Eternal Love - Bab 111 Orang Jahat Mewujudkan Keinginannya

Maserati berhenti di pintu daerah tempat tinggalnya, namun Evie Tang tidak langsung turun dari mobil.

Zayn Shen mengendarai mobil dan berhenti di depan mobil Maserati, setelah menurunkan jendela, dia dan Miranda Wen menoleh melihat ke dalam Maserati, dengan bantuan penerangan cahaya di daerah tersebut, dia bisa melihat dengan jelas dua orang sedang berciuman di dalam mobil.

Dia tidak bisa menahan diri lalu menggelengkan kepalanya, “bergairah sekali ya.”

Miranda Wen juga melihatnya dengan saksama, “Aku tidak habis berpikir bahwa orang yang kelihatannya begitu polos ternyata memiliki sisi liar seperti ini juga.”

Ternyata orang memang tidak bisa dinilai hanya dari luarnya saja.

Sekitar sepuluh menit kemudian Evie Tang turun dari mobil dengan tidak rela, setelah menyaksikan kepergian Maserati, dia berbalik badan dan berjalan memasuki daerah tempat tinggalnya tersebut.

Pada saat itulah Zayn Shen turun dari mobil dan berteriak: "Evie."

Di malam yang sunyi ini, suaranya begitu jernih, Evie Tang segera berbalik, dengan tatapan yang menakjubkan, dia berjalan mendekatinya.

"Kamu... kenapa kamu ada di sini?" Evie Tang tidak menyangka Zayn Shen akan muncul di sini, dia sedang khawatir apakah Zayn Shen melihat dia baru saja turun dari mobil orang lain, atau bahkan.......

Dia tidak berani berpikir lebih dalam lagi, hanya menatapnya dengan gugup.

Zayn Shen menatapnya dengan tenang, tatapan matanya penuh dendam, kemudian dia menunjukkan ekspresi terluka, "Aku menguntitmu pulang karena khawatir padamu, tapi aku tidak menyangka...... "

Setelah berbicara sampai sini, dia menutup matanya dan membulatkan tekadnya untuk meneruskan perkataannya: "Maaf, beberapa hari-hari ini telah merepotkanmu. Kamu tenang saja, aku tidak akan mengganggumu lagi kedepannya."

Setelah selesai berbicara, dia menatap Evie Tang dalam-dalam lalu kemba;i dengan terhuyung-huyung berjalan ke arah mobilnya.

Melihat ini, Evie Tang buru-buru berteriak: "Tuan Tang ..."

Namun semuanya sudah terlambat, Zayn Shen masuk ke mobil, menyalakan mobil dan melaju dengan cepat meninggalkannya.

Hal yang tiba-tiba terjadi membuat Evie Tang tidak tahu harus bagaimana.

...

"Ha ha ha ha ..." Miranda Wen tertawa terbahak-bahak, dia ingin tertawa setiap memikirkan akting Zayn Shen barusan.

Melihat dirinya tertawa dengan begitu bahagia, Zayn Shen juga tidak bisa menahan tawa, dengan bangga dia berkata, "Bakatku begitu bagus, sayang sekali tidak mendaftarkan diri untuk menjadi aktor."

"Sayang sekali, sayang sekali." Miranda Wen mengangguk sambil tersenyum, kemudian dia berkata, "Zayn, aku benar-benar tidak habis pikir aktingmu bisa sebagus itu. Aku sangat bangga padamu."

Zayn Shen mengangkat alisnya, "Aku punya banyak keunggulan juga, hanya saja kamu belum menemukannya."

Miranda Wen menyeka air mata dari sudut matanya dan mengacungkan jempolnya, "Aku akan memberimu pujian yang besar kali ini."

Zayn Shen tertawa, "Terima kasih. Apa yang akan kita lakukan selanjutnya?"

"Tidak terburu-buru, tunggu saja aksi selanjutnya!"

...

Zayn Shen mengantar Miranda Wen kembali ke Kediaman Ji lalu pergi.

Semua orang di rumah tertidur, tersisa keheningan.

Dia berjalan perlahan ke tangga dan kebetulan bertemu Alberto Ji yang sedang turun tangga, dia seketika terpana dan menyapanya dengan lembut, "Kakak."

Mata Alberto Ji tertuju padanya, berpikir bahwa dia kembali larut sekali, alisnya sedikit berkerut, kemudian dia bertanya dengan nada tenang, "Bagaimana prosesnya?"

Alberto Ji tahu bahwa dia telah bersama Zayn Shen selama beberapa hari terakhir untuk menyelesaikan urusan Giselle Ning.

“Semuanya berjalan lancar,” Miranda Wen menjawab dengan jujur.

“Baguslah.” Alberto Ji mengangguk lalu berjalan melewatinya untuk menuangkan air, setelah berjalan melewatinya beberapa langkah, dia menoleh dan melihat Miranda Wen yang masih berdiri disamping tangga, dengan nada lembut dia berkata: “Lain kali jangan pulang terlalu larut malam, tidak perlu bekerja begitu keras . "

Ketika mendengarkan kata-katanya, Miranda Wen berbalik badan, namun dia hanya melihat punggungnya, bibirnya sedikit terangkat, kakak selalu begitu perhatian, kelelahan yang dirasakannya seketika berkurang banyak.

Keesokan harinya, Miranda Wen pergi bekerja di perusahaan, begitu dia berjalan ke area ruang kerja, dia mendengar Kirana Zhang berkata, "Giselle Ning kemungkinan akan datang untuk bekerja di perusahaan kita."

Ketika semua orang mendengarnya, mereka semua berseru, "Benarkah?"

"Tentu saja benar." Kirana Zhang mengangkat alisnya dengan bangga, ketika dia melihat Miranda Wen, dia sengaja menaikkan volume suaranya, "Desainer besar Giselle Ning adalah teman sekelas Kak Bernessa, dia bersedia bergabung dengan perusahaan kita juga karena memberi muka kepada Kak Bernessa."

"Kak Bernessa sangat pintar, tapi itu Giselle Ning, tidak tahu harus berjuang berapa tahun, aku baru bisa sederajat dengan dirinya."

"Kak Bernessa sudah mencari Giselle Ning untuk bergabung dalam perusahaan, dengan begitu, semua departemen desain akan menjadi milik Kak Bernessa."

"Ya, sepertinya Direktur juga akan segera diganti."

Rita Tsu merasa sangat marah ketika mendengar perkataan mereka yang tidak benar adanya, namun dia tidak tahu bagaimana melampiaskan, lalu dia berpikir untuk mengabaikan mereka semua dan kembali ke tempat duduknya, tetapi dia malah melihat Miranda Wen berdiri tidak jauh dari sana.

Dia terkejut, memicingkan mata pada mereka yang terus bergosip, amarah dalam hatinya terbakar lagi, dia berteriak dengan sengaja: "Direktur, kamu sudah datang."

Begitu kata-kata itu diucapkan, suara mereka seketika menghilang, lalu semua orang berbalik badan, hanya melihat Direktur sedang mengamati mereka semua dengan tatapan yang tenang, sama sekali tidak menunjukkan ekspresi marah ataupun senang.

“Direktur, apakah kamu telah mendengarkan semuanya?” Rita Tsu mendekatinya dan bertanya dengan lembut.

Miranda Wen meliriknya dan tidak menjawabnya, sebaliknya, dia tersenyum pada orang-orang yang tadinya bergosip ria dan berkata, "Kurangi gosip yang tidak penting saat jam kerja, segera kembali untuk bekerja."

Mendengar dia mengatakan ini, semua orang merasa lega dan dengan cepat kembali ke tempat duduk mereka untuk duduk.

Kirana Zhang meliriknya dan menunjukkan ekspresi yang sangat bangga padanya.

Ini membuat Miranda Wen tertawa diam-diam, apakah ini yang dikatakan pura-pura galak, Bernessa Song bahkan belum mengatakan apapun, namun Kirana Zhang sudah memamerkannya terlebih dahulu.

"Direktur, apakah kamu mendengar apa yang baru dikatakan Kirana Zhang? Giselle Ning akan datang untuk bekerja di perusahaan!"

Rita Tsu mengikuti Miranda Wen masuk ke dalam kantornya dan berkata dengan cemas.

Dia sangat cemas, tetapi Direktur sepertinya tidak cemas sama sekali dan masih terlihat tenang.

"Direktur, jika Giselle Ning benar-benar datang untuk bekerja karena Bernessa Song seperti yang dikatakan Kirana Zhang, situasi kamu mungkin akan berubah menjadi lebih sulit nantinya."

Miranda Wen memandang Rita Tsu yang khawatir tentang dirinya, dia tidak bisa menahan diri lalu tertawa, "Rita Tsu, jangan khawatir, bukankah hal ini belum terjadi?"

Rita Tsu melihat dirinya masih begitu tenang, seketika tidak tahu harus berkata apa, sebagai asistennya, dia tidak bisa membuat apa-apa selain cemas.

Miranda Wen duduk, memikirkan apa yang dikatakan Rita Tsu sekarang, senyum di bibirnya menjadi lebih dalam lagi, dia berkata kepada Rita Tsu dengan kata-kata yang dalam: "Rita Tsu, Giselle Ning memang akan datang untuk bekerja di perusahaan, tetapi demi siapa dia datang ke perusahaan, belum ada yang mengetahuinya."

Ketika Rita Tsu mendengarnya, dia mengerutkan kening, dengan hati-hati merenungkan kata-katanya, kemudian matanya terbelalak dan dia bertanya dengan ragu, "Direktur, maksudmu ..."

Miranda Wen tertawa, "Cukup mengerti dalam hati saja."

Hati Rita Tsu akhirnya tenang, dia masih takut bahwa Bernessa Song yang menyari Giselle Ning, jika demikian, akan sangat sulit bagi Direktur untuk menetap di departemen desain.

Tapi sekarang sepertinya dia terlalu banyak berpikir, dia bukannya tidak tahu kemampuan Direkturnya.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu