagai seekor merpati yang tak sabar mendiami sarang burung murai, dan merubah kamar itu menjadi seperti ini.

Semakin memikirkannya Miranda Wen merasa semakin kesal, wajahnya pun menjadi semakin gelap.

"Kakak jangan marah, ayah yang berkata sekarang kakak sudah menikah, ruangan ini sudah tidak berguna, dan setelah kakak pindah akan membuat ruangan ini menjadi walk-in wardrobe untukku, jadi semua barang-barangmu ada di ruang tamu....." Sisca Wen berkata dengan wajah melas, matanya tampak berkaca-kaca.

Bilang saja Miranda Wen sudah menikah ke keluarga Ji, bagaimana bisa, bahkan ayah kandungnya sekalipun tidak berencana menginginkannya lagi, bagaimana bisa keluarga Ji menganggapnya ada?

Sisca Wen pun berlenggang masuk ke dalam ruangan, dan dengan sengaja berputar di dalamnya, kemudian berkata dengan bangga, "Ini semua dibelikan oleh ayah, karena terlalu banyaknya hingga aku tidak ada ruang untuk menyimpannya, untung saja ada kamar kakak, kakak sekarang sudah menjadi nona besar keluarga Ji, setelah ini juga akan jarang sekali pulang, pastinya tidak keberatan dengan ini semua bukan......"

Miranda Wen yang mendengarnya merasa hatinya beku seketika, dan tak kuasa menahan tawa sinisnya.

Sungguh tak punya muka, tak heran dia adalah anak dari wanita simpanan, kepicikannya pun mendarah daging!

Bukan saja dia baru beberapa hari ini menikah ke keluarga Ji, barang-barang di kamarnya pun dianggap seperti sampah yang dibuang begitu saja ke ruang tamu, apakah sungguh tidak bisa menunggu?

Ataukah, orang-orang ini menganggapnya sebagai orang yang begitu mudah diganggu?

Kedinginan Miranda Wen pun bertambah, dan tanpa bisa menahan rasa kesalnya terhadap Sisca Wen dia menghardik, "Kamu dan ibumu sama piciknya! Pelacur yang tidak punya muka! Orang yang tidak punya muka, melihat benda orang lain semuanya ingin direbut, jangan-jangan dulu kalian begitu sangat miskin?"

Sebelum masuk ke dalam rumah keluarga Wen, Joyce Qin dan SIsca Wen dirawat oleh Melvin Wen di luar rumah, dibandingkan dengan sekarang bisa dikatakan tidak begitu bagus, masih pula menutup sebelah matanya.

Jadi dikatakan begitu oleh Miranda Wen, Sisca Wen seakan baru saja diinjak di titik lukanya, raut wajahnya segera berubah, saat baru hampir meledak, dia pun berkata dengan penuh sarkasme.

"Terserah kamu bilang apa saja, lagipula ini adalah keinginan Ayah, sekarang yang ayah sayangi adalah aku, dan kamu serta adikmu, satunya di rumah sakit menunggu kematian, satunya lagi menikah dengan seorang idiot, cacat intelektual, punya kualifikasi apa kamu merebutnya dariku!"

"Kamu bilang apa, katakan sekali lagi!" Miranda Wen berteriak dengan marah.

Orang lain berkata dia seperti apa tidak apa-apa, tapi hanya Dessie Wen, itu adalah garis akhirnya, siapa pun tidak boleh mengatakan apa pun, mengungkitnya, jika orang itu masih mau hidup!

Sisca Wen yang dihardik seperti itu agak terkejut, tapi tidak ingin mengakui kalah, dan tertawa menyindir, "Masih ingin mendengarnya, baiklah, aku akan mengulanginya lagi, adikmu itu adalah sesosok makhluk yang menunggu kematian, dan kamu akan menghabiskan sisa hidupmu bersama idiot ini!"

Seluruh tubuh Miranda Wen memancarkan aura dingin, tapi dia bergerak dengan api membara, langkah demi langkah mendekati Sisca Wen sambil berkata, "Kamu lebih baik menarik kembali semua kata-katamu barusan, jik tidak akau pasti akan membuatmu membayarnya."

"Kamu mengancamku, apa aku mengatakan sesuatu yang salah? Jangan kira kamu menikah dengan keluarga Ji kamu pun menjadi berkuasa, ditambah lagi belum tentu mereka pun akan mempercayaimu!"

Sisca Wen tertawa mengejek, kemudian menatap ke arah Bernando Ji, "Tadi saaat kamu merawat idiot ini kamu sangat terlihat seperti seorang ibu asuh, Miranda Wen, setelah ini saat keluar jangan berani-beraninya kamu berkata bahwa kamu kakak ku, aku ya, sangat malu denganmu!"

"Pelacur!"

Hanya mendengar suara tamparan yang keras, sebuah jejak telapak tangan yang merah membekas dengan jelas di wajah Sisca Wen.

Miranda Wen memelototinya, dadanya naik turun tak beraturan, dan menurunkan telapak tangannya yang mati rasa, terlihat sekali betapa besar tenaga yang dikeluarkannya.

"Aku peringatkan kamu, jangan lagi kamu melewati garis kesabaranku, jika tidak aku tidak akan sungkan lagi!"

"Miranda Wen, kamu berani menamparku, aku akan membuat perhitungan denganmu!"

Mata Sisca Wen seketika memerah, lalu berteriak, dia mengangkat tangannya untuk membalas, tapi Miranda Wen juga hanya diam tak bergeming dan menerima tamparan itu, dalam waktu singkat kedua perempuan itu pun bergelut, satu tidak ingin kalah dengan yang lain.

"Cepat lepaskan Miranda sayang! Kamu orang jahat!"

Di pertengahan pertikaian itu, Bernando Ji tiba-tiba menyerang dengan marah ke arah Sisca Wen, meskipun tingkat intelektual Bernando Ji sama seperti anak berumur 6 tahun, tapi tubuhnya adalah tubuh seorang pria dewasa, kekuatannya pun secara natural juga seperti orang dewasa.

Dia melihat Bernando Ji mendorong Sisca Wen hingga jauh, lalu membentangkan tangannya di depan Miranda Wen.

Miranda Wen agak terkejut melihat bayangan tubuh Bernando Ji di depannya, bagaimana pun juga dia tidak mengira Bernando Ji akan melindunginya.

"Kamu tidak boleh mengganggu Miranda sayang, dasar perempuan jahat, monster jelek!" Bernando Ji berseru dengan suara lantang di hadapan wanita itu, matanya terbelalak lebar, dan wajahnya merah padam.

Perempuan mana yang tidak kesal saat dipanggil jelek, lebih-lebih lagi oleh seorang idiot seperti ini, Sisca Wen yang dari awal sudah dipenuhi amarah, kehilangan akal sehatnya, dan dengan kasar menyerang mendorong Bernando Ji kuat-kuat.

"Dasar idiot gila berani-beraninya kamu mendorongku, cepat pergi sana!"

Di saat ini Sisca Wen mengerahkan semua kekuatannya, Bernando Ji yang didorong kuat-kuat itu, dalam sekejap kehilangan keseimbangannya dan terjatuh, kepala nya terantuk sudut meja, dengan suara dentuman, diikuti dengan suara teriakan kesakitan Bernando Ji.

"Bernando!" Miranda Wen berteriak keras.

Melihat kejadian ini, Sisca Wen pun juga terkejut, seketika telinganya pun berdengung, dan dia tidak berani bergerak.

Suara yang begitu keras dari lantai atas itu, sontak mengejutkan orang-orang di lantai bawah, Alberto Ji yang mendengar suara adiknya, berubah raut wajahnya, dan segera bangkit berdiri dan berlari naik.

Melvin Wen dan istrinya yang melihatnya, takut terjadi sebuah kekacauan, saling bertatapan, dan kemudian mengikuti Alberto Ji dari belakang.

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu