Eternal Love - Bab 30 Gaya yang Disebut Keluarga Mewah

Setelah telah terjadi berbagai macam peristiwa, upacara pernikahan akhirnya berakhir juga.

Malam itu, ketika Miranda baru saja tertidur di kamar hotel, menjadi terbangun karena suara ketukan pintu. Begitu dia membuka matanya, terlihatlah wajah besar Elisha yang nyaris membuatnya berteriak.

"Elisha, apa yang kamu lakukan? Apakah kamu tahu bahwa bahwa kamu telah membuat ku terkejut..." Miranda berkeluh sambil menepuk-nepuk dadanya.

Di sisi lain, Elisha berpura-pura marah, lalu memelototinya, "Kamu ini sungguh tidak berperasaan. Justru alasan kedatanganku ialah karena aku khawatir kamu merasa tidak nyaman, sehingga aku datang untuk menjagamu. Tapi kamu malah berkata bahwa aku datang untuk menakutimu?"

"Ya ya ya, kamu tidak menakutkan. Kamu sungguh menggemaskan!"

"Ya, aku lebih baik dari itu."Usai berkata, Elisha kembali berkata dengan ekspresi yang misterius, "Ada satu hal lagi. Apakah kamu tahu siapa orang yang mengurungmu di kamar mandi? Dia adalah Sisca, si perempuan jalang yang tak tahu malu. Tapi ada kabar buruk tentangnya. Peristiwa Keluarga Ji yang telah mengusirnya menjadi sangat populer!"

Miranda sudah lama menduga bahwa orang yang menguncinya ialah Sisca, tetapi begitu dia mendengar kata-kata Elisha, wajahnya tampak masam, "Sisca, perempuan jalang ini, aku benar-benar tidak tahu kapan dia akan bertobat!"

"Kamu tahu tidak, saat itu wajah Sisca sungguh tampak suram, aku merasa sangat keren karena telah melihatnya . Sayang sekali kamu tidak melihatnya. Ngomong-ngomong, bagaimana cederamu?"

"Sudah diberi obat. Sekarang sudah jauh lebih baik." Miranda berkata sambil tersenyum.

Elisha mengangguk, "Baguslah kalau begitu. Sebenarnya, aku merasa Alberto adalah pria yang baik, hanya saja dia terlihat dingin."

Saat mendengar nama Alberto, Miranda tanpa sadar teringat ketika Alberto ketika merawat lukanya, sudut mulutnya pun perlahan terangkat.

"Yah, dia baik."

"Miranda, jika kamu sudah tinggal bersama Keluarga Ji, maka kita tidak bisa seperti ini lagi ..." Elisha tiba-tiba menatapnya sedih, "Sungguh tidak rela kamu akan segera menjadi istri orang lain!"

“……”

Miranda tidak berbicara dengannya lagi.

Setelah telah beristirahat satu malam, keesokan harinya Miranda dibangunkan pagi-pagi oleh staf layanan hotel, mengatakan bahwa ada seseorang yang mencarinya. Elisha yang berada di sebelahnya, melihat bahwa waktu masih pagi, berbalik dan tertidur lagi.

Miranda tidak punya pilihan hanya menatapnya, dia pun bangkit, lalu membuka pintu dengan linglung.

Begitu pintu terbuka, terlihatlah Alberto yang berdiri di luar, menguap lalu berkata, "Selamat pagi."

Alberto menatapnya tanpa berkata-kata. Mengetahui bahwa Miranda belum mandi, dia mendesak, "Sebagai menantu Keluarga Ji, maka kamu harus pergi ke rumah Keluarga Ji untuk menawarkan teh kepada ayah dan ibu bersama dengan Bernando. Cepat bersiap-siaplah."

Setelah mendengar ini, Miranda tampak seperti sedang kesurupan. Dia telah menikah dan masuk dalam keluarga Ji mulai hari ini. Tinggal dengan Keluarga Ji bagaikan mimpi.

"Kenapa kamu tampak begitu linglung?" Alberto sedikit mengerutkan alisnya.

Mendengar kata-kata Alberto, Miranda segera kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap. Miranda tidur begitu larut kemarin sehingga dia masih merasa mengantuk. Dia mencuci wajahnya dengan linglung, lalu mengganti pakaian. Kemudian dia meninggalkan hotel bersama dengan Alberto.

Ketika tiba di rumah Keluarga Ji, Miranda segera terkejut melihat apa yang ada di depannya. Itu benar-benar adalah bagunan yang mewah dan indah.

Rumah itu begitu luas dan megah dengan desain yang bergaya Italia, penuh dengan berbagai pahatan di dalamnya. Bangunan itu terlihat antik, yang sama sekali tidak dapat dibandingkan dengan keluarga Wen.

Ketika mobil Alberto berhenti, ada seorang pembantu rumah tangga yang membukakan pintu. Miranda merasa seakan berada di dalam film. Semuanya begitu indah seperti mimpi yang tidak nyata, tetapi hatinya tidak merasa sangat bahagia.

Meskipun Keluarga Ji terkenal, tetapi bagaimanapun juga, ada banyak aturan pada keluarga yang kuat. Miranda merupakan orang yang tidak terlalu suka untuk terikat dengan peraturan. Berpikir tentang masa depannya, muncul kekhawatiran di dalam hatinya.

Tampaknya kalimat ini tidak cocok untuk situasinya saat ini.

Ketika pengurus rumah tangga memimpin, dia menceritakan prosedur upacara minum teh satu per satu, Miranda segera menulis dengan hati-hati, agar tidak membuat kesalahan dan menunjukkan lelucon pada orang-orang.

Begitu dia memasuki pintu, hal pertama yang dilihat Miranda adalah Bernando. Dia berpakaian rapi dan terlihat sangat tampan. Begitu dia masuk, Bernando langsung menatapnya dengan senyuman, sehingga membuat Miranda tidak dapat mengabaikannya.

Tuan Ji dan Nyonya Ji duduk di sebelahnya. Joyce masih mengenakan cheongsam putih hari ini, dia terlihat begitu elegan. Kulitnya tampak begitu mulus, terawat dengan baik, dia terlihat bukan seperti Nyonya tua yang telah berumur. Sedangkan Richard mengenakan jas dengan wajah yang tampak serius.

Selain itu, ada seorang lelaki tua yang belum pernah melihat sebelumnya. Dia duduk di kursi paling atas, penuh keagungan.

Untuk sementara waktu, Miranda merasa bahwa sepertinya ada tekanan tak terlihat di seluruh ruangan. Dia tidak berani untuk mengangkat wajahnya, dia hanya merasa kulit kepala seakan mati rasa, sehingga lupa apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Alberto yang melihat kegugupannya, mengingatkannya, "Ini adalah kakek. Cepat sajikan teh."

Miranda mengangguk, tertatih-tatih, mengambil teh dari tangan pelayan, berlutut di atas tikar yang sudah disiapkan bersama Bernando, berkata, "Kakek, silahkan minum teh ini."

"Kakek minumlah teh ini." Bernando sangat senang, dengan nada bicara yang manja.

Ketika lelaki tua itu melihat menantu cucunya itu begitu imut, dia pun menyipitkan matanya, meminum teh itu. Lalu dia cepat-cepat memintanya untuk bangkit. Kemudian dia memberikan tas merah besar kepada Miranda sambil tersenyum.

Dengan awal yang baik ini, Miranda mulai merasa sedikit rileks.

Kemudian mereka berlutut bersama ayah dan ibu mereka. Baru saja akan berlutut, Joyce tiba-tiba menyela, "Benar jika anak-anak dari Keluarga Ji untuk berlutut di depan kakek mereka. Tapi mereka tidak perlu berlutut di depan orang tua mereka."

Miranda tidak bodoh. Tentu dia tahu apa artinya. Dia berlutut untuk menawarkan teh dengan wajah enak untuk dilihat, "Ibu dan Ayah, aku persilahkan untuk minum teh ini."

Meskipun Richard terlihat serius, tapi terhadap dia sungguh menyayangi generasi dibawahnya. Sehingga dengan cepat dia mengambil teh, lalu menyuruh Miranda untuk segera bangkit berdiri.

Joyce merasa puas melihatnya Miranda yang bertindak cekatan. Setelah minum teh, dia berkata, "Aku akan meminta pelayan untuk membawamu ke kamarmu. Karena kamu telah memasuki gerbang rumah Ji, maka semua aturan rumah Ji harus dipatuhi."

"Ya, Miranda mengerti."

Kakek tua itu sangat menyukai Miranda. Sehingga setelah mendengar kata-kata Joyce, dia mengerutkan kening, "Dia baru saja menjadi bagian dari keluarga kita, untuk apa mengatakan hal ini?"

"Tidak ada aturan,maka semuanya tidak akan berjalan dengan teratur. Keluarga Ji telah kehilangan wajah pada pesta pernikahan kemarin." Joyce berkata, lalu menatap Miranda, dengan sedikit jijik.

Di pesta pernikahan, pengantin wanita itu tiba-tiba menghilang, ada lelucun seperti ini pada Keluarga Ji. Dapat diperkirakan selama tiga hari seluruh kota Beining akan tahu peristiwa ini. Tidak heran Nyonya Ji menjadi sangat marah.

Kata-kata ini sangat mudah. Untuk sementara waktu, mata semua orang tertuju pada Miranda, suasananya menjadi sangat dingin.

Miranda tiba-tiba terasa sangat malu. Dia berdiri dengan canggung, tidak tahu harus berbuat apa.

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu