Eternal Love - Bab 385 Semua telah tiada

Alberto Ji mendengar perkataan Zayn Shen, merasa sulit untuk dipercaya, semua ini terlalu mendadak, tetapi masalah beberapa hari lalu, hanya dengan waktu per hari, dia telah meninggal dunia.

“Tidak mungkin, bukan dia. Bagaimana mungkin!” seketika Alberto Ji merasa kesal, dan mundur beberapa langkah, dan menolak untuk mempercayai berita mendadak kematian Miranda Wen.

Bagaimana mungkin? Dia belum menyelesaikan semua ini, mengapa dia sudah tiada, mengapa masalah bisa menjadi seperti ini.

Zayn Shen tahu bahwa berita ini bagi Alberto Ji merupakan sebuah pukulan yang besar.

“Tidak mungkin! Ini hanya beberapa hari! Dimana jasadnya?” Alberto Ji tidak percaya dan kembali bertanya Zayn Shen, seolah ingin menangkap sesuatu.

Ini baru masuk beberapa hari, masalah ini tidak mungkin berkembang begitu cepat.

“Apa, bagaimana mungkin? Dalam video itu, kamu juga melihatnya. Kedua mobil itu menabrak Miranda Wen, dari tujuan motif disengajai, dan menabrak begitu kuat, kenapa tidak mungkin?”Sindir Zayn Shen.

Keluarga Ji memang tempat untuk membunuh orang, Miranda Wen demi keluarga mereka, hampir saja kehilangan nyawa, tapi sekarang, apa yang didapatkannya?

Alberto Ji mendengar perkataan Zayn Shen, seluruh pemikirannya membayangkan adegan kecelakaan Miranda Wen, dan langsung mengikuti perkataan dokter.

“Dimana jasadnya”Alberto Ji seakan percaya apa yang dikatakan Zayn Shen, dan perasaannya sangat putus asa, dan dari suaranya terdengar parau, dan ingin bertemu dengannya untuk terakhir kali.

Zayn Shen melepaskan tangan Alberto Ji, dan berjalan ke tempat tidur, dan memasukkannya semua kedalam kotak, “Ketika dia hendak pergi dia mengatakan untuk menaburkan abunya di lautan, jadi sekarang abunya telah di buang di lautan, sudah tidak bias dilihat.” Kata Zayn Shen, bahkan tidak melihat Alberto Ji.

“Tidak mungkin, tidak mungkin, ini semua pasti tidak benar.” Alberto Ji berkata berulang-ulang, tiba-tiba menjadi emosional.

Karena Miranda Wen pernah memberitahunya jika dia mati, abunya akan di buang di laut, karena dia tidak ingin tubuhnya perlahan-lahan menjadi busuk di bawah tanah.

Tetapi dia tidak menyangka bahwa kejadian ini akan begitu tiba-tiba, tiba-tiba membuatnya lengah, dan tidak ingin menghadapi ini semua.

Alberto Ji dengan cepat melihat barang yang ditaruh di meja, matanya menatap guci yang berisi abu dan roh, tiba-tiba langsung roboh, matanya memerah, dan mengambil guci abu itu dan memeluknya erat dalam pelukan, dan bersandar di sudut.

Dia memegang guci itu, dan pikirannya tidak berhentinya memikirkan namanya. Dia bilang semua yang terjadi, ini karena dia, karena dia tidak menyelesaikannya dengan baik, dan membuatnya menanggung begitu banyak penderitaan.

“Maaf, aku datang terlambat.” Alberto Ji berkata dengan sedih, bahkan dia tidak bisa melihatnya untuk terakhir kali, ini semua karena dia tidak berdaya, sudah begitu lama baru ingin mencarinya, dan semua masalah ini bukan lagi seperti dulu.

“Maaf…”seluruh tubuhnya seperti orang gila, dan tidak hentinya memanggil namanya, bersandar ke dinding, dan matanya kosong, kepergian Miranda Wen yang mendadak, membuatnya pertama kali merasakan dunia ini tidak ada yang bisa simpan.

Pertama kali begitu putus asa, dan teringat sebelumnya dia masih masih ada bayi dalam kandungan, pukulan ganda ini membuatnya hampir pingsan, dan hatinya sedih sampai tidak bisa berbicara.

Dan pada saat ini, tiba-tiba dokter mengetuk pintu dan masuk, dia tiba-tiba berdiri, dan semua ini telah diatur sebelumnya.

“Maaf apa yang terjadi?” Dokter melihat ruangan yang berantakan, dan suasanya ruangan yang terasa menakutkan.

Alberto Ji melihat kedatangan dokter yang tiba-tiba, langsung berdiri, melangkah ke arah dokter, dan meraih leher dokter dengan satu tangan, sepasang mata yang merah, dan perlahan-lahan menarik kerah baju dokter itu.

“Kamu kenapa tidak menyelamatkannya, kenapa tidak menyelamatkannya?” Alberto Ji seperti orang gila, dan memunculkan kebuasannya, nafas seluruh tubuhnya perlahan menjadi dingin.

Dokter itu tidak menyangka bahwa yang akan dia hadapi, ternyata adalah orang yang begitu menakutkan, dan kerah yang dipegang terangkat perlahan-lahan, dia berusaha untuk membuat dirinya tenang, dan berdehem, “Ini… tuan, menyelamatkan pasien… adalah tugas kami. Tetapi kondisi nona ini, mengalami kecelakan mobil yang parah, ditambah dengan tubuh yang lemah karena keguguran, ketika dia dibawa ke rumah sakit sudah dalam keadaan bahaya, keadaan menjadi seperti ini, aku sangat maaf, tetapi kami sudah melakukan yang terbaik.”

Nada suara dokter sedikit ketakutan, ketika dia mengatakan kejadian itu, sambil melihat Alberto Ji dan Zayn Shen yang berada dibelakangnya, tetapi dengan cepat mengalihkan pandangannya.

“Tidak mungkin! Bagaimana ini semua terjadi…katakan kepadaku bahwa ini semua tidak benar.”Alberto Ji mendengar perkataan dokter itu, cengkramannya semakin kuat, dan tidak mempercayainya, bahwa ini adalah benar.

Dokter itu tersedak sampai tidak bisa bernafas.

“Ka… kami hock hock… telah melakukan yang terbaik…”Kata Dokter itu dan terbatauk, mencoba melepaskan lengannya dengan kedua tangan, dan memandang Zayn Shen untuk meminta bantuan.

Zayn Shen buru-buru melangkah kedepan menghentikannya, dan meninju pipi Alberto Ji, “Alberto, kamu harus sadar, Miranda Wen bias begitu, semua ini karena kamu, apa hak kamu menyalahkan orang lain disini?”

Melihat dia yang dulunya kalem, sekarang begitu putus asa, dan melihat dia yang mendapat pukulan besar, untuk pertama kalinya dia putus asa di depan banyak orang. Hati Zayn Shen tidak tega, tetapi yang lebih ironis lagi, Miranda Wen seperti ini, begitu menderita, semua ini juga karena dia.

Alberto Ji yang mendapat tinju terjatuh di lantai, matanya menatap kosong ke depan, “Semua ini sudah tiada…”

Dokter melihat keduanya yang seperti ini, sesaat terkejut, dan tidak berani berbicara, dengan bergegas keluar.

Zayn Shen melihat semua yang dihadapannya, sebuah ruangan kosong, Alberto Ji yang putus asa, meskipun hatinya tidak bisa menerimanya, tetapi semua ini berjalan lancer, dan inilah hasil yang dia inginkan.