Eternal Love - Bab 214 Seriuslah Sedikit

Miranda Wen menahan emosinya, kemudian menundukkan kepalanya, bulu matanya yang panjang menutupi matanya, hingga membuat suasana hatinya yang sebenarnya agak sulit terlihat. Dia mengangguk dan berkata, "Ya."

Zayn Shen mengira Miranda Wen masih kesal, Zayn Shen melanjutkan, "Miranda, jangan kesal lagi, baik-baik ya."

Miranda Wen menyentakkan sudut mulutnya dengan paksa, membuat lengkungan yang indah, dan tersenyum lega pada Zayn Shen, "Tidak apa-apa, aku baik-baik saja."

Tapi Alberto Ji mana mungkin tidak bisa melihat ketidakberdayaan dan kesedihan di balik senyuman Miranda Wen. Seketika, tatapan mata Alberto Ji langsung berubah sedikit lebih dingin.

Miranda Wen menyandarkan kepalanya dengan ringan ke jendela mobil, pandangannya menjadi agak kabur saat melihat pemandangan melalui jendela mobil.

Tidak butuh waktu lama untuk sampai di rumah kediaman Keluarga Ji.

Begitu Miranda Wen berjalan ke rumah, ia merasakan rasa lelah menjalar ke sekujur tubuhnya, ketika hendak masuk ke kamar untuk beristirahat, suara Alberto Ji pun menghentikan langkah kakinya.

"Miranda, datanglah ke kamarku."

Suara Alberto Ji sampai di telinga Miranda Wen, membuat Miranda Wen tercengang. Apakah ada hal lain yang terjadi hingga mencarinya selarut ini?

Meskipun Miranda Wen memiliki beberapa keraguan di dalam hatinya, dia mengangguk kepada Alberto Ji, "Kakak, baiklah."

Mendengar perkataan kedua orang tersebut, Zayn Shen pun ikut bergembira dan berkata: "Sepupu, mau apa mencari Miranda, aku juga ingin pergi."

Alberto Ji berbalik, menyipitkan matanya yang tajam, menatap Zayn Shen dengan tatapan dingin."Cepat tidur." Setelah selesai berbicara, Alberto Ji langsung mengajak Miranda Wen ke kamarnya, dan mengabikan Zayn Shen di belakangnya.

Di dalam ruangan yang sangat besar itu hanya ada Miranda Wen dan Alberto Ji, pada saat itu ruangan sunyi seakan-akan ada jarum yang jatuh ke tanah saja akan terdengar.

Miranda Wen merasa sedikit canggung, meraih telapak tangannya dan membuka matanya melihat ke arah Alberto Ji, "Kakak, ada apa mencariku?"

Alberto Ji hanya melihat Miranda Wen dari dekat, kemudian perlahan berkata setelah waktu yang lama: "Kenapa biasanya sangat tegas, tapi sangat lemah begitu sampai di acara formal?"

Mendengar perkataan Alberto Ji, Miranda Wen tercengang, dan butuh waktu lama untuk menyadari bahwa apa yang dikatakan olehnya adalah apa yang terjadi pada jamuan makan tadi. Miranda Wen mengalihkan emosinya dan berkata kepada Alberto Ji, "Itu... Dia adalah ayahku."

Tatapan mata Alberto Ji sangat dalam, terlihat sekali sangat tidak menyangka akan hal ini "Jika dia memperlakukanmu sebagai putrinya, kamu tidak akan sesedih sekarang."

Kata-kata Alberto Ji masuk ke telinga Miranda Wen, dan dia tidak bisa menahan rasa sakit yang perlahan keluar dari dadanya. Bukan seperti yang dikatakan Alberto Ji, jika Melvin Wen bisa memperlakukannya sedikit lebih baik, dan bisa melakukan sedikit tanggung jawab seorang ayah, Miranda Wen pasti tidak akan seperti sekarang.

Miranda Wen menarik napas dalam-dalam, menekan emosi yang kacau, terkulai dan merenung sejenak, "Tapi..."

Sebelum Miranda Wen selesai berbicara, Alberto Ji langsung menyelanya, "Tapi apa? Kamu adalah bagian dari Keluarga Ji sekarang, kamu harus melakukan segala sesuatunya dengan identitas Keluarga Ji. Tidak perlu takut pada siapa pun, lakukan apa pun yang ingin kamu lakukan."

Mendengar perkataan Alberto Ji, Miranda Wen tak bisa menahan pandangannya untuk menatap Alberto Ji di depannya, tenggorokannya langsung menegang.

Lelaki di depannya, entah sudah berapa lama ada di Keluarga Ji, namun dia adalah orang pertama yang menghangatkannya. Mulut Miranda Wen melengkungkan senyuman yang dangkal, ia tertawa pelan.

"Terima kasih ya, Kak..."

Melihat Miranda Wen seperti ini, Alberto Ji tiba-tiba mengulurkan tangan dan membelai kepalanya, "Tidurlah."

Ketika Miranda Wen keluar ruangan, Alberto Ji baru menyadari apa yang baru saja dirinya lakukan, ia tak bisa menahan rasa sesal dalam hatinya.

Entah apakah ucapan Alberto Ji yang berhasil, atau untuk alasan apa, Miranda Wen yang jarang sekali tertidur nyenyak, tidurnya malam ini terasa sangat nyenyak.

Keesokan paginya, Miranda Wen bangun pagi-pagi lalu pergi ke kantor. Hari ini, Miranda Wen tidak mungkin datang terlambat ketika hasil putaran pertama Kompetisi Flourish diumumkan.

Miranda Wen merasa sudah keluar cukup awal, namun tidak disangka saat sampai di kantor, Christian Xia, mereka sudah lebih awal tiba di kantor.

Ketika Miranda Wen melihat beberapa orang dari mereka, dia bergegas menghampiri mereka dan bertanya, "Bagaimana? Apa kalian sudah melihat hasilnya?"

Elisha Yu melihat Miranda Wen, langsung berjalan ke depan dan memeluknya, ia berkata dengan riang kepadanya: “Hasilnya tentu saja sudah dilihat. Bagaimana, apa Miranda akan mentraktir makan?"

Mendengar perkataan Elisha Yu, hati Miranda Wen yang terasa menggantung dan terus bergetar, akhirnya terjatuh juga. Meski yakin pada kekuatan Christian Xia, tetapi dirinya tetap merasa sedikit khawatir.

Melihat Christian Xia dan Elisha Yu di depannya, dia merasa bahwa kekhawatirannya agak berlebihan, Miranda Wen tidak bisa menahan tawa, "Oke, tidak masalah, aku akan mentraktir kalian makan bersama."

Tiba-tiba, Miranda Wen sepertinya teringat akan sesuatu. Dia mendongak dan bertanya, "Apakah orang lain di perusahaan kita ada yang lolos juga?"

Elisha Yu membuka matanya dan berpikir sejenak, lalu perlahan berkata: "Kiara Tsu juga lolos."

Tanpa sadar, Miranda Wen langsung melihat Christian Xia. Tampak jelas bahwa Christian Xia sedikit gemetar ketika mendengar nama Kiara Tsu. Cahaya di matanya juga menjadi sedikit redup.

Miranda Wen mengulurkan tangannya dan menepuk bahu Christian Xia dengan nyaman, tanpa banyak bicara. "Ayo pergi, mari kita makan dan rayakan ini semua. "

Elisha Yu menatapnya dan berkata sambil menyeringai: "Aku tahu ada restoran Perancis baru di dekat sini, dan rasanya cukup enak. Bagaimana kalau kita pergi ke sana hari ini. Hari ini kita harus bersenang-senang dulu untuk Miranda."

Miranda Wen tak bisa menahan tawa saat melihat tingkah Elisha Yu, "Kalau begitu ayo pergi ke sana, hari ini kita benar-benar sedang senang." Setelah itu, mereka bertiga pergi ke restoran makanan Prancis yang dikatakan oleh Elisha Yu.

Mereka bertiga memilih tempat duduk di dekat jendela. Melihat lingkungan sekitarnya, Miranda Wen oun mengangguk puas, "Elisha Yu, tempat yang kamu rekomendasikan ini cukup bagus. Benar-benar sangat lumayan."

Elisha Yu memandang Christian Xia dan Miranda Wen dengan tatapan bangga, "Kalau begitu tidak perlu lihat siapa yang merekomendasikan tempat ini."

Christian Xia juga terhibur dengan melihat penampilan Elisha Yu, "Seriuslah sedikit."

Tepat ketika ketiga orang itu sedang asyik bercengkrama, tiba-tiba Zayn Shen berjalan mendekat, "Miranda, bagaimana kamu bisa ada di sini?"

Miranda Wen melirik Zayn Shen di depannya, kemudian menjelaskan: "Christian Xia lolos babak pertama Kompetisi Flourish. Kami keluar untuk makan dan merayakannya."

Mendengar kata-kata Miranda Wen, Zayn Shen menghela nafas, "Merayakan tapi kenapa kurang aku, aku juga ingin bermain bersama kalian. Kalau sedang merayakan, paling baik minum anggur. Aku tahu satu tempat, aku akan bawa kalian ke sana nanti."

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu