Eternal Love - Bab 478 Tidak Akan Membuatmu Kecewa

Melihat Miranda Wen seperti ini, Yohan Jun menganggukan kepala dengan puas, "Ini baru benar. Inilah Miranda yang aku kenal."

Yohan Jun dan Miranda Wen masih belum bicara beberapa kalimat, sudah melihat tempat, "Ayo Miranda turun."

Miranda Wen dan Yohan Jun bersama-sama berjalan masuk ke dalam hall. Sebelum mereka bicara, suara Fendi Tsu sudah masuk ke telinga Miranda Wen, "Yohan, kenapa sekarang kamu baru datang."

Miranda Wen berdiri di samping dengan tenang, dalam hati sedikit terkejut. Dia tidak menyangka Fendi Tsu ini kelihatan lebih muda dan tampan dari yang dia periksa sebelumnya. Tapi melihat tampang Fendi Tsu ini, sepertinya sangat suka pada Yohan Jun.

Yohan Jun tersenyum ringan, lalu berkata dengan wajah penuh maaf, "Bukankah aku sedang menunggu temanku untuk datang bersamaku? Dengar-dengar Sutradara Tsu sedang mencari orang untuk kerja sama. Dia juga memiliki rasa tertarik ini, jadi aku pun membawanya datang."

Mendengar perkataan Yohan Jun ini, Fendi Tsu baru menilai Miranda Wen dengan teliti. Tapi dia juga hanya asal melihat saja, tidak berkata banyak. Fendi Tsu menganggukan kepala kepada Miranda Wen, sudah termasuk memberikan sapaan, lalu menolehkan kepala dan berkata kepada Yohan Jun, "Yohan, kamu datang terlambat, harus minum tiga gelas bir ya sebagai hukumannya."

"Ok, minum tiga gelas." setelah berkata seperti itu, Yohan Jun memberikan satu tatapan kepada Miranda Wen, memberikan tanda pada Miranda Wen boleh asal jalan-jalan, melihat sebentar kondisi di sini.

Miranda Wen baru menyadari, ternyata di dalam hall besar ini, ada banyak orang yang ingin mendapatkan kesempatan bekerja sama ini juga. Miranda Wen tanpa sadar merasa dadanya seperti tertimpa sebongkah batu besar saja, membuatnya tidak mampu bernapas.

Orang sebanyak ini, dia harus seperti apa baru bisa menarik perhatian Fendi Tsu, bagaimana baru bisa membuat Fendi Tsu setuju.

Di saat Miranda Wen tidak tahu harus berbuat apa, tiba-tiba Fendi Tsu berjalan ke sampingnya dan bertanya padanya, "Nona Wen, kan?"

Suara Fendi Tsu yang tiba-tiba hadir membuat Miranda Wen terkejut, tapi dia tetap tersadar dengan cepat dan segera menganggukan kepala, "Iya, iya, benar."

Melihat Miranda Wen seperti ini, Fendi Tsu seketika dibuat tertawa. Mata yang cantik itu menyipit, "Coba perlihatkan karya desainmu padaku."

Karena Miranda Wen sudah dibawa ke sini oleh Yohan Jun, maka bagaiamanapun di hati Fendi Tsu sudah membuat keputusan. Sekarang hanya memberikan kesempatan ini kepada Miranda Wen, kecuali desain Miranda Wen benar-benar terlalu buruk, membuat orang tidak bisa melihatnya.

Tapi dalam hal ini, Fendi Tsu yang berpikir terlalu banyak. Begitu hasil karya Miranda Wen dikeluarkan, mata Fendi Tsu langsung bersinar, mata yang puas semakin kuat. Patut dikatakan, dia sudah lama sekali tidak melihat karya yang membuat matanya bersinar.

Ditambah dengan desain model China ini sedikit berani, menggunakan sedikit elemen baru lain. Benar-benar sangat cocok dengan tema fantasi kali ini. Fendi Tsu menganggukan kepala dengan puas, "Bagus, bagus."

Mendengar perkataan Fendi Tsu ini, hati Miranda Wen sangat senang. Awalnya merasa sangat tertekan dan kehilangan rasa percaya diri. Miranda Wen sekarang hanya merasa rasa percayanya kembali datang. "Sutradara Tsu, sampel kita sekarang ini, sangat banyak karena masalah waktu, masih belum sempat diperbagus. Kalau kamu bekerja sama dengan kami, maka pasti tidak akan membuatmu kecewa."

Melihat mata Miranda Wen yang bersinar, Fendi Tsu menganggukan kepala, "Baik, kalau begitu aku berikan kamu kesempatan ini."

Perkataan Fendi Tsu masuk ke telinga Miranda Wen. Miranda Wen seketika tersentak di tempat. Dia benar-benar tidak menyangka, kerja sama kali ini ditetapkan begitu cepat, dia sedikit tidak berani percaya. "Sutradara Tsu, itu... Sekarang kita sudah termasuk rekan kerja, kan?"

Melihat tampang Miranda Wen yang tidak berani percaya itu, Fendi Tsu tersenyum ringan, kemudian menganggukan kepala dengan yakin, "Benar."

Sebuah kegembiraan yang besar seketika masuk ke hati Miranda Wen. Dia menengadahkan kepala, melihat Yohan Jun yang berada di samping. Meskipun tidak mengatakan apa pun, tapi di hati Miranda Wen semuanya penuh dengan rasa terima kasih kepada Yohan Jun.

Miranda Wen tahu, kalau tidak ada perkataan Yohan Jun, maka kerja sama kali ini juga tidak pasti tidak berhasil. Meskipun Fendi Tsu tidak mengatakan hal itu, tapi sebagian besar pasti untuk menghormati Yohan Jun. Meskipun desain sampelnya memang lumayan, tapi melihat kerumunan orang di hall besar ini, kalau hanya bergantung pada dirinya seorang, tidak tahu harus menunggu sampai kapan.

Tidak menunggu Miranda Wen mengatakan hal lain lagi, Fendi Tsu seperti teringat sesuatu dan lanjut berkata, "Baiklah, kita sekarang pergi mencari tempat duduk dan bicarakan perlahan-lahan saja." setelah selesai berkata, Fendi Tsu langsung membalikkan badan, pergi ke ruangan di lantai atas. Sedangkan Yohan Jun dan Miranda Wen ikut di belakangnya.

Melihat kontrak kerja sama di atas meja, Miranda Wen tanpa sadar sedikit tidak berani berkata. Dalam hati juga terkejut Fendi Tsu ini dalam melakukan sesuatu, sangatlah cepat. Perlu diketahui, mereka baru selesai bicara tadi. Hanya dalam waktu dua menit, Fendi Tsu sudah membuat sebuah kontrak.

Fendi Tsu duduk di seberang Miranda Wen, mengangkat kontrak di atas meja, menyodorkan di hadapan Miranda Wen dan berkata, "Nona Wen, kamu melihat persyaratan kontrak ini, apakah ada hal yang kamu rasa tidak bagus. Sekarang dikatakan, masih bisa dibahas. Kalau tidak ada masalah yang terlalu besar, maka sudah boleh tanda tangan."

"OK." Miranda Wen menganggukan kepala, menerima kontrak itu, lalu mulai menundukkan kepala dan membaca dengan serius.

Setiap pokok kalimat di dalam kontrak, hampir semuanya untung di bagiannya. Setelah Miranda Wen melihat sekilas, tanpa sadar dia merasa sedikit terkejut dan menengadahkan kepala menatap Fendy Tsu, "Ini..."

Melihat Miranda Wen seperti ini, Fendy Tsu tentu tahu apa yang Miranda Wen ingin katakan. Miranda Wen belum selesai berkata, Fendi Tsu langsung memutuskannya, "Kalau tidak ada masalah, langsung tanda tangan saja."

Fendi Tsu saja sudah berkata seperti ini. Miranda Wen juga tidak ingin lanjut berkata apa pun lagi. Dia mengangguk kecil, langsung menandatangan dengan cepat di atas kertas kontrak.

Setelah selesai tanda tangan, mereka bertiga mengobrol sebentar. Tiba-tiba Miranda Wen terpikir, di perusahaan masih ada lumayan banyak masalah yang perlu dia selesaikan, dia pun berkata kecil di samping telinga Yohan Jun, "Kapan kamu pergi?"

Yohan Jun melihat sekilas Fendi Tsu yang duduk di seberang, lalu melihat sekilas Miranda Wen dan berkata, "Kamu pergi duluan saja."

Perlu diketahui, tadi meminta tolong Fendi Tsu menandatangan kontrak ini, meskipun Miranda Wen memang mempunyai kemampuan, tapi Yohan Jun juga tahu Fendi Tsu memang karena menghormatinya. Berkata untuk pergi di saat ini, benar-benar sedikit kurang baik.

Mendengar perkataan Yohan Jun, Miranda Wen menganggukan kepala, kemudian dia menatap Miranda Wen dengan sedikit perasaan maaf, "Sutradara Tsu, maaf, aku harus pergi dulu, tiba-tiba teringat masih ada urusan di perusahaan."

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu