Eternal Love - Bab 271 Mengembalikan satu keadilan untukmu

Sherly yang sedang berdiri di bawah panggung segera menguasai situasi memalukan barusan. Meskipun dalam hati dia yakin akan kemampuan Kiara, tetapi melihat Christian yang teguh dan pantang mundur, mendadak dia menjadi tertegun di tempat. Tidak peduli hal ini benar atau tidak dia harus menghentikan Christian untuk bicara lebih lanjut.

Tepat saat dia tidak tahu bagaimana harus menghentikan Christian, tiba-tiba dia seperti teringat akan sesuatu, pandangannya mengarah ke arah Kailyn yang sedang duduk di kursi juri.

Sherly tersenyum, lalu dia segera mengeluarkan ponselnya dan mencari kontak Kailyn, lalu mengirim sebuah pesan, “Biar bagaimanapun, harus menghentikan Christian dulu, jangan membiarkan dia terus bicara, ini adalah sebuah situasi yang kurang baik bagi pihak manapun.”

Setelah Sherly mengirim pesannya, dengan sinar mata cerah dia memandang ke arah Kailyn.

Dan Kailyn yang saat ini mendengar suara tut tut tut, dia melihat notifikasi pesan masuk di ponselnya. Dengan cepat dia melihat isi pesan tersebut, dan membalas pada Sherly, “Baik.”

Sherly melihat balasan dari Kailyn dengan senyum di bibirnya, apapun yang terjadi lebih baik menghentikan Christian dulu, dan akan menjadi lebih tidak baik lagi kalau terjadi suatu kesalahan.

Di saat sedang terjadi kegaduhan, mendadak Kailyn memegang mikrofon, dengan nada bicara yang dingin berkata kepada Christian : “Untuk peserta yang ini, kalau kamu terus bicara yang tidak-tidak, kemungkinan kamu akan didiskualifikasi menjadi peserta, dan untuk peserta yang telah didiskualifikasi, untuk selanjutnya tidak bisa mengikuti kompetisi apapun yang ada hubungannya dengan kami.”

Begitu kata-kata ini keluar dari mulut Kailyn, seketika suasana dalam gedung menjadi tenang dan hening. Ini bukankah dengan jelas yang berarti, jika Christian lanjut bicara lagi, akan melakukan pemblokiran dirinya? Bukankah itu terlalu kejam?

Nada bicara Kailyn yang datar terdengar oleh Christian, dia menggenggam erat tangannya, pandangan mata yang bersinar. Jadi apakah ini mendesak dirinya untuk memberikan karya Summer Love Song itu ke tangan orang lain? Tetapi, ini, adalah hasil jerih payahnya.

Seketika Christian menjadi ragu dan tidak tahu harus bagaimana, dia hanya berdiri melongo di atas panggung, tidak berbicara apapun.

Melihat Christian yang diam, membuat Kailyn lanjut bicara : “Mohon peserta ini, kamu harus pertimbangkan dengan baik, jangan semaunya bercanda dengan masa depan diri sendiri.”

Setelah mendengar kata dari Kailyn, Jasline yang juga duduk di kursi juri seketika tidak bisa menahan muncul sinar ragu di matanya. Kalau itu sungguh bukan jiplakan, lalu buat apa Kailyn begitu buru-buru untuk menghentikan Christian?

Berpikir sampai di sini, Jasline segera berdiri, dengan ekspresi wajah bercanda dia melihat Christian, dan waktu bicara dia menghadap ke Kailyn, “Zero, kamu yakin Kiara menjiplak hasil karya kamu?”

Kailyn merasa ada yang tidak beres setelah mendengar ucapan Jasline, dahinya mengernyit kencang. Jasline ini mengapa selalu muncul untuk bertentangan dengannya entah di mana dan kapanpun itu. “Jasline, sekarang ini bukan waktunya untuk kamu bertindak sembarangan.”

Mendengar kata-kata Kailyn, Jasline merasa itu suatu sindiran, dia tersenyum, dengan pandangan mata yang dingin, “Apa maksudnya aku sembarangan? Orang yang sembarangan itu adalah kamu, ini adalah Kompetisi Akbar tidak hanya kata-kata kamu saja yang berlaku. Kalau memang terjadi penjiplakan hasil karya, maka kita harus dengan serius menanganinya, mengembalikan keadilan pada korban, apakah kamu tidak tahu arti dari pelanggaran seperti ini?”

Kata-kata dari Jasline seketika membungkam Kailyn, raut wajahnya menjadi sedikit pucat, tepat saat dia ingin membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, terdengar juri lain satu per satu berkata, “Kailyn, kamu duduk dulu, masalah ini serahkan pada Jasline untuk bertanya.”

“Benar, jangan buat keributan.”

Karena beberapa juri yang lain mengatakan demikian, Kailyn hanya bisa menahan rasa tidak puasnya di dalam hati. Tetapi melihat ekspresi Jasline yang senang, dia menjadi emosi.

Melihat Kailyn yang menurut, baru Jasline mengarahkan kembali pandangannya pada Christian yang di atas panggung, “Peserta zero, kamu tenang saja. Kompetisi kami ini pasti adil dan lurus. Jika kamu bisa menyerahkan buktinya, dengan begitu aku bisa menjamin pasti akan memberikan penjelasan yang adil untukmu.”

Mendengar itu, seketika Christian mengangkat pandangan matanya ke arah dia, sinar matanya tersirat sebuah harapan, dan segera berkata : “Benarkah?”

Melihat sikap Christian seperti ini, membuat Jasline tersenyum kecil, anak ini sebenarnya sudah ditekan seperti apa, dia mengangguk serius, “Tenang saja, aku akan melakukan apa yang sudah kukatakan, di samping itu di sini begitu banyak orang yang mendengarkan, tentu saja sungguh-sungguh.”

Christian tidak bisa menahan rasa senangnya dengan tangan tergenggam erat, dalam benaknya tidak berhenti memikirkan bukti apa yang bisa membuktikan jika Kiara menjiplak karyanya.

Melihat sikap Christian yang percaya padanya, dia lanjut berkata lagi : “Apa ada yang ingin kamu katakan padaku? Atau kamu ingin mengatakan bagaimana kamu ingin membuktikan hal yang barusan kamu katakan.”

Dengan ekspresi mata yang bersinar dan menyala-nyala Christian melihat ke arah Kiara, “Para juri, untuk membuktikan hal itu sebelumnya aku ingin menanyakan beberapa pertanyaan pada Kiara?”

Mendengar Christian menyebut namanya, raut wajah Kiara berubah menjadi pucat, tidak mungkin, apakah Christian benar-benar memiliki bukti? Namun harusnya tidak mungkin, karena saat itu dia sudah melenyapkan semua bukti itu, bahkan sampai arsip desain rancangan juga tidak tertinggal.

Tepat saat Kiara sedang tenggelam dalam pikirannya yang tidak tenang dan penuh dugaan, Jasline yang di depan menyetujui permintaan Christian, “Baik, aku mengizinkan kamu untuk bertanya. Tapi kamu harus menggunakan waktu dengan baik, kompetisi kita masih belum selesai.”

Lalu Jasline mengutus orang untuk mengundang Kiara ke atas panggung, dan berdiri di samping Christian.

Melihat wanita ini yang berdiri di depannya, Christian tidak sabar dan punya niat ingin sekarang juga mencekiknya, namun dia terpikir masih belum ada bukti, pikiran bijaksana yang tersisa mengatakan padanya tidak boleh berbuat seperti itu.

Christian menarik napas dalam, dia menekan semua perasaannya yang menggelegak, dengan tatapan terkulai dan ragu sesaat, “Kiara, aku ingin menanyakan beberapa pertanyaan.”

Kiara bukannya tidak merasakan perubahan emosi hati Christian, dalam hatinya sendiri juga merasa tidak tenang dan berdebar-debar. Namun di saat ini dia tidak mungkin gentar panggung, kalau saja dilihat oleh orang gelagatnya seperti itu maka dia akan tamat, dia memaksa diri untuk bersikap tenang, “Silakan.”

Sinar mata Christian yang menyala-nyala menatap Kiara, dengan ringan bertanya, “Pertanyaan pertama, apakah semua desain perhiasan ini kamu kerjakan sendiri atau hasil dari bimbingan seorang guru?”

Mendengar pertanyaan Christian, membuat Kiara tersenyum kecil, barusan dia mengira Christian ini akan menanyakan pertanyaan yang sulit.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu