Eternal Love - Bab 230 Kartu Untuk Melawannya

Miranda Wen melihat ke tubuh Yenny Shen dari atas sampai ke bawah dan menemukan bahwa Yenny Shen sudah ganti tas model terbaru lagi, membuatnya tak tahan untuk ingin mengatainya, "Itu kamu masih punya uang buat beli tas merek terkenal, berarti masih berkecukupan. "

Mendengar perkataan Miranda Wen, wajah Yenny Shen memucat, di dalam hati ia terus memaki Miranda Wen, dia benar-benar tidak punya belas kasihan, tetapi berpikir bahwa dia datang untuk meminta uang kepadanya, langsung ia tahan lagi emosinya.

"Miranda, ini semua dikasih orang, kita sekarang mana ada uang untuk beli tas, ayahmu beberapa hari ini juga sedikit tidak senang, kalau ada waktu luang kamu bisa pulang untuk menemuinya. "

Mendengar perkataan Yenny Shen, Miranda Wen tersenyum tidak sabar, Yenny Shen benar-benar tidak pandai dalam mencari alasan, Ia hanya bisa terpikirkan alasan yang begitu buruk.

Dengan tatapan dingin Miranda Wen berkata, "Aku pikir masyarakat saat ini adalah masyarakat yang hanya mau terima untung saja, tidak menyangka masih ada orang yang sedarmawan ini, tas seharga puluhan ribu yuan dikasih ke kamu begitu saja, kamu harus lebih berhati-hati. Aku dengar-dengar orang seperti itu biasanya punya maksud tersembunyi dibalik itu."

Begitu kata-kata Miranda Wen keluar, Yenny Shen tidak bisa menahan diri untuk marah, saking kesalnya sampai membuat Yenny Shen kehabisan nafas.

Setelah dibuat kesal oleh Miranda Wen seperti ini, Yenny Shen juga sudah kehilangan kesabarannya untuk terus menerima ejekannya Miranda Wen, dengan wajah dingin berkata kepada Miranda Wen: "Miranda, apa maksudmu berkata begitu, bisa tidak kamu langsung bilang saja mau kasih atau tidak?"

Miranda Wen langsung gembira mendengarnya berbicara seperti ini, sepertinya sekarang dia sudah tidak bisa lembut lagi. Miranda Wen mengangkat alisnya dengan pandangan acuh tak acuh, "Sekarang mau keluarga Wen hidup atau matipun tidak ada hubungannya denganku, untuk apa aku kasih."

Setelah itu, Miranda Wen berbalik badan dan hendak kembali ke kamar, dia tidak ingin terus berbicara dengan dua wanita yang tidak penting ini, benar-benar tidak selevel dengannya.

Melihat Miranda Wen sudah mau pergi, Yenny Shen berkata kepada Miranda Wen dengan nada memerintah, "Kamu! Miranda Wen, berhenti!"

Namun Miranda Wen seolah seperti tidak mendengarnya, hanya memperhatikan jalan dan naik ke atas seperti tidak ada gangguan apa-apa.

Yenny Shen seperti sudah melepaskan kartu AS nya, dengan seperti sudah siap untuk mempertaruhkan segalanya, ia berteriak kepada Miranda Wen, "jika kamu terus berpura-pura tidak mendengarnya, aku akan mempublikasikan malam hari itu. "

Untungnya semua orang yang ada di dalam rumah saat ini sedang keluar, hanya ada Miranda Wen dan beberapa pembantu, kalau tidak alangkah buruknya jika didengar orang lain.

Mata Miranda Wen menegang, dia dengan cepat turun ke bawah dan meraih kerah Yenny Shen dan berkata, "Aku peringatin, lebih baik jaga mulutmu tetap terkendali, kalau tidak aku tidak keberatan membantumu untuk menutupnya. "

Tiba-tiba, Yenny Shen dikejutkan oleh gerakan Miranda Wen yang tiba-tiba datang ini, tubuhnya gemetar, namun ia langsung berpikir bahwa ia sekarang sudah memegang kartu yang bisa ia gunakan untuk melawannya, mengapa harus takut padanya?

Yenny Shen menegakkan punggungnya dengan cepat dan berkata kepada Miranda Wen, "Miranda, karena kamu tidak berbaik hati, jadi jangan salahkan aku jika berbuat tidak baik. Kalau kamu tidak memberikan uang kepadaku, nanti kalau sampai seseorang dari keluarga Ji tahu tentang perihal ini, kamu bisa pikirkan sendiri akan bagaimana mereka padamu nanti. "

Entah kenapa ketika mendengar perkataan Yenny Shen saat ini, tak disangka orang yang pertama muncul di benaknya adalah Alberto Ji. Jika membiarkan Alberto Ji mengetahui hal ini, bagaimana dia nantinya, Alberto Ji akan berpikir apa tentangnya….

Melihat Miranda Wen tidak berbicara, Yenny Shen dengan sombong mengangkat alisnya, "Miranda Wen, kenapa kamu tidak bicara, bagaimana, sudah pertimbangkan baik-baik?"

Begitu Yenny Shen mengucapkan kata-kata tersebut, Miranda Wen marah sampai tubuhnya gemetar, dia sekarang sudah hamil dan dia tidak ingin ada masalah lagi, jika hal ini diketahui, maka anak yang ada diperutnya ini juga akan ketahuan, lalu nanti…… dia benar-benar tidak berani untuk lanjut memikirkan apa yang akan terjadi sebagai konsekuensinya.

Miranda Wen mengangkat matanya dan menatap wajah Yenny Shen dan Sisca Wen. Dia tidak meragukan sedikit pun bahwa apa yang dikatakan kedua orang ini hanya bohongan. Dia mengetahui betul bahwa mereka sangat hina dan sungguh tak tahu malu.

Miranda Wen menarik napas dalam-dalam, menahan emosi yang kacau, menunduk dan merenung sejenak, lalu berkata kepada Yenny Shen: "Baiklah, aku akan memberikannya."

Yenny Shen tersenyum penuh kemenangan setelah mendengar Miranda Wen mengatakan itu padanya, “Kalau begitu aku akan pulang dan menunggu kabar baik darimu.” Setelah itu, Yenny Shen menarik Sisca Wen dan bersiap untuk keluar dari gerbang rumah keluarga Ji.

Tak disangka Miranda Wen meraih Yenny Shen lagi, dengan mata dingin berkata, "Aku bisa memberikanmu uang, tapi jika kamu tidak bisa menjaga mulutmu ini, aku tidak keberatan untuk membantumu menutup mulut."

Entah kenapa, Miranda wen yang ada di matanya Yenny Shen yang biasanya selalu bodoh sekali dan dibully oleh orang-orang, akan tetapi aura yang dikeluarkan dari tubuhnya sekarang ini sungguh membuatnya terintimidasi.

Yenny Shen menahan perasaan terintimidasinya, lalu dengan cepat berkata, "Untuk apa aku mengatakannya, tujuanku cuman untuk mendapatkan uang. Selama kamu memberikannya, semuanya beres." Setelah itu Yenny Shen melepaskan tangan Miranda Shen yang memegangnya dan kemudian berjalan keluar dari rumah keluarga Ji.

Yenny Shen juga bukan orang bodoh, jika dia sebarkan hal ini, itu juga tidak ada gunanya bagi mereka, sama sekali tidak ada untungnya dan malah ada ruginya. Kalau Keluarga Ji mengetahuinya lalu mengusir Miranda Wen itu hanya perkara kecil. Tetapi kalau sampai menyangkut keluarga Wen karena perihal ini, maka menyebarkannya sungguh tidak berarti.

Sementara pada saat ini, Miranda Wen sedang duduk di sofa sendirian, bagaimana mungkin dia bisa mengeluarkan begitu banyak uang sekarang ini.

Tepat ketika Miranda Wen sedang kesal, suara Alberto Ji datang dan masuk ke telinga Miranda Wen, "Kenapa, apakah barusan ibu tirimu datang?"

Mata Miranda Wen menegang, dan langsung bertanya dengan waspada: “Bagaimana kamu bisa tahu?” Miranda Wen hampir mulai berpikir dalam hatinya, jika dia ketahuan, bagaimana dia harus menjelaskannya.

Untungnya, Alberto Ji hanya berkata, “Aku baru saja melihat mereka di luar.” Miranda Wen merasa lega, dia mengira mereka membeberkannya.

Sebelum Miranda Wen mengatakan sesuatu, Alberto Ji lanjut berbicara: “Kamu tidak dipersulit oleh mereka kan?” Perilaku Yenny Shen yang memalukan dan menjijikan sebelumnya ketika sedang menyelidiki Miranda Wen, Alberto Ji juga sedikit mendengarnya. Karena karakter bawaannya Miranda Wen, Yenny Shen menjadi lawan yang sulit baginya.

Miranda Wen hanya menggelengkan kepala, bagaimana mungkin dia bisa memberi tahu Alberto Ji tentang hal ini? Bukankah ini namanya cari mati sendiri? "Aku tidak kenapa-napa, kakak jangan khawatir, kita hanya membicarakan sedikit tentang masalah keluarga."

Meskipun Miranda Wen mengatakan tidak apa-apa, tetapi wajahnya jelas terlihat tidak begitu baik. Melihat Miranda Wen seperti sedang tenggelam dalam pikirannya, Alberto Ji berpikir: Kalau memang benar tidak kenapa-kenapa, mungkinkah wajahnya terlihat begitu buruk? Tapi melihat penampilan Miranda Wen, Alberto Ji hanya punya sedikit kecurigaan di hatinya, tapi dia tidak mengatakan apapun.

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu