Eternal Love - Bab 6 Jatuh ke pelukannya

Miranda dikunci dalam kamar, dalam perjalanan beberapa kali berniat meloloskan diri.

Namun tenaganya tidak sebesar tenaga ke dua pengawal tersebut, terakhir hanya bisa dikunci di dalam sini.

“Keluarkan aku dari sini! Atas dasar apa kalian mengurungku! Yenny, kamu akan mati menderita……”

Miranda murka di dalam sambil menggedor pintu, tidak berhenti mengutuk, api kemarahan dalam hatinya sudah hampir membakar dirinya.

Tapi tidak ada orang yang peduli padanya.

Tunggu ketika dia berteriak sampai suaranya parau, dari luar baru terdengar suara Sisca yang senang : “Kakak, kamu tenang saja di rumah, sambil menunggu untuk menjadi nyonya muda kedua keluarga Ji!”

……

Miranda disekap dalam kamar, sudah memikirkan berbagai cara tapi pintu juga tidak terbuka.

Dia sangat marah sekali, dalam hati berkata, dia tidak akan pasrah begitu saja.

Mau dia nikah boleh, tapi uang dia juga harus dapat.

Segera dia menenangkan diri, mengamati kamar sebentar, berharap ada cara yang bisa membuatnya melarikan diri.

Setelah melihat sekeliling, tiba-tiba teringat kamarnya ada di lantai tiga, mungkin dia bisa menyusuri jendela untuk kabur.

Dia melakukan apa yang terpikir olehnya, dia berusaha mencari tali di kamarnya, sudah mencari ke semua kotak namum tidak menemukan tali.

Karenanya dia mencari sebuah gunting, menggunting seprei, kemudian mengikat ke kaki ranjang, ujungnya lagi diikat pada pinggangnya sendiri, memanjat teralis jendela, mulai menyusuri pipa air, pelan-pelan memanjat turun.

Sebenarnya Miranda merasa takut.

Lagi pula lantai tiga tidak begitu rendah, kalau jatuh ke bawah, yang pasti akan membuat beberapa tulangnya patah, kalau tidak hati-hati mungkin akan kehilangan nyawa.

Namun dia tidak ada jalan mundur, hanya bisa terpaksa untuk memberanikan diri, melakukan yang terbaik……

……

Sisca mengira Miranda akan membuat ribut terus, namun tidak lama kemudian, tidak ada suara dari dalam kamar, spontan membuatnya bertanya-tanya.

Sesuai pemahamannya terhadap Miranda, dia pasti tidak mungkin menyerah begitu cepat, mengapa sekarang begitu cepat sudah bisa diajak kompromi, jangan-jangan dia ingin melakukan sesuatu lagi?

Sisca menjadi tidak tenang, bergegas meminta dua pengawal tersebut untuk membuka pintu : “Bukakan pintunya, lihat apa yang sedang dia lakukan.”

‘Cklak’, segera pintu kamar sudah terbuka.

Miranda mendengar suara pintu dibuka, tanpa sadar membuatnya panik, hampir saja terlepas dari pegangan seprei dan jatuh ke bawah.

Sisca tidak melihat bayangan Miranda di dalam kamar, dan melihat sebuah juntaian seprei lurus terhubung ke balkon, dan tanpa sadar berlari untuk melihat, dan mendapati Miranda yang akan melompat.

“Dia kabur! Cepat tangkap dia kembali.”

Sisca berteriak, dua pengawal segera membalikkan badan dan menerjang turun tangga.

Saat ini, Miranda baru panjat sampai lantai dua, dan sangat gelisah.

Dia tahu, jika tidak menggunakan kesempatan ini untuk kabur, kemungkinan kelak tidak akan ada kesempatan lagi, karenanya dia semakin menambah kecepatannya.

Tapi tidak disangka, sekali panik, kakinya malah menginjak udara.

Kemudian tanpa bisa mengontrol, dia terjatuh dari atas.

“Ahhhhh___”

Miranda kaget dan berteriak panik, dalam hati berpikir, matilah kali ini.

Dia segera memejamkan mata, sudah menyiapkan diri untuk mati terjatuh.

Namun rasa sakit yang dia perkirakan, malah tidak terjadi, sebaliknya jatuh ke atas sesuatu yang empuk.

Dia segera membuka mata untuk melihat……

Sekali lihat, seketika melongo.

Mendapati di bawah dirinya ada seorang pria yang entah sejak kapan terbaring di situ.

Wajahnya sangat terkejut, paras mukanya bagaikan dibuat dari kapak dewa, bibir tipis hidung mancung, mata yang hitam, sedikit dingin di dalam matanya yang redup, bagaikan pusaran air yang bisa menarik orang ke dalamnya.

Memakai jas yang potongannya pas di tubuh, kedua tangannya terangkat ke atas, bisa dengan jelas merasakan ototnya yang kencang.

Miranda memandangnya hingga tidak sadar beberapa saat, dan termangu saling memandang satu sama lain.

“Cepat tangkap dia kembali, kalau sampai kabur, kalian jangan harap bisa kerja lagi!”

Saat ini, suara Sisca terdengar dari jauh, intonasi nadanya yang licik menyadarkan Miranda.

Miranda kaget dan segera berdiri, bergegas pergi dari diri pria tersebut.

Siapa yang sangka belum berjalan dua langkah, sebuah tenaga yang kuat menariknya.

Miranda panik, menoleh dan melihatnya, dia mengira pria itu ingin ucapan terima kasih darinya, segera berkata : “Terima kasih barusan telah menyelamatkan aku, namun sekarang aku sedikit buru-buru, bolehkah kamu melepaskan aku?”

Perlahan pria itu mulai bangun, dan tidak ada niat untuk melepasnya.

Sekarang ini, suara Sisca semakin dekat, Miranda sudah tidak sabar lagi, mengangkat kaki dan ingin lari lagi, hasilnya dia ditahan lagi.

Seketika dia marah : “Hei! Kamu mana boleh begini? Aku sudah berterima kasih padamu, mohon lepaskan aku? Aku benar-benar ada hal yang mendesak!”

Pria itu masih saja tidak bersuara, malah dengan tatapan penuh minat melihatnya.

Saat ini dia bagaikan seekor kucing yang terbakar bulunya, dengan wajah penuh kemarahan, kelihatan sangat bagus untuk dijadikan mainan.

Sebenarnya, Alberto bisa datang ke sini, sebab utamanya adalah datang untuk melihat Miranda.

Tadi malam mereka berdua sudah ‘kontak dengan akrab’ semalaman, tapi masih tidak saling mengenal terlalu banyak. Pagi ini mengetahui dia adalah calon istri adiknya, seperti ada suruhan setan maka dia datang untuk menyelidiki.

Hasilnya tidak disangka, dia baru saja masuk ke rumah keluarga Wen, kebetulan melihat Miranda yang akan terjatuh dari lantai dua, dia segera lari untuk menangkapnya……

Teringat dengan kejadian barusan, hati Alberto masih sedikit kaget.

Jika bukan karena dirinya, kira-kira dia sekarang sudah terjatuh dan akan setengah cacat.

Dan kini di hadapannya, juga buru-buru ingin pergi, apa yang sedang dia lakukan?

Tanpa disadari Alberto mulai timbul rasa tertarik yang tinggi.

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu