Eternal Love - Bab 298 Dia Pasti Merindukanmu Juga

Mendengar perkataan Alberto Ji, Violet Qin sekejap langsung tak tahan melongo di tempat, Miranda Wen sudah pergi tetap tidak memberikan wajah untuknya, dia tak tahan mengepalkan tangan, dalam hati merasa sedikit tidak rela.

"Alberto Ji, aku pasti akan menaklukkanmu suatu hari nanti." Violet Qin tak tahan berpikir begitu di pemikirannya.

Dan kehidupan Miranda Wen yang pergi dari Keluarga Ji juga bertahap jalan ke jalur yang benar, kehidupan yang sibuk tidak akan membuatnya terus seperti sebelumnya itu yang selalu memikirkan hal-hal di antara dia dan Alberto Ji, dia juga tidak memiliki energi untuk berpikir.

Miranda Wen dan Elisha Yu berbaring di tempat tidur bersama seperti biasa membicarakan isi hati para wanita, tiba-tiba Elisha Yu seperti telah terpikir sesuatu, berkata kepada Miranda Wen: "Miranda, kamu ini sudah pindah keluar seminggu, apakah pada nantinya kamu benar-benar tidak ingin kembali?"

Begitu kata-kata Elisha Yu keluar, pada saat nanti sekejap membuat hati Miranda Wen bergetar, bengong sebentar, pertanyaan ini sepertinya dia beneran tidak pernah memikirkannya, setelah pindah keluar, dia tidak ingin kembali ke Keluarga Ji.

Miranda Wen menggelengkan kepalanya, tampak merasa kosong, "Aku tidak ingin kembali lagi tinggal di Keluarga Ji, sedikitpun juga tidak ingin kembali."

Tidak peduli apa pun keputusan yang dibuat Miranda Wen, yang pasti Elisha Yu akan tetap mendukungnya, tetapi Elisha Yu teringat masih ada satu Bernando Ji, “Ini, Miranda, bagaimana dengan Bernando Ji ..."

Mengungkit Bernard Bernando Ji, Miranda Wen sekejap terdiam, dalam waktu sementara, ada perasaan campur aduk di hatinya, tidak bisa dibedakan. Memang, Bernando Ji tidak melakukan apa-apa, dia tidak bersalah, awalnya juga karena dia baru pergi ke Keluarga Ji.

Miranda Wen tak tahan teringat kata-kata yang dia janjikan kepada Joyce Qin sebelumnya lagi, sudah bilang tidak apa-apa keluar, tapi seminggu harus pulang sekali, terpikirkan sampai sini Miranda Wen menghela nafas dengan tanpa daya, "Aku berjanji pada ibu mertuaku sebelumnya, seminggu harus pulang sekali......"

Elisha Yu tau kehebatan Joyce Qin, dengan cepat berkata kepada Miranda Wen: "Kalau begitu minggu ini, kembalilah dan temui Bernando Ji, begitu lama tidak melihatmu dia pasti juga sudah merindukanmu."

"Baik." Sebenarnya Miranda Wen juga sedikit rindu pada Bernando Ji, Bernando Ji yang begitu sederhana dan baik hati, tidak peduli terjadi masalah apapun juga akan menjadi orang pertama yang berdiri di depannya untuk melindunginya.

Di sisi lain, Alberto Ji sudah ada satu minggu tidak melihat Miranda Wen, tidak tau kenapa selalu merasakan kekosongan di dalam hatinya, perasaan ini membuat Alberto Ji sangat tidak senang, tanpa disadari, amarahnya semakin lama semakin buruk.

“Bagaimana kerjanya proyek ini? Kamu lihat semua ini hanya sekumpulan sampah yang tidak berguna tau tidak, aku merekrut kalian kemari untuk memberikan saran bagi perusahaan, berkembang bersama, bukan untuk memelihara sekelompok tak berguna yang hanya tau makan dan tidak tau menggunakan otak. "

Alberto Ji menggosok kepalanya yang agak bengkak dan sakit, menghadap video berkata pada karyawan perusahaan situ.

Awalnya sebuah konferensi video yang baik, Alberto Ji sudah memarahi kepada mereka selama satu jam lebih, dalam hati semua orang tak tahan ada kritik tak terucap, meskipun tau kehebatan iblis ini, tapi sudah lama tidak mengeluarkan amarah begitu, beberapa hari ini juga tidak tau siapa yang memprovokasinya, amarahnya mulai menjadi sangat buruk lagi.

Perlu diketahui, setelah Miranda Wen datang ke rumah Keluarga Ji, Alberto Ji pada dasarnya sudah tidak bekerja lembur, tidak beramarah, tidak memarahi orang lagi, tetapi beberapa hari ini setelah Miranda Wen pergi ini, Alberto Ji mulai lagi tidak dapat mengontrol sifat buruknya.

"Boss, besok pagi aku akan membereskan keluar satu proyek baru untukmu."

Mendengar kata-kata anak bawahannya itu, Alberto Ji yang sudah marah lebih tambah marah lagi, "Besok pagi? Apakah butuh begitu banyak waktu? Aku beri kamu waktu dua jam, jika kamu tidak bisa menyelesaikannya tunggu dipecat saja. "

Alberto Ji berkata dan tidak merespon dari tanggapan orang lain memohon, langsung mematikan komputer.

Alberto Ji duduk di ruang kerjanya, begitu menutup mata yang muncul di dalam otaknya semua wajah tersenyum Miranda Wen itu, setiap senyum tak tahan menyentuh hatinya. "Miranda Wen ya Miranda Wen, kamu katakan aku harus bagaimana melakukannya baru benar."

Alberto Ji mengalihkan pandangannya, baru saja melihat wajah kecil yang tersenyum di atas meja itu, dalam otaknya: tak tahan mulai mengingat lagi.

Suatu malam, Miranda Wen berlari ke ruang kerja Alberto Ji dengan wajah misterius, berkata kepadanya, "Kakak, ini untukmu." Membuka telapak tangannya dan berkata dengan hati-hati, mengeluarkan wajah tersenyum kuning yang jelek itu.

Melihat barang jelek itu, Alberto Ji sedikit mengerutkan kening, sepertinya merasa sedikit tidak senang, perlu diketahui barang seperti itu tidak termasuk dalam lingkup estetika dia, tak tahan bertanya: "Apa ini."

Mendengar suara Alberto Ji, di antara wajah kecil Miranda Wen yang jernih menampakkan senyuman cerah. "Ini adalah wajah tersenyum, akan membawa suasana hati yang baik kepada orang-orang, kamu meletakkannya di mejamu, setiap kali kamu ingin marah kamu melihatinya, dengan begini kamu tidak akan marah lagi."

Begitu kata-kata Miranda Wen keluar, Alberto Ji langsung mengangkat alisnya, sangat jelas terlihat wajah yang tidak percaya, dia tidak percaya benda ini benar-benar memiliki kekuatan magis, dia tidak sebodoh Miranda Wen begitu. "Benarkah?"

Miranda Wen juga takut Alberto Ji tidak percaya, dengan cepat berkata kepadanya, "Benaran, kamu jangan tidak percaya padaku ini adalah barang berhargaku, jika kamu tidak menginginkannya, aku akan......"

Semula Alberto Ji tidak mau menerimanya, hanya karena mendengar perkataan Miranda Wen itu adalah barang berharganya, detik berikutnya dengan tegas mengambilnya dari tangannya dan meletakkannya di atas meja dengan sembarangan, "Siapa bilang aku tidak menginginkannya."

Melihat gerakan Alberto Ji, Miranda Wen tak tahan juga tertawa ringan, "Kalau begitu kamu menyimpannya dengan baik."

......

Awalnya ini adalah wajah tersenyum yang memberikan energi positif kepada orang, tetapi tidak tau mengapa terlihat di mata Alberto Ji saat ini bisa ada sesuatu perasaan, semakin lama semakin merasa tidak nyaman, seperti sepotong batu besar menekan dada saja, sangat amat berat.

Beberapa hari Alberto Ji menolak semua pesta sosial setiap malam, pulang kerumah lebih awal, hanya memikirkan apakah dia setelah sampai rumah, langsung bisa melihat Miranda Wen duduk di dalam ruang tamu, terus tersenyum memanggilnya kakak lagi.

Terpikir sampai sini, Alberto Ji tak tahan berdiri melihat ke kamarnya yang lampunya dimatikan, tak tahan berbisik dengan nada rendah: "Jangan-jangan, Miranda benaran tidak akan kembali lagi?"

Dan saat ini Miranda Wen juga sama, terdengar suara nafas yang tenang di telinganya, tapi bagaimanaun dia tetap tidak bisa tidur, dalam pikiran terus berulang kali muncul kebaikan Alberjo Ji terhadapnya.

Perlu diketahui, Alberto Ji adalah orang pertama yang membiarkan dia merasakan kehangatan di rumah kecuali Elisha Yu.

Setiap kali dia di bully, Alberto Ji selalu akan berdiri di sisinya dan memberitahunya, "Kamu adalah orang Keluarga Ji, kamu tidak perlu takut pada siapa pun, terjadi apapun, kakak akan mendukungmu."

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu