Eternal Love - Bab 401 Apakah Kamu Sesuka Itu

Setelah mengobrol sebentar lagi dengan Christian Xia, Miranda Wen pun pergi dengan senang sambil membawa tiket. Dia selalu ingin menonton fashion show, tapi selalu tidak mendapat tiket masuk. Awalnya berpikir ingin menyerah, tidak disangka Christian Xia malah punya.

Begitu terpikir dia akan pergi ke Paris untuk melihat fashion show, Miranda Wen sangat senang sampai tidak bisa merapatkan mulutnya, mendengungkan lagu sambil kembali ke kantornya.

Di dalam negeri.

"Tok, tok, tok." suara ketukan pintu menyadarkan Alberto Ji yang terus melihat dokumennya.

"Masuk." suara yang dingin keluar dari bibir tipis itu.

Setelah asisten mendengar perintah itu, dia pun membuka pintu dan masuk ke dalam. Sambil berjalan sambil melihat-lihat Ipad di tangannya.

"CEO, sore ini ada satu rapat. Lalu malam ini ada janji makan dengan CEO Xu, besok..."

Asisten sedang melaporkan jadwal terdekat dengan kaku kepada Alberto Ji.

"Baik, aku tahu." setelah mendengar laporan dari asisten, Alberto Ji membalas satu kalimat ini.

"Dan juga CEO, besok kita mau pergi ke Paris untuk melihat fashion show." asisten tiba-tiba ingat dan mengatakan pada Alberto Ji.

Setelah mendengar perkataan asisten ini, Alberto Ji tersentak satu detik. Kalau dia tidak salah ingat, beberapa fashion show di Paris ini, seharusnya adalah model yang Miranda Wen suka.

Dua tahun ini, LC Studio sudah menjadi sangat terkenal di bawah pimpinan Alberto Ji. Sekarang sudah menjadi merek fashion paling terkenal di dalam negeri. Semua pakaian di bawah perusahaannya menggunakan cara adibusana. Itu semua adalah filosofi bisnis Miranda Wen dulu.

Dulu dia tidak pernah melakukan apapun kepada Miranda Wen. Sekarang juga hanya bisa menggunakan cara seperti ini untuk mengurangi sedikit rasa bersalahnya kepada Miranda Wen.

Beberapa fashion show di Paris ini, semuanya mengundang Alberto Ji untuk hadir. Alberto Ji langsung menyetujui tanpa berpikir terlebih dahulu.

Miranda Wen yang berada di luar negeri tidak tahu kalau dia sudah akan bertemu dengan Alberto Ji, tentu saja meskipun bertemu, dia juga belum tentu kenal siapa itu Alberto Ji.

Sekarang Miranda Wen sedang membereskan tasnya sendiri di dalam kantor. Dia mendapatkan tiket fashion show yang paling ingin dia lihat, jadi suasana hatinya sangat bagus. Dia memutuskan untuk bersenang-senang.

Setelah membereskan tas, dia pun melangkahkan kaki dengan senang keluar dari perusahaan. Pertama-tama berjalan-jalan dulu di mall terbesar dekat sana, lihat apakah ada model pakaian terbaru di toko pakaian. Setelah masuk ke dalam, melihat sekilas sama saja dengan waktu itu, dia pun pergi ke lantai satu.

Dia mendorong kereta belanja, sambil memasukkan cemilan di rak ke dalam kereta. Tidak lama kemudian, kereta penuh dengan berbagai camilan. Miranda Wen melihat semua camilan yang dia ingin makan sudah berada di dalam kereta, tanpa sengaja membeli begitu banyak, sepertinya tidak bisa dia angkat.

Miranda Wen yang sedang bingung, tiba-tiba mendengar sebuah suara yang familiar, "Miranda?"

Miranda Wen menengadahkan kepala, menyadari Christian Xia sedang berdiri tidak jauh dari sana, dia pun melambaikan tangan kepada pria itu, "Christian, Christian, cepat bantu aku, aku tidak bisa mengangkatnya."

Setelah Christian Xia dan Miranda Wen berpisah di perusahaan, Christian Xia pun kembali ke kantor untuk bersiap. Beberapa saat kemudian dia merasa sedikit lapar, dia pun terpikir untuk membeli makan di sini dan kembali bekerja. Sebelumnya dia melihat ada orang yang terlihat mirip seperti Miranda Wen, tidak disangka setelah masuk, benar-benar Miranda Wen.

Setelah mendengar perkataan Miranda Wen, mata Christian Xia terlihat tidak berdaya. Dia pun berjalan beberapa langkah, membantu mengangkat kantong belanjaan Miranda Wen, "Kenapa kamu datang sendiri dan membeli begitu banyak barang juga."

Setelah mendengar pertanyaan Christian Xia, Miranda Wen tersenyum dengan malu, "Aku kan sedang senang, ingin membeli sedikit cemilan untuk menghargai diriku sendiri. Tidak terpikir begitu senang langsung membeli begitu banyak. Untung saja kamu muncul tepat waktu. Haih, oh iya, kenapa kamu ada di sini."

"Aku datang untuk membeli barang. Melihat ada orang yang mirip denganmu, tidak disangka benar-benar kamu. Kamu harus berterima kasih padaku. Kalau bukan aku yang muncul tepat waktu, kamu bahkan tidak bisa pulang." Christian Xia bercanda dengan Miranda Wen.

"OK, kalau begitu aku menraktirmu makan saja. Kebetulan aku juga memutuskan untuk pergi makan."

Mendengar perkataan Miranda Wen, Christian Xia juga tidak menolak, hanya mengikuti Miranda Wen masuk ke sebuah restoran China.

Miranda Wen sudah hidup begitu lama di luar negeri, tapi tetap tidak terbiasa dengan makanan di sini. Biasanya dia selalu masak di rumah. Kalau keluar juga memilih restoran China. Christian Xia tidak pilih-pilih makanan, hanya mengikuti selera makan Miranda Wen saja.

Setelah memesan beberapa makanan kesukaannya, Miranda Wen mengulurkan menu kepada Christian Xia. Christian Xia memesan sup, lalu dessert sesudah makan, dan tidak memesan apapun lagi. Kalau mereka berdua memesan begitu banyak sayuran dan tidak dimakan habis, rasanya jadi mubazir.

"Apakah kamu begitu suka pada fashion show di Paris itu?" setelah melihat pelayan pergi, Christian Xia bertanya pada Miranda Wen.

Setelah Miranda Wen mendengar pertanyaan Christian Xia, matanya langsung menyala dan menjelaskan dengan semangat kepada Christian Xia, "Iya, itu adalah style yang paling aku suka. Sebelumnya aku selalu menunggu mereka mengadakan fashion show. Ternyata benar Tuhan akan melupakan orang yang setia. Akhirnya mereka datang juga. Sayangnya aku tidak mendapatkan tiket. Awalnya aku memutuskan untuk menyerah, untung saja kamu mendapatkan tiketnya, kalau tidak aku pasti tidak bisa lihat. Benar-benar terima kasih ya."

"Aku juga mendapatkan secara kebetulan saja. Diletakkan di aku sini juga tidak ada keuntungan apapun. Lebih baik membiarkan kamu menontonnya, sekalian memenuhi keinginanmu juga."

"Kalau seperti itu benar-benar sangat bagus. Aku katakan ya, fashion show kali ini, pasti sangat cantik. Aku saja sudah sedikit menantikan." Miranda Wan berkata dengan wajah senang kepada Christian Xia.

Christian Xia benar-benar sudah sangat lama tidak melihat Miranda Wen sesenang ini. Perasaan hatinya juga tanpa sadar tertular oleh wanita itu. Keduanya mengobrol sambil tertawa senang.

Setelah bicara beberapa waktu, pelayan datang mengantarkan pring-piring makanan. Melihat itu, keduanya menghentikan perbincangan, mengangkat sumpit dan mulai makan. Restoran ini adalah restoran China yang Miranda Wen paling suka. Ditambah dengan suasana hati yang bagus, tanpa sadar menjadi makan lebih banyak. Setelah makan sampai kenyang, keduanya pun meninggalkan restoran.

Christian Xia mengantar Miranda Wen dan cemilannya pulang duluan. Kemudian baru mengendarai mobil kembali ke perusahaannya.

Setelah Miranda Wen mengantar Christian Xia pergi, dia membuka televisi, duduk di atas sofa dan mulai makan cemilan.

Di dalam negeri.

Setelah asisten mendapat persetujuan dari Alberto Ji, dia mulai membicarakan rapat berikutnya dengan Alberto Ji. Rapat kali ini diadakan lebih mendadak, masih banyak hal yang dia tidak mengerti. Sekarang setelah mengetahui dari CEO, dia harus segera kembali untuk bersiap. Kalau tidak nanti setelah rapat dimulai dan dia tidak mengetahui apapun, maka benar-benar gawat.

Alberto Ji juga menjawab semua pertanyaan asisten dengan sabar, tidak lama kemudian semua pertanyaan asistennya sudah selesai dijawab.

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu