Eternal Love - Bab 121 Memancing Ular Keluar Dari Sarangnya

Alberto Ji berjalan ke kamar pasien, pas melihat Miranda Wen mengerang sambil menyentuh dahinya. Dia tidak tahan lalu mendengus perlahan, "Jika kamu tahu rasa sakitnya, kamu seharusnya tidak memaksakan diri."

Kamar pasien yang awalnya sunyi, tiba-tiba terdengar seperti suara, mengagetkan Miranda.

Dia menoleh untuk melihat Alberto, menggerutu tak puas: "Tidak ada suara saat berjalan, itu akan membuat orang kaget sampai mati."

Alberto berjalan ke pinggir tempat tidur dan melihat kasa di dahinya, sedikit mengernyit, "Bagaimana?"

"Dokter mengatakan tidak masalah hanya luka luar, tetapi untuk alasan keamanan, meminta aku tinggal di rumah sakit sebentar untuk melihat apakah ada muntah, tujuannya untuk melihat apakah ada gegar otak."

Miranda mengulangi sekali lagi apa yang sudah diberitahu dokter kepadanya.

Alberto menatapnya dengan tenang dan tidak mengatakan apa-apa.

Kakak ada di sini, pasti sudah tahu tentang kejadian di perusahaan.

Jadi, dia berinisiatif, "Kakak, maaf, membuat perusahaan jadi seperti ini, semua ini gara-gara aku sebagai direktur tidak bisa mengatur bawahan aku dengan baik."

“Tidak apa-apa.” Alberto menjawab dengan lemah, dan kemudian bertanya, “Bagaimana dengan plagiarisme itu?”

"Uh ..." Miranda ragu-ragu, "Ini mungkin bukan plagiarisme, tetapi dijebak orang."

"Dijebak?" Alberto mengerutkan kening.

"Hm, kami masih mencari bukti, dan akan ada hasil pada saat nanti."

"Butuh bantuan aku?"

“Tidak perlu, aku bisa menyelesaikan masalah ini sendiri.” Jika masalah sekecil itu membutuhkan bantuan Kakak, bagaimana dia akan mengelola seluruh cabang perusahaan itu kelak?

Alberto tahu dia memiliki kemampuan untuk menyelesaikannya sendiri, dia hanya bertanya selewat.

Setelah menyelesaikan prosedur keluar rumah sakit, Alberto mengantar Miranda pulang lalu dirinya kembali ke perusahaan.

Ketika ibu mertuanya, Joyce Qin melihat bahwa dia terluka lagi, tidak tahan untuk tidak ngomong, tidak lebih dari bagaimana dia begitu ceroboh, bagaimana merawat Bernando Ji jika dia bahkan tidak bisa mengurus dirinya sendiri.

Miranda dengan tenang membiarkan dia selesai bicara, setelah dia puas bicara, dia bisa kembali ke kamarnya dan beristirahat.

Setelah dua hari istirahat di rumah, Rita Tsu dan Giselle Ning keduanya sudah menelepon dia dan bercerita kepadanya tentang kondisi perusahaan.

Insiden plagiarisme Lili Yang sudah diketahui oleh petinggi perusahaan, yang menyebabkan petinggi perusahaan sangat tidak senang, dikatakan bahwa Perusahaan Besar Ji tidak akan pernah membiarkan perilaku buruk seperti itu ada dan harus dibereskan dengan serius.

Jadi untuk memberikan peringatan kepada yang lain, petinggi perusahaan dengan suara bulat memutuskan untuk memecat Lili.

Begitu yang lain di departemen desain yang mengetahui berita itu, semua menertawai Lili, dan beberapa bahkan mengejek dengan kata-kata.

"Lili, kamu ini, jalan yang lurus tidak kau jalani malah memilih jalan yang tidak lurus, baguslah kali ini, dipecat oleh Perusahaan Besar Ji, bahkan memikul nama plagiarisme. Perusahaan mana yang mau mempekerjakanmu."

"Betul sekali, orang Kirana Zhang kurang baik apa padamu, kamu malah menjiplak karyanya, benar-benar seperti memperlakukan kebaikannya sebagai sampah."

"Lili, jika aku jadi kamu, aku sudah tidak punya muka untuk datang ke perusahaan, dan akan sukarela mengundurkan diri."

Yang kedengaran di telinga hanyalah rekan-rekan kerja yang saling melempar kata ejekan yang senang di atas penderitaan orang. Kali ini Lili tidak se-emosional dibanding terakhir kali, dia terlihat sangat tenang.

Selama dia tidak melakukan plagiarisme, dia tidak takut dengan apa yang dikatakan orang lain. Selain itu, dia percaya bahwa kebenaran akan segera terungkap, dan dia akan kembali tidak bersalah.

“Perancang Ning, apa pendapatmu tentang ini?” Rita memandang Lili sambil bertanya pada Giselle di samping.

Pada hari kejadian, dia kebetulan dikirim oleh direktur keluar untuk melakukan sesuatu, tidak menyaksikan apa yang terjadi pada waktu itu.

Tetapi ketika dia tahu bahwa Lili menjiplak, dan yang dijiplak adalah rancangan desain Kirana, hal itu mengagetkannya.

Dia merasa ada yang salah dengan otak Lili, bukannya jiplak yang lain, malah menyalin punya Kirana. Desain Kirana kan tidak bagus-bagus amat.

Kemudian, direktur memberitahunya bahwa Lili dijebak oleh Kirana Zhang dan Bernessa Song, lagi-lagi dia kaget.

Ini maksudnya mau memulai perkelahian dengan orang sendiri?

Giselle sangat senang bahwa kali ini Lili tidak meledak begitu saja dan belajar untuk diam, maka dia pun berbalik untuk melihat Rita dan berbisik: "Masalah ini tunggu Miranda pulang, maka akan terselesaikan."

Baru selesai kata-kata ini, langsung terdengar suara seseorang berteriak "Direktur".

Rita dan Giselle menoleh, dan melihat Miranda Wen, yang telah beristirahat selama dua hari, mulai bekerja.

Rita menyambutnya dengan terburu-buru, "Direktur, mengapa Anda datang bekerja? Tidak istirahat dua hari lagi?"

"Ini hanya luka luar. Istirahat selama dua hari itu sudah berlebihan. Kalau istirahat lagi dah jadi babi." Miranda tertawa sampai menyipitkan mata, lalu melihat Giselle juga datang, jadi dia bertanya: "Giselle, Bagaimana dua hari ini? "

"Semuanya baik-baik saja." Sambil berkata Giselle memandang ke arah Lili.

Miranda mengikuti pandangannya, Lili juga sedang mengangkat kepalanya dan melihat ke arahnya, dia tersenyum pada Lili, dan kemudian memasuki kantor bersama Rita dan Giselle.

"Rita, coba kamu pergi ke ruang pengawasan untuk menemukan rekaman video cctv pada pagi hari pas kejadian."

Begitu dia masuk ke kantor, Miranda langsung memberinya tugas. Ini membuat langkah Rita mandek dan dia buru-buru menjawab, "Oke, sekarang juga aku pergi."

Melihat Rita bergegas keluar, Giselle tidak bisa menahan tawa, "Baru juga mulai berkerja lagi, langsung bergerak cepat dan tegas?"

Miranda mengangkat bahu tak berdaya, "Begitulah, petinggi perusahaan sudah akan memecat Lili dengan cepat, kalau aku masih tidak bergerak, maka orang yang menjebak Lili akan berhasil."

Giselle tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

Tidak lama, Rita kembali.

"Direktur, video cctv sudah dihapus."

“Dihapus?” Miranda mengangkat alisnya dengan terkejut, lalu tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, “Sepertinya kita masih terlambat selangkah.”

“Jadi kita harus bagaimana sekarang?” Rita juga tidak terpikir Bernessa dia orang akan begitu berani menghapus video rekaman kejadian, kalau begini jadi susah.

"Kamu panggil Lili masuk," kata Miranda.

Begitu Lili masuk ke kantor, langsung bertanya, "Direktur, apakah Anda menemukan sesuatu?"

Miranda menggelengkan kepalanya, "Tidak, bahkan video cctv hari itu pun telah dihapus."

“Apa?” Lili langsung panik, “Tanpa video cctv, bagaimana aku bisa membuktikan bahwa aku tidak bersalah?”

Ketika dia berpikir penuduhan plagiarisme kepadanya akan menjadi kenyataan, dia sudah tidak bisa tenang.

“Kamu tidak perlu khawatir tentang itu dulu,” Miranda menghibur dengan lembut. "Tanpa video cctv, kita masih punya cara lain."

“Cara apa?” Lili bertanya dengan cemas.

"Hmm ...," Miranda memikirkannya sejenak, dan kemudian mengatakan kepadanya, "Kamu, tetaplah datang kerja, cobalah untuk berperilaku seperti tidak ada masalah, melihat gelagat Kirana yang sombong, dengan sengaja atau tidak sengaja tunjukkan ke mereka bahwa kamu sudah menemukan bukti untuk membuktikan diri tidak bersalah, dengan begini mereka pasti akan panik dan akan menunjukkan belangnya. "

“Apakah ini bisa?” Bagaimana kalau Bernessa sudah melakukan persiapan penuh, mereka tidak takut sama sekali kalau dia akan menemukan bukti, atau mereka mungkin tidak akan bisa menemukan bukti sama sekali.

"Bisa atau tidak?? Kamu melakukannya seperti apa yang aku katakan." Karena metode normal tidak bisa, maka kita pakai cara lain, dia bertaruh Bernessa dia orang pasti ada bukti yang belum dibereskan.

Karena direktur mengatakan demikian, Lili tidak keberatan, dan melakukan apa yang dikatakannya.

Novel Terkait

My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu