Eternal Love - Bab 170 Kali Ini Kamu Beruntung

Mendengar para Senior di Perusahaan melontarkan komentar baik terhadap Bernessa dan Kiara, Senyum di wajah Miranda tidak berkurang, dia tampak tenang dan tidak mempedulikannya.

Sikap dingin Miranda membuat Sherly tampak tidak senang. Ini adalah peluang bagus. Jika Sherly mengambil kesempatan untuk mengeluarkannya dari posisi Direktur, maka tidak tahu harus menunggu berapa lama lagi.

Sherly menyipitkan matanya, secercah cahaya melintas di matanya, dia kembali berkata: "Para pemimpin perusahaan yang terhormat, kejadian Giselle ini telah membawa dampak negatif bagi perusahaan. Jika terus dibiarkan saja, maka reputasi perusahaan akan hancur. Hal ini akan berdampak buruk bagi perusahaan. Hal ini juga akan berdampak pada berbagai jenis pekerjaan lainnya. Jadi aku mengusulkan akan lebih baik jika Giselle meminta maaf, lalu mengundurkan diri sebelum menyebabkan masalah yang lebih serius. Pada saat yang sama, sebagai atasannya, Miranda juga harus bertanggung jawab dan harus melepaskan jabatannya sebagai seorang Direktur. "

Sherly berkata begitu banyak, pada akhirnya dia mengatakan tujuan utama nya mengadakan pertemuan tersebut, yaitu untuk mencopot jabatan Miranda sebagai Direktur.

Segera setelah pernyataan ini dibuat, para pemimpin senior pun menyetujuinya.

Pada saat ini, Miranda berdiri, melirik para Senior satu per satu, akhirnya menatap mata Sherry yang penuh dengan rasa puas. Kemudian dengan perlahan mulai berkata: "Kalian semua adalah Senior di perusahaan ini, tentu kalian memiliki lebih banyak pengalaman daripada ku. Aku ingin bertanya mengenai masalah Desainer Ning, bukankah kalian baru hanya mendengar apa yang dikatakan si selingkuhan itu. Sedangkan kalian belum mendengar penjelasan dari Desainer Ning bukan?"

Para Senior itu saling memandang, tidak tahu bagaimana menjawabnya.

Miranda tidak berniat agar mereka menjawabnya, tetapi dia ingin mereka menganalisis situasi yang sebenarnya terjadi.

"Kalian jangan lupa, Desainer Ning masih berstatus istri Stanley. Si selingkuhan yang terlibat dalam pernikahan mereka itu, telah mengganggu Desainer Ning yang merupakan istri sah, menurut ku ini sungguh konyol sekali. Oleh karena itu, aku ingin agar kalian mempertimbangkannya dari sudut pandang Desainer Ning. Jika kalian menghadapi situasi seperti ini, apa yang akan kalian lakukan?"

Miranda menatap para Senior itu. Mereka tampak bingung. Jadi Miranda pun tersenyum, lalu berkata, "Selain itu, jika Desainer Ning telah diperlakukan secara tidak adil, maka kebenarannya pasti akan terungkap. Aku meminta kalian untuk memberiku sedikit waktu. Aku ingin ..."

Bagaimana bisa memberinya waktu? Sherly segera memotong kata-katanya itu, "Direktur Wen, jika memberimu waktu lagi, apakah kamu tahu seberapa besar dampaknya terhadap perusahaan?" Saat ini yang paling penting adalah segera menyelesaikan masalah yang ada. Giselle harus mengundurkan diri dan kamu juga harus mundur dari posisi Direktur. "

Sikap Sherly yang tegas itu tidak perlu dipertanyakan lagi.

Miranda mengepalkan tangannya, dia tidak habis pikir. Dirinya tidak menyinggung Sherly, bagaimana dia bisa begitu melawan dirinya?

"Sebelum masalahnya jelas, untuk apa terburu-buru menyingkirkannya. Ada apa?

Apakah kalian tidak peduli pendapat Manager kalian?" Zayn yang telah diam dalam waktu yang lama berkata, lalu dengan dingin menatap para Senior.

Orang-orang itu takut padanya, menundukkan kepala mereka, tidak berkata apa-apa.

Hanya Sherly yang menatap Zayn tanpa rasa takut, "Manager, aku melakukan ini demi kebaikan perusahaan. Mohon dukung pekerjaanku ini."

"Demi kebaikan perusahaan?" Zayn menatapnya dengan dingin, "Wakil Manager Qiao, kamu tidak boleh merasa dirimu yang paling benar. Jangan kira aku tidak tahu apa tujuanmu."

"Manager, apa yang kamu maksud dengan itu?" Sherly mengerutkan keningnya.

"Aku sudah mengatakannya." Zayn terlalu malas berbicara dengannya. Dia menatap Miranda, lalu berkata, "Kita semua tidak terlibat dalam kasus Giselle. Sehingga sama sekali tidak tahu situasi sebenarnya itu seperti apa. Jadi, kamu harus berpikir rasional. Jangan menyalahkan semuanya kepada Direktur seorang diri."

Zayn menatap Miranda, memahami apa yang dia rasakan, lalu berkata, "Para pemimpin yang terhormat, aku ingin meminta kepada kalian agar memberiku beberapa hari. Aku pasti akan menyelesaikan masalah ini, lalu memberikan jawaban yang memuaskan."

"CEO telah memberi instruksi bahwa pemecatan Direktur Departemen Desain tidak boleh dilakukan secara terburu-buru." Zayn menambahkan.

Karena CEO telah memberikan instruksi itu, mereka tidak memiliki sesuatu yang dapat dibicarakan lagi. Mereka hanya dapat memberi Miranda waktu beberapa hari.

Ini bukanlah akhir yang diharapkan, sehingga Sherly pun merasa tidak puas. Dia jelas dapat melengserkan Miranda dari posisi Direktur. Bagaimana ini bisa terjadi?

Dia menatap Miranda dengan enggan, kemudian meninggalkan ruang pertemuan dengan penuh amarah.

Melihat hal ini, Miranda tidak bisa menahan tawa, "Aku khawatir Sherly akan segera meledak."

Dapat dipastikan bahwa dirinya merasa sangat kecewa dan tidak senang.

"Dia pantas mendapatkannya." Zayn berkata dengan dingin.

"Zayn." Miranda berkata.

"Mengapa?" Zayn memelototinya.

Miranda tersenyum, berkata dengan tulus: "Terima kasih telah membantuku pada pertemuan tadi."

Senyumannya sangat cerah sehingga lebih menyilaukan daripada sinar matahari di luar. Mata Zayn berkedip, lalu dia mendengus dengan jijik, "Jika tidak karena takut kamu akan dipermainkan oleh mereka, lalu aku akan kehilangan muka, maka aku akan terlalu malas untuk membantumu."

Mengetahui bahwa Zayn yang menyangkal, Miranda menghampirinya, lalu menepuk dadanya, sambil tersenyum, "Ketika masalah ini sudah selesai, aku akan mentraktirmu makan. Bagaimana?"

Zayn mengangkat dagunya dengan bangga, sudut bibirnya tidak bisa menahan untuk tidak naik, "Baiklah."

……

Saat Miranda kembali ke Departemen Desain, Bernessa datang menemuinya. Saat melewatinya, Bernessa menatapnya dengan dingin, "Kamu beruntung kali ini."

Miranda mengangkat alisnya, dirinya sudah merasa tenang, tetapi ada orang yang merasa khawatir.

Departemen Penjualan telah menerima panggilan para pelanggan yang membatalkan kerja sama. Mereka harus menenangkan emosi para pelanggan, sehingga hal ini membuat banyak staf bagian penjualan merasa sangat kesal.

Alhasil, Miranda dan Rita berhenti bekerja untuk membantu menyelesaikan masalah pembatalan pesanan itu.

Adapun dengan Giselle, Miranda memintanya untuk tinggal di studio sebentar, dan tidak pulang untuk sementara waktu.

Berita di Internet masih digembar-gemborkan, tetapi Miranda mengabaikannya, hanya dapat meminta Zayn untuk membantunya menemukan bukti.

Malam hari saat jam pulang kerja, tepat pada waktu makan malam.

Meski merasa sangat enggan, tapi Miranda tetap patuh untuk menghampirinya.

Begitu Miranda duduk, ibu mertuanya, Joyce, segera bertanya: "Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi di perusahaan? Jika kamu tidak memiliki kemampuan, tidak usah pergi bekerja. Diam saja di rumah dan jagalah Jason."

Miranda mengerutkan keningnya. Meskipun ibu mertuanya itu hanya sembarangan mengkritik dirinya untuk membuatnya merasa tidak nyaman, tetapi dia dengan sabar menjelaskan: "Bu, semuanya itu tidak seperti apa yang kamu pikirkan, sebenarnya ..."

"Sebenarnya? Sebenarnya apa?" Joyce tidak memberikan dirinya kesempatan untuk berkata, "Sebenarnya kamu memang tidak memiliki kemampuan, untuk apa menjelaskannya lagi."

Di lubuk hatinya, Miranda tiba-tiba merasa tidak berdaya. Miranda tahu bahwa apa pun yang dia lakukan, ibu mertuanya itu pasti tidak akan merasa puas.

Alberto yang melihat Miranda tampak sedih, mengerutkan keningnya, lalu menggantikannya untuk memberikan penjelasan: "Bu, masalah ini belum diselidiki dengan jelas, kamu tidak boleh menyalahkan adik ipar."

"Ibu, kamu tidak bisa memarahi Miranda!"

Tidak hanya Alberto yang mengantikan Miranda untuk berbicara, bahkan Bernando pun juga menunjukkan sikapnya. Melihat bagaimana kedua putranya berpihak pada Miranda, Joyce tidak bisa menahan diri untuk semakin membenci Miranda.

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu