Eternal Love - Bab 485 Di Dalam Hatiku Sudah Ada Seseorang

"Elisha, ayo pergi, aku akan mengantarmu pulang."

Karena hari ini Miranda Wen menyetir mobil, jadi sedikit pun dia tidak minum anggur. Miranda Wen menyetir mobil, dan dengan cepat mengantar Elisha Yu ke rumahnya.

Elisha Yu berbaring di tempat tidur, dia memikirkan ciumannya hari ini dengan Zayn Shen, entah kenapa dia merasa masih mencium bau tubuh Zayn Shen.

“Lupakan, aku tidak mau, tidak mau ini, Elisha Yu.” Elisha Yu menggaruk-garuk rambutnya merasa sedikit kesal, dia menoleh untuk memainkan ponselnya, untuk mengalihkan perhatiannya.

Tanpa sadar Elisha Yu meraba-raba sampingnya, tetapi dia sama sekali tidak menyentuh ponsel itu, kosong.

Elisha Yu tiba-tiba duduk, mengambil tasnya dan dengan teliti mencari-cari ponselnya, dan masih juga tidak menemukannya. Elisha Yu merasa sedikit bingung, "Mana ponselku?"

Dengan hati-hati dia mengingat kembali, sebenarnya ada di mana ponselnya. Tiba-tiba, dia seperti teringat sesuatu, dia tidak bisa menahan kilatan cahaya di matanya.

Elisha Yu menepuk kepalanya, “Dasar otal babi.” Ternyata baru saja tidak sengaja menaruh ponselnya di kamar mandi hotel saat dia mencuci tangan, Miranda Wen sudah mengingatkannya, dan dia lupa mengambilnya.

Memikirkan hal ini, Elisha Yu segera mengambil tasnya dan berjalan keluar, lebih cepat lebih baik jika ponselnya kembali, di era ini, tanpa ponsel, dia akan merasa merasa tidak aman.

Elisha Yu melangkah ke dalam hotel dan berkata kepada resepsionis, “Halo, aku tadi memesan kamar, baru saja aku meninggalkan ponselku di kamar, sekarang aku datang mau mengambilnya, , temanku sedang tidur, bisa tidak berikan lagi kartu kamar lagi. "

Belum lama setelah pergi, petuga resepsionis masih ingat dengan Elisha Yu, dia mengangguk, dan langsung mengeluarkan kartu kamar dan memberikannya pada Elisha Yu.

Elisha Yu berjalan ke kamar dan dengan cepat masuk ke kamar mandi, dan seperti yang dia duga, ponselnya berada di atas wastafel.

Setelah mengambil ponselnya, barulah Elisha Yu merasa lega.

Setelah Elisha Yu mendapatkan ponselnya, dia melirik ke arah Zayn Shen yang sedang tertidur di ranjang, lalu membalikkan badan, hendak meninggalkan kamar. Lalu saat ini, tiba-tiba terdengar suara Zayn Shen.

"Air, air ..."

Lalu Elisha Yu segera berjalan ke samping Zayn Shen, memperhatikan bibirnya yang kering, Elisha Yu segera mengambil sebotol air dan berjalan ke samping Zayn Shen, bersiap membantunya bangun untuk minum air.

Sebelum Elisha Yu berhasil membuka tutup botol, Zayn Shen sudah menciumnya, untuk sesaat, Elisha Yu tertegun. Dengan bunyi prak, botol terjatuh ke lantai.

Bibir Zayn Shen terasa agak dingin, dan masih ada sedikit anggur merah, yang membuatnya dalam sekejap langsung terlena.

Ciuman Zayn Shen itu terasa panas, membuat keduanya menjadi berapi-api, dan suasana di ruangan menjadi panas dalam beberapa menit.

Meskipun Zayn Shen sedang mabuk, namun karena naluri tubuh laki-laki, dia masih bisa dengan cepat membuka pakaian Elisha Yu, lalu menampakkan pemandangan yang indah.

Dan Elisha Yu sepertinya terlena dengan semua ini, lupa untuk melawannya. Zayn Shen berdiri dan masuk ke dalam tubuh Elisha Yu, dia tidak bisa menahan lalu berteriak, dan mulai muncul suara-suara aneh.

Merasakan suasana yang familiar, mau tidak mau hal ini seperti menggali memori di otak Zayn Shen, seperti dia sudah pernah melakukan hal seperti ini.

Selanjutnya, ruangan itu mulai dipenuhi dengan suara-suara aneh dari keduanya.

Keesokan harinya, matahari pagi masuk ke dalam ruangan melalui celah-celah tirai, dan dan menyinari tubuh Elisha Yu. Dia pelan-pelan membuka matanya, kejadian kemarin malam seperti laut, dan sekali lagi mengalir ke dalam hatinya.

Dia membalikkan badan lalu melirik Zayn Shen yang masih tidur di sebelahnya, barulah Elisha Yu bereaksi, tapi dia tidak bisa tinggal di sini lagi, jika dia menunggu Zayn Shen bangun, ini sangat memalukan.

Memikirkan ini, dengan cepat, Elisha Yu mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai, mandi, lalu berjalan keluar hotel.

Tidak lama setelah Elisha Yu pergi, Zayn Shen perlahan-lahan tersadar,

karena mabuk, kepala Zayn Shen sangat sakit seperti terpecah. Dia Mengulurkan tangannya, lalu kejadian kemarin malam seperti ada pecahan-pecahan memori, yang perlahan memasuki benak Zayn Shen.

Dia tertegun, hatinya bergetar, dan dia menjadi lesu. "Elisha Yu ..."

Zayn Shen juga tidak menyangka bahwa diantara dia dan Elisha Yu akan terjadi hubungan seperti ini, selanjutnya apa yang harus dia lakukan, Zayn Shen merasa sedikit canggung.

Pada saat ini, tiba-tiba seperti ada potongan memori terlintas di benaknya, seperti kejadian ini sudah pernah terjadi sebelumnya.

Zayn Shen secara tidak sadar ingin lebih menyelidiki, dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, saat Zayn Shen terus mengingat semuanya, dia tetap tidak ingat, seolah-olah semua yang terjadi barusan hanya ilusinya.

Zayn Shen mengusap-usap kepalanya, "Apa ini ..."

Karena dia tetap tidak bisa mengingatnya, Zayn Shen mulai tenggelam dalam pikirannya, dia mulai mengkhawatirkan masalah lainnya. Dia sedang bertanya-tanya, apakah dia yang memaksa Elisha Yu, antara dia dan Elisha Yu bisa terjadi hal seperti ini.

“Jika ini masalahnya, lalu bagaimana nanti dia akan menghadapi Elisha Yu dan Miranda …” Zayn Shen bergumam pelan.

Jika dia memaksa Elisa Yu, maka sampai saat nanti, dia akan sangat malu, tidak, dia harus bertanya dengan jelas sebenarnya apa yang terjadi.

Memikirkan ini, Zayn Shen berdiri dan dengan cepat mengenakan pakaiannya, lalu berjalan keluar hotel.

Di sisi lain saat ini, Elisa Yu berbaring di rumah seorang diri, menatap langit-langit dengan bingung.

Tanpa sadar, Elisha Yu mengulurkan tangannya dan mengelus bibirnya, tatapan matanya sedikit bingung, "Kenapa ... kemarin malam aku tidak menolak Zayn Shen ..."

Kemarin malam ketika Zayn Shen menciumnya, sebenarnnya Elisha Yu bisa menolaknya, tetapi tidak tahu kenapa saat itu, dia tidak bisa melawannya, malah merespon Zayn Shen.

Memikirkan kejadian semalam, wajah Elisha Yu kembali memerah, dan hatinya yang setelah sekian lama tidak ada respon, juga sedikit berdetak.

Dua tahun kemudian, Miranda Wen mendapat masalah, lalu Elisha Yu sibuk menjaga Miranda Wen, jadi dia mengabaikan perasaannya yang menyukai Zayn Shen. Pada saat ini, Elisha Yu menyadari bahwa di dalam hatinya selalu ada seseorang, Zayn Shen … Hanya saja sebelumya dia selalu mengabaikan perasaan ini.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu