Eternal Love - Bab 448 Hatinya Sudah Ada Pemilik

Di malam yang hening, Miranda terbangun dari mimpi buruk yang familiar, adegan dan kata-kata yang sama membuat keningnya penuh dengan keringat.

Di dalam kegelapan, tubuhnya yang kurus meringkuk di dalam selimut, dia membuka matanya melihat ke pantulan sinar di langit-langit kamar.

Tiba-tiba, kekecewaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya memenuhi hatinya.

Miranda menghela nafas panjang, awalnya dia bermaksud berbalik dan kembali tidur, namun di depannya malah muncul wajah tampan seseorang.

Dia......

Keesokan harinya, ketika bangun, Miranda merasa kelelahan di seluruh tubuhnya, tidurnya tidak nyenyak semalam.

"Hei! Miranda, apa yang sedang kamu lakukan?!"

Saat ini Miranda sedang berdiri di depan wastafel dengan wajah lelah, setengah melamun bermaksud cuci muka dan sikat gigi.

Mendengar suara panggilan Christian dari belakang, tangannya pun bergetar kaget, sikat giginya terjatuh ke wastafel.

"Ada apa..... Apa kamu lihat kecoa?" Miranda melihat Christian yang terlihat kaget dengan tatapan bingung.

Christian menggelengkan kepalanya, matanya yang membelalak mengecil perlahan-lahan, kemudian dia mengangkat bahunya dan berkata:"Nona besar Wen, aku bukannya lihat kecoa, tapi aku kaget karena kamu, kamu lihat sendiri apa yang ada di tanganmu!"

Mendengar kata-kata Christian, pandangan Miranda pun berpindah ke arah tangannya sendiri, kemudian dia juga menunjukkan ekspresi kaget.

"Ya Tuhan! Kenapa begini?!" Miranda menatapi gel cuci muka yang ada di tangannya dan berseru kaget.

Christian tertawa tidak berdaya, dia menghampiri Miranda dan bertanya penuh kekhawatiran: "Miranda, kamu tidak apa-apa, kan? Sepertinya kamu melamun terus, kamu bahkan hampir menggunakan gel cuci muka sebagai odol!"

Wajah Miranda memerah, dia menjelaskan dengan canggung: "Tidak apa-apa, tidurku tidak lelap semalam......."

Setelah kejadian kecil di pagi hari ini, Miranda terus menerus memberitahu dirinya sendiri harus konsentrasi dalam hati, selain kerjaan, jangan sembarangan memikirkan orang dan hal lain.

Awal-awalnya masih lumayan efektif, selama beberapa jam, dia konsentrasi penuh terhadap kerjaannya, di bawah kecaman mental yang tiada henti, dia memasuki konsentrasi penuh.

Namun konsentrasi tinggi selalu memakan tenaga otak, baru saja siang hari, Miranda baru saja selesai berbicara dengan seorang klien di telepon, otaknya tiba-tiba muncul sedikit masalah.

Christian membawa sekumpulan gambar desain pakaian ke depannya, awalnya ingin menyuruh Miranda coba lihat, namun Miranda malah langsung mengambilnya dan menandatangani namanya di atas kertas tersebut.

"Sudah, sudah aku tandatangani, hari ini seharusnya sudah tidak ada kontrak lain lagi, kan?" Miranda sama sekali tidak menyadari kesalahannya lagi, dia berkata sambil tersenyum kepada Christian.

Sesaat, Christian kebingungan, dia melihat Miranda dengan tatapan putus asa.

"Miranda, semalam kamu tidak bersentuhan dengan hal-hal yang kotor kan? Aku kenapa merasa kamu tidak hanya tidak konsen, tapi juga seakan kehilangan jiwamu?"

Mendengar kata-kata Christian, Miranda membuka lebar matanya dengan penuh waspada, dia menatapi Christian dan bertanya lemah: "Aku.....Aku lagi-lagi melakukan kesalahan apa?"

Christian juga tidak tahu harus tertawa atau menangis, selama ini setiap bekerja, Miranda selalu sangat bersemangat dan berkonsentrasi penuh, kadang-kadang ketika sibuk, semangat kerjanya bahkan membuat Christian merasa kagum padanya.

Namun orang gila kerja dan gila lembur ini saat ini seakan seperti orang yang berbeda, apakah ini masih adalah Miranda Wen yang dia kenal?

Christian berkata bingung dalam hati, Miranda juga mulai merasa tegang dan mencari kesalahannya.

Dia melihat kesana kemari, tiba-tiba dia menunduk melihat tanda tangannya yang muncul di setumpuk gambar desain yang ada di atas meja.

"Hehe! Aku.... Maaf, maaf!" Miranda menutupi mulutnya, kemudian menjulurkan lidah karena merasa tidak enak.

"Tidak apa-apa, untungnya gambar-gambar desain ini aku gambar sendiri, kalau kamu suka tanda tangan, penuhi setiap lembar dengan namamu juga tidak apa-apa, hanya saja......" Christian berkata dengan kening berkerut.

Miranda tahu apa yang ingin Christian katakan, hari ini dia memang sangat berbeda dibandingkan biasanya, namun dia tidak tahu harus bagaimana memberikan penjelasan kepada Christian.

Setelah hening sesaat, Miranda tahu di Prancis hanya ada Christian teman satu-satunya, kalau ada masalah hati juga hanya bisa curhat kepada Christian.

"Christian, sini duduk, aku ingin membicarakan sesuatu denganmu." terdengar sedikit keraguan di nada suara Miranda, dia terus bimbang apakah yakin mau memberitahu Christian tentang rahasianya yang tersembunyi di dasar hatinya.

Christian tersenyum, kemudian memindahkan sebuah kursi dan duduk tegak di samping Miranda, bersiap-siap menjadi pendengar yang baik.

"Aku..... begini, semalam aku tiba-tiba terbangun di tengah malam, masih tetap karena mimpi buruk itu, kemudian di dalam pikiranku muncul seorang lelaki, dia terus muncul di depan mataku dan tidak menghilang, sayangnya dia sudah meninggalkan Prancis."

Begitu mendengar kata-kata Miranda, Christian langsung mengerti, tapi dia juga tidak ingin langsung mengatakannya.

"Seorang lelaki?" Christian sengaja berpura-pura tidak tahu dan membelalakkan matanya melihat Miranda dengan rasa penasaran, kemudian dia tertawa: "Ternyata hati Miranda kita ini sudah punya pemilik!"

"Bukan! Aku dan orang itu tidak termasuk dekat, hanya saja dia memberiku rasa familiar, namun juga terasa sangat berbeda, seakan kita memiliki hubungan yang sangat susah dipisahkan....." Setelah menyangkal dengan tegas, kemudian menggumam tidak yakin.

Dia juga tidak yakin bagaimana perasaannya sebenarnya terhadap Alberto Ji, samar dan tidak jelas, tapi sekarang Alberto tidak ada di sisinya, dia malah merasa nostalgia yang mendalam.

Christian tersenyum lembut, tapi di dalam hati dia tidak tenang, takut Miranda benar-benar mengingat kembali semua masa lalunya.

"Baiklah kalau begitu! Melihat orang itu sudah pergi, yang berarti kalian tidak berjodoh, maka jangan menjadi beban pikiran lagi, nanti malam kita pergi ke bar untuk relaks sebentar, mungkin akan ada lelaki tampan mentraktirmu!" Christian sengaja mengejeknya, berusaha keras menghapus perasaan bawah sadarnya terhadap Alberto.

Miranda tersenyum, membalas malu: "Aku tidak tertarik! Aku bukan perempuan yang boleh asal ditraktir minum!"

Seminggu kemudian, di bawah usaha keras Christian mengalihkan perhatian Miranda, konsentrasinya pun secara perlahan kembali ke pekerjaannya.

Namun seperti kehendak langit, sebuah pesanan dari China lagi-lagi menggoyahkan hati Miranda.

Kali ini, seakan mendapatkan panggilan dari seseorang, Miranda tidak bisa membujuk dirinya dengan akal sehat dan langsung memutuskan mau pulang ke China untuk melihat-lihat, bahwa dia berencana bekerja sama dengan rekan kerjanya di China dan membuka pasar baru.

"Miranda, kalau kamu bersikeras mau pulang, maka aku tidak akan menasehatimu lagi, kamu anggap saja liburan, sekalian pergi lihat-lihat, kalau situasi disana tidak bagus, aku menyambutmu kembali kapanpun!" suara Christian serak, dia akhirnya menyerah membujuk Miranda setelah merasa tidak bertenaga untuk membujuknya lagi.

"Tenang saja, disini baru adalah cabang utama kita, aku hanya pergi lihat-lihat, aku akan segera kembali!" Miranda melihat Christian akhirnya menyerah, dia pun tertawa dan memeluk Christian.

Malam itu, Miranda membeli tiket pesawat, melihat notifikasi pembelian di ponselnya, hatinya tiba-tiba merasa gembira.

Perasaan ini sangat aneh...... Dia pun mulai merasa kebingungan terhadap kegembiraannya ini.

Apakah lagi-lagi karena lelaki itu?

Miranda menyangkal di dalam hati, memberitahu diri sendiri dia pulang hanya untuk melihat-lihat keadaan pasar, bahwa untuk sekarang ini yang paling penting adalah pekerjaannya.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu