Eternal Love - Bab 474 Hanya ingin berbagi dengannya

Hari ini, Yohan Jun tidur lebih awal, tadinya dia berencana berangkat seminggu kemudian, tapi itu hanya pemberitaan di media, bisa dikatakan Yohan Jun sangat populer di dalam dan luar negeri. .

Sebelumnya saat Yohan Jun baru turun dari pesawat dia langsung dikerumuni banyak fans dan hampir membuat beberapa orang yang cedera. Untung saja satpam segera datang dan membubarkan kerumunan, kalau tidak, konsekuensinya pasti sulit dibayangkan, karena begitu hal seperti itu terjadi, tidak hanya akan ada orang yang akan terluka, tapi juga akan menyebabkan reputasi Yohan Jun menurun.

Yohan Jun tidak ingin hal seperti ini terulang lagi. Selain itu Yohan Jun melakukannya untuk melindungi Miranda Wen, kalau dia dan Miranda Wen difoto oleh paparazzi, dia akan baik-baik saja, tapi penggemarnya pasti akan memarahi Miranda Wen.

Yohan Jun tidak ingin Miranda Wen terluka, Yohan Jun ingin melindunginya dengan baik.

Jadi hari ini, Yohan Jun tidur lebih awal, agar besok dia bisa muncul di hadapan Miranda Wen dengan penampilan yang segar.

Sedangkan Miranda Wen, saat ini dia sedang bekerja keras dan menguras tenaga otaknya, kali ini ia tidak berencana mengumpulkan berbagai macam desain lalu menggabungkannya, tapi dia berencana merancang desain unik yang tidak terpikirkan oleh orang lain, dan juga kostum kuno dengan gaya yang berbeda.

Demi rancangan ini Miranda Wen baru tidur dini hari, tadinya dia mengira dia bisa bergadang sampai pagi, tapi tak disangka saat dia baru menggambar sampai setengah, dia melihat jam sudah menunjukkan hampir dini hari, Miranda Wen baru ingat besok dia harus pergi ke bandara.

Jadi Miranda Wen segera beres-beres dan pergi tidur.

Keesokan harinya, setelah turun dari pesawat, Yohan Jun berbenah diri, dia ingin muncul di hadapan Miranda Wen dengan kesan yang paling baik.

Sedangkan Miranda Wen, karena sibuk dia sudah lama tidak berbelanja, dan dia hampir lupa berdandan itu apa.

Meskipun tidur larut malam, Miranda Wen tetap bangun pagi-pagi sekali, dia memilih pakaian yang menurutnya lumayan bagus, lalu mandi dan bersiap untuk pergi ke bandara.

Begitu sampai di pintu masuk bandara, Miranda Wen langsung mendapatkan pelukan erat dari Yohan Jun dan dia berkata “Sayang, aku merindukanmu!” Miranda Wen sangat kaget, dia menyadari anak laki-laki besar di hadapannya ini memang menjadi jauh lebih tampan.

Bisa dikatakan Miranda Wen sangat kaget dibuatnya, Miranda Wen merasa sangat aneh, artis terkenal seperti Yohan Jun tidak takut diikuti oleh paparazzi? Kalau tidak berhati-hati dia mungkin akan masuk ke headline berita.

Tanpa sadar Miranda Wen mendorong Yohan Jun, Yohan Jun teridiam sejenak, dia tidak tahu kenapa Miranda Wen mendorongnya, menjauh darinya? Apakah dia berbuat salah?

Saat Yohan Jun terlihat kebingungan, Miranda Wen mengungkapkan isi pikirannya. Mendengar ucapan Miranda Wen, Yohan Jun tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa.

Miranda Wen merasa aneh kenapa Yohan Jun tertawa. Yohan Jun tertawa sambil menjelaskan dia sudah mengatur semuanya. Miranda Wen tidak perlu mengkhawatirkan hal ini.

Melihat Miranda Wen terus menatap dirinya tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Yohan Jun berkata dengan narsis: "Kenapa, kamu terus melihatku karena aku terlalu tampan?"

Mendengar perkataan Yohan Jun, Miranda Wen langsung memutar matanya, sifat narsisnya sama sekali tidak berubah.

Yohan Jun melihat Miranda Wen dari ujung kaki hingga ke ujung kepala, dia merasa Miranda Wen menjadi sangat kuyu, dandanannya juga tidak seperti dulu, jadi dia bercanda dengan Miranda Wen dan berkata: " Kenapa, kamu terlalu ingin bertemu denganku sampai-sampai kamu bahkan tidak tidur, dan langsung keluar menemuiku setelah berpakaian dengan asal? "

Mendengar ucapan Yohan Jun, Miranda Wen seperti bom yang meledak, dia berteriak dan berkata: "Apa! Aku terlalu sibuk sampai-sampai tidak sempat pergi berbelanja dan membeli pakaian, lihat, dua lingkaran hitam di mataku ini karena mendesain pakaianmu. Kamu masih mengataiku? "

Melihat Miranda Wen seperti ini, Yohan Jun langsung tertawa, dan berkata: “Temperamenmu sama sekali tidak berubah.”

Yohan Jun berpikir sejenak lalu dia berkata karena Miranda Wen sudah bersusah payah berdandan demi dirinya dia memutuskan akan mengajaknya makan makanan yang enak.

Begitu Miranda Wen mendengar Yohan akan membawanya makan makanan enak, dia segera mengangguk dan menyetujuinya. Bagaimanapun pagi ini dia keluar terlalu terburu-buru, dia bahkan tidak sempat sarapan.

Selesai berbicara dia membawa Miranda Wen ke mobil, lalu dia mengatakan dia terlalu merindukan Miranda Wen dan mencium pipinya, tapi tak disangka, ada seseorang yang sedang menatapnya dari kejauhan.

Yohan Jun membawa Miranda Wen ke hotel kelas atas lalu memesan beberapa hidangan kesukaan Miranda Wen. Miranda Wen melihat-lihat sekeliling, dan merasa tempat itu lumayan bagus.

Melihat penampilan Miranda Wen yang seperti ini Yohan Jun masih sangat menyukainya. Miranda Wen yang sedang melihat sekeliling tiba-tiba dia merasakan seseorang sedang menatapnya dengan tatapan yang membara.

Begitu Miranda Wen mengangkat kepalanya, dia melihat Yohan Jun sedang menatap dirinya, Miranda Wen merasa sedikit malu karena dilihati seperti itu, jadi dia mengalihkan pandangannya ke tempat lain agar tidak canggung.

Yohan Jun juga menyadari tatapannya terlalu membara, jadi untuk menghilangkan kecanggungan, Yohan Jun menyentuh kepala Miranda Wen dengan penuh kasih sayang. Miranda Wen tersenyum, dalam hati Yohan Jun berpikir: Alangkah baiknya kalau bisa terus seperti ini, ...

Di meja makan, Yohan Jun tidak berhenti mengambilkan makanan untuk Miranda Wen. Miranda Wen tidak menolak. Dia sudah terbiasa dengan kebaikan Yohan Jun terhadapnya.

Selama dua tahun saat Miranda Wen kehilangan ingatannya, kalau bukan karena Yohan Jun menjaganya, mungkin sekarang, tidak ada Miranda Wen yang sekarang. Miranda Wen tidak pernah melupakan kebaikan Yohan Jun kepada dirinya.

Selama dua tahun itu Yohan Jun hampir seperti kakak Miranda Wen, dia masih ingat suatu malam ketika Miranda Wen mengalami demam tinggi, saat itu Yohan Jun masih syuting di luar, tapi begitu mendapatkan panggilan telepon dari Miranda Wen dia langsung pergi, karena Miranda Wen benar-benar tidak tahan lagi.

Yohan Jun berlari pulang seperti orang gila, dia takut terjadi sesuatu kepada Miranda Wen.

Sesampainya di rumah, saat Yohan Jun melihat Miranda Wen yang sedang demam tinggi berbaring di atas tempat tidur, dia langsung menggendong Miranda Wen dan membawanya ke rumah sakit.

Dari rumah sakit sampai pulang ke rumah, Yohan Jun begadang semalaman, dia tahu harus dia harus menjaga Miranda Wen sampai demamnya reda.

Malam itu, Yohan Jun hampir tidak memejamkan matanya, dia takut kalau dia tidak sengaja tertidur akan terjadi sesuatu kepada Miranda Wen.

Keesokan paginya saat bangun, Miranda Wen sangat kaget saat melihat Yohan Jun sedang duduk di samping tempat tidurnya. Melihat Miranda Wen baik-baik saja, Yohan Jun baru merasa lega, tapi dia tetap tidak pergi istirahat dan memilih membiarkan Miranda Wen istirahat lebih lama lalu dia pergi memasak sarapan.

Mengenang masa lalu memang mengharukan, setiap kali Yohan Jun memiliki sesuatu yang baik, dia pasti akan membagikannya dengan Miranda Wen. Melihat sekarang ini, Yohan Jun sudah sangat puas ...

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu