Eternal Love - Bab 457 Masa Lalu yang Tidak Tertutupi

awalnya Miranda masih ingin memberi kesempatan kepada Alberto untuk memberikan penjelasan kepadanya. namun setelah melihat eskpresi Alberto yang santai itu, Miranda semakin merasa marah dan dia sangat ingin memaki Alberto.

dari berkas yang ia terima, orang yang merusak hubungan kerja sama diantara Miranda dengan perusahaan lain adalah Alberto. saat ini, Miranda datang menemui Alberto dan malah melihat sikap Alberto yang begitu santai. Alberto seolah-olah seperti sedang menghinanya dan memamerkan prestasi yang ia dapatkan.

"kenapa kamu melakukan itu? proyek itu sangatlah penting bagiku!" kata Miranda dengan suara yang keras sambil memukul meja.

"aku sudah menebak sejak awal kalau kamu akan datang menemui aku. jika dilihat dari sikapmu, kamu pasti akan datang untuk menanyakan hal ini padaku dan bukan menyelesaikan masalah ini dengan sikap yang tenang." kata Alberto sambil memegang dagunya. dia lalu menatap Miranda yang sedang marah besar itu sambil tersenyum.

Miranda sedikit kebingungan setelah mendengar perkataan Alberto. jika Alberto ingin merebut proyek ini darinya, kenapa sikap Alberto padanya tetap saja begitu lembut dan Alberto tidak menunjukkan sikap sebagai seorang lawan terhadap dirinya.

namun Miranda juga tidak terpengaruh oleh sikap lembutnya itu, dia malah merasa semakin marah.

"apa sebenarnya tujuanmu? apakah kamu sengaja melihat diriku terjatuh seperti ini? kamu bahkan berkata kamu sudah menduga kalau aku akan datang menemuimu?" kata Miranda dengan penuh amarah.

setelah mendengar perkataan Miranda, ekspresi wajah Alberto seketika berubah. dia pun bangkit berdiri dan menatap ke arah Miranda sambil mendekatinya secara perlahan.

ekspresi Alberto berubah menjadi begitu dingin. Miranda juga merasa tidak nyaman karena tatapan dingin dari Alberto. dia pun berjalan mundur dan berusaha menghindari Alberto.

"apakah kamu mempercayainya? mempercayai semua perkataan mereka!?" kata Alberto dengan pelan setelah jaraknya semakin dekat dengan Miranda.

"bukan seperti itu, namun semua bukti mengarah kepadamu sekarang." kata Miranda dengan tegas sambil menolehkan kepalanya ke arah lain.

setelah melihat sikap Miranda, Alberto tidak lagi mendekatinya. dia mengerti akan sifat Miranda, jika Miranda memang memiliki bukti, dia pastilah tidak akan mendengar penjelasan apapun dari Alberto.

Alberto lalu menaikkan tubuhnya dan berjalan ke sisi lain sambil berkata: "aku juga tidak berdaya jika kamu tidak percaya padaku. aku hanya ingin berkata kepadamu kalau bukan aku yang melakukan ini."

setelah mendengar ini, Miranda seketika merasa lemas. dia ingin mengatakan sesuatu, namun pada akhirnya dia tidak mengatakannya.

"intinya aku tidak akan percaya padamu, semua bukti sudah mengarah padamu. aku juga tidak menyangka kalau kamu adalah orang yang seperti ini. mulai dari saat ini, aku tidak akan mempercayaimu lagi!"

setelah mengatakan itu, Miranda pun berlari ke luar. ketika berlari ke luar, dia sadar kalau semua karyawan perusahaan itu sedang menatapnya. Miranda lalu menundukkan kepalanya dan segera berjalan turun.

di dalam ruangan itu hanya tersisa Alberto sendirian. dia berdiri di sisi jendela sambil menatap kepergian Miranda. perasaannya kini terasa begitu kacau.

Alberto bisa menebak kedatangan Miranda karena sebelum Miranda datang menemuinya, sekretarisnya sudah memberitahu hal ini kepadanya. Alberto sendiri baru saja mengetahui hal ini sebelum Miranda membuka pintu ruangannya tadi.

meskipun sebelumnya Alberto sudah membicarakan masalah Miranda bersama ibunya, Alberto bahkan mengira jikalau dirinya bisa bersikap tegas, maka ibunya pastilah tidak akan mencelakai Miranda. namun tidak disangka, ibunya sudah mulai mencelakai Miranda dan menggunakan cara yang sadis seperti ini.

Alberto menggepalkan tangannya dan bersumpah di dalam hatinya, dia bersumpah tidak akan membiarkan kemauan ibunya tercapai dan dia tidak akan menyerah pada Miranda.

Alberto mengeluarkan ponselnya dan menelepon klien yang sudah berjanji pada Miranda sebelumnya.

setelah Miranda tiba di rumah, jantungnya masih saja berdegup kencang. dia merasa begitu marah atas sikap Alberto tadi, namun dia juga terpikir kembali akan perkataan Alberto.

"dia berkata kalau bukan dia yang melakukan ini......... apakah aku harus mempercayainya........" kata Miranda dengan suara yang pelan.

Miranda pun bersandar di sofa sambil membayangkan tatapan Alberto yang dalam ketika berada di perusahaan tadi. tatapan yang dalam itu membuat Miranda tidak bisa membencinya.

Miranda merasakan sakit kepala yang luar biasa karena masalah ini. dia merasa ragu untuk mempercayai perkataan Alberto tadi. ketika dia sedang memikirkan ini, ponselnya pun berdering.

seketika terdengar suara yang tidak asing dari dalam ponsel: "apakah ini nona Wen? aku minta maaf akan masalah tadi pagi, apakah kontrak kerja sama diantara kita masih boleh dilanjutkan?"

sikap sopan dari klien itu membuat Miranda terbengong. meskipun Miranda terus bertanya kepadanya, sang klien tetap tidak memberitahu Miranda tentang apa yang terjadi sebenarnya. dia hanya meminta maaf kepada Miranda akan kejadian tadi pagi.

semua hal ini membuat Miranda merasa penasaran. mulai dari bertemu dengan dua wanita aneh hingga pembatalan kontrak secara tiba-tiba dan sekarang sang klien malah meminta untuk kembali bekerja sama.

"wanita!......" setelah memikirkan itu, Miranda seketika terpikir sebuah hal di dalam benaknya.

dia tidak bisa mengingat begitu jelas, semala wanita itu menyebutkan nama Alberto dan sepertinya hal ini berhubungan dengan dirinya. hal ini tidaklah mungkin semudah yang dibayangkan.

Miranda semakin merasa penasaran akan hal ini dan dia ingin segera memperjelas semua hal ini. dia ingin mencari tahu masa lalunya, namun dia tidak tahu kepada siapa dia harus bertanya.

ketika dia sedang memikirkan itu, dia pun menolehkan kepalanya dan menatap ke arah komputer miliknya.

"oh iya, identitas orang terkenal seperti Alberto pastilah tertera dengan jelas di internet." sambil mengatakan itu, Miranda pun segera mendekati komputernya dan mengetikkan nama Alberto di sana.

seperti dugaannya, terlihat beberapa foto serta beberapa artikel yang memuji Alberto bisa berhasil di usia mudanya. namun Miranda tidak ingin membaca artikel-artikel ini.

Miranda seketika teringat akan sesuatu. dia lalu mengetikkan namanya sendiri dan mencari informasi tentang dirinya di internet.

dia sama sekali tidak menduga hasil pencariannya akan seperti ini. hasil pencarian yang ia dapatkan bahkan lebih banyak dari informasi Alberto.

hamil di luar nikah, wanita yang tidak beres, serta beberapa hinaan lainnya pun muncul di depan matanya sendiri. kebanyakan informasi ini berhubungan dengan keluarga Ji dan begitu banyak sindiran ditujukan kepadanya karena dirinya terlalu berharap bisa menjadi bagian dari keluarga Ji.

Miranda melototkan matanya dan tidak mampu untuk mempercayai kebenaran informasi-informasi ini. namun foto wanita yang tertera di internet itu adalah foto dirinya sendiri.

wajah Miranda seketika menjadi pucat setelah melihat tampilan layar tersebut. dia terus membaca semua artikel itu dengan terkejut. dia juga membaca begitu banyak kata-kata sensitif yang ditujukan padanya.

seketika, tangannya pun ditahan oleh Elisha.

Miranda mengangkat kepalanya dan menatap Elisha dengan terkejut. terlihat adanya rasa sakit yang tidak terkatakan di dalam tatapan Miranda.

"kamu jangan melihat artikel-artikel ini. semua ini adalah artikel palsu, semua ini dibuat dengan asal!" kata Elisha dengan suara yang keras sambil menutup komputer itu dengan tergesa-gesa.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu