Eternal Love - Bab 59 Tergantung suasana hatiku

Miranda Wen dibawa ke sebuah ruangan VIP Diamond. Begitu masuk, Willy Song membuatnya duduk diatas sofa lalu dia mengambil segelas wine dari atas meja dan memberikan wine itu kepadanya.

"Minum."

Miranda Wen melirik wine itu sebentar, lalu dia memalingkan wajahnya dan tidak mau menghiraukannya.

Willy Song tertawa pelan, "Lumayan berkepribadian, apakah kamu ingin aku menyururh orang membuatmu mabuk?"

Mendengar hal ini, Miranda Wen berbalik dan menatapnya dengan tidak sabar, "Kejadian sebelumnya aku tidak sengaja melihatnya, kenapa kamu terus mempermasalahkannya denganku?"

Willy Song bersandar di sofa, sambil menyilangkan kakinya. Dia menatapnya dengan malas, lalu perlahan-lahan berkata: "Tidak kenapa-kenapa, karena kamu adalah anggota Keluarga Ji."

Apa?

Jawabannya ini membuatnya sedikit terkejut dan tidak bisa berbicara untuk beberapa saat.

Sebenarnya dia memiliki dendam apa terhadap Keluarga Ji, sehingga membuatnya menangkap dirinya yang baru saja menikah ke Keluarga Ji?

Berandalan memang berandalan, bahkan pola pikirnya juga sangat berbeda dengan orang pada umumnya.

Setelah berlalu cukup lama, Miranda Wen menarik nafas dalam-dalam dan bertanya lagi: "Apa yang harus aku lakukan agar kamu bersedia melepaskanku?"

Melepaskannya? Dia tidak pernah berpikir untuk melepaskannya.

Willy Song tersenyum, "Tergantung suasana hatiku."

Sialan!

Tergantung suasana hatinya, kalau suasana hatinya terus dalam keadaan tidak ingin melepaskannya, bukankah seumur hidup dia tidak akan bisa pergi?

Miranda Wen memarahinya di dalam hati, dia tidak berani mengungkapkan apa pun secara langsung.

Memikirkan berandalan ini tidak akan melepaskannya dengan mudah, Miranda Wen merasa sangat kesal .

Sekarang dia hanya bisa berdoa Elisha bisa secepatnya mencari orang untuk datang menyelamatkannya.

Kalau Elisha tidak bisa menemukan orang, maka dia harus menemukan cara untuk melarikan diri.

Tepat ketika dia hanyut dalam pikirannya, Willy Song tiba-tiba bertanya, "Hidupmu di Keluarga Ji tidak menyenangkan kan?"

Miranda Wen sedikit mengernyitkan dahinya, dan menatapnya dengan dingin, dalam hati dia berpikir kehidupannya bahagia atau tidak bahagia di Keluarga Ji apa hubungannya dengannya?

Melihat dia tidak berbicara, Willy Song kembali bertanya: "Menikah dengan orang idiot itu pasti menderita kan? Benar-benar disayangkan kamu harus menghabiskan seumur hidupmu dengan orang idiot itu ."

Mendengarkannya terus mengatakan orang idiot, benar-benar membuat Miranda Wen sangat kesal , meskipun Bernando Ji idiot, tapi pikirannya lugu dan dia juga baik kepadanya.

Oleh karena itu dia tertawa dengan sinis, "Hehe. orang idiot jauh lebih baik daripada berandalan sepertimu!"

Willy Song tidak marah. Dia mencondongkan tubuhnya di depannya sambil memberikan senyuman yang menawan: "Kamu salah, orang idiot tidak bisa memuaskanmu, tetapi berandalan bisa melakukannya.

"Kamu ...," wajah Miranda Wen memerah, dia sangat kesal hingga tidak bisa mengatakan apa-apa.

Willy Song tersenyum lalu mundur kebelakang dan melanjutkan berkata: "Gadis lugu sepertimu masuk ke Keluarga Ji seperti masuk ke sarang serigala, kamu akan dilahap hingga tidak menyisakan tulang belulang. Keluarga Ji tidak sesederhana yang kamu bayangkan, di dalamnya sangat rumit. Kalau kamu tidak berhati-hati, tulangmu bahkan tidak akan bersisa. "

Selesai berbicara, dia kembali menambahkan: "Jadi demi kebaikanmu, bagaimana kalau kamu bersamaku saja? Setidaknya, aku bukan orang idiot."

Bersamanya?

Tanpa sadar Miranda Wen mengingat pertengkarannya dengan Violet Qin di toilet waktu itu, tiba-tiba dia merasa mual, dan dengan tidak sungkan langsung berkata amit-amit kepadanya

Perbuatannya membuat Willy Song mengerutkan dahinya, dan membuat raut wajahnya berubah menjadi tidak senang.

Pengawal di samping yang melihat dia berani memperlakukan tuan mudanya seperti ini, langsung melangkah maju dan ingin memberikan pelajaran kepadanya.

“Mundur!” Teriak Willy Song dengan keras, untuk menghentikan gerakan pengawal itu.

Setelah itu, matanya yang dingin beralih ke wajah Miranda Wen, lalu dia tertawa dengan sinis dan berkata, "Gadis yang tidak patuh! Jangan paksa aku menggunakan kekerasan."

Miranda Wen melihat wajah femininnya sudah berubah menjadi semakin dingin dan semakin kejam.

Dia percaya berandalan ini bisa melakukan apa saja.

Oleh karena itu, dia menelan air liurnya dan langsung duduk dengan tenang, dia tidak berani bertindak gegabah.

Melihat sikapnya yang baik, Willy Song merasa sangat puas dengan ancamannya.

Tapi saat ini, dari luar terdengar suara.

Willy Song mengangkat alisnya sambil tersenyum dan berkata: "Sudah datang."

Setelah itu dia menjulurkan lengannya yang panjang, dan menarik Miranda Wen ke dalam pelukannya.

"Apa yang sedang kamu lakukan? Lepaskan aku!" tanpa sadar Miranda Wen memberontak, tetapi kekuatannya terlalu besar dan Miranda tidak bisa melepaskan diri darinya.

"Bang!", Pintu ruangan VIP itu ditendang dari luar, dan sosok seseorang yang tinggi berjalan masuk. Aura dingin yang menyeramkan terpancarkan dari seluruh tubuhnya, dia bak raja neraka yang baru saja keluar dari neraka, di belakangnya ada beberapa tuan muda yang ikut datang bersamanya.

Melihat kedatagan orang itu, Willy Song seperti sudah menduganya sejak awal. Dengan ekspresi wajah tidak takut, dia tersenyum dan berkata, "Yo, ada tamu! Bukankah ini Tuan Muda Pertama Keluarga Ji, Alberto Ji?"

Begitu Miranda Wen yang sedang memberontak mendengar nama "Alberto Ji " dia segera mengangkat kepalanya. Ketika melihat orang yang dikenalnya ini, dia seperti melihat penyelamat. Kekuatannya langsung bertambah dan dia berhasil melepaskan diri dari jeratan Willy Song, dia bangkit dan hendak pergi.

Tapi siapa sangka gerakan Willy Song lebih cepat darinya, dia menariknya kembali dan memeluknya erat-erat di dalam pelukannya.

Miranda Wen berseru, "Kakak, tolong aku!"

Alberto Ji meliriknya sebentar, ketika dia melihatnya dipeluk oleh Willy Song , ada kilatan dingin yang melintas dengan cepat di matanya, lalu dia menatap Willy Song dengan sorot mata yang sangat dingin bak salju di bulan Desember.

Dia hanya menatap Willy Song dengan tenang, dan tidak mengatakan apa-apa, tetapi ada semacam perasaan penindasan dalam tatapan matanya.

Kalau orang lain, kaki orang itu pasti sudah lemas karena ketakutan, tapi Willy Song bukan orang lain. Dia tetap tersenyum sambil memeluk Miranda Wen dengan paksa, dan memberikan tatapan menantang kepada Alberto Ji.

Saat ini, salah satu tuan muda yang datang bersama Alberto Ji menggelengkan kepalanya, "Yo, Willy Song , elegan sekali! Kamu masih punya mood minum di sini. Beberapa hari tidak bertemu, kamu semakin suka mencari mati. Kamu bahkan berani menyentuh anggota Keluarga Ji. "

Willy Song mengangkat bahu dan berkata dengan lugu: "Lihat apa yang kamu katakan, aku hanya mengajaknya minum berdua. Apakah perlu dibesar-besarkan?"

Ketika Miranda Wen mendengar perkataannya, dia tidak tahan lagi dan mengatakan “amit-amit” lalu dia berteriak dengan marah, "Dasar tidak tahu malu!"

Begitu dia selesai memakinya, rasa sakit meyelimuti pundaknya, dan membuatnya meringis kesakitan.

Saat menoleh, dia melihat wajah Willy Song yang feminin itu sedang tersenyum, tetapi senyumannya sangat dingin.

Melihat semua ini, ekspresi wajah Alberto Ji menjadi semakin murung dan dingin.

Miranda Wen tahu dia telah membuat Willy Song marah, dan saat dia melihat Willy Song sama sekali tidak takut pada kakak pertama, dia langsung merasa semakin takut.

Dia hanya bisa menatap Alberto Ji dengan sedih dan berharap Alberto segera menyelamatkannya, dan saat ini Alberto akhirnya berbicara.

"Willy Song , lepaskan dia."

Willy Song menatapnya, sorot mata kedua orang itu penuh dengan permusuhan.

Tiba-tiba, keheningan yang aneh menyelimuti ruangan itu, bahkan Miranda Wen juga bisa merasakan aura permusuhan antara kedua pria itu.

Dia menelan air liurnya, kedua tangannya mengepal dengan erat, jantungnya berdengup dengan kencang, dia merasa sangat gelisah.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu